Olahraga
Koarmada I Gelar Olahraga Bersama dan Panggung Prajurit, Sambut Hari Armada RI 2021
Olahraga ketangkasan militer yang dipertandingkan meliputi lomba ketangkasan matra laut,lomba kekuatan matra laut, lomba meniup peluit dan melempar tali buangan. Sedangkan olahraga umum meliputi bola volley, bulu tangkis, tenis meja, dan renang estafet.
Pada kesempatan tersebut, Pangkoarmada I memberikan apresiasi berupa uang pembinaan kepada peserta lomba yang mendapatkan juara 1 sampai dengan juara 3 dengan tujuan untuk membangkitkan semangat dan meningkatkan prestasi prajurit.
Kegiatan olahraga bersama bertujuan untuk menjaga kesehatan tubuh serta memupuk kekompakan dan kebersamaan prajurit koarmada I yang berada di wilayah Jakarta.
Hari Armada RI Tahun 2021 yang diperingati setiap tanggal 5 Desember memiliki makna penting sebagai catatan dan tonggak sejarah perjalanan Armada dari sejak didirikan oleh para pendahulu. Hari Armada RI adalah memaknai TNI Angkatan Laut sebagai perwujudan dari hakikat kekuatan TNI Angkatan Laut yang dibentuk dalam Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) yang meliputi KRI, Pesawat Udara, Pasukan Marinir, dan Pangkalan TNI Angkatan Laut.(Red)
Olahraga
PIALA AFF 2024!! Shin, kalahkan Negeri ‘Layangan’
SUDAH waktunya, ‘Coach’Shin! Sudah waktunya Jenderal Min Aung Hlaing! Apa hubungannya? Keduanya berbeda profesi, Shin Tae Yong (STY) adalah pelatih Timnas Indonesia. Sementara Min Aung Hlaing adalah pemimpin junta militer Myanmar. Hari ini STY beserta 23 pemain Timnas Indonesia bertolak ke Ibukota Myanmar. Yangon.
Gaya bahasa "Alegori", 'Coach' Shin Tae Yong, kini berada dalam satu perumpamaan. "Hidup bagaikan roda, berputar. Terkadang di atas. Terkadang di bawah. "Coach" Shin, telah lima tahun melatih Timnas Indonesia. Semasa sulit, saat virus 'Korona' mendera Indonesia, memukul dunia. Memukul sepak bola.
Shin masuk di masa-masa sulit. Saat Timnas Indonesia adalah sebelah "mata" bagi: Thailand, Vietnam, dan Filipina. Atau dua pertiga mata oleh Malaysia, sejajar dengan Myanmar. Lalu, hampir terkejar Laos, Kamboja danTimor Leste.
Betapa 'paria'nya sepak bola Indonesia ketika itu. Faktor dualisme PSSI (2015) yang sempat menyeret negeri ini ke rangking 191 dunia (2016), sangat miris. Bahkan, saat awal STY masuk (2019), posisi kita ada di 173 rangking FIFA.
Tidak mudah membenahi fundamental sepak bola Indonesia. Tidak bisa instan, berbagai formula dicoba. Dari konvensional (vertikal), yang memang belum menghasilkan prestasi optimal. Menjuarai Piala AFF, misalnya.
Berlanjut ke format lateral, meng-impor pemain-pemain keturunan Indonesia dari Liga Belanda, dengan hasil menggembirakan. Lolos ke putaran ke-3 kualifikasi Piala Dunia '26, untuk pertama kali dalam sejarah.
Titik terang, pola lateral (horisontal) itu, berlanjut. Dengan posisi tiga klasemen sementara Group C, yang hanya terpaut satu angka dari peringkat dua group (sisa 4 'matchday' lagi).
Seperti diketahui, peringkat 1 dan 2 hingga "matchday" ke-10 Juni nanti, akan lolos langsung ke Piala Dunia 2026 (AS, Meksiko, Kanada). Tugas "coach" Shin-lah yang meramunya.
Prestasi mantan pelatih Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 ini, tergolong fundamental. Sikap PSSI yang sabar bersama 'ruang dan waktu', menunggu kerja dalam durasi "long term", kita acungi jempol. PSSI telah dewasa melihat "track record" Timnas fase ke fase.
Kegagalan temporer Timnas dalam piala-piala AFF di tangan STY, sebelumnya. Tidak membuat PSSI tergoda mengganti nakhoda. Seperti kebanyakan negara lain, saat Timnas-nya tumbang.
Piala AFF 2020 adalah 'gawean' perdana Shin Tae Yong (STY), langsung membuat publik nasional "jatuh hati". Tak terkalahkan dalam empat tarung Group B, membuat Timnas menjadi juara Group dan lolos ke semifinal.
Semifinal 'leg' pertama, draw (1-1) dan menang 4-2 di 'leg ke-2 melawan Singapura, pasukan Shin melangkah ke partai pamungkas melawan Thailand.
Apa boleh buat. Kalah 'tragis' 0-4 pada 'leg pertama, dan draw 2-2 di 'leg kedua, Thailand mengubur mimpi Shin untuk prestasi pertamanya menukangi Timnas Indonesia.
SEA Games 2021, Shin hanya mempersembahkan medali perunggu. Hasil ini didapat, setelah kalah di semifinal 0-1 dari Thailand.
Lagi-lagi Thailand, "Sang Raja" ASEAN yang mengubur mimpi persembahan Shin kepada rakyat Indonesia. Meskipun di perebutan perunggu menang lewat adu penalti melawan Malaysia, 4-3 (1-1), publik tetap sabar menunggu prestasi puncak Shin.
Prestasi minor Shin kembali terjadi di AFF 2022. Draw 0-0 pada final 'leg pertama, Indonesia harus kalah 0-2 dari Vietnam di Stadion My Dinh (Hanoi) pada 'leg ke-2. Vietnam menjadi juaranya.
Dua kejuaraan lagi, Shin juga gagal membawa Timnas juara. Bahkan di Piala AFF U-19 (2022) ini, Timnas gagal terlalu dini. Tidak sampai ke semifinal. Berlanjut ke Piala Asia U-20 (2023), juga gagal.
Keberangkatan Timnas menuju Piala AFF 2024, ke negeri yang kaya dengan: batu giok, batu parmata, minyak bumi, dan Gas alam ini, tentu penuh harapan dan keyakinan.
Membawa serta dua 'striker' handal Raffael Struick dan Marselino Ferdinan. Ditambah dua palang pintu kokoh Asnawi Mangku Alam dan Pratama Arhan, pasukan STY kali ini, jauh lebih siap.
Myanmar adalah negeri indah, berbentuk "layangan" (peta), tentu tak mau kalah. Meski negeri berpenduduk 62 juta berprestasi buruk akhir-akhir ini, mereka akan mencoba menaklukkan Indonesia.
Bila di awal tulisan, saya menyebut pelatih Shin Tae Yong (STY). Juga menyebut Min Aung Hlaing. Itu hanya sekadar ilustrasi. Bahwa STY tidak takut menghadapi Timnas Myanmar. Sekalipun negeri ini dalam keadaan tidak baik-baik saja saat ini.
Semoga Myanmar kembali menjadi negara demokrasi. Junta militer Jenderal Min Aung Hlaing diharapkan segera berdamai dengan pejuang demokrasi, Aung San Suu Kyi.
Pastinya, Min Aung Hlaing akan menonton dari tribun Stadion Thuwunna. Sambil berharap Timnas Myanmar menang. Ayo STY, menangkan tarung versus Myanmar, Senin (9 Desember), pukul 17.30 WIB.()
Oleh: Sabpri Piliang, WARTAWAN SENIOR
Olahraga
Kaskoopsud I Buka Turnamen Tinju Dragon Head Championship Tahun 2024 di Kota Batam.
Batam, Hariansentana.com — Panglima Koops Udara I Marsda TNI Mohammad Nurdin yang diwakili Kepala Staf Koops Udara I Marsma TNI Prasetiya Halim S.H., secara resmi membuka kegiatan Turnamen Tinju Dragon Head Championship Tahun 2024, yang bertempat di Infinity Beach Club Bengkong, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. (Sabtu, 19-10-2024).
Turnamen Tinju Dragon Head Championship ini diikuti 82 peserta tinju yang berasal dari Kota Batam dan Kota Tanjungpinang.
Dalam amanatnya Pangkoops Udara I yang dibacakan Kaskoops Udara I menyampaikan bahwa pertandingan ini merupakan ajang olahraga tinju yang diadakan oleh Komando Operasi Udara I (Koopsud I) yang bertujuan untuk meningkatkan semangat kompetisi dan menjalin silaturahmi serta memperkuat hubungan dengan masyarakat setempat melalui turnamen ini. “Kegiatan ini juga dalam rangka HUT TNI Ke-79 yang memperebutkan Piala Panglima Komando Operasi Udara I. Selain itu, untuk dapat melahirkan bibit-bibit atlet tinju berbakat yang kedepan dapat mengukir prestasi dalam lingkup nasional maupun internasional” jelasnya.
Dalam turnamen tersebut, atlet tinju profesional dari Lanud Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang – Kepri) Serda Teddy Chairudin Renwarin (berasal dari Maluku Tenggara yang juga atlet binaan langsung dari Camp MMA Tanjungpinang) berhasil meraih juara dan raih piala military boxer yang diserahkan oleh Kaskoops Udara I pada even tinju tersebut.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Asintel Kaskoopsud I, Danpom Koopsud I, Kasubdis Litpers Dispamsanau, Danlanud RHF didampingi Ketua PIA Ardhya Garini Cab.13/D.I Lanud RHF, Danlanud HNM, Ketua KONI Kepri, Kadispora Kota Batam dan Ketua KONI Batam.
Olahraga
PLN Electric Run 2024 Banyak Diapresiasi, Begini Kata Para Juara
Tangerang, Hariansentana.com – Ajang PLN Electric Run 2024 sukses digelar dengan meriah di Scientia Square Park, Gading Serpong, Tangerang pada Minggu (6/10). Hal ini diakui oleh para juara dari ajang lari yang mengusung semangat penurunan emisi karbon tersebut.
Apresiasi muncul salah satunya dari Odekta Elvina Naibaho yang kembali menjadi Juara 1 kategori jarak 21K (half marathon) wanita dalam PLN Electric Run 2024. Menurutnya, event race yang digelar PLN ini sangat terstruktur dan memiliki fasilitas lengkap yang mendukung para pelari.
“Rasanya tentu senang dan bangga ya akhirnya kembali lagi di event yang terstruktur gitu. Dari menyanyi Indonesia Raya, terus doa, terus flag off, on time banget. Terus di setiap kilometer itu ada petunjuknya, marshallnya per 50 meter, kita sebagai pelari aman gitu,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Odekta menambahkan bahwa pemilihan lokasi event yang asri dan hijau makin membuat peserta nyaman dalam berlari.
“Lalu cuacanya sejuk. Satu hal juga plus yang paling saya apresiasi adalah minumnya itu per 2 kilo. Jadi sebelum kita haus kita sudah minum. Jadi dari mindset itu kita merasa nyaman saat berlari,” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Juara 1 kategori jarak half marathon Pria, Robi Syianturi berpendapat bahwa ajang ini dapat meningkatkan prestasi olahraga lari. Atlet pemegang rekor half marathon nasional ini berharap, PLN Electric Run 2024 dapat berlanjut dan diperluas di berbagai daerah di Tanah Air.
“Luar biasa! Dari segi venue yang steril aman dan udara sejuk sehingga memungkinkan kita untuk berprestasi lebih baik lagi. Harapannya, event ini diadakan secara berlanjut dan lebih luas lagi,” ujar Robi.
Sementara itu, Juara 1 kategori master (40 tahun ke atas) jarak 10K Pria, Bambang Oktovianus merasa para peserta sangat antusias mengikuti ajang ini karena berlangsung dengan baik dan meriah.
“Acaranya cukup bagus dan sangat meriah. Sangat antusias para pelari untuk mengikuti acara ini,” terang Bambang.
Waliyanti, Juara 1 kategori master jarak 10K Wanita berharap keseruan ajang ini akan berlanjut pada tahun-tahun selanjutnya sehingga peminat olahraga lari dapat terus bertambah.
“Seru sih, steril, nyaman dan pokoknya enak. Harapannya semoga (PLN Electric Run 2025) dapat memberikan yang terbaik, lebih banyak peminatnya, lebih banyak pesertanya,” kata Waliyanti.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan PLN Electric Run 2024 tidak hanya sebagai ajang olahraga, tetapi juga membawa pesan kuat tentang kolaborasi dalam mendukung transisi energi dan lingkungan yang berkelanjutan.
“Melalui PLN Electric Run, Kami ingin mengajak seluruh peserta untuk berlari bersama. Tidak hanya demi kesehatan, tetapi juga demi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Ini adalah gerakan kolektif kita semua,” ujar Darmawan.
Darmawan juga menjabarkan bahwa melalui event yang diikuti sebanyak 6.470 pelari ini sukses berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon sebesar 14.363 kilogram CO2.
“Acara ini membuktikan bahwa melalui kegiatan kolektif, seperti berlari, kita bisa turut berkontribusi pada pengurangan emisi karbon,” pungkas Darmawan.(s)
-
Opini6 days ago
Indonesia Sangat Kecil Dibanding Ukuran Sebenarnya
-
Ekonomi4 days ago
Jaga Kelestarian Alam, PLN – Pemprov DKJ Beraksi Tanam 100 Pohon di Waduk Brigif
-
Ekonomi5 days ago
Jelang Nataru, PLN Pastikan Kesiapan Infrastruktur dan Layanan Kelistrikan Andal
-
Pendidikan3 days ago
Pengajian Rutin PWI Kabupaten Bogor Hadirkan KH Achmad Yaudin Sogir beri Tausiah