Uncategorized
PLN Behasil Listriki 16 Desa di Karang Agung Ilir Banyuasin
Jakarta, HarianSentana.com
PT PLN (Persero) berhasil menembus Kecamatan Karang Agung Ilir Kabupaten Banyuasin dan melistriki sedikitnya 6000-an warga di Kecamatan tersebut ditandai dengan Peresmian Desa Berlistrik di Desa Sri Agung Kecamatan Karang Agung Ilir, Kabupaten Banyuasin.
Direktur Bisnis PT. PLN (Persero) Regional Sumatera, Wiluyo Kusdwiharto, mengatakan, saat ini kondisi kelistrikan di Sumatera Selatan sangat cukup, karena PLN memiliki _Reserve Margin_ sebesar 12 persen atau sebesar 666 megawatt. “Dengan kondisi kelistrikan yang sangat cukup di Sumsel, pemerintah daerah silahkan membangun daerahnya dan berapaun kebutuhan listrik di Sumsel, kami siap,” ungkap Wiluyo di sela acara perrsmian tersebut, sebagaimana keterangan pers yang diterima dari Humas PLN Pusat di Jakarta, Kamis (5/12).
Menurut Wiluyo, tidak salah jika Sumatera Selatan dijuluki lumbung energi, terbukti dari kapasitas listrik yang tersedia di Sumsel cukup besar. Bahkan kata dia, saking besarnya listrik dari Sumsel dialirkan mulai dari Lampung sampai ke Medan hingga ke Aceh. “Tol listrik sebesar 275 kilovolt dari Lahat dialirkan ke Sumatera Utara, Lampung bahkan hingga Aceh,” kata dia.
“Bahkan dalam waktu yang tak lama, PLN akan membangun saluran kabel laut menyeberangi Selat Bangka. “Mohon doa dan dukungan, kita akan menyambungkan listrik dari Sumsel ke Bangka dan bahkan rencananya hingga Belitung,” tambah dia.
Sementara Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru menyampaikan apresiasi atas kerja keras yang telah dilakukan PLN dalam melistriki seluruh wilayah Sumsel.
Ia juga mengatakan, bahwa pemerintah Provinsi Sumatera Selatan siap memberikan support demi pencapaian Rasio Elektrifikasi 100 persen. “Kita berharap pembangunan kelistrikan terus dilakukan sehingga seluruh masyarakat Sumsel dapat menikmati aliran listrik,” ucapnya.
Gubernur juga meminta kepada masyarakat agar ikut serta menjaga aset dan peralatan listrik yang sudah terpasang di desa. “Kalau ada pohon, ranting yang mengangu cepat-cepat dilaporkan ke PLN, supaya segera ditindaklanjuti,” kata Deru.
Pada kesempatam yang sama, Bupati Banyuasin Askolani, mengaku senang atas dilistrikinya desa-desa di Kecamatan Karang Agung Ilir. “Terima kasih banyak kepada Bapak Gubernur dan PLN atas usahanya menerangi desa-desa kami, semoga bisa menstimulasi tumbuhnya ekonomi kemasyarakatan, karena banyak sekali potensi usaha yang bisa dilakukan dengan kehadiran listrik ini,” kata Askolani.
Hadirnya listrik ini telah menjadi suatu hal yang dinanti-nantikan oleh warga yang sebagian besar berprofesi sebagai petani. Masuknya listrik ini merupakan puncak dari pelaksanaan pembangunan listrik di 16 desa, dimana 11 desa merupakan pekerjaan yang sudah dimulai sejak 2018 dan 5 desa yang dikerjakan di Tahun 2019.
Selain mengoperasikan listrik di 16 desa tersebut, Pembangunan jaringan listrik kali ini juga berhasil menyambungkan listrik curah dari perusahaan listrik daerah PT Muba Elektrik Power (MEP) sebesar 4,3 MVA. Dengan disambungnya jaringan PT MEP ke suplai PLN, maka sebanyak lebih dari 7.000 warga di Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin ini akan menikmati aliran listrik 24 jam penuh.
Diharapkan dengan penyambungan listrik desa di Kabupaten Banyuasin dan listrik curah 4,3 MVA di Kabupaten Musi Banyuasin ini dapat mendorong laju perekonomian dan perkembangan di daerah-daerah, serta sebagai perwujudan pemerataan pembangunan yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.(sl)
Uncategorized
Soal Pemanggilan Cak Imin oleh KPK, ASKARA: Sangat Bernuansa Politik
Jakarta, HarianSentana.com – Pemanggilan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diduga bernuansa atau bermotif politik setelah Ketua Umum PKB itu mendeklarasikan diri sebagai bakal Cawapres bersama Anies Baswedan.
Koordinator Aliansi Suara Kebangkitan Rakyat untuk Kebenaran (ASKARA), Imam Subali menyampaikan bahwa pemanggilan KPK kepada yang disapa akrab Gus Muhaimin itu terkait kasus 12 tahun lalu secara logika sederhana terasa janggal.
“Jika ada kaitan dengan kasus 12 tahun lalu kenapa baru dibuka Kembali setelah Cak Imin mendeklarasikan diri sebagai bakal cawapres Anies Baswedan. Kenapa selama menjadi Bacapres Prabowo Subianto tidak diproses, Kenapa baru diproses sekarang tidak pada 12 tahun yang lalu,” katanya melalui pesan tertulis yang diterima pada Kamis (7/9/23).
Menurutnya, pemanggilan cak Imin oleh KPK setelah deklarasi Capres – Cawapres, menjadi indikasi kuat penyalahgunaan institusi negara untuk kepentingan politik kelompok tertentu, maka disini KPK menjadi alat politik bukan lagi menjadi Lembaga anti rasuah yang independent dan professional.
“Apapun alasan KPK panggil Gus Muhaimin setelah mendeklarasikan diri sebagai bakal Cawapres Anies, pastilah rakyat menganggapnya sebagai politisasi dan hukum menjadi alat menjegal. Itu tidak baik bagi penegakan hukum dalam negara Pancasila. Karena apabila dibiarkan menjadi ancaman terhadap demokrasi dan menjadi portal penghalang terhadap setiap anak Bangsa yang ingin menggunakan haknya yang dijamin oleh undang-undang, dipilih dan memilih,” paparnya.
Masyarakat, kata dia, akan memandang ketidakpercayaan pada apa yang sedang dilakukan oleh KPK sekarang. Memang hukum harus ditegakkan lurus tanpa memandang siapapun dengan rasa keadilan. “Persepsi masyarakat tidak salah, karena saat proses pencapresan. Walaupun, KPK bertindak dalam kapasitas sebagai aparat penegak hukum,” lanjutnya.
Oleh karena itu, tegas dia, Garda Pejuang Kebenaran menolak segala macam penyalahgunaan KPK untuk kepentingan politik, dan bila tetap dipaksakan maka demi menyelamatkan KPK dan demi cinta kepada NKRI, pihaknya akan MELAWAN segala bentuk kesewenang-wenangan.
“KPK harusnya tidak tebang pilih, kalau mau periksa periksa semua Bacapres yang sekarang ini sedang mendeklarasikan dirinya maju dalam Pilpres 2024, misal tindaklanjut korupsi E-KTP, Kasus Korupsi alat Alusista, kasus izin ekspor izin ekspor minyak sawit mentah (CPO), kasus suap alih fungsi hutan 2014, kasus Harun Masiku dan kasus-kasus lainnya,” paparnya lagi.
Harusnya, kata dia, KPK menciptakan suasana kondusif jangan menciptakan frasa kegaduhan di tengah jelang pesta demokrasi yang akan berlangsung.
“Jadi cara-cara yang seperti ini jangan dibiasakan dan harus kita lawan. Jangan jadikan hukum sebagai alat politik,” pungkas Imam.(s)
Uncategorized
Eksponen Pemuda: Terpecah Belahnya KNPI Seperti Ada Pembiaran

Jakarta, HarianSentana.com – Icuk Sugiarto, mantan atlit Bulutangkis Nasional mengaku prihatin dan sedih dengan kondisi pemuda atau organisasi kepemudaan terutama Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) yang terpecah-pecah beberapa tahun terakhir ini.
“Kondisi pemuda yang seharusnya semakin baik justru sebaliknya. Saya melihat dalam kurun waktu 12 hingga 14 tahun terakhir ini para pemuda sulit sekali untuk bersatu,” kata Icuk dalam sebuah diskusi yang digelar EZYtv.
Dulu, kata dia, walau sehebat apapun pertikaian yang terjadi di antara mereka, selalu ada titik temunya. Selalu ada meja untuk bermusyawarah dan pada akhirnya perbedaan-perbedaan itu bisa disatukan.
“Tetapi akhir-akhir ini hal seperti itu sudah sulit dilakukan, seperti ada jalan buntu sehingga pada akhirnya tanpa disadari malah para pemuda-pemuda ini dimanfaatkan oleh kepentingan-kepentingan di luar kepemudaan,” cetusnya.
Menurut alumni KNPI ini, kondisi seperti ini yang menjadikan akhirnya antara pemuda satu dengan pemuda lainnya tidak akur. Padahal seharusnya pemuda-pemuda ini sudah harus memikirkan bagaimana menata negeri ini ke depan.
“Makanya inilah yang membuat saya prihatin. Bagaimana kita bisa bicara tentang rencana-rencana Indonesia Emas di 2045, sementara kondisi kita sendiri saja sekarang masih carut-marut begini,” katanya.
“Bagaimana pula kita mau menatap yang 20 tahun lagi, kan ini rasanya sulit sekali. Apakah kita akan sampai ke sana, ini yang menjadi tantangan kita bersama,” sambungnya.
Sebagai orang yang pernah sukses di dunia olah raga, ia mengaku selalu berfikir positif dan selalu optimis. “Tidak ada yang tidak bisa kalau kita mau. Cuma kita harus punya strategi untuk bagaimana bisa mempersatukan kembali pemuda-pemuda kita. Yang penting semua punya niat baik,” kata dia.
Menurutnya, di jiwa para pemuda harus tertanam rasa untuk mendahulukan kepentingan yang lebih besar dibanding kepentingan-kepentingan kecil seperti kepentingan kelompok atau kepentingan-kepentingan sesaat.
“Mau nggak kita korbankan untuk kepentingan yang lebih besar, kepentingan merah putih kepentingan Indonesia. Kepentingan masyarakat secara umum yang sangat butuh kontribusi para pemuda,” pungkasnya.
Sementara Presidium eksponen Pemuda Indonesis, Tobias Pattiasina, mengaku terpanggil untuk melihat kondisi pemuda sekarang ini yang masih terpecah-pecah atas beberapa kelompok. “Dengan kondisi seperti ini, saya merasa pesemis kita bisa menggapai Indonesia Emas pada 2045 nanti,” katanya.
Ia bahkan melihat kondisi ini justru seperti ada satu pemeliharaan atau pembiaran, apalagi pemerintah sendiri belum sepenuhnya memperhatikan pemuda. “Kenapa saya bisa bilang seperti ini karena kita melihat pemuda sampai sekarang ini masih terpecah-pecah khususnya di KNPI,” cetusnya.
Sebagai bagian dari KNPI, kata Tobi, dirinya menginginkan agar organisasi kepemudaan ini bersatu seperti dulu lagi dan bisa memberikan sebuah amanah untuk bangsa dan negara ini selalu keluar sebagai pemenang, baik pemenang dalam kemerdekaan, maupun pemenang dalam hal-hal yang betul-betul mensejahterakan Masyarakat.
“Kalau kita melihat hari ini KNPI masih terpecah-pecah, bagaimana kita mau menuju Indonesia Emas pada 2045 nanti. Ini yang menjadi kendala kita ke depan,” kata Tobi yang juga merupakan alumni KNPI ini,
Menurut mantan petinju nasional ini, sebenarnya jika pemerintah mau bersungguh-sungguh menyelesaikan masalah yang ada di tubuh KNPI ini, maka hal ini tidak akan berlarut-larut seperti ini. “Menurut saya jika pemerintah mau serius, persoalan ini tak butuh waktu lama untuk menyelesaikannya,” cetusnya.(s)
Ekonomi
PLN Sukses Pasok Listrik Tanpa Kedip di Momen Pemecahan _Guinness World Records_ Pergelaran Angklung di GBK

Jakarta, HarianSentana.com – PT PLN (Persero) berhasil menyuplai layanan listrik tanpa kedip atau zero down time (ZDT) dalam menyukseskan pergelaran angklung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (5/8). Pergelaran yang diikuti oleh 15.110 peserta tersebut berhasil masuk dalam Guinness World Records (GWR) karena memecahkan rekor dunia dan terbesar yang pernah diadakan di Dunia.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo yang turut hadir di lokasi mengatakan, PLN sukses menyuplai listrik tanpa kedip sebesar 764 kilo volt ampere (kVA) dengan mekanisme back up Uninteruptible Power Supply (UPS) sebesar 800 kVA.
Ditemui di lokasi, Darmawan yang hadir bersama istri, Diny Darmawan Prasodjo memastikan seluruh persiapan PLN melayani pergelaran ini berjalan baik. Dalam acara ini, Diny Darmawan Prasodjo turut menjadi peserta bersama puluhan ribu pemain angklung yang berhasil memecahkan rekor dunia jauh melewati rekor sebelumnya.
Acara ini juga dihadiri langsung Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo dan Ibu Negara, Iriana Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin beserta istri, Wury Ma’ruf Amin. PLN juga menyiapkan jaringan listrik khusus untuk mengamankan pasokan listrik di kawasan GBK yang merupakan kawasan ZDT.
“Ini merupakan dukungan PLN terhadap berbagai acara nasional maupun internasional dengan menyiapkan kebutuhan listriknya. Dengan skema ini, kita mampu melayani pergelaran yang sangat besar,” ucap Darmawan.
PLN menyiapkan posko khusus dengan puluhan personel yang bersiaga penuh selama acara berlangsung. Darmawan melanjutkan, PLN terus memperkuat sistem kelistrikan yang modern guna menjamin listrik yang andal tanpa kedip untuk berbagai kebutuhan perhelatan akbar.
Menurutnya, pasokan listrik PLN di Jakarta saat ini sebesar 8.734 megawatt (MW) dengan beban puncak 5.550 MW, sehingga PLN masih memiliki cadangan daya sebesar 3.184 MW yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai acara di Jakarta.
“PLN siap menjaga dan bersiaga untuk keandalan pasokan listrik segala perhelatan akbar di Jakarta. Termasuk berbagai acara dalam rangka menyambut HUT RI ke-78 hingga pada puncaknya upacara penaikan dan penurunan bendera tanggal 17 Agustus nanti,” pungkasnya.()
-
Ibukota2 days ago
Heru Budi hartono Bakal Tindak Dugaan Pungli Antrean Subsidi Pangan di Jakut
-
Olahraga3 days ago
Kasat Lantas Cup 2023 Polres Bogor Kembali Digelar
-
Ibukota6 days ago
BPIP Menerima Audensi PWI Koordinatoriat Jakarta Barat
-
Polhukam3 days ago
Satlantas Polres Metro Jakarta Utara Bersama Satpol PP Gelar Operasi Zebra Jaya 2023 di Jalan Laksamana Yos Sudarso