Connect with us

Ekonomi

Energy Watch : Tak Ada yang Salah dengan Kenaikan Harga Gas Industry

Published

on

Jakarta,  Sentana – Energy Watch menilai, kenaikan harga gas untuk industri masih dalam batas yang wajar.

Menurutnya, selain beban harga gas, pembangunan infrastruktur gas yang memakan anggaran cukup besar, menjadi faktor utama bahwa PT Perusahaan Gas Negara/PGN (Persero) Tbk harus menaikkan harga gas bagi industri.

“Mengapa saya katakan begitu, karena harusnya sebagai gabungan pengusaha Kadin bisa memahami permasalahan yang dialami oleh PGN, beban harga gas dan pembangunan infrastruktur jaringan gas,” ujar Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan di Jakarta, Senin (30/9).

Menurut Mamit, harga gas bumi hilir merupakan harga agregasi dari berbagai harga pasokan gas bumi dan biaya infrastruktur penyaluran gas bumi dari lokasi produsen sampai ke konsumen akhir, dimana 71 persen dari harga gas hilir berasal dari harga gas hulu.

“PGN saat ini melakukan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan banyak K3S yang beroperasi di Indonesia. Berdasarkan PJBG tersebut, harga yang disepakati antara K3S dan PGN sudah memperhitungan faktor keekonomian yang dikeluarkan oleh K3S sampai gas tersebut bisa disalurkan ke kepala sumur sebelum masuk ke jaringan pipa transmisi dan distribusi milik PGN,” papar Mamit.

Belum lagi PGN, kata dia, sebagai perusahaan agregator gas harus membangun infrastruktur jaringan gas di banyak daerah dimana saat ini sudah mencapai lebih dari 10.000 km.

“Pembangungan infrastruktur jaringan gas tidak mudah, apalagi harus menjangkau ke banyak daerah yang sulit dan nilai investasi yang sangat besar termasuk juga biaya perawatan dan pemeliharaan fasilitas milik PGN,” ujarnya.

Maka itu, lanjut Mamit, untuk semua investasi yang PGN lakukan, dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengembalikan biaya investasi tersebut ditambah lagi resiko ketidakpastian pasokan gas dari K3S yang harus PGN tanggung dimana akan menambah beban investasi dari PGN sendiri seperti pembangunan terminal LNG untuk dilakukan regasifikasi dari LNG tersebut.

“PGN sebagai subholding migas, berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi para konsumen termasuk kepada anggota Kadin Indonesia.” ujarnya.

Lebih jauh ia mengatakan, perbaikan tata kelola harga gas bumi itu sendiri dilakukan dengan memangkas trader bermodalkan kertas dan memberikan kepada badan usaha yang membangun dan mengembangan infrastruktur jariangan gas merupakan langkah positif bagi pengembangan industri hilir gas bumi.

“Pengurangan trader bermodal kertas, setidaknya bisa membantu PGN dalam mengurangi beban biaya yang harus mereka keluarkan,” kata Mamit.

Atas dasar itu, maka Mamit memandang bahwa kenaikan harga gas PGN masih wajar dengan beban dan resiko yang dimiliki PGN sebagai agregator gas.

“Rencana kenaikan harga gas industri saya kira masih wajar. Sejak tahun 2013, PGN tidak pernah menaikan harga gas untuk konsumen industri, sedangkan disisi lain, biaya pengadaan gas, biaya operasional dan kurs dolar Amerika Serikat terus meningkat,” tukasnya.

Berdasarkan data, sejak tahun 2013 sampai saat ini, kenaikan kurs dolar Amerika Serikat naik sampai 50 persen. Sedangkan semua biaya yang dipakai menggunakan acuan dolar Amerika Serikat. Harga jual gas PGN yang saat ini US$ 8 – US$ 12 MMBTU, dimana berdasarkan data dari Woodmack (2018) masih lebih murah dibandingkan harga gas untuk industry di Singapore sebesar US$ 12.5 – US$ 14.5 MMBTU.

“Kadin, jika ingin mendapatkan harga yang lebih murah seharusnya mengajukan usulan kepada pemerintah agar bisa mendapatkan subisidi. Hal ini berlaku di Malaysia, dimana pemerintah Malaysia memberikan subsidi untuk harga gas industry mereka.

Memang ini kebijakan ini bagaikan buah simalakama dimana pada satu sisi akan memberatkan APBN kita, tetapi disini lain bisa membantu PGN agar keuangan mereka bisa terus stabil dan tidak mengalami kebangkrutan,” paparnya.

Sebelumnya, pelaku industri yang tergabung dalam Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia menolak rencana kenaikan harga gas yang akan dilakukan PT Perusahaan Gas Negara Tbk.

Mereka menyampaikan jika sampai nanti harga gas naik, mereka hanya akan membayar sesuai dengan harga gas yang lama.

“Pernyataan yang disampaikan oleh Achmad Widjaja, Wakil Ketua Komite Tetap Industri Hulu dan Petrokimia Kadin adalah sangat tendensius,” pungkas Mamit.

Editor: Syarief Lussy

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ekonomi

Komitmen Implementasikan Keselamatan Ketenagalistrikan, PLN UID Jaya Terima Penghargaan SMK2

Published

on

By

Jakarta, Hariansentana.com – PLN Unit Induk Distribus (UID) Jakarta Raya kembali meraih pencapaian luar biasa dalam implementasi Sistem Manajemen Keselamatan Ketenagalistrikan (SMK2) di lingkungan kerja PLN UID Jakarta Raya. Berkat upaya keras dan dedikasi seluruh tim, PLN UID Jakarta Raya berhasil meraih penghargaan tertinggi implementasi SMK2 dengan kategori Taat.

Penghargaan ini diberikan berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 10 Tahun 2021 tentang Keselamatan Ketenagalistrikan, yang bertujuan untuk memastikan instalasi listrik yang andal dan aman, melindungi manusia dan makhluk hidup lainnya dari bahaya, serta menjaga kelestarian lingkungan.

General Manager PLN UID Jakarta Raya, Lasiran, menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari berbagai upaya strategis yang telah dilakukan oleh perusahaan.

“Kami telah menyusun strategi dan rencana kerja yang komprehensif,untuk kegiatan operasional dan pemeliharaan distribusi yang andal dan efisien. Semua ini dilakukan demi mewujudkan pelayanan pelanggan yang berkualitas,” ujar Lasiran.

PLN UID Jakarta Raya juga telah membentuk struktur organisasi SMK2 yang solid dan menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) serta Instruksi Kerja (IK) yang diperbarui secara berkala sesuai dengan kondisi terkini. Selain itu, peningkatan kompetensi sumber daya manusia melalui sertifikasi dalam aspek keselamatan ketenagalistrikan menjadi fokus utama perusahaan.

“Kami juga melakukan inspeksi rutin terhadap kegiatan operasional dan pemeliharaan distribusi, yang meliputi aspek K2 dan K3. Pengelolaan aset kami didukung oleh digitalisasi, dan kami melakukan monitoring serta evaluasi secara rutin pada setiap kegiatan operasi dan pemeliharaan distribusi,” tambah Lasiran.

Sebagai bagian dari implementasi SMK2, PLN UP3 Kramat Jati telah dipilih sebagai pilot project. Manager PLN UP3 Kramat Jati, Benny Indra Praja, menyatakan bahwa proyek percontohan ini tidak lepas dari komitmen dan kerja keras seluruh tim.

“Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras dan komitmen seluruh tim. Kami terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan keselamatan dalam setiap aspek operasional kami, demi memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan,” ujar Beny.

Tidak hanya itu, PLN UID Jakarta Raya juga aktif dalam meningkatkan pemahaman K2 dan K3 kepada petugas pelayanan teknik melalui program Kampus Yantek. Sosialisasi keselamatan ketenagalistrikan kepada masyarakat umum juga dilakukan melalui kerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Kecamatan, Kelurahan, serta perangkat RW/RT di wilayah Provinsi DKI Jakarta.

Dengan berbagai upaya tersebut, PLN UID Jakarta Raya berhasil meraih penghargaan tertinggi dalam implementasi SMK2, menunjukkan dedikasi dan komitmen perusahaan dalam menjaga keselamatan dan kualitas pelayanan kepada pelanggan.(s)

Continue Reading

Ekonomi

Konsisten Terapkan Prinsip GCG, PLN EPI Raih Juara Pertama di Ajang Annual Report Award 2023

Published

on

By

Jakarta, Hariansentana.com – Subholding PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) konsisten menjalankan prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam operasional Perusahaan. Konsistensi ini berbuah prestasi, PLN EPI berhasil meraih predikat Juara 1 (satu) Kategori Perusahaan Non Go Publik Non Keuangan dalam ajang Annual Report Award (ARA) 2023 pada Senin (7/10) di Main Hall, BEI, Jakarta.

Tema yang dipilih dalam ajang ini, yaitu “Internalizing Integrated Mindset Toward Sustainable Long Term Value Creation”, bertujuan meningkatkan praktik GCG dan aspek keberlanjutan dalam perencanaan proses bisnis jangka panjang yang dituangkan dalam Laporan Tahunan atau Annual Report (AR) dan Laporan Keberlanjutan atau Sustainability Report (SR) serta untuk mencapai kualitas penyajian informasi pada AR dan SR tersebut.

Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara, menjelaskan penghargaan perdana ini menjadi bukti komitmen PLN EPI dalam menerapkan prinsip-prinsip GCG dan keterbukaan informasi.

”Penghargaan yang diraih PLN EPI memotivasi kinerja terbaik dan terus berupaya dalam meningkatkan pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan terutama dalam mendorong penerapan GCG yang baik melalui keterbukaan informasi menjadi salah satu faktor penting bagi Perusahaan,” jelas Iwan.

Penerapan prinsip-prinsip GCG dan keterbukaan informasi menjadi pedoman yang harus disajikan secara relevan dan wajar dalam penyajian Laporan Tahunan dan Laporan Keberlanjutan yang berkelanjutan sesuai dengan ketentuan dan pedoman yang berlaku.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PLN EPI, Efin R. Febriantoro, mengungkapkan pentingnya penyajian Laporan Tahunan secara terintegrasi bertujuan untuk melihat kinerja Perusahaan yang menggambarkan peluang, risiko, dan tujuan Perusahaan di masa depan.

”Penghargaan ini menjadi salah satu cerminan PLN EPI dalam mematuhi ketentuan keterbukaan informasi dan menerapkan prinsip-prinsip GCG yang merupakan salah satu komitmen PLN EPI tidak hanya dalam menyajikan keuangan yang sehat melainkan terus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan tanggung jawab sosial yang berkelanjutan,” papar Efin.

Ketua Umum Komite Nasional Kebijakan Governansi selaku Ketua Panitia Pengarah ARA 2023, Prof. Mardiasmo, menjelaskan pelaksanaan ARA 2023 bekerja sama dengan 7 (tujuh) instansi penyelenggara, yaitu Otoritas Jasa Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian BUMN, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Bursa Efek Indonesia, Komite Nasional Kebijakan Governansi serta Ikatan Akuntan Indonesia.

Pada tahun 2024, ajang ini diikuti oleh 167 peserta yang terbagi dalam 10 (sepuluh) kategori dan sebanyak 27 Perusahaan dari beragam sektor berhasil meraih penghargaan ARA 2023.

”Melalui ajang ini, kami mendukung perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk terus mendorong pengembangan bisnis berkelanjutan di masa depan dengan mengedepankan pendekatan Environment, Social, and Governance (ESG) dan menerapkan prinsip-prinsip GCG yang baik melalui keterbukaan informasi. Dengan demikian, kinerja bisnis perusahaan dapat terus tumbuh secara berkesinambungan,” ujar Mardiasmo.(s)

Continue Reading

Ekonomi

PLN UID Jakarta Raya Jadi Unit Pertama PLN Raih Penghargaan World Class Company GPEA 2024

Published

on

By

Jakarta, Hariansentana.com – PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (PLN UID Jakarta Raya) menjadi unit pertama di PLN yang meraih penghargaan World Class Company dalam ajang Global Performance Excellence Awards (GPEA) 2024 yang diselenggarakan oleh Asia Pacific Quality Organization (APQO). Penghargaan ini diberikan pada acara 29th APQO International Conference 2024, yang berlangsung pada 2-4 Oktober 2024 di BelAir Unique, Mexico City, Meksiko.

PLN UID Jakarta Raya menjadi salah satu dari sembilan perusahaan di Asia yang menerima penghargaan World Class Company, dan merupakan salah satu dari dua perusahaan Indonesia yang diakui atas pencapaiannya. Penghargaan ini menunjukkan komitmen PLN dalam menghadirkan layanan listrik yang andal dan berkualitas, serta pengelolaan perusahaan secara profesional di level global.

General Manager PLN UID Jakarta Raya, Lasiran, menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan hasil dari transformasi pelayanan yang dilakukan PLN dalam beberapa tahun terakhir.

“Penghargaan ini adalah buah dari transformasi pelayanan yang telah kami lakukan, di mana PLN terus berupaya meningkatkan kualitas layanan dan menghadirkan inovasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Kami berharap pencapaian ini menjadi motivasi bagi seluruh insan PLN untuk terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ujar Lasiran.

Dalam keterangan tertulis, President of APQO and Chair of APQO Award Governing Council Abraham Fenn, juga memberikan apresiasi kepada para pemenang.

“Kami dengan senang hati mengumumkan bahwa sembilan perusahaan dari enam negara telah diakui atas pencapaian tonggak penting dalam perjalanan keunggulan bisnisnya,” kata Abraham Fenn.

“Mereka telah menunjukkan kinerja yang patut dipuji hingga kelas dunia, sesuai dengan tiga kategori Penghargaan Keunggulan Kinerja Global (GPEA) dari APQO. GPEA, yang sebagian besar berbasis pada Baldrige atau EFQM, menyediakan pendekatan holistik dalam mengelola kesuksesan organisasi,” lanjut dia.

Pencapaian ini semakin memperkuat posisi PLN UID Jakarta Raya sebagai perusahaan yang berkomitmen pada peningkatan kualitas pelayanan kepada pelanggan dan penerapan standar operasional yang terbaik di kelasnya.

“Penghargaan ini sekaligus menjadi motivasi bagi PLN untuk terus berinovasi dalam menghadirkan layanan kelistrikan yang berkualitas, efisien, dan ramah lingkungan guna mendukung tercapainya visi PLN sebagai penyedia solusi energi yang andal dan berkelanjutan bagi Indonesia,” tutup Lasiran.(s)

Continue Reading
Advertisement

Trending