Peristiwa
MDM Gelar Diskusi Radikalisme Dan Terorisme
Jakarta, Hariansentana.com – Fenomena viralnya video kegiatan pramuka didaerah Yogyakarta yang meneriakkan yel-yel Islam yes kafir no turut meramaikan publik dan memunculkan kekhawatiran bahwa fenomena radikalisme agama masih ada, dan terus berkembang di masyarakat.
Merespon fenomena tersebut, sekumpulan mahasiswa di Jakarta Pusat yang tergabung dalam Majelis Diskusi Mahasiswa mengadakan diskusi dengan tema Peran Pendidikan Dalam Mereduksi Radikalisme Dan Terorisme bertempat di Waris Caffe wilayah Jakarta Pusat, Jumat (24/01)
Kegiatan ini menghadirkan narasumber akademisi Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) Adrinovriarini, M.sc, dan pengamat politik dari Populi Center, Rafif Pamenang Irawan, S.IP., M. Pol. Sc, serta Dr. Ade Reza Haryadi atau yang dikenal masyarakat sebagai Pengamat Politik UI.
Rafif Pamenang mengatakan bahwa munculnya radikalisme bisa berasal dari beberapa hal seperti, pemahaman budaya, agama, bahkan politik. Dan pemahaman itu yang memuat manusia bertindak.
“Radikalisme bisa berakar dari berbagai hal, seperti budaya, agama bahkan politik, berawal dari pemikiran yang akhirnya membuatnya untuk bergerak atau merealisasikannya” tutur Rafif.
“Orang-orang tersebut kemudian bergabung dengan grup-grup yang berbasis radikalisme sehingga membuat seseorang cenderung inklusif dan tertutup” imbuh Rafif.
Sedangkan menurut Adrinovriarini, dunia pendidikan memiliki peranan penting dalam menangkal radikalisme dan terorisme yang menyasar ke pemuda saat ini. Upaya ini dapat dilakukan dengan memperbanyak lagi kurikulum yang mengajarkan nasionalisme dan pemahaman agama yang moderat, seperti matakuliah Pancasila, Kewarganegaraan, Agama dan masih banyak lagi.
“Pendidikan Pancasila dan agama yang moderat sangat penting untuk mahasiswa, terutama mereka yang jurusan eksakta dan berasal dari SMA. Penerapan nilai dari mata kuliah Pancasila dapat berupa penjagaan sikap ketika bersosialisasi dengan orang lain, dan toleransi. Ini adalah salah satu upaya pemerintah dalam menanggulangi radikalisme dan terorisme melalui perguran tinggi” ujar Adrinovriarini.
Sementara, Dr. Ade Reza menganggap ada kondisi nyata yang cukup mengkhawatirkan tentang radikalisme dan disisi lain dunia pendidikan harus tetap menjadi wahana agar berbagai nilai dapat didiskusikan secara terbuka.
“Proses idiologisasi itu penting menangkal radikalisme, namun dunia Pendidikan juga harus menjamin kebebasan akademik, artinya tetap memperbolehkan diskusi wacana radikalisme dengan tetap ilmiah dan kritis” ujar Ade.
Sekolah harus dibekali kerangka kerja dan program untuk menumbuhkan sikap moderat dan toleransi. Imbauan dari Kemendikbud agar pihak sekolah berperan aktif dalam melawan bahaya terorisme perlu terus disosialisasikan serta didukung berbagai pihak.
“Harapan kita, kampanye anti radikalisme yang digalakkan pemerintah direspon semua lembaga-lembaga Pendidikan yang ikut aktif mengkampanyekan anti radikalisme dan ektrimisme” tutup Ade.
Peristiwa
Aliansi Warga Jakarta Utara, Demo Camat Koja, Tuntut Data Pool Garasi Truk Kontainer.
Jakarta, Hariansentana.com — Aliansi warga jakarta utara mendemo kantor kecamatan Koka meminta camat segera mendata pool atau garasi truk kontainer yang berada di wilayahnya kamis (3/10/2024) sore.
Dalam rangka menindak lanjuti berita acara kesepakatan bersama no.945/PU.10.01 tentang kerja sama pelayanan, pengawasan dan penataan antrian angkutan peti kemas/barang dari dan ke pelabuhan.
Depo peti kemas, pool truk dan kontainer arus moda transportasi angkutan di wilayah kota administrasi jakarta utara yang melibatkan pemerintah kota administrasi jakarta utara bersama stage holder pelaku usaha yang di tanda tangani bersama di lantai dua kantor walikota administrasi jakarta utara.
Selang sebulan pernyataan bersama itu di buat, ternyata terjadi kecelakaan di jalan plumpang semper di depan pom bensin. Sebuah tengki(sopirnya terkena serangan jantung) menabrak sebuah angkot dan pengendara sepeda motor, menewaskan lima orang pengendara motor salah satunya guru SDN 19 rawa badak utara yang hendak pulang dan 7 orang luka-luka.
Dalam aksi demo warga tersebut aliansi jakarta utara mengugat menuntut:
1.Camat Koja segera mengambil tindakan untuk menutup pool dan garasi yang melanggar zonasi yang ada di pemukiman warga.
2.Camat dan aparaturnya melakukan pemantauan pelaksanaan jam operational truk, trailer dan komitmen supaya jalan plumpang semper menjadi zona ”Zero Accident/nol kecelakaan”.
3.Segera memberikan tindakan kongkrit terhadap oknum-oknum yang menjadi backing atau menerima setoran ( suap ) yang melibatkan jajaran aparatur kecamatan.
Camat Koja Rizal Khadafi mengatakan di depan para pengunjuk rasa, semua tuntutan demo saya setujui dan itu sudah saya berikan surat kepada para pemilik pool untuk mematuhi jam keluar kendaraan. “Dari jam 6 sampai pukul 9 tidak boleh keluar karena jam berangkat kerja dan jam berangkat sekolah sedangkan jam 16 sampai 20 jam pulang sekolah dan pulang kerja,” ujarnya.
Masalah pool truk kontainer dan tangki akan saya data ulang lagi, apabila ijinnya mati dan tidak di perpanjang serta melanggar zona dan merugikan warga, tidak akan di perpanjang walaupun itu di urus oleh oknum,” tambahnya.
Sementara Juharso. SH. selaku Pengamat Hukum dan Kebijakan Publik ketika di temui di kantor Walikota Jakarta Utara, mengatakan pada Hariansentana. com, bahwa, dibutuhkan ketegasan oleh Camat Koja dalam menindaklanjuti intruksi Walikota jakarta utara, Dr. Ali Maulana Hakim,” Tegasnya. (Sutarno)
Peristiwa
Dewan Pers Larang PWI HCB Berkantor di Gedung Dewan Pers.
Jakarta,Hariansentana.com – Dewan Pers secara resmi melarang Hendry Ch Bangun, mantan anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), untuk berkantor di lantai 4 Gedung Dewan Pers Jakarta. Keputusan ini diambil dalam rapat pleno yang digelar oleh Dewan Pers pada 29 September 2024, menyusul adanya perselisihan internal di tubuh PWI.
Hendry Ch Bangun sebelumnya diberhentikan secara penuh oleh Dewan Kehormatan PWI, yang menilai bahwa ia telah melakukan sejumlah pelanggaran. Dengan pemberhentian ini, ia tidak lagi memiliki hak untuk berkantor di Gedung Dewan Pers atau menggunakan fasilitas di sana. Keputusan tersebut mengacu pada surat dari PWI yang diajukan kepada Dewan Pers pada bulan September 2024.
Dalam rapat pleno tersebut, Dewan Pers juga memutuskan untuk menangguhkan penggunaan ruang di Gedung Dewan Pers oleh kedua pihak yang berseteru dalam kepengurusan PWI. Hal ini dilakukan guna menjaga integritas Gedung Dewan Pers yang merupakan aset negara, serta memastikan tidak ada penggunaan ruang secara sepihak sebelum konflik internal selesai.
Selain larangan penggunaan ruang kantor, Dewan Pers dalam surat keputusan yang ditandatangani Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, juga menunda pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) oleh PWI.
“Penundaan ini akan berlaku hingga ada kesepakatan antara kedua kubu yang sedang berseteru. Keputusan ini dimaksudkan untuk memastikan proses sertifikasi wartawan berjalan dengan baik dan adil di bawah pengawasan Dewan Pers,” kata Ninik, seperti dikutip Senin (30/9/2024)
Dewan Pers juga meminta kepada kedua kepengurusan PWI untuk segera menunjuk perwakilan yang dapat mewakili organisasi tersebut dalam Badan Penyelenggara Pemilihan Anggota (BPPA). Jika kesepakatan tidak tercapai, Dewan Pers menganggap bahwa PWI telah melepaskan haknya untuk memilih.
Langkah ini diambil oleh Dewan Pers untuk menjaga kelancaran operasional serta melindungi kepentingan seluruh anggota PWI.
Dewan Pers berharap agar permasalahan internal di tubuh PWI dapat segera diselesaikan secara baik demi keberlanjutan organisasi tersebut.(Sutarno)
Peristiwa
Gedung Graha Wartawan Cibinong dilempari batu oleh orang tak dikenal (OTK)
Bogor Hariansentana.com — Teror pelemparan batu di Kantor Graha Wartawan , kejadian tersebut terjadi sabtu 28/9/24 sekitar pukul 20.20 WIB, diketahui oleh Office Boy PWI Kabupaten Bogor, Supriadi, saat sedang melaksanakan ibadah sholat Isya.
“Saya Lagi sholat Isya di mushola terus terdengar suara kaca pecah, ternyata bener ada batu bekas orang ngelempar,” jelas Supriadi.
Atas kejadian tersebut, Seksi Advokasi PWI Kabupaten Bogor, Sofwan Ali, melaporkan ke Polsek Cibinong, dengan nomor: LP/B/482/IX/2024/SPKT SEK Cibinong/RES BOGOR/POLDA JABAR.
“Kami melaporkan kejadian ini kepada Polsek Cibinong karena kejadian tersebut cukup merugikan kami, PWI Kabupaten Bogor,” papar Sofwan.
Sementara itu, Ketua PWI Kabupaten Bogor, Subagiyo, menyampaikan apresiasinya kepada jajaran Polres Bogor terutama kepada Polsek Cibinong atas responsifitasnya menangani kejadian pelamparan batu ke gedung Graha Wartawan Cibinong.
“Kami, atas nama PWI Kabupaten Bogor, memberikan apresiasi kepada Polres Bogor khususnya Polsek Cibinong yang langsung ke TKP di gedung Graha Wartawan,” ucap Subagiyo.
Belum diketahui pasti motif OTK melemparkan batu ke Gedung Graha Wartawan Cibinong. Namun, atas kejadian tersebut PWI Kabupaten Bogor mengalami kerugian ditaksir kurang lebih senilai Rp 1.500.000. (Tabrani / Dedy F)
-
Pendidikan4 days ago
Badiklat Kemhan Gelar Tradisi Penerimaan dan Pengantaran Pejabat Kapusdiklat Tekfunghan
-
Pendidikan3 days ago
SMA Negeri 40 Jakarta Utara Raih Adiwiyata Nasional dari Kementrian KLHK.
-
Polhukam14 hours ago
Bolone Mase Demak Terus Bergerak Mensolidkan Pasukan Untuk Mas Edi
-
Ekonomi7 days ago
Hadirkan Energi Bersih, PLN EPI Kolaborasi dengan Pemkot Baubau Lewat Program Gasifikasi Pembangkit