Connect with us

Ekonomi

KSP Apresiasi PLN EPI Libatkan Masyarakat Kembangkan Biomassa Untuk Kurangi Emisi

Published

on

Gunungkidul, Hariansentana.com – Kantor Staff Presiden (KSP) mengapresiasi langkah Subholding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) dalam pengembangan biomassa. Tak hanya mampu mengurangi emisi karbon tetapi juga menjadi katalis pendorong perekonomian rakyat.

Tenaga Ahli Utama Kedeputian I Kantor Staf Presiden (KSP) Trijoko M. Soleh Oedin mengapresiasi keberhasilan pelaksanaan program cofiring oleh PLN yang tidak berbasis Hutan Tanaman Energi (HTE), melainkan memanfaatkan bahan baku dari limbah pertanian, perkebunan dan perhutanan serta penanaman di lahan kritis.

Sebab, dengan memanfaatkan limbah maka akan terjadi penurunan emisi dari limbah yang membusuk atau dibakar. Sedangkan dari penanaman di lahan kritis maka akan ada penyerapan karbon di tanah dan di batang tanaman.

“Dan yang menarik adalah, ekosistem biomassa ini akan menurunkan emisi dari sisi FOLU (Forestry and Other Land Use) dan Agriculture. Setidaknya sekarang itu bahasanya sedekah oksigen,” ujarnya

Dia menegaskan, program Cofiring Biomassa oleh PLN ini sangat membantu komitmen pemerintah dalam upaya menurunkan emisi karbon.

“Di PLTU mengurangi porsi batu bara dengan biomassa akan terjadi penurunan emisi karbon. Sedangkan di hulunya, ada pengurangan emisi karbon dari pemanfaatan limbah serta peningkatan karbon stok dari penanaman.

Trijoko menambahkan, untuk mencapai Net Zero Emission (NZE), perlu dilakukan Life Cycle Assesment, dari hulu sampai hilir. Oleh karena itu, ia mendukung penuh program serupa untuk direplikasi dengan melibatkan para pemangku kepentingan terkait.

Sementara itu, Lurah Gombang, Supriyanto menerangkan, program tersebut merupakan solusi bagi masyarakatnya. Menurutnya, warga di wilayahnya sangat senang dengan adanya program tersebut. Ia berharap, program PLN EPI jadi salah satu solusi kurangnya pakan di musim kemarau.

“Kami dan warga sangat senang dengan program ini karena memang warga sangat membutuhkan pakan. Terlebih, rantingnya juga bisa punya nilai ekonomi karena untuk cofiring,” jelas dia.

Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan, pengembangan energi biomassa menjadi salah satu komitmen perusahaan dalam pencapaian Net Zero Emission melalui penyediaan pasokan energi alternatif untuk mengurangi batubara.

“Pengembangan energi biomassa sejalan dengan komitmen PLN untuk mngurangi emisi karbon melalui program penyediaan dan pengembangan ekosistem biomassa untuk cofiring PLTU,” kata Iwan di Jakarta

Iwan menjelaskan, komitmen pengembangan biomassa terus dijalankan perusahaan. Ada tiga inisiatif strategis yang telah dilakukan oleh PLN EPI, yaitu Program STAB (Socio Tropical Agriculture-waste Biomass) memanfaatkan limbah pertanian/limbah pangan seperti sekam, jerami, bonggol jagung, serbuk aren, batang singkong dll; Program PERTIWI (Primary Energy Renewable & Territorial Integrated Wisdom of Indonesia) memanfaatkan limbah perkebunan/perhutanan seperti limbah replanting karet, kulit dan limbah sagu, limbah sawit, dll; dan optimalisasi lahan kritis/non produktif melalui program Green Economy Village yang telah dimulai sejak Februari 2023 bersama Pemda DIY dan Keraton Yogyakarta dengan melakukan penanaman tanaman pakan ternak dan biomassa di Gunung Kidul, DIY.

Iwan menerangkan, keterlibatan masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan program ini berjalan dengan lancar, dimana PLN EPI menggandeng stakeholder terkait dalam menjamin kehandalan pasokan biomassa.(s)

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ekonomi

Penerapan CCS Krusial untuk Wujudkan Bisnis Karbon di Industri Hulu Migas

Published

on

By

Tangerang, Hariansentana.com – Industri hulu migas menjadi salah satu industri paling potensial untuk menerapkan bisnis perdagangan karbon. Penerapannya bergantung pada para pelaku usaha bisa menerapkan teknologi Carbon Capture Storage (CCS). Dengan kemampuan finansial dan teknologi yang dimiliki, industri hulu migas penerapan perdagangan karbon diyakini bisa terwujud.

Hadi Setiawan, Analis Kebijakan Kementerian Keuangan, mengungkapkan saat ini pemerintah terus bergerak memperbaiki  regulasi. Saat ini usulan perbaikan regulasi sekaligus penambahan aturan pelaksana dalam pembahasan  pemerintah. Turunan Peraturan Presiden No 14/2024  tentang penyelenggaraan kegiatan penangkapan dan penyimpanan karbon.

Menurut dia penerapan carbon pricing paling cocok di industri hulu migas baru bisa diimplementasikan ketika teknologi Carbon Capture Storage (CCS) sudah berjalan.

Hadi menjelaskan  perdagangan karbon di industri hulu migas memang belum optimal sehingga harus distimulus dengan dukungan regulasi yang menarik. Hal ini juga yang disadari oleh pemerintah.

“Mereka (industri hulu migas) keluarin emisi caranya salah satu strategi dengan CCS kita sudah bikin aturannya. Turunannya masih proses mudah-mudahan bisa segera keluar. kalau sudah ada diharapkan migas bisa partisipasi turunkan emisi,” jelas Hadi.

Pelaku usaha  sebenarnya bisa mendapatkan keuntungan lebih jika sudah menerapkan CCS. Kelebihan CCS ini yang dapat digunakan sebagai sumber pendapatan baru perusahaan.

Pemerintah Indonesia telah menetapkan Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021 tentang Penerapan Nilai Ekonomi Karbon Dalam Rangka Pencapaian Target NDC dan Pengendalian Emisi GRK Dalam Pembangunan Nasional, dan Peraturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 21 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penerapan Nilai Ekonomi Karbon.

Pada bulan September tahun lalu, Bursa Efek Indonesia mendirikan Bursa Karbon atau Carbon Exchange untuk mendukung pelaksanaan perdagangan karbon. Tapi hingga kini  belum ada perusahaan migas yang ambil bagian dalam perdagangan karbon secara langsung.

Edwin Hartanto, Kepala Unit Pengembangan Carbon Trading IDX Carbon, menjelaskan ekosistem dalam perdagangan karbon memang perlu lebih disiapkan. Aturan pelaksana menjadi kuncinya.

Menurut Edwin hulu migas punya peluang sangat baik dalam terlibat di bisnis perdagangan karbon apalagi jika sudah diterapkan CCS. Dalam praktiknya jika perusahaan migas punya teknologi CCS dengan kapasitas lebih besar ketimbang emisi yang dihasilkan, kelebihan kapasitas itu yang bisa ditawarkan ke pihak lain.

“Perusahan migas ini kayanya advance di teknologi CCS walaupun bilangnya masih mahal kita mau ini terus didobrak teknologi biar lama-lama harganya turun buat proyek harga karbon kredit bisa naik. Syaratnya yang harus difokuskan kalau keluarin emisi tinggi buat mereka (perusahaan) dulu kalau kapasitas carbon capture lebih, sisanya bisa dijual, peluangnya di situ,” jelas Edwin.

 Sementara Carbon Trade Associations, Riza Suarga menilai pasar carbon di Indonesia masih belum terbiasa denan aktifitas perdagangan karbo apalagi di sektor hulu migas.

“Untuk itu peran lebih pemerintah sangat diperlukan membuat iklim perdagangan karbon lebih ramah terhadap pelaku usaha. Market masih nervous tapi Indonesia pemerintahnya sangat mendukung,” kata Riza.(s)

Continue Reading

Ekonomi

Penerapan Teknologi Tepat Guna Jaga Keberlangsungan Produksi Migas

Published

on

By

Jakarta, Hariansentana.com – Salah satu elemen utama dalam kegiatan operasi produksi migas adalah penerapan teknologi yang bisa berdampak langsung terhadap keekonomian proyek serta keberlanjutan operasi perusahaan.

Vice President Shandong Kerui Petroleum Technology, Eric Hou mengatakan, perkembangam teknologi di hulu migas sangat cepat. Di Indonesia hal itu justru jadi keharusan untuk menjawab tantangan hulu migas yang dihadapkan pada kegiatan di operasi di lapangan – lapangan migas yang sudah mature.

“Kami merupakan perusahaan service terintegrasi yang menawarkan solusi bagi perusahaan yang mengelola lapangan-lapangan mature yang sedang berusaha untuk meningkatkan produksi migasnya,” kata Eric dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Sabtu.

Menurut Eric, KERUI merupakan perusahaan jasa penyedia solusi dan layanan terintegrasi berbasis teknologi yang berfokus pada stimulasi migas serta inovasi teknologi minyak.

Bisnis KERUI meliputi jasa teknis pengembangan ladang minyak dan gas, energi bersih (gas alam, metana batu bara, shale gas, dll) dan energi baru (panas bumi). 

“Kami menyediakan solusi dan layanan terintegrasi bagi pelanggan, seperti persiapan rencana eksplorasi dan pengembangan, pengeboran dan workover, rekahan dan stimulasi, EOR gas, DOM lapangan minyak dan gas (pengembangan, operasi dan pemeliharaan), investigasi laboratorium in-house, bahan kimia ladang minyak.  aditif, alat downhole, dll,” papar Eric.

Penyelenggaraan IPA Convex 2024 jadi ajang bagi semua pihak yang terlibat di sektor hulu migas untuk meningkatkan kolaborasi. Produsen migas bisa melakukan seleksi secara langsung perusahaan yang sesuai untuk dijadikan sebagai mitra dalam berbisnis.

Pemilihan teknologi tepat guna di industri hulu migas termasuk dalam penetapan teknologi penerangan di ladang migas. Kegiatan pencarian cadangan maupun produksi migas tentu tidak hanya dilakukan pada siang hari tapi juga nonstop selama 24 jam untuk itu pemilihan teknologi penerangan cukup krusial.

Salah satu pemain utama dalam jasa penerangan ini adalah Oktech yang telah mensuplai alat penerangan bagi lebih dari 10 industri termasuk transportasi, pembangkit listrik, tambang, migas, petrokimia dan lainnya.

Sementara International Marketing Manager Oktech, Melody Liau menjelaskan bahwa Oktech punya pengalaman panjang dalam bisnis penerangan di industri ekstraktif termasuk migas. Sehingga saat ini memiliki produk alat penerangan yang selalu menjadi pilihan para pelaku usaha.

“Kami mengembangkan teknologi khusus dalam meterial alat penerangan kami, sehingga membuat produksi kami jauh lebih memiliki daya tahan,” tutup Melody.(s)

Continue Reading

Ekonomi

Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Published

on

By

Jakarta, Hariansentana.com – Sepanjang 2023, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) berhasil mempertahankan posisinya sebagai penghasil minyak dan gas (migas) terbesar di Indonesia, dengan produksi sebesar 167.270 barel setara minyak per hari (BOEPD). Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Ruby Mulyawan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PHR, yang dihadiri dewan komisaris, dan perwakilan pemegang saham di Jakarta pada Kamis (16/5).

“Di tahun kedua beroperasi pasca proses alih kelola, PT Pertamina Hulu Rokan terus menunjukkan perkembangan yang sangat berarti. Perseroan mengakselerasi kegiatan eksplorasi dan pengembangan melalui berbagai terobosan dengan melakukan peningkatan keandalan peralatan pengeboran dan menerapkan kegiatan pengeboran secara paralel (offline activity), penerapan teknologi dan digitalisasi, serta melakukan investasi yang dapat mendukung peningkatan kinerja perusahaan,” kata Ruby.

Pada tahun 2023, PHR menjalankan strategi investasi yang tidak hanya terfokus pada peralatan operasional, tapi juga pada aspek pengembangan teknologi dan sumber daya manusia (SDM), serta investasi pada pengembangan bisnis (business development) dan non-bisnis (non-business development). Melalui langkah-langkah tersebut, kata Ruby, PHR mampu mempertahankan posisinya sebagai produsen minyak terbesar di Indonesia.

“Kami meyakini bahwa melalui program-program operasi, pengembangan bisnis dan inisiatif inovasi teknologi digital yang dijalankan sepanjang tahun 2023, PHR mampu meraih pertumbuhan yang berkelanjutan,” jelas Ruby.

Di tengah tantangan ekonomi global dan geopolitik, kinerja PHR ini mendapatkan apresisi dari Dewan Komisaris.

“Kami mengapresiasi upaya-upaya dari manajemen dalam mencapai target kinerja yang ditetapkan di tahun 2023. Beberapa inisiatif yang dijalankan Direksi, seperti optimisasi rig drilling cycle time, optimisasi rig WOWS cycle time, well clustering program pengeboran, penambahan jumlah rig efektif, optimisasi sumur dan kerja ulang serta beberapa inisiatif lainnya dalam mendukung pencapaian RKAP PHR 2023”, kata Virano Gazi Nasution, Komisaris Utama PHR.

Lebih lanjut, Dewan Komisaris optimis PHR dapat meraih pertumbuhan yang baik pada 2024, kendati ekonomi global diprediksi masih akan cukup menantang, melalui peningkatan keandalan aspek keselamatan, instalasi dan peralatan, serta pengaplikasi teknologi dan digitalisasi.

Pada tahun 2023 banyak hal yang telah dilaksanakan oleh PHR, salah satunya adalah pembayaran dana Participating Interest (PI) sebesar 10% dengan total nilai Rp3,5 triliun kepada PT Riau Petroleum Rokan (RPR), sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pengelola dana PI yang ditunjuk oleh Pemerintah Provinsi Riau.

Tak hanya itu, PHR juga berhasil menambah cadangan reserve migas sebesar 86,95 juta barel setara minyak (MMBOE), yang di atas target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) PHR 2023 sebesar 73,51 MMBOE.

Seiring kinerja operasi, PHR juga memperhatikan aspek lingkungan. Dalam upayanya, pada 2023, PHR berhasil mereduksi emisi karbon dioksida (CO2) sebesar 74.827 ton dan meraih predikat Biru Proper (Public Disclosure Program for Environmental Compliance), yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk 3 (tiga) area operasi di Minas-Siak, Duri Steam Flood (DSF) dan Bekasap-Rokan.

“Sejalan dengan prinsip memberikan manfaat kepada Masyarakat, PHR menjalankan 24 program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), dengan anggaran Rp 24,69 miliar, yang mampu menjangkau lebih dari 32 ribu penerima manfaat. Pelaksanaan program TJSL ini merupakan bagian dari penerapan prinsip keberlanjutan dalam rangka mendukung tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang dicanangkan Pemerintah,” papar Ruby.

Dalam menjalankan tata kelola perusahaan, PHR terus memperkuat komitmen untuk terus meningkatkan kualitas penerapan prinsip good corporate governance (GCG), dengan melakukan perbaikan dan penyempurnaan, baik terhadap struktur, organ dan mekanisme tata kelola. Pada Februari 2023, PHR menerima sertifikat ISO 37001:2016 atas komitmen dalam menerapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP). Sertifikat berstandar internasional ini diraih PHR setelah melalui serangkaian audit eksternal.

Sementara itu, berdasarkan perhitungan yang dilakukan PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO), lembaga pemeringkat yang diakui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat kesehatan PHR berdasarkan corporate rating adalah AAA. Hal ini menunjukkan kemampuan PHR memenuhi komitmen keuangan jangka panjang.

Ruby menilai, PHR berhasil melalui tahun 2023 yang penuh tantangan dengan capaian kinerja yang baik. Capaian ini tak lepas dari peran penting baik dari jajaran Dewan Komisaris, pemegang saham, SKK Migas dan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, serta masyarakat.

“Terima kasih atas kerja sama yang sudah terjalin dengan baik selama ini. Dengan penuh optimisme, mari kita terus berkarya dan berinovasi untuk meningkatkan kemampuan Perseroan, sehingga PHR senantiasa berdiri kokoh dan terus berkembang sebagai Perseroan yang berprestasi dan berintegritas,” pungkas Ruby.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan, pengelolaan blok migas raksasa seperti Blok Rokan oleh Pertamina mencerminkan semangat Indonesia untuk mewujudkan ketahanan, kemandirian dan kedaulatan energi nasional.

“Melalui kinerja 2023 ini, PHR berhasil membuktikan inovasi dan teknologinya mampu menjaga level produksi blok Rokan, sehingga menjadi salah satu produsen minyak terbesar di Indonesia. Di kompleks PHR, kami juga menempatkan pembangkit listrik tenaga surya seluas 28,2 hektar, hal ini juga menjadi kebanggaan Pertamina dalam pengembangan energi transisi,” jelas Fadjar.(s)

Continue Reading
Advertisement

Trending