Daerah
Sidang Impor Narkoba Kembali Digelar, 4 Terdakwa Saling Bersaksi

Tangerang – Sidang lanjutan kasus import narkotika kembali digelar kemarin Kamis (13/03), dengan agenda mendengarkan kesaksian 4 terdakwa. Dalam sidang kali ini terungkap bahwa para terdakwa tidak hanya mengimport jenis MDMA dan ketamin dari Prancis tetapi juga ganja dari California Amerika Serikat.
Dalam keterangannya kepada majelis hakim, terdakwa Andrew Wiyono mengungkapkan kepada majelis hakim bahwa dirinya terjerat kasus narkoba jenis ganja, ketamin dan MDMA, senada dengan keterangannya terdakwa Reynard Wiyono, Joshua Sudjana dan Devin Thanwijaya juga mengakui hal yang sama, Namun mereka mengaku tidak pernah menggunakan ketamin maupun MDMA. “Kalau menghisap ganja pernah, tapi untuk ketamin dan MDMA tidak” kata Andrew Wiyono yang diakui juga oleh para terdakwa di hadapan majelis hakim Luky SH.
Dalam keterangannya Andrew Wiyono mengaku bahwa mereka tidak pernah melakukan pemesanan Narkoba kepda Suplayer. Dia menegaskan bahwa yang memesan ganja dari suplayer adalah Ryan Goh sedangkan yang memesan ke Ryan Goh adalah Joshua Sudjana melalui chatting whatsapp. “Setau saya barang yang kami pesan berada di Kantor POS daerah Jakarta utara.” Ungkapnya.
Masih menurutnya, Barang bukti Ganja di ambil Joshua, Devin dan Reynard bersama penyidik, adapun jumlah Ganja seberat 31 gram diamankan oleh polisi untuk dijadikan barang bukti. Sebelum diamankan oleh polisi Barang bukti ganja di buka di pos Indonesia bersama polisi dan petugas pos.
Dari keterangan para terdakwa diketahui bahwa Ryan Goh adalah Teman dari Terdakwa Joshua Sudjana
“Joshua berteman dengan Ryan Goh dari kecil. Ryan tinggal disingapura, kami di kenalkan oleh Joshua saat Ryan berkunjung ke Jakarta,” ujar terdakwa serentak.
Menurut para terdakwa, ganja yang berasal dari luar negeri lebih nikmat daripada ganja yang ada di Indonesia. Dan rencananya ganja yang dipesan melalui Ryan Goh itu akan digunakan para terdakwa bersama-sama. “Kami tertarik untuk menikmati ganja dari luar negeri karena katanya lebih nikmat, kami kecanduan jadi sepakat untuk mengkonsumsi ganja dan tidak menjualnya, jadi kami berharap bisa direhabilitasi.” kata Andrew
Dalam persidangan juga terungkap bahwa para terdakwa masih berstatus mahasiswa, Kakak beradik Andrew Wiyono dan Reynard Wiyono mengaku bahwa mereka merupakan mahasiswa Universitas Prasetiamulia BSD. Sedangkan Terdakwa Joshua Sudjana kuliah di Calvin Institut Kemayoran jurusan tehnik sipil sementara Devin Thanwijaya baru daftar di UNTAR.
Selain keterangan para Terdakwa tersebut, Jaksa Penuntut Umum juga sempat mendalami pemilik alamat paket yang dikirim ke Ruko Mangga Dua Square, yang kemudian diterangkan terdakwa Andrew Wiyono dan Reynard Wiyono bahwa ruko mangga dua merupakan milik orangtuanya yang sehari hari kosong.
Sidang kemudian kembali ditunda untuk mendengarkan Tuntutan JPU, sebelumnya para terdakwa didakwa dengan pasal berlapis terkait UU Kesehatan, kepemilikan narkoba, mengimpor narkoba, permufakatan jahat narkoba, dan pemakai narkoba dengan barang bukti narkoba import sebesar 30 gram ganja, 120 gram ketamin dan 60 gram MDMA yang nilainya ditaksir mencapai 2 milyar rupiah.
Daerah
Disebut Pengacara Palsu, Sodik Akan Laporkan Media dan Kades Bojen ke Polisi

PANDEGLANG – Ahmad Sodik salah satu pengacara yang tergabung dalam DPC Peradi Serang berencana melaporkan sejumlah media dan juga kepala Desa Bojen ke Polisi. Laporan tersebut dilakukan setelah dirinya disebut sebagai oknum pengacara palsu.
“Laporan ke polisi terhadap media akan dilakukan oleh DPC Peradi pada Minggu depan,” kata Sodik di Pandeglang, Jumat (25/4).
Sodik menyebut ada sejumlah media di Pandeglang yang menulis dirinya berselingkuh bahkan bermain gila dengan Carinah. Padahal Carinah sendiri sudah dinikahkan olehnya pada akhir Februari lalu. Carinah juga sudah memiliki akta cerai yang terdaftar di Pengadilan Agama Pandeglang dari suami sebelumnya.
“Carinah digugat cerai oleh Wargi pada 2017 lalu, dan sejak 2017 itu hingga bertemu saya wargi tak pernah memberikan nafkah lagi kepada Carinah. Dan Carinah juga sudah saya nikahi meski baru bersifat Nikah Siri,” tegasnya.
Sementara laporan terhadap Kepala Desa Bojen juga akan dilakukan oleh DPC Peradi Serang. Hal ini dikarenakan video Sodik yang direkam oleh Kades Bojen saat dikeroyok warga beredar hingga pulau Sumatera.
“Dia merekam lalu menyebarkan video tersebut kepada warga. Dan akhirnya saya mengetahui video tersebar di Sumatera setelah dirinya mendapatkan laporan dari rekannya yang ada di Sumatera,” tegasnya.
Daerah
Tangani Kasus Tanah, Pengacara di Pandeglang Dikeroyok Puluhan Orang

PANDEGLANG – Pengacara yang tergabung dalam anggota DPC Peradi Serang, Banten Mahmud Sodik menjadi bulan-bulanan pengeroyokan oleh puluhan orang warga Bojen Kabupaten Pandeglang, pada Senin (21/5/2025).
Sodik dikeroyok oleh mereka ketika dirinya menangani kasus penggelapan tanah milik istrinya bernama Carinah yang dilakukan oleh kakaknya Carmanah pada tahun 2022 lalu. Dalam kasus tersebut Carmanah telah menjual tanah milik Carinah seluas 800 meter yang dijual seharga Rp 80Juta.
Akibat Kasus pengeroyokan itu Sodik telah melaporkan kejadian itu ke Polda Banten.
“Kasus Pengeroyokan itu sudah saya laporkan dengan nomor STPL/134/IV/SPKT/II.DITRESKRIMUM/2025/POLDA BANTEN. Saya melaporkan dua nama yaitu Wargi dan Karnawi,” kata Sodik dalam keterangannya kepada wartawan di Pandeglang, Jumat (25/4).
“Pengeroyokan itu terjadi saat dirinya tengah menangani kasus penggelapan tanah milik istrinya yakni Carinah yang dilakukan oleh kakaknya Carmanah pada tahun 2022 lalu. Dalam kasus tersebut sang kakak telah menjual tanah milik Carinah seluas 800 meter yang dijual seharga Rp 80Juta,”jelasnya.
Lanjut dikatakan, penggelapan yang dilakukan oleh Kakaknya Carmanah sudah sempat dilaporkan ke Polsek Panimbang dan Polres Pandeglang. Hanya saja laporan tak kunjung diterima oleh kepolisian karena masih dalam ranah Keluarga.
“Polsek dan Polres menolak laporan pidana yang kami lakukan dan hanya mengarahkan ke laporan pengaduan,” tegasnya.
Kemudian, Sodik menceritakan kasus pengeroyokan itu bermula saat dirinya menginap dirumah istrinya yakni Carinah di Desa Bojen Pandeglang. Diketahui Sodik mempersunting Carinah sebagai istrinya pada Akhir Februari lalu. Carinah sendiri diketahui sudah menyandang status janda sejak 2017 lalu dengan nomor akta Cerai 0278/AC/201/PA.Pdlg usai dicerai suaminya Wargi.
Pengeroyokan itu sendiri terjadi pada 21 April lalu, Dimana saat itu Sodik usai bertemu dengan Kapolres dan Wakapolres Pandeglang guna membahas kasus penggelapan tanah yang dilakukan oleh Carmanah.
“Saya dirumah habis mandi, lalu rumah digedor oleh warga Bersama kepala desa. Mereka menuduh saya berbuat mesum dengan Carinah yang masih menyandang status istri dari Wargi,” jelasnya.
“Rumah saat itu langsung didobrak, dan warga masuk kerumah saya lalu dipiting dicekek dan diseret keluar rumah. Tak hanya itu saya juga diinjak-injak dan sempat dipukuli,” tuturnya.
Beruntung saat itu Bhabinkamtibmas Polsek panimbang berhasil mengamankan Sodik dan membawa dirinya untuk melakukan visum di RS Bhayangkara sebagai bukti visum untuk melakukan laporan polisi di Polda Banten.
“Saya berharap laporan dirinya di Polda Banten segera dapat ditindaklanjuti dan pelaku pengeroyokan bisa segera tertangkap,” pungkasnya.
Daerah
Gelar Halal Bihalal Lintas Tokoh, Fathan Subchi Ajak Diaspora Terus Berkontribusi Bagi Daerahnya.

SAMBUTAN-Ketua Umum Paguyuban Demak Bintoro Nusantara (PDBN), yang juga Anggota VI BPK RI, Drs. HM. Fathan Subchi, S Ag, M. Ap, saat memberikan sambutan di HBH PDBN 2025. (Foto Humas).
JAKARTA, HARIANSENTANA.COM –– Paguyuban Demak Bintoro Nusantara (PDBN) menggelar Halal Bihalal 1446 H / 2025 Masehi dengan mengusung Tema “Dalam Kebahagiaan Halal Bihalal 1446 H / 2025 M, Kita Kuatkan Keguyuban Demak Demi Nusa”, bertempat di Resto Gudang Udang Cibubur, Depok, Minggu (20/4/25).
Acara dibuka dengan Do’a oleh Ustad Akhmad Sugiarto, dilanjut sambutan Ketua Umum dan para tokoh.
Acara di hadiri Sesepuh & Senior Pengurus DPP PDBN, Pengurus PDBN Jabodetabek, Perwakilan Kalimantan, Kepulauan Riau, Jateng, Jabar, Banten, Noor Salim, Wakil Ketua PGSI Jateng dan para tamu Undangan.
Dalam sambutannya, Ketua Umum PDBN, Fathan Subchi menuturkan, Paguyuban Demak Bintoro Nusantara bagian dari salah satu forum silaturahmi atau forum kerja sama yang kita harapkan menjadi penguat dengan Pemkab Demak.
“Bekerja saling kolaborasi menghasilkan satu rumusan dan kerja konkret bisa kita lihat. Tidak usah menghiraukan yang tidak penting,” jelasnya.
Pria yang juga Anggota VI BPK RI mengatakan, mari berkomitmen dan berkontribusi memajukan Kota Demak yang maju. Kami akan wakafkan diri dengan segala waktu tenaga energi dan semua yang ada untuk bagaimana Demak yang maju. “Dengan separuh waktu yang masih kita miliki, selesai aktifitas kerja, mari terus kita lakukan Khidmah & Kontribusikan bagi Kabupaten Demak, baik secara pribadi atau kolektif/berjama’ah, dengan kapasitas kekuatan energi kita masing-masing untuk kebaikan BAGI MASYARAKAT DEMAK, atas dasar KECINTA’AN BAGI SESAMA WARGA,” tandasnya.
Lanjutnya, terimakasih saya sampaikan kepada semua pihak, yang telah menyampaikan ucapan dan do’a, serta dukungan materi berupa sponsor door prize bagi ratusan peserta Halal Bihalal PDBN 2025.
“Atas nama pribadi dan Pengurus PDBN, saya mohon maaf lahir dan batin. Mari jadikan grup PDBN sebagai ajang silaturahmi bagi putra/putri kelahiran Demak. Bahwa terkadang ada silang pendapat adalah wajar, selama untuk kebaikan tanpa menimbulkan perpecahan,” pungkas Fathan, mantan anggota DPR RI Fraksi PKB 2 Periode ini.

FOTO BERSAMA-Ketua Umum Paguyuban Demak Bintoro Nusantara (PDBN), yang juga Anggota VI BPK RI, Drs. HM. Fathan Subchi, S Ag, M. Ap, foto bersama Para Pengurus & tamu undangan usai acara HBH PDBN 2025. (Foto Humas).
Selanjutnya diisi Tauziah oleh Dr. KH. Ali Abdillah, mengutip landasan Al-Qur’an terkait dengan Diaspora, yaitu surat At’taubah 122, menjelaskan sebaiknya dalam satu komunitas ada kelompok orang-orang yang keluar dari kampung halamannya untuk belajar ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu umum dan sains di luar kota seperti di daerah kita seperti kuliah di pesantren, di berbagai pesantren bisa di Kajen, Lirboyo, Koso Magelang, Kuliah di Semarang, Jogja, Bandung, Surabaya, Jakarta dan lain-lainya.
Setelah mereka kuliah dan bekerja terus memiliki posisi, disitulah ada tugas bagi masyarakat yang sudah berdiaspora harus berkontribusi yang pertama untuk kampungnya, terus yang kedua untuk daerahnya yaitu Demak, kemudian yang ketiga yang untuk bangsa dan negaranya.
“Saya contohkan, beberapa waktu saya punya jadwal rutin pulang kampung untuk selapan sekali karena ini komitmen saya untuk meneruskan perjuangan orang tua dan bisa membantu tempat kelahiran saya. Sedangkan untuk kepentingan strategis Demak kedepan, bahwa Demak itu dulu menjadi pusat peradaban islam, sebagai Kesultanan islam pertama. Tentu ini perlu digali khasanah yang ada di dalamnya, seperti terkait dengan peninggalan peninggalan masa lalu, baik yang berupa manuskrip, maupun bukti bukti peninggalan arkeologi perlu diangkat kembali untuk mengingatkan memori kolektif bahwa dulu Demak itu menjadi pusat Kerajaan Islam menjadi pusat peradaban islam di nusantara,” tandas Ali yang juga Sekjen JATMAN.
Dicontohkannya bahwa, pada tahun 2017 saya pernah mengadakan seminar Internasional di Hotel Borobudur mengundang berbagai tokoh luar negeri dari Amerika, Rusia, China, Timur Tengah & bahkan dari Iran.
Setelah selesai acara, sebagai warga Demak, Saya langsung membuat program Citytour untuk melihat langsung jejak sejarah masalah lalu, di Perambahan, kemudian ke Demak langsung Sholat di Masjid Agung Demak, yang menjadi Imam dari Maroko.
“Ikhtiar kecil seperti ini, salah satu untuk memperkenalkan Demak sebagai pusat peradaban Islam masa lalu tentu harus dibarengi dengan langkah-langkah strategis, maka melalui Paguyuban Demak Bintoro Nusantara (PDBN) ini bisa mendorong kepada Bupati, bagaimana membuat program-program yang strategis untuk mengenalkan Demak, baik secara Nasional maupun Internasional,” imbuhnya.
Nanti akan ada diskusi-diskusi maupun FGD terkait posisi Demak sebagai Manuskrip Arkeologis, yang bisa dibuat acara tahunan Demak agar kembali semakin dikenal oleh publik. Sebagai cucunya Mbah Sunan kalijaga, agak meri ketika teman-teman Kudus bisa melakukan kegiatan-kegiatan di Sunan Kudus, mereka hidup melakukan kajian-kajian itu, maka tidak kalah pentingnya kalau itu bisa menghidupkan kembali Demak itu sebagai pusat peradaban Islam. “Insya Allah kalau ada program-program terkait ini, saya siap untuk hikmah,” pungkasnya.
Acara ditutup dengan Do’a oleh KH. M. Solihin Jaelani, lanjut salam-salaman dan foto bersama. (Red).
-
Ibukota4 days ago
4 Mahasiswa Penyelundup Narkoba Dituntut 6 Tahun Penjara dan Denda 1 Milyar.
-
Ibukota5 days ago
Ribuan Warga Mengadu Nasib Jadi Pasukan Oranye Jakarta
-
Ibukota5 days ago
H.Juani Wakil Walikota Jakut Serahkan 18 SK Pensiun Pegawai
-
Peristiwa6 days ago
Polres Metro Jakarta Pusat Sita Puluhan Ribu Butir Obat Keras dari Pengedar di Tanah Abang