Uncategorized
DEN Sebut 2020 Indonesia Sukses Tekan Emisi GRK 64,36 Juta Ton CO2
Jakarta, HarianSentana.com – Indonesia pada 2020 berhasil memberikan kontribusi penurunan emisi GRK sebesar 64.36 juta ton CO2 dari target 314 juta ton CO2 di 2030. Di mana rencana aksinya dimulai dari meningkatkan Pembangkit Listrik yang bersumber dari EBT, efisiensi energi, menggunakan Bahan Bakar Nabati (BBN), PLTU Cofiring Biomassa (subtitusi dari batubara), pemanfaatan kendaraan listrik, transisi ke green fuel dan teknologi energi bersih, dengan asumsi pertumbuhan ekonomi sekitar 5% – 5.5% per tahun.
Hal ini dikatakan Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Satya Widya Yudha dalam sebunar yang bertajuk “Upaya KKKS Mengurangi Emisi Karbon” yang diselenggarakan oleh Ruang Energi, yang disiarkan melalui channel YouTube Ruang Energi, (16/07).
“Ini menjadi faktor yang utama karena Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) di design dengan pertumbuhan ekonomi 7% – 8% per tahun. Otomatis demand akan bertambah jika dibanding pertumbuhan ekonominya dibawah 5% – 5.5% pertahun,” kata Satya.
Ia mengungkapkan, bahwa realisasi penurunan emisi GRK di 2020 melebihi target yang ditetapkan. Di mana Pemerintah menarget di 2020 penurunan emisi GRK sebesar 58 Juta Ton CO2, sementara realisasinya sekitar 64 Juta Ton CO2.
Namun dalam waktu 10 tahun ke depan Indonesia harus mengurangi emisi sebesar 230 Juta Ton CO2, untuk mencapai target 314 Juta Ton CO2 di tahun 2030. “Ini menjadi PR ke depan (mengurangi emisi karbon sebesar 230 Juta Ton CO2),” imbuhnya.
Lebih jauh ia mengatakan, bahwa Rancangan Perpres Harga EBT Terkait dengan RUEN, terdapat peraturan-peraturan yang ikut melengkapi untuk tercapainya target RUEN. Salah satunya yakni Rancangan Peraturan Presiden (R Perpres) Harga EBT, karena disinyalir saat ini EBT tidak bisa berkompetisi dengan energi fosil, terlebih saat harga minyak di bawah US$ 40 per barel, untuk itu perlu ada satu stimulus untuk terkait harga EBT.
“Sampai hari ini Perpres mengenai Harga EBT belum keluar dan lagi ada Rancangan Perpres tentang Nilai Ekonomi Karbon. Jadi nanti kawan-kawan di Upstream juga harus mempelajari tentang Perpres Nilai Ekonomi Karbon tersebut, karena kita bisa tahu bagaimana mengeluarkan emisi dan risikonya, apakah emisi tersebut bisa kita trade (perdagangkan) di dalam industri migas nasional,” paparnya.
Selain itu, saat ini juga ada Undang-Undang yang baru mengenai KUP Tata Cara Perpajakan Nasional yang tengah didiskusikan. Di mana dalam UU tersebut memasukkan carbon pricing di dalamnya.
“Saya beberapa kali sampaikan bahwa carbon pricing itu seperti “voluters pay”, kalau kita mengeluarkan emisi karbon pada batas tertentu, dan kalau dia diatas dari ambang batas maka pajaknya. Dengan demikian industri dapat menekan sedemikian rupa sehingga tidak keluar pada ambang batas, tentunya ini akan menjadi permasalahan sendiri di dalam industri migas kita,” jelasnya.
Dalam PP nomor 79 tahun 2014, lanjut dia, DEN bertujuan untuk terwujudnya pengelolaan energi yang berkeadilan, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan dalam rangka mewujudkan kemandirian energi nasional dan ketahanan energi nasional yang berlandaskan kedaulatan energi dan nilai ekonomi yang berkeadilan.
Ketahanan Nasional Nasional adalah kondisi yang menjamin ketersediaan energi dengan memanfaatkan dan memiliki akses masyarakat terhadap energi dengan harga yang terjangkau dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan perlindungan lingkungan hidup.
Kemudian, Kemandirian Energi Nasional merupakan jaminan ketersediaan energi dengan memanfaatkan sumber-sumber potensial dalam negeri dengan sebaik-baiknya.
Selanjutnya, Kedaulatan energi merupakan hak negara dan bangsa untuk secara mendiri menentukan kebijakan pengelolaan energi guna mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi.
Serta, nilai ekonomi yang berkeadilan adalah nilai atau biaya yang mencerminkan biaya produksi energi, termasuk biaya lingkungan dan biaya konservasi serta manfaat yang dinilai berdasarkan kapasitas masyarakat dan ditentukan oleh Pemerintah.
“Terdapat perubahan paradigma baru, saat ini energi bukan lagi sebagai komoditas melainkan sebagai agen daripada perubahan (modal pembangunan),” ungkapnya.
Sangat Penting
Satya menegaskan kembali, pemanfaatan CO2 di dalam industri migas sangat penting. Jika dilihat emisi gas buang CO2 dari hasil produksi migas sangat tinggi, maka dengan pengelolaan emisi tersebut dapat dijadikan alat produksi minyak melalui mekanisme Enhanced Oil Recovery (EOR).
“Proyek CCUS (Carbon, Capture, Ulitization and Storage) bisa diintegrasikan dengan teknologi EOR di beberapa lapangan Migas seperi Lapangan Sukowati, Lapangan Limau Biru, dan Blok Tangguh. Teknologi CCUS yang meng-absorb carbon tadi bisa di monetisasi,” tutupnya.
Teknologi CCUS ini merupakan solusi untuk mengurangi emisi karbon sesuai target NDC sektor energi sebesar 38% hingga 2030, dan dengan teknologi CCUS ini juga dapat meningkatkan produksi migas nasional melalui teknologi EOR.
Sementara itu Pengamat Energi dari Energy Watch, Mamit Setiawan, menyatakan bahwa tingkat kepatuhan sektor industri terhadap ambang batas pembuangan gas atau emisi masih sangat kecil. Parahnya lagi pembangkit listrik yang dioperasikan untuk menunjang kinerja PLN mayoritas masih berbasis batubara yang notabene menghasilkan gas buang yang mencemari lingkungan.
Mamit berharap agar industri-industri atau KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) yang tidak patuh terhadap aturan terkait pelestarian harus diberikan sanksi. Sementara bagi industri atau KKKS yang patuh perlu diberikan reward berupa insentif.
“Peran KKKS terkait dengan penguragan emisi sangat penting, kalau ada KKKS nakal maka perlu dijewer tapi bagi mereka yang baik perlu diberikan reward kaya insentif,” jelasnya.
Mamit prihatin dengan fakta lapangan yang menunjukkan bahwa banyak industri khususnya di sektor hulu migas yang telah selesai melakukan eksplorasi, pergi begitu saja tanpa mengembalikan fungsi lingkungan sebagaimana mestinya. Mereka kerap meninggalkan polusi dan tanah terkontaminasi minyak ketika suatu wilayah kerja sudah tidak berproduksi lagi. Hal ini menjadi batu ganjalan bagi pemerintah untuk mencapai target pengurangan emisi GRK.
“Pengalaman kita kalau lokasi sudah ditinggalkan itu ditinggalkan begitu saja. Ini kurang bagus dalam upaya kita kurangi gas karbon, lapangan harus dijaga kelestarian lingkungan. Banyak tanah terkontaminas minyak di beberapa wilayah eks produksi atau yang sedang produksi,” pungkasnya.(s)
Uncategorized
Kian Diminati Warga Jakarta, PLN Mobile Catat 1,7 Juta Transaksi
Jakarta, Hariansentana.com – Aplikasi PLN Mobile semakin menjadi andalan masyarakat Jakarta dalam memenuhi kebutuhan layanan kelistrikan. Menjelang akhir tahun 2024, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya mencatat lonjakan signifikan dalam jumlah transaksi melalui PLN Mobile. Hingga Oktober 2024, tercatat 1.726.642 transaksi, meningkat 210% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023 yang hanya mencapai 985.133 transaksi.
General Manager PLN UID Jakarta Raya, Lasiran, menyampaikan bahwa peningkatan ini mencerminkan semakin tingginya kesadaran masyarakat akan kemudahan layanan digital PLN Mobile.
“Dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Year on Year), terjadi peningkatan transaksi hingga 210%. Hal ini menunjukkan kepercayaan masyarakat Jakarta terhadap PLN Mobile sebagai solusi praktis dalam memenuhi kebutuhan kelistrikan mereka,” ujar Lasiran.
PLN Mobile menyediakan berbagai layanan, mulai dari pembelian token listrik, pembayaran tagihan, pengajuan layanan tambah daya, hingga laporan gangguan listrik. Dengan berbagai kemudahan dari aplikasi ini, pelanggan dapat mengakses layanan PLN kapan saja dan di mana saja. Peningkatan transaksi ini juga sejalan dengan upaya PLN dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan melalui digitalisasi.
“Kami terus mengembangkan fitur dan pengalaman pengguna di PLN Mobile agar masyarakat mendapatkan manfaat yang optimal. Respons positif dari pengguna membuktikan bahwa aplikasi ini menjawab kebutuhan mereka,” tambah Lasiran.
Lasiran juga mengajak masyarakat yang belum menggunakan PLN Mobile untuk segera mengunduh aplikasi tersebut.
“PLN Mobile bukan sekadar aplikasi, tetapi bagian dari transformasi layanan PLN menuju era digital yang lebih modern dan ramah pelanggan,” ujarnya.
PLN UID Jakarta Raya berkomitmen untuk terus memberikan layanan yang andal, mudah diakses, dan inovatif guna mendukung kenyamanan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan listrik, sekaligus mendukung target digitalisasi layanan nasional.(s)
Uncategorized
PLN Resmikan Hub UMK Jakarta Raya, Dukung Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Potensi Lokal
Jakarta, Hariansentana.com – PT PLN (Persero) melalui PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya meresmikan gedung baru Hub UMK Jakarta Raya di Kembangan, Jakarta Barat. Hadirnya Hub UMK ini diharapkan menjadi rumah dan pusat pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Sejak berdiri di tahun 2023, Hub UMK PLN Jakarta Raya telah membina 925 UMKM dan memiliki banyak program unggulan, seperti pelatihan UMKM, sertifikasi BNSP Fasilitator, TJSL Day, dan pemberdayaan kelompok rentan. Bukan hanya itu, Hub UMK PLN Jakarta Raya juga secara konsisten menghadirkan berbagai event berskala nasional hingga internasional bagi UMKM binaan PLN. Upaya ini merupakan salah satu kontribusi PLN dalam memajukan sektor usaha kecil dan menengah.
Mega Indah Septiariandini, pemilik usaha Demero Indonesia, yang juga merupakan salah satu UMKM binaan PLN menjelaskan bahwa adanya Hub UMK ini sangat membantu usahanya untuk terus berkembang. Usaha artisan tea yang Ia rintis sejak 2018 ini, kini semakin dikenal dan telah meraih Penghargaan Gold dalam ajang Bina Mitra UMKM Awards 2024.
“Kami tidak hanya fokus pada produk berkualitas, tetapi juga memberdayakan kaum rentan untuk memproduksi belacu sebagai kemasan teh. Ini sekaligus mendukung keberlanjutan dengan penggunaan bahan ramah lingkungan,” ungkap Mega.
Selain Mega, Harry, pemilik Batik Palbatu, mengungkapkan bahwa usahanya berfokus pada pengembangan batik kontemporer dengan pemberdayaan kaum rentan, seperti difabel dan penyintas kanker. Hadirnya Hub UMK menurutnya telah menjadi wadah bagi dirinya dan pelaku UMKM lain di Jakarta untuk semakin memperluas pasar dan kolaborasi.
“Kami memiliki pembatik tetap dari komunitas tunarungu dan menyertakan motif anak-anak difabel dalam desain kami, sebagai bagian dari upaya menciptakan batik yang inklusif dan bermakna,” jelas Harry.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan pentingnya penguatan UMKM dalam menggerakkan perekonomian Indonesia. Ia juga menekankan bahwa PLN akan terus mendukung para pelaku UMKM di seluruh Indonesia untuk bisa semakin berkembang dan mandiri secara ekonomi.
“UMKM adalah tulang punggung ekonomi nasional. Melalui inisiatif seperti Hub UMK ini, PLN tidak hanya menyediakan energi listrik yang andal, tetapi juga menjadi mitra strategis dalam pemberdayaan usaha kecil agar lebih inovatif, kompetitif, dan berdaya saing di pasar nasional maupun global,” ujar Darmawan.
General Manager PLN UID Jakarta Raya, Lasiran, menyampaikan bahwa rumah baru ini dirancang untuk mendukung pengembangan dan pemberdayaan UMKM di wilayah Jakarta Raya. Gedung baru tersebut diharapkan dapat menjadi tempat subur berkembangnya berbagai inisiatif dan kolaborasi para pelaku UMKM.
“Kami percaya UMKM adalah pilar ekonomi Indonesia. Hub UMK Jakarta Raya hadir sebagai platform untuk mengembangkan potensi UMKM secara maksimal,” ucap Lasiran.
Bukan hanya itu, lanjut Lasiran, sebagai salah satu inovasi PLN dalam mendukung pembangunan berkelanjutan sekaligus mengurangi emisi karbon, Hub UMK Jakarta Raya juga dibangun melalui pendekatan ramah lingkungan dengan memanfaatkan fly ash and bottom ash (FABA), residu dari pembakaran batu bara di PLTU Lontar. FABA tersebut digunakan dalam berbagai bagian konstruksi gedung, seperti tribun, dinding, meja dapur, dan lainnya.
“Kami ingin memastikan UMKM memiliki fasilitas dan dukungan terbaik untuk mengoptimalkan potensinya. Dengan konsep ramah lingkungan, Gedung Hub UMK ini juga menjadi simbol komitmen PLN terhadap keberlanjutan,” pungkas Lasiran.
Hingga saat ini, PLN telah memiliki 7 Hub UMK yang tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari Sumatera hingga Maluku. Melalui Hub UMK, PLN berharap dapat terus menciptakan ekosistem UMKM yang lebih inklusif, berdaya saing, dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas.(s)
Uncategorized
Berjalan Sukses Tanpa Kedip, 773 Personel PLN Jaga Kelistrikan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Terpilih
Jakarta, Hariansentana.com – Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia terpilih periode 2024-2029 yang digelar di Gedung MPR/DPR RI berlangsung sukses tanpa gangguan kelistrikan. PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya memastikan seluruh proses pelantikan berjalan lancar dengan menyiagakan 773 personel yang bertugas selama 24 jam penuh guna menjaga stabilitas pasokan listrik di seluruh area vital acara.
Sebagai bentuk kesiapan, PLN juga mengerahkan berbagai peralatan pendukung untuk memitigasi potensi gangguan listrik, seperti 55 unit UPS (Uninterruptible Power Supply) dengan total daya 10.125 kVA, 7 unit UKB (Unit Kabel Bergerak) dengan kapasitas 6.635 meter, 9 unit UGB (Unit Gardu Bergerak) dengan total daya 7.980 kVA, 5 mobil deteksi untuk memantau kondisi jaringan, 3 unit genset dengan total kapasitas 950 kVA, dan 4 unit crane untuk mendukung operasional lapangan.
“Dengan 773 personel yang siap siaga dan peralatan pendukung yang lengkap, kami memastikan pasokan listrik pada momen penting ini berjalan aman dan andal. Kami berkomitmen memberikan layanan terbaik demi kelancaran acara pelantikan,” ujar General Manager PLN UID Jakarta Raya, Lasiran.
Personel PLN disebar di sejumlah titik strategis, termasuk Gedung MPR/DPR RI sebagai lokasi utama pelantikan, serta di Istana Kepresidenan Jakarta dan sepanjang area Sudirman yang menjadi lokasi Pesta Rakyat. Seluruh personel bekerja secara sinergis untuk memonitor dan menangani kebutuhan listrik selama periode siaga ini, yang berlangsung dari tanggal 15 hingga 24 Oktober 2024.
“Langkah-langkah preventif ini diambil untuk memastikan kelistrikan selama acara pelantikan tetap terjaga tanpa kendala,” tambah Lasiran
Keberhasilan PLN menjaga stabilitas pasokan listrik pada acara kenegaraan ini membuktikan komitmen dan kesiapan perusahaan dalam menghadapi momen-momen penting nasional.(s)
-
Opini6 days ago
Indonesia Sangat Kecil Dibanding Ukuran Sebenarnya
-
Ekonomi4 days ago
Jaga Kelestarian Alam, PLN – Pemprov DKJ Beraksi Tanam 100 Pohon di Waduk Brigif
-
Ekonomi5 days ago
Jelang Nataru, PLN Pastikan Kesiapan Infrastruktur dan Layanan Kelistrikan Andal
-
Pendidikan3 days ago
Pengajian Rutin PWI Kabupaten Bogor Hadirkan KH Achmad Yaudin Sogir beri Tausiah