Connect with us

Ibukota

Wali Kota Jakarta Utara Resmikan Balai Warga 09.di Rawa Badak Selatan

Published

on

Jakarta.HarianSentana.Com – Wali Kota Administrasi Jakarta Utara Sigit Wijatmoko mewarnai peringatan Hari Sumpah Pemuda di dampingin camat koja Ade Himawan dengan meresmikan Balai Warga RW 09 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Rabu (28/10)siang.

Peresmian balai warga ditengah momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda ini merupakan bagian ikhtiar dan upaya dalam merawat persatuan dan kesatuan bangsa.

“Siang hari ini saya memenuhi undangan dari warga RW 09 RBS (Rawa Badak Selatan) untuk melakukan peresmian balai warga. Rasa bangga kami kepada jajaran pengurus RW 09, terlebih khusus kepada warga di RW 09 dan warga kawasan Kampung Tanah Merah yang sudah memberikan kontribusi dan dukungan nyata sehingga balai warga ini bisa terbangun dan kita resmikan untuk dioperasionalkan,” kata Sigit saat ditemui di Balai Warga RW 09 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Rabu (28/10).

Dijelaskannya, kehadiran balai warga ini mencerminkan wujud persatuan dan kebhinekaan bangsa Indonesia. Terlebih, warga RW 09 Kelurahan Rawa Badak Selatan maupun kampung Tanah Merah yang diisi dengan warga dari beragam suku dan budaya.

Melalui tagline Beraneka dan Beragam Budaya Untuk Menjadi Jaya, Sigit mengharapkan kehadiran balai warga ini dapat semakin memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan harapan dan rencana yang telah disusun bersama-sama.

“Kami dari pemerintah kota bersama jajaran kecamatan dan kelurahan akan selalu melaksanakan pendampingan secara kolaboratif untuk mewujudkan harapan serta rencana-rencana yang sudah disusun bersama-sama dengan seluruh warga RW 09 dan Kampung Tanah Merah,” jelasnya.

Di lokasi yang sama, Ketua RW 09 Kelurahan Rawa Badak Selatan Muh Hasmi mengungkapkan, pembangunan balai warga ini memakan waktu selama satu tahun. Segala pendanaan dalam pembangunan balai warga berasal dari hasil swadaya masyarakat.

“Tentunya dengan hadirnya balai warga ini, kami dari pengurus RW dan RT dapat lebih baik dalam melayani masyarakat,” tutupnya.

Diketahui, peresmian Balai RW 09 Kelurahan Rawa Badak Selatan ini turut menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Upaya yang dilakukan antara lain dengan penyediaan wastafel dan sabun cuci tangan, hand sanitizer, penggunaan masker, hingga pengaturan jarak antara satu orang dengan yang lainnya.

Penulis :Tarno

Ibukota

Hadiri Perayaan Cap Go Meh 2025, Pj Gubernur Teguh dan H.Khorudin ketua DPRD Tekankan Persatuan dalam Keragaman

Published

on

By

Jakarta, Hariansentana.com – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi dan H. Khoirudin ketua DPRD menghadiri perayaan Festival Cap Go Meh Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili di Pancoran China Town Point, Glodok, kecamatan Taman Sari, kota administrasi rasaJakarta Barat, Rabu (12/2/2025)

Acara yang berlangsung meriah ini juga dihadiri Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Pramono Anung Wibowo-Rano Karno; Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan; Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012, Fauzi Bowo; Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Rasyid Baswedan, serta Menko Polhukam periode 2019-2024, Mahfud MD.Sekda Dki Jakarta. H. Amrullah matali dan lainnya.

Festival Cap Go Meh 2025 ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili yang menampilkan berbagai pertunjukan seni budaya serta kuliner khas budaya Betawi dan Tionghoa seperti penampilan barongsai dan ondel-ondel mulai dari depan Gapura China Town Glodok menuju panggung Festival Cap Go Meh.

Pj Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi mengatakan, Jakarta sebagai miniatur Indonesia pastinya bisa mewujudkan rumah besar yang nyaman bagi warganya yang memiliki berbagai latar belakang agama, etnis dan budaya.

“Saya mengapresiasi pengurus Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) dan pemangku kepentingan lainnya yang telah bersinergi memeriahkan Festival Cap Go Meh 2025 sebagai bagian dari rangkaian Tahun Baru Imlek. Selain acara ini juga telah diselenggarakan Festival Bandeng di Rawa Belong dan Festival Pecinan di Taman Mini Indonesia Indah,” ujar Teguh Setyabudi, Rabu (12/2).

Teguh mengatakan, dalam tradisi Tionghoa, perayaan Cap Go Meh dikenal sebagai festival lampion dan memiliki makna yang melambangkan harapan, kebahagiaan dan doa untuk kehidupan yang lebih baik, serta mengajarkan nilai-nilai luhur seperti kesetiaan, integritas, penghormatan dan kasih sayang dalam kehidupan bermasyarakat.

“Seperti yang saya sampaikan, Jakarta pastinya bisa menjadi rumah bagi beragam etnis, agama, kepercayaan dan budaya yang hidup berdampingan. Penyelenggaraan Festival Cap Go Meh sebagai wujud nyata akulturasi budaya yang mampu menciptakan harmoni serta persatuan dan kebersamaan dalam keberagaman,” tuturnya.

Ia memaparkan, salah satu akulturasi budaya Tionghoa dan Indonesia yang melekat yakni kuliner lontong Cap Go Meh. Hidangan ini mencerminkan indahnya perpaduan budaya Tionghoa dengan kekayaan kuliner nusantara.

“Seperti halnya lampion yang melambangkan harapan kehidupan lebih baik dan semangkuk lontong Cap Go Meh mampu menyimpan makna dan harapan atas keberuntungan, panjang umur, kesejahteraan dan kekayaan,” paparnya.

Teguh juga berkeyakinan bahwasanya Pemprov DKI akan terus bersinergi dalam membangun dan mengembangkan potensi budaya pariwisata seperti Festival Cap Go Meh.

“Fetival Cap Go Meh dapat mewujudkan citra Jakarta sebagai kota inklusif, maju, nyaman, layak huni dan berkeadilan,” tandasnya.(Sutarno)

Continue Reading

Ibukota

Kapolsek Pademangan Sosialisasi Cegah Kenakalan Remaja kepada Orang Tua Siswa SMPN 42 Pademangan Timur.

Published

on

By

JAKARTA, Hariansentana.com – Kapolsek Pademangan, Kompol Immanuel Sinaga, S.H, S.I.K, M.H, melakukan sosialisasi tentang mencegah kenakalan remaja kepada orang tua siswa SMPN 42 Jakarta Utara pada Senin (10/2/2025).

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan peran keluarga dalam mencegah kenakalan remaja dan menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi para siswa.

Dalam kegiatan yang dihadiri oleh sekitar 200 orang tua siswa ini, turut hadir jajaran Polsek Pademangan, termasuk Kanit Binmas Iptu Gusti Ngurah, Kanit Intelkam Ipda Rasman, Kapospol Pad Timur Aiptu Apollonius, serta Bhabinkamtibmas Pad. Timur Aiptu Taufik. Dari pihak sekolah, hadir Kasatlak SMPN 42 H. Taryono, S.Pd., M.M. dan Wakil Kesiswaan Bpk. Hery Setyawan, M.Pd.

Dalam sambutannya, Kapolsek Pademangan menyoroti pentingnya pengawasan orang tua terhadap aktivitas anak-anak, terutama dalam era digital yang semakin kompleks.

“Di era teknologi ini, banyak anak-anak yang menyalahgunakan media sosial dan alat komunikasi. Oleh karena itu, orang tua perlu mengawasi serta membatasi penggunaan ponsel dan aplikasi yang bersifat negatif,” ujar Kompol Immanuel Sinaga.

Kapolsek juga mengingatkan pentingnya disiplin dalam pola asuh anak, termasuk mengontrol waktu bermain di luar rumah.

“Jangan biarkan anak-anak kita nongkrong hingga larut malam. Batasi aktivitas mereka maksimal hingga pukul 22.00 WIB untuk mencegah keterlibatan dalam perilaku negatif seperti tawuran dan penyalahgunaan narkoba,” lanjutnya.

Selain itu, ia mengimbau agar orang tua lebih aktif membekali anak-anak dengan pendidikan agama sebagai benteng moral dan membangun komunikasi yang baik dengan pihak sekolah, termasuk melalui grup WhatsApp yang melibatkan guru BP dan orang tua.

Dalam sesi tanya jawab, beberapa orang tua menyampaikan kekhawatiran mereka terkait keamanan anak-anak. Seorang ibu, Vivi, mengeluhkan adanya remaja yang sering nongkrong di Pasar Impres hingga berujung tawuran dengan membawa air keras.

Menanggapi hal tersebut, Kapolsek Pademangan menegaskan bahwa patroli rutin sudah dilakukan, namun para pelaku sering memanfaatkan celah waktu di luar jadwal patroli.

“Kami sudah berupaya mengidentifikasi lokasi penjualan air keras dan meminta masyarakat yang mengetahui tempat tersebut untuk segera melapor agar bisa kami tindaklanjuti,” jelasnya.

Sementara itu, seorang bapak bernama Supri menanyakan cara memastikan anak-anak langsung pulang ke rumah setelah sekolah. Kapolsek menyarankan agar orang tua menjalin komunikasi erat dengan pihak sekolah dan selalu memantau jam kepulangan anak-anak mereka.

Kegiatan ini diakhiri dengan doa bersama dan sesi foto. Kapolsek Pademangan mengapresiasi inisiatif sekolah dalam menggelar kegiatan ini dan menegaskan komitmen Polsek Pademangan untuk terus bekerja sama dengan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi generasi muda.

“Kami dari Polsek Pademangan siap berkolaborasi dengan sekolah dan para orang tua untuk memastikan anak-anak kita bisa tumbuh menjadi generasi penerus yang baik bagi keluarga, bangsa, dan negara,” tutup Kompol Immanuel Sinaga. (Sutarno)

Continue Reading

Ibukota

Kawal Jakarta Menuju Kota Global, Pj. Gubernur Teguh Optimalkan SDM dan Perkuat Sinergi Stakeholder

Published

on

By

Jakarta, Hariansentana.com – Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi membuka “Seminar Tantangan dan Peluang Daerah Khusus Jakarta dalam Kerangka UU No. 2 Tahun 2024”. Seminar tersebut diselenggarakan oleh Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan Komunitas Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Departemen Politik dan Pemerintahan (DEPOLPE) dan komunitas KAGAMA Pemprov-BUMD DKI Jakarta di The Tavia Heritage Hotel, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Senin (10/2).

Dalam sambutannya, Pj. Gubernur Teguh menyatakan, Jakarta terus bersiap dalam transformasi menuju kota global. Pembangunan Jakarta akan diarahkan sebagai simbol utama jaringan ekonomi dunia yang berdampak nyata bagi sosial ekonomi global dan semakin memperkuat posisinya sebagai ‘center of growth’ Indonesia.

”Kita ketahui, capaian dari berbagai indikator pembangunan yang ada di Jakarta menunjukkan tren yang sangat baik. Dari sisi pertumbuhan ekonomi, walaupun sedikit di bawah capaian Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) nasional, kita berada di angka 4,9%,” jelas Pj. Gubernur Teguh.

Pj. Gubernur Teguh juga mengungkapkan, dalam menghadapi tantangan menuju kota global, pihaknya juga mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada. Para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta dan pegawai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) harus terus mengupgrade kemampuan untuk mengawal transformasi Jakarta ke depan. Selain itu, sinergi dengan berbagai pihak juga akan terus ditingkatkan.

”Hubungan dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Kepolisian Daerah (Polda), Komando Daerah Militer (Kodam), Kejaksaan Tinggi (Kejati), sinerginya relatif sangat baik. Tantangan itu harus dihadapi dan justru di situ banyak peluang-peluang yang harus kita perhatikan untuk lebih bisa membangun Jakarta setelah diterbitkan UU Nomor 2 Tahun 2024,” tambahnya.

Menurutnya, jika menilik sejarah, Kota Jakarta sudah dipersiapkan menjadi kota global. Untuk itu, persiapan yang matang dan strategis perlu dilakukan untuk mengawal transformasi Jakarta setelah tidak lagi menjadi ibu kota negara.

”Jakarta masih menjadi ibu kota negara sampai dengan terbit Perpres (Peraturan Presiden) dari Jakarta ke IKN (Ibu Kota Negara). Ini mau tidak mau, suka tidak suka harus disiapkan sebaik-baiknya. Walaupun Batavia, Jayakarta, pun ketika dibentuk sudah disiapkan menjadi kota global. Bisa dilihat dari Kota Tua. Artinya sudah diarahkan ke sana dan sekarang, mari kita wujudkan top 20 global city, paling tidak menyambut Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.

Seminar ini dihadiri narasumber Prof. Dr. Purwo Santoso, M.A (Guru Besar Fisipol Universitas Gajah Mada), Elisa Sutanudjaja (Direktur Eksekutif Rujak Center for Urban Studies), Deftrianov (Kepala Bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi DKI Jakarta), dan Irma Yuanita, SH, MH (Kasubdit Otsus, Istimewa, Wilayah I Direktorat Penataan Daerah, Otsus DPOP, Ditjen OTDA Kemendagri).(Sutarno)

Continue Reading
Advertisement

Trending