Connect with us

Ibukota

Cegah Klaster Baru, Distribusi BST di Jakarta Utara Terapkan Protokol Kesehatan Ketat

Published

on

Jakarta,Hariansentana.com – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara memastikan pendistribusian Bantuan Sosial Tunai (BST) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan protokol kesehatan ketat. Hal ini sebagai upaya mencegah terjadinya klaster baru dalam masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Utara Ali Maulana Hakim memastikan protokol kesehatan diterapkan secara ketat pada 160 lokasi pendistribusian BST Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Jakarta Utara. Protokol kesehatan ini dimulai dari pengecekan suhu dan penyediaan wastafel di pintu masuk, pengaturan jaga jarak di ruang tunggu dan ruang distribusi, hingga penggunaan masker baik petugas maupun penerima bantuan.

“Alhamdulillah tidak ada kendala baik informasi atau undangan penerima BST. Protokol Kesehatan 3M diterapkan betul agar mencegah terjadinya klaster BST. Masker juga disediakan oleh pihak sekolah,” kata Ali saat meninjau pendistribusian BST Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di SMKN 12 Jakarta, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (18/1).

Begitu pun alur pendistribusian, dijelaskannya mengedepankan protokol kesehatan yang mengutamakan dengan menghindari terjadinya kerumunan.

Sehari sebelum pelaksanaan, seluruh lokasi pendistribusian BST telah disemprot cairan disinfektan yang bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Jakarta Utara.

“Arahan Wali Kota (Sigit Wijatmoko) jangan sampai ada klaster BST. Alurnya harus sesuai protokol kesehatan. Termasuk pengawasan juga dilakukan petugas khawatir jika ada yang lupa menerapkan protokol kesehatan ini,” jelasnya.

Di lokasi yang sama, Kepala Suku Dinas Sosial Kota Administrasi Jakarta Utara Aji Antoko menerangkan, sebanyak 229.570 warga Jakarta Utara mendapatkan BST Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pendistribusian dilakukan selama enam hari pada tanggal 18, 19, 20, 21, 29, dan 30 Januari 2021 Pukul 09.00-15.00 WIB.

“Untuk hari ini ada sekitar 40 ribu warga yang menerima BST. Pendistribusiannya sampai tanggal 30 Januari 2021 nanti,” tutupnya.

Penulis : Tarno.

Ibukota

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Direlokasi ke Rusun Nagrak Cilincing, Petugas Bantu Angkut Barang

Published

on

By

Jakarta, Hariansentana.com – warga eks Kampung Bayam sepakat direlokasi ke Rumah Susun (Rusun) Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (26/9). Camat tanjung priok Ade Himawan menyaksikan Proses pemindahan barang dibantu petugas Satpol PP Kecamatan Tanjung Priok, Satpel Sudin Sosial Kecamatan Tanjung Priok, Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Papanggo.

Lurah Papanggo, Tomi Haryono mengatakan sebanyak 19 Kepala Keluarga (KK) sepakat direlokasi ke Rusun Nagrak. Kesepakatan tersebut diikuti proses pengangkutan barang milik penghuni eks Kampung Bayam oleh petugas gabungan dengan menggunakan empat unit truk.

“Warga sepakat untuk direlokasi. Kita bantu fasilitasi mengangkut barang dan warga ke Rusun Nagrak,” kata Tomi Haryono saat ditemui di Jalan Sunter Permai Raya, Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (26/9).

Koordinator Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) yang mendampingi warga eks Kampung Bayam, Mirnawati mengaku mereka butuh waktu untuk mempertimbangkan ajuan tawaran relokasi dari Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara. Selama lebih dari sepekan ini mereka melakukan proses negosiasi dengan aparat dari kelurahan sebagai pelaksana teknis dari Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara.

“Selama sepekan lebih ini kita bulak-balik negosiasi. Kita sepakat setelah mereka mau fasilitasi transportasi anak sekolah dan ada kata sementara dititipkan di Rusun Nagrak,” katanya.

Diakui Mirnawati, selama ini mereka juga telah berupaya mandiri mencari unit hunian di Rusun namun tidak dapat. Mereka pun akhirnya sepakat dengan tawaran relokasi lantaran anak-anak sekolah akan disiapkan fasilitas pengantaran dari Rusun Nagrak ke kawasan JIS.

“Nantinya setelah dari JIS mereka bisa menyebar ke lokasi sekolah masing-masing,” tutupnya.(sutarno)

Continue Reading

Ibukota

Ketum NJ Mania Mengingatkan Penghuni Eks Kampung Bayam Jangan Gagalkan Tuan Rumah Piala Dunia

Published

on

By

Jakarta, Hariansentana.com — ketua Umum North Jakarta Mania (NJ Mania), Parid menyayangkan sikap para penghuni eks Kampung Bayam yang memilih bertahan di kawasan seputar Jakarta International Stadium (JIS), kelurahan Papanggo kecamatanTanjung Priok, kota administrasi Jakarta Utara.senin, (21/9/2023).

Dingatkannya, sikap mereka bertahan dalam tenda di kawasan sekitar JIS bisa mengganggu pelaksanaan Piala Dunia U-17 yang akan berlangsung November 2023 ini.

“Kita pernah gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-21. Jangan sampai ini terulang di Piala Dunia U-17,” katanya.

Diingatkan Parid, keputusan FIFA membatalkan perhelatan Piala Dunia U-21 juga terjadi saat mendekati waktu pelaksanaan. Dikhawatirkannya, peristiwa serupa bisa terulang lantaran FIFA menilai Indonesia tidak becus menyelenggarakan event terganjal isu salah satu venue bermasalah.

Karena itu, Parid berharap para penghuni eks Kampung Bayam, lebih bijak dan sementara waktu mau menyingkir dari kawasan JIS. Menurutnya, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara sudah bijak memberikan tawaran relokasi ke Rumah Susun (Rusun) Nagrak atau Muara Angke sebagai tempat hunian bagi mereka.

Apalagi, saat proses pindah dan sekolah anak anggota keluarga mereka yang direlokasi akan difasilitasi. Pilihannya, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara akan memindahkan sekolah dengan lokasi terdekat hunian atau menyiapkan angkutan bus sekolah dari Rusun relokasi bagi anak anggota keluarga penghuni eks Kampung Bayam.

Ditegaskan Parid, pihaknya memahami perjuangan para penghuni eks Kampung Bayam untuk mendapat hunian di Rusun dalam kawasan JIS. Namun Ia berharap kepentingan warga jangan sampai merugikan bangsa dan negara menggagalkan perhelatan Piala Dunia U-17 di Indonesia.

Bila sampai menggagalkan tuan rumah Piala Dunia U-17 atau minimal menggagalkan JIS sebagai venue event, Parid mengingatkan sikap penghuni eks Kampung Bayam akan merugikan banyak orang. Tidak hanya membuang anggaran besar yang sudah dikeluarkan negara, sikapnya akan membuat malu Indonesia dan Jakarta Utara, khususnya.

“Silakan terus negosiasi. Tapi sementara kami imbau terima dulu direlokasi, toh tinggal di Rusun Nagrak atau Muara Angke juga masih gratis,” tandasnya.(sutarno)

Continue Reading

Ibukota

Biaya Bulanan Rusun di DKI Masih Gratis, Rusun Nagrak Sediakan Tower 3 Relokasi Penghuni Eks Kampung Bayam

Published

on

By

Jakarta, Hariansentana.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih memberlakukan gratis biaya sewa bagi setiap penghuni Rumah Susun (Rusun).

Hal itu sejalan dengan masih diberlakukannya Peraturan Gubernur (Pergub) Provinsi DKI Jakarta Nomor 61 Tahun 2020 tentang Pemberian Keringanan Retribusi Daerah Dan/Atau Penghapusan Sanksi Administratif Kepada Wajib Retribusi Yang Terdampak Bencana Nasional Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

“Biaya sewa bagi penghuni rusun sampai saat ini masih gratis karena Pergub Pemprov DKI Nomor 61 Tahun 2021 masih belum dicabut alias masih berlaku,” kata Kasatlak Pelayanan UPRS III, Faisal Rahman saat dikonfirmasi, Jumat (22/9).

Dijelaskannya, penghuni hanya membayar biaya air dan listrik sesuai dengan pemakaian melalui autodebet Bank DKI.

“Penghuni hanya membayar air dan listrik sesuai dengan pemakaiannya saja. Deposit tiga bulan sewa juga tidak ada,” jelasnya.

Bagi penghuni eks Kampung Bayam, dipastikannya akan menempati Tower 3 lantai 12 dan 13. Disediakan unit tipe 36 dengan ukuran lias 36 meter persegi yang dilengkapi dua kamar, ruang tamu, kamar mandi, dapur, dan balkon untuk menjemur pakaian.

“Sesuai keinginan mereka yang maunya berkumpul di satu tower kami sediakan di tower 3. Mereka dapat menikmati fasilitas lainnya di sini (Rusun Nagrak) seperti lift, masjid, taman bermain anak, lapangan olahraga, tempat parkir sepeda motor, dan juga bus sekolah,” tutupnya.

Diketahui, tujuh orang perwakilan penghuni eks Kampung Bayam telah survei ke Rusun Nagrak untuk melihat unit yang akan ditinggalinya.

Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara akan membantu seluruh proses pemindahan dan pasca pemindahan seperti kepindahan data hingga sekolah anak Eks Penghuni Kampung Bayam.

Sementara Warto warga yang pernah tinggal di kampung Bambu yang sama-sama terbongkar oleh proyek JIS. Menggatakan pada Hariansentana.com kami sebenarnya sangat iri, oleh kebijaksanaan pemda Dki jakarta,”kami sama-sama tergusur dapet uang kerohiman oleh proyek JIS,tapi segelintir warga yang di bantu sama LSM. di istimewa kan.”tuturnya.(Sutarno)

Continue Reading
Advertisement

Trending