Connect with us

Daerah

Kodim Purwarkarta Fokus Pembenahan Saluran Air dan Perbaikan Jalan Di Cempaka.

Published

on

Sentana – Kodim 0619 Purwakarta fokus pada pembersihan dan perbaikian saluran air (drainase) di Desa Cisaat, Kecamatan Campaka untuk mengantisipasi datangnya musim penghujan. Pembersihan dan perbaikan saluran air ini dilaksanakan oleh personel Koramil 1904-Cempaka.

Kegiatan yang dilaksanakan bersama warga ini merupakan bagian dari program TNI Manunggal membangun Desa (TMMD) ke-106 yang digelar di wilayah Kodim 0619 Purwakarta. Memasuki awal pelaksanaan TMMD ke-106 ini, Kodim 0619 Purwakarta memiliki berbagai program rehabilatasi, pembangunan sarana dan prasarana desa serta kegiatan non fisik lainnya meliputi sosialisasi program pemerintah maupun kegiatan keagaamaan dan wawasan kebangsaaan.

Dandim 0619 Purwakarta Letkol Arm Yogi Nugroho menegaskan, saat ini jajarannya fokus membantu pemerintah daerah untuk membangun infrastruktur sarana pokok masyarakat yang dikolaborasikan dalam program TMMD 106. Dikatakannya, ada dua kegiatan dalam TMMD ke 106 ini, yakni kegiatan fisik dan non fisik.

“Untuk yang fisik, kami akan membangun dan pengecoran jalan sepanjang 650 meter, termasuk pelebarannya menjadi empat meter, kemudian, gorong-gorong dan TPT,” ujar Yogi.

Dalam pembangunan jalan penghubung di Desa Cisaat Kecamatan Campaka, ada jalan sepanjang 650 meter yang akan dibangun, termasuk pembuatan saluran air (gorong-gorong) untuk mengantisipasi datangnya musim penghujan dalam waktu dekat ini,” imbuhnya.

Selain pembangunan fisik pembuatan jalan, kata Yogi, ada juga kegiatan fisik lainnya di antaranya rehab rumah tidak layak huni, pembangunan Poskamling dan penyempurnaan bangunan masjid di desa tersebut.

Dalam kegiatan TMMD ke 106 ini, sambung dia, pihaknya menerjunkan 150 personelnya dan untuk pengerjannya sendiri, ditargetkan rampung selama 30 hari kedepan.

“Persiapan awal kami melakukan perbaikan jalan sepanjang kurang lebih 6,5 kilometer serta pembuatan gorong gorong saluran air yang dilalui menuju lokasi sasaran TMMD melewati Desa Cisaat dan Desa Ciparungsari, dengan tujuan untuk memudahkan akses menuju lokasi sasaran TMMD, ” imbuhnya.

Sejarah jalan di Desa Cisaat awalnya merupakan jalan setapak yang digunakan oleh masyarakat setempat untuk berbagai aktivitas sehari-hari. Pada musim penghujan, warga mengeluhkan kondisi jalan yang becek dan licin bila musim penghujan.

Diungkapnnya, Pada Rakornis TMMD ke 106 yang digelar di Markas Besar Angkatan Darat yang lalu, TMMD 106 ini menggandeng Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan, selain sasaran fisik, pihaknya juga ingin mengedukasi masyarakat pentingnya menjaga kelestarian lingkungan agar dapat mengantisipasi berbagai bencana alam.

“Kami telah mempersiapkan berbagai kebutuhan bahan material untuk perbaikan jalan dan pembuatan gorong-gorong, semoga dengan peran aktif masyarakat bersama Satgas TMMD, apa yang direncanakan dapat diselesaikan tepat waktu,” imbuhnya.

Sementara itu Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika sangat mengaperesiasi adanya keterlibatan TNI dalam pembangunan di wilayahnya. Apalagi, yang menyakut dengan kebutuhan masyarakat.

“Tugas TNI, tidak hanya menjaga kedaulatan negara. Lebih dari itu, TNI adalah sahabat masyarakat paling depan,” kata Anne.

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Daerah

Debat Kedua Calkada SBB, Pasangan HATI Tampil Meyakinkan

Published

on

By

Jakarta, Hariansentana.com – Pasangan Calon Kepala Daerah (Calkada) Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) Nomor urut 1, M. Hatta Hehanussa, SE dan Stanley Salenussa, M.Si, tampil meyakinkan dalam Debat Publik Kedua Calon Bupati dan Wakil Bupati SBB periode 2024-2029, di Gedung Nunusaku Center, Piru, pada Senin (04/11/2024).

Mengawali debat dengan salam khas, “SATU HATI untuk Rakyat Saka Mese Nusa,” M. Hatta Hehanussa dan Stanley Salenussa memperkenalkan program-program yang mereka rencanakan jika terpilih. Pada kesempatan itu, visi yang disampaikan pasangan ini adalah untuk membangun Kabupaten Seram Bagian Barat yang “Harmonis, Kuat, Mandiri, dan Berintegritas” sebagai pusat pangan di Maluku.

Menurut Hatta, pendekatan yang akan mereka lakukan terkait dengan pengelolaan sumber daya alam, pembangunan infrastruktur dan konektivitas kewilayahan.

“Kami tidak hanya membangun fisik, tetapi juga fondasi kehidupan yang berkelanjutan. Dengan komitmen ini, kami yakin SBB akan menjadi lumbung pangan Maluku dan mewariskan kehidupan lebih baik bagi generasi mendatang,” tuturnya.

Lebih jauh Hatta juga menekankan terkait pentingnya infrastruktur yang merata, membuka akses ke pelosok, dan menghubungkan pulau-pulau kecil dengan pusat ekonomi dan sosial.

“Infrastruktur bukan sekadar jalan atau jembatan, tapi akses ke pelayanan kesehatan, pendidikan, dan pasar bagi hasil perikanan dan pertanian kita,” tukasnya.

Dalam sektor kelautan, Hatta melihat potensi besar pada laut. Mereka berkomitmen mengembangkan sentra kelautan terpadu untuk mengelola sumber daya laut seperti rumput laut dan perikanan berkelanjutan.

“Sedangkan di bidang pertanian dan perkebunan, kami menargetkan pengelolaan lahan berkelanjutan untuk tanaman pangan seperti sagu, jagung, padi, umbi-umbian, serta komoditas unggulan seperti cengkeh, pala, kayu putih, bahkan gaharu,” papar Hatta.

Selain itu, ia menegaskan soal pentingnya pemberdayaan masyarakat lokal melalui pelatihan yang terukur dan berkelanjutan, khususnya bagi petani, nelayan, dan pelaku UMKM. Pasangan ini juga berencana menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan menyediakan akses bagi generasi muda untuk mengembangkan keterampilan serta teknologi yang relevan, dengan pemanfaatan sarana dan prasarana digitalisasi.

“Kami yakin, dengan gotong royong dan semangat kekeluargaan, SBB bisa maju tanpa meninggalkan akar budaya dan kearifan lokal,” ujar Hatta.

Pasangan HATI memperlihatkan visi yang jelas dan komitmen nyata dalam upaya menjadikan Seram Bagian Barat sebagai contoh kemajuan di Maluku, bahkan di Indonesia, dengan tetap mempertahankan nilai-nilai lokal yang kuat.(s)

Continue Reading

Daerah

Dianggap Mampu Membawa Perubahan, PPK Demak Dukung Paslon Edi-Eko

Published

on

By

DEMAK, HARIANSENTANA.COM — Persatuan Pengusaha Kontraktor (PPK) Kabupaten Demak bersama pengurus dan jaringan di 14 Kecamatan hingga Desa / Kelurahan se-Demak bertekad memenangkan Paslon nomor urut 1, H. Edi-H. Eko dalam Pilkada 2024 Kabupaten Demak.

Hal tersebut ditegaskan Ketua Persatuan Pengusaha Kontraktor (PPK) Kabupaten Demak, H. Kiswanto kepada wartawan melalui keterangannya, Kamis (24/10).

“Tekat bulat tersebut di motori anggota PPK berjumlah 80 orang yang berdomisili di 14 Kecamatan bersama-sama para relawan PPK terus bergerak ngopeni teman-teman, serta memberikan informasi Paslon Edi-Eko dianggap mampu membawa perubahan di Demak,” tandas Kiswanto yang didampingi Sekretaris Agus Ahmad saat Deklarasi pekan lalu.

Dalam Deklarasi tersebut, dihadiri Hadi Waluyo, mantan Staff Ahli Bupati Demak, H. Sururi, mantan Camat, Nur Wahid, mantan Ketua DPD Golkar Demak dan wakil Ketua Dewan, Wahyu Prianto, mantan Dewan Komisaris BPR BKK Demak, yang semuanya juga siap mendukung dan memenangkan Paslon Edi-Eko.

Diketahui, sosok Pak Edi Sayudi sebagai pengusaha, Politisi dan Wakil Ketua PSSI Jateng. Sedangkan, Eko berlatarbelakang pensiunan birokrasi. Selama di Pemkab Demak, Eko pernah menempati jabatan strategis. Pernah menjabat kepala Dindagkop, Kepala Dindikbud, Kepala Nakertrans, pernah sebagai Asisten Sekda dan menjabat Plt Sekda Pemkab Demak.

Di organisasi keagamaan dan kemasyarakatan, H. Eko Pringgolaksito menjabat sebagai wakil bendahara Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Demak, Bendahara Umum Majlis Ulama Indonesia (MUI) Demak, Wakil Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Demak dan Ketua Majlis Al Khidmah Kabupaten Demak.

Edi dan Eko merupakan gabungan sosok yang bisa menjawab tantangan zaman. Beliau berdua memiliki latar belakang yang komplit. Yang satu pengusaha dan pernah duduk sebagai anggota DPRD, yang satunya sudah lama di birokrasi serta aktif di organisasi kemasyarakatan. Insya Allah dipimpin Edi-Eko, pembangunan Kabupaten Demak bisa lebih baik. (Red).

Continue Reading

Daerah

Momen HUT RI ke 79 Tahun, Pemerintah Harus Prioritaskan Bangun Infrastuktur di Daerah yang Masih Jauh dari Perhatian

Published

on

By

Jakarta, Hariansentana.com – Memasuki
usia kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 79 Tahun, ternyata masih banyak daerah di Provinsi Maluku yang belum tersentuh pembangunan. Untuk itu, pemerintah diharapkan memberikan perhatian besar terhadap pembangunan di provinsi seribu pulau ini.

Harapan ini disampaikan Anggota Komisi III DPRD Provinsi Maluku Hatta Hehanussa yang dihubungi wartawan dari Jakarta, Sabtu (17/8).

Menurut dia, dengan tema HUT Kemerdekaan RI “Nusantara Baru Indonesia Maju”, pemerintah daerah dalam hal ini Pemerintah Provinsi Maluku harus fokus untuk melihat berbagai ketertinggalan yang terjadi di beberapa daerah terutama daerah-daerah yang hari ini belum punya infrastruktur memadai, baik itu infrastruktur jalan, infrastruktur pelabuhan maupun infrastruktur pendidikan dan kesehatan.

“Sudah saatnya Maluku mendapat perhatian lebih dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi,” kata kader Partai Gerindra ini.

Ia menambahkan, di usia Indonesia yang sudah mencapai 79 tahun ini, masih banyak masyarakat terutama yang ada di kampung-kampung harus berjuang karena terbentur infrastruktur yang masih sangat minim dan memprihatinkan.

“Masyarakat kita yang ada di kampung-kampung harus berjuang bertarung nyawa karena minimnya pembangunan infrastruktur, seperti sejumlah kabupaten yang ada di Provinsi Maluku,” ketusnya.

Hehanussa mengambil contoh di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) yang hingga saat ini masih banyak ditemui orang berjalan kaki, orang sakit masih ditandu, atau masih ada masyarakat yang menggunakan rakit untuk melintasi arus sungai yang deras.

“Momentum Kemerdekaan RI yang ke 79 tahun ini sangat menyentuh diri kita untuk bagaimana memikirkan mereka yang sampai saat ini masih belum merasakan arti kemerdekaan yang sesungguhnya. Terutama merdeka di bidang infrastruktur, kemiskinan, keadilan, juga sandang dan pangan,” paparnya.

Lebih jauh Hehanussa mengungkapkan, bahwa di wilayah pegunungan di Kabupaten SBB masyarakat masih menjalankan aktivitasnya dengan berjalan kaki. Demikian pula dengan daerah kepulauan seperti Manipa, Kelang dan Buano yang saat ini masih cukup terisolasi akibat minimnya infrastruktur.

“Bagaimana kita mau bicara soal kesejahteraan kalau tidak didukung infrastruktur. Ini harus menjadi perhatian pemerintah, jika tidak maka hal itu tidak akan mungkin terjadi, dan ekonomi masyarakat juga tidak akan berubah,” cetusnya.

Menurut dia, keprihatinan-keprihatinan seperti itulah yang harus menjadi fokus dan perhatian pemerintah. Dengan momentum 79 tahun Kemerdekaan ini, negara seharusnya hadir di tengah-tengah masyarakat.

“Semoga saudara-saudara kami yang ada di daerah kepulauan dan di wilayah pegunungan juga bisa menikmati infrastruktur yang lebih memadai. Jangan seperti selama ini di mana di daerah pegunungan, orang sakit harus ditandu berkilo meter untuk menuju rumah sakit atau puskesmas dan kondisi seperti itu sering terjadi,” kata dia.

Hehanusaa juga minghimbau dan meminta kepada pemerintah provinsi Maluku untuk tidak lagi membangun berdasarkan keinginan tapi lebih kepada prioritas terhadap mereka-mereka yang masih jauh dari perhatian.

“Sebagai anggota DPRD saya juga berkomitmen untuk terus menyuarakan beebagai masalah yang terjadi di 11 Kabupaten/Kota,” pungkasnya.(s)

Continue Reading
Advertisement

Trending