Connect with us

Ekonomi

Jakarta Jadi Pusat Data Center: PLN Siap Pasok Energi untuk Era Digital

Published

on

Jakarta, Hariansentana.com – Kota Jakarta semakin mengukuhkan posisinya sebagai pusat teknologi di Indonesia, salah satunya melalui kehadiran data center yang menjadi tulang punggung era digital. Salah satu pemain utama dalam industri ini adalah NTT Global Data Center Indonesia (NTT GDCI). Dengan tiga fasilitas data center di Jakarta, NTT GDCI mengandalkan suplai listrik andal dari PLN untuk menjaga operasional 24 jam tanpa henti.

Data center merupakan pelanggan strategis bagi PLN, mengingat kebutuhan daya listriknya yang sangat besar dan stabil. Untuk mendukung operasionalnya, NTT GDCI memiliki kontrak daya sebesar 24 MVA dengan PLN. Head of Operations Division NTT GDCI, Meta Ranesa, menyampaikan apresiasinya atas kerja sama yang sudah terjalin selama enam tahun terakhir.

“PLN telah menjadi mitra strategis kami dalam memastikan keberlanjutan operasional data center. Terima kasih atas dukungannya selama ini,” ujar Meta.

Dalam data center, listrik menjadi elemen paling krusial. Power, cooling, dan security adalah tiga pilar utama yang memastikan data center beroperasi dengan maksimal. Dengan suhu operasional yang dijaga di kisaran 20-28 derajat Celsius, data center memerlukan sistem pendinginan (cooling) yang andal. NTT GDCI, misalnya, mengoperasikan lima chiller dengan daya masing-masing 600 kW, di mana empat chiller selalu berjalan untuk memastikan suhu stabil.

Namun, tantangan tetap ada. “Gangguan sekecil apa pun, seperti flicker listrik selama satu detik saja, dapat berdampak besar pada operasional kami. Misalnya, restart compressor pada _chiller _membutuhkan waktu signifikan,” tambah Meta.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya, Lasiran, memastikan bahwa pasokan listrik di wilayah Jakarta dalam kondisi aman dan andal.

“Saat ini, total daya mampu di Jakarta mencapai 9.310 MW dengan beban puncak sebesar 5.917 MW, sehingga terdapat cadangan daya sebesar 36,45%. Hal ini menunjukkan kesiapan kami dalam mendukung kebutuhan pelanggan strategis seperti data center,” ujar Lasiran.

PLN juga berkomitmen memberikan layanan listrik tanpa kedip (zero downtime) melalui infrastruktur kelistrikan yang andal dan kerja sama berkelanjutan dengan pelanggan besar seperti NTT GDCI.

Lasiran juga menekankan komitmen PLN dalam mendukung keberlanjutan energi melalui penggunaan energi baru terbarukan (EBT).

“PLN mendukung operasional data center dengan menyediakan pasokan listrik yang bersumber dari energi baru terbarukan melalui Renewable Energy Certificate (REC). Ini sejalan dengan visi kami untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi semua sektor industri, termasuk data center,” jelasnya.

Sejak berdiri pada tahun 2009, NTT GDCI telah menjadi bagian penting dari transformasi digital di Indonesia. Melalui penggunaan Renewable Energy Certificate (REC) sebanyak 4.000 unit, perusahaan ini juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon.

Saat ini, salah satu fasilitas NTT GDCI, yaitu JKT2, telah mencapai kapasitas overload hingga 80%. Untuk mengantisipasi kebutuhan masa depan, NTT GDCI sedang membangun tiga data center baru yang direncanakan beroperasi pada awal tahun 2026. Salah satunya, Gedung JKT 2A, akan mulai diaktifkan pada Agustus 2025 dengan total daya mencapai 22 MW, di mana 12 MW dialokasikan khusus untuk sistem pendingin.

Langkah ekspansi ini menunjukkan potensi besar Jakarta sebagai hub data center. Posisi strategis Jakarta dengan akses transportasi dan jaringan komunikasi terbaik menjadikannya lokasi ideal untuk data center. Jakarta juga memiliki keunggulan sebagai nomor satu network hub di Indonesia, dengan dukungan lebih dari 150 penyedia layanan jaringan internet provider seperti Icon+.

“Dengan pasokan daya yang surplus, dengan kelebihan fasilitas kota Jakarta yang lengkap, PLN berkomitmen akan terus memenuh kebutuhan pasokan listrik data center dan para investor,” imbuh Lasiran.

NTT GDCI tidak hanya melayani kebutuhan domestik, tetapi juga menjadi bagian dari infrastruktur global, mendukung backup data untuk negara seperti Jepang, China, dan India. Dengan lebih dari 2.800 rak server yang terpasang setiap lantainya, data center ini melayani pelanggan dari berbagai sektor, mulai dari retail, hyper-scaler, hingga perbankan.

Dengan pertumbuhan pesat industri data center di Jakarta, PLN dan NTT GDCI terus bersinergi untuk mewujudkan keandalan dan keberlanjutan energi.

“Semua ini bukan hanya tentang mendukung kebutuhan listrik, tetapi juga tentang mendukung masa depan digital Indonesia,” ungkap Lasiran.(s)

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ekonomi

Panglima Koopsud I Turut Mendampingi Pangkoopsudnas Mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional.

Published

on

Subang, Hariansentana.com –– Pangkoopsud I Marsda TNI Mohammad Nurdin turut mendampingi pangkoopsudnas Marsdya TNI Ir. Tedi Rizalihadi S.,M.M., berkontribusi mendukung program ketahanan pangan nasional. Dengan melakukan tanam jagung hibrida varietas. Di Lanud Raden Suryadi Suryadarma, Subang, Jawa Barat. (Selasa, 14-1-2025).

Kegiatan ini dalam rangkaian memperingati HUT ke-3 Koopsudnas. Program tanam bersama, terselenggara atas kerjasama staf potensi dirgantara Lanud Raden Suryadi suryadarma dengan dinas pertanian subang.

Pangkoopsudnas mengatakan, jagung Hibrida NK 7202 NAGA merupakan varietas unggul yang sangat dibutuhkan peternak. Sesuai kebijakan pemerintah, dan instruksi Panglima TNI serta kepala Staf Angkatan Udara. Koopsudnas dan satuan jajaran mendukung program ketahanan pangan Nasional.

Sebelum melaksanakan penanaman jagung Pangkoopsud nas didampingi Pangkoopsud I,Danlanud Suryadarma serta Pejabat lainya, melaksanakan peninjauan kesiapan dapur makan bergizi Lanud Suryadarma untuk mendukung makan bergizi bagi siswa sekolah di Lanud Suryadarma dan sekitarnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut para pejabat Koopsudnas, Komandan Raden Suryadi Suryadarma, Direktur Pakan Dinas Pertanian Subang dan tamu undangan lainnya.

Continue Reading

Ekonomi

Pengamat Maritim: Pemagaran Laut di Tangerang Langgar Hukum dan Hancurkan Ekosistem

Published

on

By

Jakarta, Hariansentana.com – Pengamat maritim dari Ikatan Alumni Lemhannas Strategic Center (ISC), DR. Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa menilai,
pemagaran laut sepanjang 30,16 kilometer di pesisir Kabupaten Tangerang, Banten, tidak hanya berpotensi melanggar hukum, tetapi juga mengungkap kompleksitas konflik kepentingan antara publik dan privat dalam pengelolaan wilayah pesisir.

“Laut adalah sumber daya publik yang seharusnya dikelola untuk mendukung kesejahteraan seluruh masyarakat. Pemagaran ini mencerminkan kurangnya pemahaman terhadap prinsip ini,” tegas Capt. Hakeng dalam keteerangan persnya yang diterima di Jakarta, Kamis (09/1/2025).

Menurut Hakeng, secara hukum tindakan pemagaran ini melanggar sejumlah regulasi, termasuk Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, serta Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 31 Tahun 2021 tentang Tata Ruang Laut.

“Pelanggaran ini menunjukkan lemahnya pengawasan dan penegakan hukum, serta minimnya kesadaran akan pentingnya pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan,” tegasnya.

Lebih jauh menurut Hakeng, dari perspektif ekologi, pemagaran laut juga berdampak merusak. Hal ini karena struktur pagar yang terbuat dari bambu, paranet, dan pemberat pasir mengganggu habitat laut, mengurangi keanekaragaman hayati, dan memengaruhi aliran air laut yang penting bagi ekosistem pantai.

“Laut adalah elemen penting bagi ekologi, menyediakan habitat bagi berbagai spesies dan menjaga keseimbangan lingkungan. Pemagaran seperti ini berisiko mengganggu keberlanjutan ekosistem dan produktivitas perikanan,” cetusnya.

Dampak Sosial Ekonomi bagi Nelayan

Dari sisi sosial, kata dia, pemagaran ini juga menimbulkan ketidakadilan bagi masyarakat pesisir, khususnya nelayan tradisional. Sebanyak 3.888 nelayan dan 502 pembudidaya di kawasan tersebut kini harus menempuh jarak lebih jauh untuk menangkap ikan, yang menyebabkan peningkatan biaya operasional dan penurunan produktivitas.

“Pemagaran ini tidak hanya mengurangi akses nelayan terhadap sumber daya laut tetapi juga mengancam keberlanjutan ekonomi masyarakat pesisir secara keseluruhan,” jelas Capt. Hakeng.

Lebih jauh ia juga mengatakan, bahwa kasus ini mencerminkan ketidakjelasan dalam tata kelola proyek yang memanfaatkan ruang laut. Bahkan investigasi gabungan berbagai instansi hingga kini belum berhasil mengidentifikasi tujuan akhir pemagaran tersebut. Jika hal ini terkait dengan rencana reklamasi, prosesnya harus dilakukan dengan transparansi dan akuntabilitas penuh.

“Pemerintah perlu memastikan bahwa setiap proses reklamasi mematuhi standar ekologis dan melibatkan partisipasi masyarakat serta ahli terkait untuk meminimalkan dampak lingkungan,” tegasnya.

Menurut Hakeng, kasus ini menggarisbawahi pentingnya penguatan tata kelola ruang laut yang berorientasi pada keberlanjutan, keadilan, dan kesejahteraan. Partisipasi masyarakat lokal harus menjadi bagian integral dari setiap kebijakan pengelolaan ruang laut.
“Laut bukan hanya sumber daya ekonomi tetapi juga identitas dan bagian dari keberlanjutan bangsa. Dengan pendekatan yang melibatkan hukum, ekologi, dan sosial, Indonesia dapat memastikan kekayaan lautnya dinikmati oleh semua lapisan masyarakat secara berkelanjutan,” tutup Capt. Hakeng.(s)

Continue Reading

Ekonomi

PLN EPI Terima Penghargaan Internasional di Ajang IABC Awards 2024

Published

on

By

Jakarta, Hariansentana.com – PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) meraih penghargaan Awards of Merit pada ajang International Association of Business Communicatiors (IABC) Awards 2024 dalam kategori Best Media Relations Program sub-kategori Impactful Public Relations Awards (IMPRA). Penyerahan penghargaan dilakukan pada acara IABC Indonesia Conference dan Award 2024 yang berlangsung di Hotel Shangri-La, Jakarta dengan mengusung tema PR Trends 2025: Purposeful Impact.

Presiden IABC Indonesia, Elvera N. Makki, menyatakan bahwa penghargaan ini diberikan kepada organisasi yang berhasil membangun kepercayaan, dan menjalin hubungan yang berkelanjutan dengan para pemangku kepentingan.

“Melalui strategi komunikasi yang inklusif, transparan, dan penuh empati, kita dapat memastikan bahwa setiap pesan tidak hanya mampu menyentuh perasaan, tetapi juga mendorong perubahan berarti untuk mewujudkan visi bersama,” ungkap Elvera yang juga menyoroti pentingnya peran teknologi dalam mendukung inovasi komunikasi menuju tahun 2025.

Sebagai Subholding PT PLN (Persero), PLN EPI memiliki peran krusial dalam menjaga ketahanan dan keberlanjutan pasokan energi primer di Indonesia. Sebagai salah satu pilar utama dalam rantai pasok energi nasional, PLN EPI berkomitmen untuk memastikan pasokan energi yang stabil dan berkelanjutan, yang menjadi dasar untuk mendukung penyediaan listrik yang handal dan merata untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Mamit Setiawan, Sekretaris Perusahaan PLN EPI, menegaskan bahwa penghargaan ini merupakan pengakuan atas transformasi yang dilakukan oleh PLN EPI dalam menjaga stabilitas pasokan energi primer, yang sangat penting bagi pembangunan infrastruktur energi Indonesia.

“Penghargaan ini adalah bukti nyata dari kerja keras PLN EPI dalam membangun komunikasi yang efektif dengan berbagai pihak untuk memastikan informasi terkait upaya kami dalam menjaga rantai pasok energi primer dan mendukung stabilitas pasokan listrik sampai ke seluruh lapisan masyarakat,” ujar Mamit.

Dalam Ajang ini, PLN EPI menyampaikan, program komunikasi berjudul Sinema (Sinergi Media dan Biomassa). Karya tersebut menunjukkan peran PLN EPI dalam mengampanyekan Biomassa berkontribusi terhadap Ekonomi Kerakyatan dan Biomassa transisi menuju energi masa depan berkelanjutan. Inovasi pengembangan ekosistem biomassa berbasis ekonomi rakyat terus dilakukan PLN EPI untuk mendukung program cofiring pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Indonesia.

Pengembangan biomassa ini tidak hanya berfungsi sebagai alternatif energi yang ramah lingkungan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal dengan meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat sekitar. Biomassa yang dihasilkan dari limbah pertanian dan kehutanan ini akan mengurangi emisi karbon dioksida dan mendukung Indonesia dalam mencapai target pengurangan emisi yang ditetapkan dalam komitmen internasional.

Dengan penghargaan ini, PLN EPI semakin termotivasi untuk terus berinovasi dan menjaga stabilitas pasokan energi yang handal dan terjangkau, serta mempercepat transisi energi hijau menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

International Association of Business Communicators (IABC) merupakan organisasi non-profit yang mewadahi para praktisi dan profesional komunikasi, seperti Public Relations, Corporate Affairs, Komunikator Bisnis, CSR, serta Government Relations. Penghargaan diberikan kepada organisasi yang berhasil menunjukkan praktik terbaik dalam komunikasi berskala global, sekaligus menjadi platform berbagi pengalaman, memperluas jejaring, dan program edukasi.(s)

Continue Reading
Advertisement

Trending