Musik & Film
Masyarakat Yogya Diajak Nonton “Ku Tak Percaya Kamu Mati”

Kinaryosih, Nini L Karim
Jakarta, Sentana
Paska melahirkan buat sebagian besar wanita kurang pede ketika tampil di depan umum. Apalagi di depan kamera film, hal tersebut yang dirasakan artis Kinaryosih yang biasa di sapa Kinar.
“Jujur waktu ditawari main film Kutak Percaya Kamu Mati, aku baru dua bulan melahirkan. Badanku masih kelihatan gemuk, makanya aku nggak pede main film ini. Tapi karena yang ngajak main mas Wimbadi, aku mengalah untuk menerimanya,” cetus Kinaryosih di kawasan Jakarta Selatan, Minggu (6/10/2019).
Selain alasan koleganya, Wimbadi yang banyak menyutradarai sinetronnya, Kinar, begitu ia biasa disapa juga lawan mainnya aktor da. Aktris kawakan Seperti Almarhum Dedi Sutomo dan Niniek L. Karim. “Saya mengidolakan Om Dedi Sutomo dan Tante L Karim, dan sejak lama kepingin main bareng beliau, banyak ilmu akting dan kehidupan yang aku dapat setelah syuting bareng dengan Oom Dedi dan Tante Niniek. Kedua ilmu tersebut tidak akan bisa aku dapatkan di tempat lain,” aku Kinar.
Kutak Percaya Kamu Mati, mengisahkan tentang seorang anak yang jadi korban tabrak lari kembali dengan wujud nyata untuk merawat ibunya, yang depresi berat diatas kursi roda sejak kelahirannya, dan mencari tahu bersama sahabatnya yang juga tidak tahu bahwa sebenarnya dia sudah mati.
“Film ini penuh misteri. Tentang Fantar, bocah kecil yang menjadi teman setia Bagong korban tabrak lari. Tak percaya begitu saja menerima berita teman bermainnya itu meninggal karena kecelakaan. Sulit menerima kenyataan, Fantar kemudian mengungkap siapa pelaku tabrak lari yang mengakibatkan sahabatnya Bagong samapi meninggal dunia,” kata Kinar.
Budayawan dan sutradara film “Tjoet Nya ‘Dhien” Eros Djarot yang hadir dalam press screnning menyatakan, bangga munculnya banyak talenta baru di film “Ku Tak Percaya Kamu Mati” dari kota gudeg Ngajogyakarto Hadiningrat. “Aku terkesan banget akting dimainkan siswa klas 1 SMP Negeri 1 Kalasan, Raditya Evandara benar-benar menjiwai perannya sebagai Bagong meregang nyawa akibat tabrak lari. Namun ia tetap hidup setia berbakti mengurus ibunya yang lagi sakit,” tuturnya.
Eros Djarot berharap Gubernur DIY Yogya Sri Sultan Hamengkubuwana X mendukung dengan memperkenalkan film ini pada warga Yogya-Bantul-Sleman-Kulon Progo dan daerah sekitarnya. “Ini lho film wong Yogya ramai ramai nonton filmnya karya anak Yogya,” ujarnya.
Editor: Pangihutan S
Musik & Film
Sempat Galau Rilis Single Pendengar Cerita, Begini Kata Angga Chandra

BOGOR, SENTANA – Penyanyi pop yang viral dengan lagu ‘Sekecewa Itu’ Angga Chandra kembali merilis single lagu miliknya. Berlokasi di Bogor Jawa Barat, Angga merilis lagu berjudul Pendengar Cerita yang merupakan ciptaan Dudy Yusuf.
Dalam keterangannya Angga menjelaskan Lagu ini bercerita tentang keresahan seseorang yang menjadi pendengar cerita namun dia gak pernah berani untuk mengungkapkan.
“Hingga akhirnya si temannya tak menyadari perasaan itu dan memilih pergi dengan lain,” ucap Angga dalam keterangannya.
Lebih lanjut, Angga menuturkan jika proses pembuatan lagu ini memakan waktu hingga 6 bulan. Dia menuturkan awalnya bahkan enggan merilis lagu ini sebagai singlenya.
“Awalnya saya tak mau merilis single yang ini, namun setelah bertanya kepada rekan dan kerabat serta istrinya. Dari 30 kerabat 20 diantaranya meminta saya untuk merilis single ini. Dan akhirnya kita rilis hari ini,” tegasnya.
Dilokasi yang sama, pencipta lagu Pendengar Cerita, Dudy Yusuf menuturkan jika lagunya ini sempat tak digubris oleh Angga saat dia memberikan liriknya.
“Lag ini memang saya ciptakan untuk dia karena melihat karakter suaranya. Namun saat pemberian pertama kali itu seperti diabaikan. Mungkin karena waktu itu dia sibuk, hingga akhirnya menanyakan lagu ini sudah ada penyanyinya atau belum,” ucapnya.
Masih ditempat yang sama Bimo Maxim sebagai seorang produser mengatakan berencana membawa Angga Candra untuk menjadi pengisi konser dengan beberapa band.
“Ada rencananya beberapa konser yang dilakukan oleh salah satu band yang lumayan besar. Dan nanti Angga akan terlibat dalam konser tersebut,” tegasnya.
Untuk saat ini lagu Pendengar cerita sudah bisa didengarkan di beberapa platform pemutar musik. Sementara bersamaan dengan ini video klip juga sudah ditayangkan di YouTube.
Dibintangi artis ternama , Asyiraf Jamall & Putri Ziani dan Angga Chandra mennjadikan video clip itu semakin bernyawa dan bisa mnegantarkan pesan.
Musik & Film
Kangen Almarhum Vanessa Angel, Mayang Keluarkan Single Rinduku

JAKARTA, SENTANA – Adik Almarhum Vanessa Angel, Mayang Lucyana Fitri mengeluarkan single lagu yang berjudul Rinduku. Lagu ini dibuat oleh Bimo Maxim yang sudah malang melintang di dunia musik Indonesia.
Single ini kata Mayang menjadi persembahan emosional mendiang kakaknya, Vanessa Angel, serta sang ibu yang juga telah tiada. Tak hanya itu, lagu ini juga ditujukan sebagai kado ulang tahun untuk keponakannya, Gala Sky, yang kini menginjak usia lima tahun
“Lagu ini saya nyanyikan karena rasa rindu saya yang sangat kepada Almarhum,” Kata Mayang dalam peluncuran lagunya di wilayah Mampang Jakarta Selatan, Minggu (20/7).
Mayang menuturkan, beberapa bait yang diciptakan menunjukan jika dirinya benar-benar rindu akan sosok Vanessa. Terbukti dari beberapa bait yang dinyanyikan oleh Mayang.
“Aku selalu merindukan mu
Tak bisa hilang ini rasa ku
Aku rindu pelukan mu
Hangat tertawa seperti dulu”
“Bait itulah yang membuat saya selalu mengeluarkan air mata saat menyanyikan lagu tersebut,” kata Mayang.
Ayah Mayang, Doddy Sudrajat menceritakan saat membuat video klip dirinya dan Mayang selalu teringat akan sosok Vanessa yang dinilainya sebagai anak yang baik dan selalu membantu keluarga.
“Saat-saat itulah kami selalu teringat kebaikan almarhum Vanessa yang selalu membantu kami dan menjadi tulang punggung keluarga,” ucapnya.
Doddy berharap single yang dikeluarkan Mayang ini bisa diterima oleh para penggemar musik.
Dilokasi yang sama, Bimo Maxim sang creator lagu menyatakan sebetulnya lagu rinduku ini disiapkan untuk proyek duo dan bukan untuk Mayang.
“Namun setelah mendengar curhatan Mayang yang rindu akan sosok Vanessa akhirnya saya memutuskan untuk memberikan lagu ini. Dan ternyata cocok untuk dibawakan olehnya,” tutup Bimo singkat.
Musik & Film
Nilam Topodade Vocal Studio (NTS) Jakarta, Asah Bakat Anak Bangsa di Bidang Musik.

Jakarta, Hariansentana.com – Nilam Topodade Vocal Studio (NTS) Jakarta telah menjadi salah satu tempat lahirnya talenta-talenta berbakat di dunia musik Indonesia sejak didirikan pada tahun 2012. Berawal dari visi besar pendirinya, Rudy Lamando (Composer, Songwriter, Vocal Arranger, Musisi) dan Nilam Topodade, sekolah vokal ini hadir untuk mengasah bakat anak bangsa dan mencetak sumber daya manusia berkualitas di bidang musik.
Berbeda dengan sekolah musik lainnya, NTS Jakarta tidak mengusung nama besar atau bendera institusi terkenal. “Kami berdiri mandiri dengan mengoptimalkan sumber daya yang kami miliki. Kami tidak hanya mengajarkan teori, tetapi memastikan siswa mampu tampil dengan kualitas terbaik,” ujar Rudy saat diwawancarai.
NTS Jakarta menawarkan empat jenis kelas, yaitu Private Class (1-2 orang), Small Class (5-6 orang), Regular Class (di atas 7 orang), dan Choir Class. Menariknya, batas waktu pembelajaran di sini sangat fleksibel. “Siswa bisa belajar selama mereka merasa membutuhkan, dengan biaya yang disesuaikan,” tambah Rudy.
Tidak hanya untuk yang mampu secara finansial, NTS Jakarta juga memberikan kesempatan kepada siswa yang memiliki keterbatasan dana tetapi memiliki bakat besar. “Ini adalah tanggung jawab sosial kami. Kami ingin memberikan kesempatan kepada semua anak bangsa untuk berkembang,” tegas Rudy.
Meski terbilang baru, NTS telah mencatatkan berbagai prestasi, siswa siswinya telah menorehkan nama di panggung Nasional maupun International (Indonesian Idol, KDI, Indosiar, KWC Finland di Tokyo, Superstar Junior, BICF, IBCF, International Choir Festival, New Wave serta ajang bergengsi lainnya.
Choir NTS Jakarta juga mencatat prestasi gemilang, seperti juara 1 lomba paduan suara se-Jakarta di Emporium Pluit pada 2017. Tahun ini, NTS Jakarta bersiap mengirimkan siswa-siswanya ke berbagai kompetisi internasional di Singapura, Malaysia, dan Bangkok.
Adeline Lapian (Student dan Assistant Coach di NTS), menjelaskan bahwa pondasi dasar vokal menjadi fokus utama dalam pengajaran. “Ibarat membangun rumah, pondasi harus kuat agar rumah tidak mudah roboh. Kami melatih siswa menggunakan teknik dasar yang kuat, termasuk kontrol power dan pengelolaan emosi dalam bernyanyi,” paparnya.
Ian Delano (Student dan Assistant Coach), menambahkan bahwa kepercayaan diri siswa menjadi salah satu target utama. “Kami ingin setiap siswa berani tampil dan percaya diri, karena itu adalah kunci untuk sukses di dunia musik,” ucapnya.
Dengan berbagai pencapaian dan pengalaman, Rudy dan Nilam optimis bahwa NTS Jakarta akan terus berkembang dan melahirkan lebih banyak lagi talenta berprestasi. “Bagi yang tertarik bergabung, silakan kunjungi Instagram @ https://www.instagram.com/nilam.topodadevocalcoach
Semua informasi ada di sana,” pungkas Nilam.
NTS Jakarta, bukan hanya sekolah vokal, tetapi juga rumah bagi mimpi-mimpi besar di dunia musik.(***)
-
Ibukota5 days ago
HUT Ke-65, Karang Taruna Diharapkan Jadi Motor Penggerak Perubahan Positif
-
Polhukam6 days ago
Keluarga Korban Mohon Putusan Majelis PN Jakarta Utara Perintahkan JTrust Bank Pulihkan Rekening Pelapor
-
Ekonomi6 days ago
DeXRP Jadi DEX Pertama di XRPL dengan Tonggak Pendanaan US$6,5 Juta
-
Ekonomi4 days ago
Menakar Pengamanan Tepat Sasaran & Inklusi Keuangan dalam Transaksi Elektronik