Connect with us

Peristiwa

Siram Air Keras ke Babinkantibmas Polsek Cilincing, ABG akhirnya masuk Penjara.

Published

on

Jakarta, Hariansentana.com –
Polsek Cilincing Polres Metro Jakarta Utara berhasil tangkap 6 orang terduga DRS (18th), MY (19 th), AS (19th),K (21th), RDM (20th), MRMA (20th) dan DM masih (DPO), dan ke enam terduga pelaku penyerangan terhadap anggota Polri dengan menyiramkan air keras pada hari Senin Desember 2024 pukul 04.30 WIB di Pertigaan Kolong Tol Tanah Merdeka Jl. Kalibaru Barat RT 013/012 Kelurahan Kalibaru Kecamatan Cilincing Jakarta Utara, Rabu (04/12/2024).

Dalam kejadian tersebut Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol H. Ahmad Fuady menjelaskan awal kronologis kejadian, berawal dari anggota kami Bhabinkamtibmas Aipda Ibrohim Polsek Cilincing bersama jajaran melaksanakan kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) pada hari Senin tanggal 2 Desember 2024 dan pada saat KRYD situasi aman dan kondusif sampai pukul 03.00 WIB pagi dini hari.

Bhabinkamtibmas Polsek Cilincing Aipda Ibrohim kelurahan Semper Barat beristirahat sebentar sambil menunggu sholat shubuh, dan setelah sholat shubuh anggota kami melakukan kegiatan lingkar wilayah kembali untuk memastikan wilayah aman, kondusif bagi masyarakat.

Pada saat itu ke 6 terduga pelaku yaitu sedang berkumpul – kumpul dan akan melaksanakan aksinya tawuran, mereka berjanjian dan sedang menunggu lawannya di wilayah kandang Sapi. Pada saat itu Bhabinkamtibmas Polsek Cilincing memberikan imbauan kepada para terduga pelaku untuk membubarkan diri dengan memberikan peringatan, pada saat itu pula ke 6 terduga pelaku mengambil gayung dengan berisikan air keras dan menyiramkan ke anggota kami Aipda Ibrohim dan warga sipil bernama Mohammad Yahya korban dibawa ke RSUD Koja.

Ke 6 terduga pelaku disangkakan dengan pasal 214 KUPidana dengan ancaman Pidana penjara paling lama 15 tahun, penerapan pasal 170 ayat (1) dan ( 2) KHUPidana dengan ancaman Pidana penjara paling lama 9 tahun dan penerangan pasal 351 KUHPidana dengan ancaman Pidana paling lama 5 Tahun penjara, dan Pelaku terduga DM segera menyerakan diri sebelum kami melakukan tindakan tegas untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. (Sutarno)

Peristiwa

Wartawan Jadi Korban Pengeroyokan, Helm Dirampas Pelaku

Published

on

Jakarta – Produser SinPo TV, Mahatir Muhammad menjadi korban pengeroyokan dua orang di sekitar Puri Mall menuju ke arah Ciledug, tepatnya di wilayah Karang Tengah di seberang Restoran Saung Kito, Minggu, 12 Januari 2025 malam. Mahatir menyebut kejadian tersebut terjadi ketika ia sedang berkendara sepulangnya dari kantor.

Mulanya saat berkendara, tiba-tiba dua pelaku keluar dari dalam gang di sekitar Komplek Keuangan, menggunakan sepeda motor Honda Scoopy. Kedua pelaku berkendara sambil merokok dan tak mengenakan helm.

“Keluar dari gang agak ugal-ugalan bawa motornya. Karena saya takut kesenggol, saya susul dengan mengklakson orang tersebut. Karena jujur bahaya banget, bawa anak kecil nggak pake helm, dan ugal-ugalan,” kata Mahatir saat dihubungi, Senin, 13 Januari 2025.

Tak terima diklakson, kata Mahatir, kedua pelaku justru berteriak dan menyuruh korban berhenti. Merasa tak ada masalah, Mahatir menghentikan motornya di depan warung di lokasi kejadian.

“Saya berhenti depan warung Madura,  sempat adu argumen. Tiba-tiba penumpang motor itu dari belakang nyekek. Saya coba menghindar dari belakang, yang depan mukulin saya,” katanya.

“Dan saya jatuh karena mereka berdua saya sendiri,” sambungnya.

Bukan hanya dikeroyok, helm milik Mahatir juga dirampas oleh pelaku. Akibat penganiayaan tersebut, korban harus mendapat perawatan medis.

“Kepala saya robek mendapatkan empat jahitan,” jelasnya.

Mahatir juga telah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Ciledug. Laporan korban ter-register dengan nomor LP/C/20/I/2025/SPKT/S.Cld/ Restro Tng Kota/ PMJ.

“Rabu nanti (15 Januari 2025) rencananya akan BAP,” jelas dia.

Continue Reading

Peristiwa

Gubuk Liar di Kolong Tol Pademangan Ditertibkan Aparat Gabungan.

Published

on

By

Jakarta, Hariansentana.com. – Ratusan gubuk liar yang berada di kolong tol kelurahan Ancol kecamatan Pademangan kota administrasi Jakarta Utara, ditertibkan aparat gabungan, Minggu(12/1/2025)

Penertiban berlangsung kondusif karena para pemilik gubuk liar telah diberikan sosialisasi berkali-kali.oleh aparat kelurahan ancol dan kecamatan Pademangan keberadaan bangunan di kolong tol mengganggu ketertiban umum dan sudah sering kebakaran.

Penertiban kali ini melibatkan 150 petugas yang terdiri dari Satpol PP,SDA,Bina Marga, PPSU,para ka satpel, para Lurah, Babinsa, Bhabinkamtibmas polsek pademangan,aparat kelurahan Ancol, LMK, FKDM, dan Dewn Kota. Untuk memudahkan pembongkaran juga dikerahkan satu unit alat berat dan 10 unit truk sampah.

“Keberadaan bangunan di kolong tol mengganggu ketertiban umum dan tidak sesuai peruntukkan,” kata Didit Mulyadi Camat Pademangan di lokasi pkeberadaan di dampingin H. Samuel sekcam, Andi Noviardi Dewan Kota jakarta utara perwakilan pademangan, Saut manik lurah Ancol.

Menurut Didit Mulyadi, penertiban gubuk liar ini sekaligus melaksanakan instruksi Gubernur DKI Jakarta yang meminta ibu kota bebas dari bangunan liar.

Untuk memastikan kolong tol steril dari aktivitas warga yang kembali mendirikan bangunan, Didit Mulyadi menyebutkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan aparat Satpol PP, TNI/Polri dan CMNP (pengelola jalan tol) untuk melakukan penjagaan di sekitar lokasi.(Sutarno)

Continue Reading

Peristiwa

Drainase Tertutup Tanah Pembangunan Proyek Tol, Warga RW 11 Pademangan Barat Protes.

Published

on

Jakarta, Hariansentana.com – Warga Rt. 03/11 Kelurahan Pademangan Barat, Kecamatan Pademangan Kota Administrasi Jakarta Utara, melakukan aksi protes karena saluran drainase di wilayah nya tersebut tertimbun material tanah uruk proyek pembangunan Jalan Tol. Warga khawatir penutupan saluran ini akan berdampak pada banjir.

Edy Taufik(59) selaku Ketua Rt setempat mengatakan pada Hariansentana.com, warga memprotes pelanggaran yang dilakukan oleh pihak perusahaan milik PT. Wika. Pasalnya, saluran pembuangan kini sudah rata ditimbun tanah uruk.

“Di sana ada pengurukan yang dilaksanakan oleh PT. Wika. Ada sekitar 30 meteran saluran drainase kami tertimbun tanah uruk. Jadi kami khawatir kalau turun hujan akan terjadi banjir di wilayah kami,” kata Edy Sabtu (4/01/2025).

Dikatakannya warga protes menuntut agar pengurukan dihentikan dan saluran buangan yang tertimbun dinormalkan kembali. Sedikitnya ada ratusan rumah warga yang berpotensi terkena dampak jika saluran tersebut tidak dinormalisasi kembali. “Saat ini akan memasuki musim hujan. Warga berharap saluran tersebut secepatnya segera dinormalisasi. Kalau tidak, kita akan demo yang lebih besar untuk meminta pertanggungjawaban,” tegasnya.

Salah seorang warga, Teti (48) yang aktif di PKK dan Dawis, menambahkan, warga memprotes keras atas pengurukan saluran buangan karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Warga sama sekali tidak diajak bicara soal proyek tersebut.

“Tidak ada pemberitahuan dari PT.Wika ke warga. Tidak ada sosialisasi soal ini sebelumnya baik ke warga atau ke Rw” tandasnya.

Menanggapi protes warga, Rikin bersama Sanan keamanan dari proyek Tol tersebut menegaskan kami akan sampaikan ke pimpinan dan bersedia melakukan normalisasi terhadap saluran air tersebut.

“Kami siap untuk melakukan normalisasi kembali saluran yang tertimbun,” tegas Rikin. (Sutarno)

Continue Reading
Advertisement

Trending