Polhukam
Satgas Pamtas Yonif 126/KC Perkenalkan Permainan Tradisional Kepada Anak-Anak Perbatasan
Keerom, Hariansentana.com – Berbagai cara dilakukan dilakukan Satgas Yonif 126/KC untuk mendekatkan diri kepada warga binaannya, salah satunya adalah melalui bermain dan memperkenalkan permainan tradisional Kaki Kuda/Engrang yang sangat digemari pada tahun 80-an kepada anak-anak Kampung Embi, Distrik Web, Kabupaten Keerom, Papua.
Permainan tradisional berupa berdiri dan berjalan menggunakan galah bambu merupakan bagian dari budaya kemataraman yang penuh nilai-nilai budaya Jawa ini diperkenalkan oleh personel Pos Ubrub Sertu Moramoy Siahaan.
Terlihat anak-anak sangat gembira dan antusias belajar sekaligus memainkan permainan ini yang sebelumnya mereka tidak mengetahui sama sekali permainan tradisional tersebut.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif 126/KC Letkol Inf Dwi Widodo S.H., M. Han. dalam rilis tertulisnya, Rabu (5/1/2022).
“Di era digital ini banyak hal yang perlu dipahami dan perkembangannya juga harus diikuti, tetapi bukan berarti melupakan hal-hal yang bersejarah di masa lalu hal ini kami lakukan untuk mengajarkan anak-anak agar dari dini terbiasa utk melakukan hal yang positif,” ujar Dansatgas.
Salah seorang anak bernama Nano yang mengikuti permainan ini sangat merasa senang dan ingin memainkan permainan ini lagi. “Saya suka bermain permainan ini, besok kita main ini lagi bapak TNI,” ucapnya. (Red)
Polhukam
Bupati Esti’anah, Apresiasi Satgas Satpol PP Musnahkan Ribuan Rokok Ilegal dan Miras
Demak, Hariansentana.com – Dalam upaya memberikan perlindungan kepada masyarakat dari peredaran barang kena cukai Ilegal, terutama rokok Ilegal dan Miras di Demak, jajaran Satpol PP bersama TNI-Polri dan Satgas Bea Cukai Semarang, rutin melakukan Razia.
Pada hari Rabu (29/10), bertempat di Kantor Satpol PP Gedung Grahadika Bina Praja Pemkab Demak dilakukan Pemusnahan 1.038.128 batang rokok Ilegal jenis SKM, 396 batang rokok Ilegal jenis SKT, 2.868 liter MMEA Gol C minuman mengandung etil alkohol (MMEA) dan minuman beralkohol sebanyak 2.113 botol Hasil penegakan perda Kabupaten Demak yang dipimpin langsung Bupati Demak, dr. Hj. Esti’anah, SE, Plt. Kasatpol PP Demak, Agus Sukiyono, S.IP, MM dan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean A Semarang, Mochamad Shuhandak.
Melalui keterangannya, Plt. Kasatpol PP Demak, Agus Sukiyono, S.IP, MM, mengungkapkan bahwa, tujuan dalam Pemusnahan tersebut untuk melindungi masyarakat dari bahaya rokok Ilegal dan Miras. Juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya produk yang legal dan aman.
“Dalam kegiatan tersebut sesuai Penegakan Perda Nomor 2 Tahun 2015 (Miras) dan Barang Kena Cukai Ilegal (MMEA) Hasil Penindakan KPPBC TMP A Semarang Tahun 2025,” ujarnya.

Agus menambahkan, Pemerintah Kabupaten Demak khususnya Satpol PP berkomitmen dalam rangka Sinergi Pelaksanaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun 2025, untuk terus melakukan pengawasan dan penindakan terhadap peredaran rokok Ilegal dan Miras. Masyarakat diimbau untuk tidak terlibat dalam peredaran barang ilegal dan melaporkan jika menemukan indikasi pelanggaran.
“Pemusnahan rokok Ilegal dan miras ini, diharapkan dapat memberikan efek jera bagi pelaku dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya produk yang legal dan aman,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Demak, dr. Hj. Esti’anah, mengapresiasi kegiatan tim Satgas, terutama Satpol Demak yang telah bekerja keras dan kolaborasi dengan Bea Cukai, Kodim 0716/Demak, Polres Demak dan tim Satgas pemberantasan Bea Cukai Ilegal, sehingg bisa menekan peredaran rokok Ilegal di Demak. “Dimana hasil sitaannya selalu meningkat, termasuk pemberantasan pekat yang terus di gencarkan, sehingga kedepan Demak semakin Bermartabat, Maju dan Sejahtera,” tandasnya.
Hadir dalam acara tersebut, Bupati Demak, Plt. Kasatpol PP, Kepala KPPBC TMP A Semarang, Plt. Kepala Satpol PP Prov. Jateng dan Forkopimda Demak, Kepala Satpol PP Kab. Kendal, Kepala Satpol PP Kab Semarang, Kepala Satpol PP Kab. Grobogan, Kepala Satpol PP Kota Semarang dan Kepala Satpol PP Kota Salatiga. (Red).
Nasional
Meski Dihadang Puluhan “Relawan” Jokowi, Mimbar Rakyat Adili Jokowi Makzulkan Gibran di Solo Sukses Besar
JAKARTA, SENTANA – Acara Mimbar Rakyat bertajuk “Adili Jokowi Makzulkan Gibran” akhirnya sukses terlaksana di Gedung Umat Islam Solo, Selasa (28/10) dan dihadiri ratusan masyarakat Solo yang antusias, meski sehari sebelumnya dihadang relawan Jokowi.
Puluhan relawan yang mengaku sebagai warga Desa Sawahan, Boyolali memblokir akses jalan desa dan kepolisian setempat tidak mampu mengamankan sehingga tamu undangan tidak bisa mencapai lokasi acara di hari pertama, Senin (27/10).
Para pembicara tersebut di antaranya pakar telematika Roy Suryo, ahli digital forensik Rismon Sianipar, jurnalis Mikhael Sinaga, aktivis Beathor Suryadi, Rizal Fadillah dan Ade Darmawan.
Aliansi Aktivis se-Solo Raya mengecam tindakan pemblokiran jalan tersebut, dan meminta para pembicara untuk tidak pulang ke kota masing-masing dan acara dipindahkan ke Gedung Umat Islam Solo pada keesokan harinya.
Dalam konferensi Pers yang diadakan Senin (27/10), Mikhael Sinaga menerangkan bahwa kelompok relawan tersebut menyebarkan informasi bohong bahwa mereka membubarkan acara Mimbar Rakyat, “Kami sama sekali tidak bisa mencapai lokasi acara, gimana cara membubarkan acara yang belum mulai?”, ujarnya.
Di sisi lain, Roy Suryo menerangkan kejahatan terbaru Joko Widodo terkait rumah barunya di Solo, “Saat mantan presiden lain diberi anggaran 20 miliar Rupiah, rumah Jokowi sudah menelan biaya minimal 240 miliar Rupiah,” ujar Roy. Konferensi Pers selengkapnya dapat disaksikan di video berikut:
https://youtube.com/live/l1nZs_zBeJM?feature=share
Esoknya di hari Selasa (28/10) para aktivis turun tangan mengamankan akses para pembicara ke Gedung Umat Islam Solo dan acara berjalan dengan sangat baik, yang bisa disaksikan dalam video berikut :
Polhukam
Jaga Ruang Digital Tetap Kondusif, Cerminkan Semangat Sumpah Pemuda yang Sesungguhnya
Jakarta, Hariansentana.com.– Menjaga ruang digital tetap kondusif menjadi pengamalan nilai-nilai Sumpah Pemuda sejak 28 Oktober 1928.
Di era kini, semangat persatuan dan nasionalisme diuji melalui bagaimana generasi muda menjaga etika dan kebersamaan di ruang maya.
Ketua Program Studi Magister Ilmu Politik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Dr. Drs. H. Darsono, M.Si., menegaskan semangat Sumpah Pemuda harus dihidupkan kembali dalam konteks digital. “Kini, semangat itu perlu direvitalisasi dalam konteks digital, karena batas ruang dan waktu menjadi kabur, sementara identitas nasional sering kali larut dalam arus global,” ujarnya.
Darsono menilai, ruang digital menciptakan bentuk baru pergaulan sosial dan politik yang sarat dinamika—mulai dari polarisasi akibat echo chamber hingga maraknya disinformasi.
Namun, ia melihat peluang besar generasi muda memanfaatkan teknologi memperkuat solidaritas lintas generasi.
“Pemuda era digital harus menjadi digital citizen yang berkarakter, melek informasi dan teknologi, serta bijak dalam bermedia sosial,” ungkap Darsono.
“Gunakan ruang digital untuk memperkuat kebangsaan, bukan memecah belah,” tegasnya.
Sejalan dengan itu, Staf Ahli Bidang Hubungan Pusat, Daerah, dan Internasional Kemenpora, Suyadi Pawiro, menyampaikan bahwa refleksi nilai Sumpah Pemuda tidak berhenti pada seremoni, tetapi dalam perilaku generasi muda di dunia maya.
“Sumpah Pemuda harus terus menjadi cerminan dan refleksi generasi muda untuk meningkatkan nasionalisme, persatuan, dan kreativitas di masa depan, termasuk dalam ruang digital yang kini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.
Suyadi menambahkan, Kemenpora terus memperkuat literasi digital bagi pemuda menjadi garda terdepan dalam menjaga ruang sosial yang aman, damai, dan produktif.
Momentum peringatan ke-97 Sumpah Pemuda, dengan tema Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu, menjadi simbol komitmen baru menjaga keutuhan bangsa.
Sementara itu, aktivis perempuan dan peneliti DR. Edriana mengingatkan pentingnya kecerdasan digital bagi pemuda agar tidak terjebak arus informasi menyesatkan.
“Kita akrab dengan media digital, namun seringkali salah kaprah memanfaatkannya. Generasi Z harus memahami algoritma media dan tidak melupakan sejarah, karena di dalamnya ada spirit persatuan,” ujarnya.
Menurut Edriana, semangat Sumpah Pemuda kini menuntut bentuk perjuangan baru: menjaga persatuan di dunia nyata sekaligus kewaspadaan di dunia maya.
Ia menilai, masyarakat menjadi kunci utama terciptanya kondisi yang kondusif di tengah tantangan global dan derasnya provokasi digital.
Terjaganya ruang digital yang sehat dan harmonis bukan sekadar persoalan etika komunikasi, tetapi manifestasi nilai-nilai Sumpah Pemuda bertransformasi menjadi semangat kebangsaan era digital. (Sutarno)
-
Nasional1 day agoMeski Dihadang Puluhan “Relawan” Jokowi, Mimbar Rakyat Adili Jokowi Makzulkan Gibran di Solo Sukses Besar
-
Ekonomi7 days agoSwasembada Pangan, Komitmen Pemerintah Menuju Kemandirian Pangan Nasional
-
Ibukota6 days agoMas Pramono Resmikan Taman Si Pitung Jampea Jakut
-
Peristiwa5 days agoJumat Berbagi Kasih GEKIRA Diwarnai FGD Refleksi 1 Tahun Prabowo-Gibran

