Uncategorized
Indef:Tolak Penilaian RI Sebagai Negara Maju
Jakarta, HarianSentana.comw – Lembaga kajian ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyarankan agar pemerintah menolak penilaian Kantor Perwakilan ýg . AS (USTR) yang menyebutkan Indonesia sebagai negara maju.
“Tolak saja, China yang negaranya besar saja menolak, kita jangan diam karena akan mempengaruhi ekspor,” ujar ekonom senior Indef Aviliani dalam konferensi pers bertema “Salah Kaprah Status Negara Maju” di Jakarta, Kamis (27/2/2020).
Menurut dia, penilaian itu musti dipertanyakan mengingat terdapat beberapa hal yang belum sesuai bagi Indonesia untuk masuk ke dalam kategori negara maju.
Salah satunya, lanjut dia, peran ekspor Indonesia bagi pertumbuhan ekonomi nasional relatif masih kecil. “Peranan ekspor bagi lndonesia tidak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi. Peranan ekspor terhadap PDB (produk domestik bruto) Indonesia baru mencapai kisaran 2-25 persen terhadap PDB,” paparnya.
Ia menambahkan berbeda dengan negara lain seperti Vietnam yang peranan ekspornya mencapai 105 persen terhadap PDB.
Ia juga mempertanyakan salah satu indikator penilaian AS, yakni lndonesia dianggap sudah memiliki porsi ekspor lebih dari 0,5 persen di dunia serta keanggotaannya di G 20.
“Hal ini dibenarkan bahwa share ekspor Indonesia pada 2018 mencapai 0,9 persen terhadap total ekspor dunia, namun ini tidak cukup untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju karena tidak didukung oleh indikator lain seperti pendapatan nasional bruto (Gross National Income/GNI) per kapita serta indikator kesejahteraan lainnya,” katanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pendapatan per kapita penduduk Indonesia pada 2017 sebesar Rp 51,9 juta atau sekitar USD 3.877. Pada 2018 naik menjadi Rp 56 juta atau USD 3.927,2 dolar AS. Dan pada 2019 naik lagi menjadi Rp 59,1 juta atau USD-4.174,9 dolar AS.
Menurut Aviliani, negara maju memiliki GNI per kapita di atas 12.000 dolar AS per tahun. Dengan demikian, Indonesia masih belum layak untuk masuk sebagai negara maju.
Selain itu, lanjut dia, meski porsi ekspor lndonesia mencapai 0,9 persen dari ekspor dunia, namun peringkat ekspor Indonesia pada 2018 melorot ke posisi 29 dunia atau di bawah posisi Vietnam, Thailand dan Malaysia.”Lebih dari itu, lndonesia merupakan anggota negara G 20 yang ekspornya paling kecil bersama Turki,” ucapnya.
Dalam kesempatan sama, peneliti Indef Ahmad Heri Firdaus mengatakan keputusan Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) yang mengeluarkan Indonesia dari negara maju dapat membuat ekspor sejumlah produk dari Indonesia berpotensi terkena bea masuk anti subsidi.
“Perdagangan kita dengan AS surplus. Kalau kita dikenakan bea masuk anti subsidi maka jelas nilai ekspor kita ke AS dapat turun. Pedagang AS di sana juga tentu akan mencari supplier yang bisa menyediakan beban produksi yang kompetitif dari negara lain,” katanya.(sl)
Uncategorized
Berjalan Sukses Tanpa Kedip, 773 Personel PLN Jaga Kelistrikan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Terpilih
Jakarta, Hariansentana.com – Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia terpilih periode 2024-2029 yang digelar di Gedung MPR/DPR RI berlangsung sukses tanpa gangguan kelistrikan. PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya memastikan seluruh proses pelantikan berjalan lancar dengan menyiagakan 773 personel yang bertugas selama 24 jam penuh guna menjaga stabilitas pasokan listrik di seluruh area vital acara.
Sebagai bentuk kesiapan, PLN juga mengerahkan berbagai peralatan pendukung untuk memitigasi potensi gangguan listrik, seperti 55 unit UPS (Uninterruptible Power Supply) dengan total daya 10.125 kVA, 7 unit UKB (Unit Kabel Bergerak) dengan kapasitas 6.635 meter, 9 unit UGB (Unit Gardu Bergerak) dengan total daya 7.980 kVA, 5 mobil deteksi untuk memantau kondisi jaringan, 3 unit genset dengan total kapasitas 950 kVA, dan 4 unit crane untuk mendukung operasional lapangan.
“Dengan 773 personel yang siap siaga dan peralatan pendukung yang lengkap, kami memastikan pasokan listrik pada momen penting ini berjalan aman dan andal. Kami berkomitmen memberikan layanan terbaik demi kelancaran acara pelantikan,” ujar General Manager PLN UID Jakarta Raya, Lasiran.
Personel PLN disebar di sejumlah titik strategis, termasuk Gedung MPR/DPR RI sebagai lokasi utama pelantikan, serta di Istana Kepresidenan Jakarta dan sepanjang area Sudirman yang menjadi lokasi Pesta Rakyat. Seluruh personel bekerja secara sinergis untuk memonitor dan menangani kebutuhan listrik selama periode siaga ini, yang berlangsung dari tanggal 15 hingga 24 Oktober 2024.
“Langkah-langkah preventif ini diambil untuk memastikan kelistrikan selama acara pelantikan tetap terjaga tanpa kendala,” tambah Lasiran
Keberhasilan PLN menjaga stabilitas pasokan listrik pada acara kenegaraan ini membuktikan komitmen dan kesiapan perusahaan dalam menghadapi momen-momen penting nasional.(s)
Uncategorized
Pastikan Keandalan Pasokan Listrik untuk Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, PLN Gelar Apel Siaga
Jakarta, Hariansentana.com – Dalam rangka memastikan keandalan pasokan listrik selama pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya menggelar Apel Siaga pada tanggal 17 Oktober 2024. Kegiatan ini menjadi bagian dari masa siaga yang telah ditetapkan oleh PLN mulai dari tanggal 15 hingga 24 Oktober 2024.
Dalam pidatonya, General Manager PLN UID Jakarta Raya, Lasiran, menjelaskan bahwa kondisi sistem kelistrikan Jakarta saat ini berada dalam kondisi aman dengan Daya Mampu Pasok sebesar 8.919 MW dan Beban Puncak 5.882 MW, sehingga terdapat Cadangan Daya sebesar 3.037 MW atau setara 34,05%. Hal ini memastikan kesiapan PLN dalam menjaga keandalan pasokan listrik di seluruh wilayah strategis Jakarta selama masa siaga pelantikan.
“Dengan cadangan daya yang cukup dan kesiapan seluruh personel serta peralatan pendukung, kami yakin dapat menjaga keandalan pasokan listrik selama seluruh rangkaian acara pelantikan berlangsung,” ujar Lasiran.
Sebagai bentuk komitmen, PLN UID Jakarta Raya menyiagakan 773 personel yang bertugas selama 24 jam penuh selama periode siaga ini. Selain itu, PLN juga telah menyiapkan peralatan pendukung untuk menjaga stabilitas pasokan listrik, di antaranya 55 unit UPS (Uninterruptible Power Supply) dengan total daya 10.125 kVA, 7 unit UKB (Unit Kabel Bergerak) dengan kapasitas 6.635 meter, 9 unit UGB (Unit Gardu Bergerak) dengan total daya 7.980 kVA, 5 mobil deteksi, 3 unit genset dengan total kapasitas 950 kVA, dan 4 unit crane.
“Dengan dukungan peralatan yang lengkap akan mem-back up pasokan listrik 36 lokasi krusial, termasuk Istana Negara, Kompleks MPR/DPR RI, Kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Bandara Halim Perdanakusuma, 18 hotel tempat penginapan tamu negara, serta 14 panggung Pesta Rakyat sepanjang Jalan Sudirman yang dipantau melalui 4 posko siaga,” ungkap Lasiran.
Untuk mendukung operasional kendaraan listrik yang digunakan tamu negara, PLN menyiagakan 17 unit EVCharging Mobile yang terdiri dari 10 unit SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) dan 7 unit SPKLU roda dua yang terpasang di area Parkir Selatan SUGBK. Sebanyak 48 personel juga disiagakan untuk membantu proses pengisian kendaraan listrik di lokasi tersebut. Dengan kehadiran SPKLU ini, PLN siap mendukung operasional 536 unit kendaraan listrik, termasuk 323 mobil listrik tamu negara dan 213 motor listrik untuk operasional TNI dan Polri.
“Kami berkomitmen untuk memastikan keandalan listrik selama acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden berjalan lancar. Seluruh persiapan yang kami lakukan merupakan bentuk dukungan penuh PLN untuk kesuksesan peristiwa penting ini,” tambah Lasiran.
Dengan langkah-langkah strategis yang telah diambil, PLN berharap dapat memberikan layanan kelistrikan yang andal dan aman selama momen bersejarah ini.(s)
Uncategorized
Kembangkan Program Pertanian Terpadu di Tasikmalaya, Begini Cara PLN EPI Bangun Ekosistem Biomassa Berbasis Ekonomi Kerakyatan
Tasikmalaya, Hariansentana.com – Sub Holding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), meresmikan program “Pengembangan Ekosistem Biomassa Berbasis Ekonomi Kerakyatan dan Pertanian Terpadu” atau Green Economy Village (GEV) di Desa Bojongkapol, Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (26/09). Program ini mengintegrasikan masyarakat setempat dalam pengelolaan biomassa untuk co-firing di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), serta meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) dan perekonomian lokal.
Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, yang hadir dalam acara tersebut, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif PLN EPI dalam memberdayakan masyarakat melalui pengembangan ekosistem biomassa berbasis ekonomi kerakyatan.
Ia menegaskan dukungan Kementerian Pertanian untuk bersinergi dalam memastikan kesuksesan program ini, termasuk melalui pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat.
“Kami dari Kementerian Pertanian siap bersinergi dan memberikan dukungan penuh. Program ini tidak hanya berkontribusi pada energi terbarukan, tapi juga berdampak langsung terhadap ekonomi masyarakat. Ini adalah inisiatif yang sangat bermanfaat bagi rakyat,” ujar Sudaryono.
Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara biomassa merupakan salah satu kunci strategis dalam mengejar target bauran energi sebesar 23% pada 2025 dan mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada 2060. Ia menjelaskan bahwa kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak, termasuk masyarakat, sangat penting untuk memastikan keberhasilan program ini.
Iwan menegaskan sebagian besar biomassa yang digunakan untuk co-firing di PLTU PLN berasal dari limbah pertanian dan perkebunan. Dalam upaya memperkuat pasokan biomassa, PLN EPI mengajak masyarakat Tasikmalaya untuk memanfaatkan peluang ekonomi dari pengembangan biomassa ini.
“Kami menargetkan pemanfaatan biomassa sebesar 2,2 juta ton di tahun 2024 dan akan meningkat menjadi 10 juta ton di tahun 2025 untuk memenuhi kebutuhan 52 PLTU,” ujar Iwan.
Ia juga menambahkan bahwa pengembangan biomassa tidak hanya penting untuk energi bersih tetapi juga untuk ekonomi masyarakat melalui program pertanian terpadu di lahan kritis.
Program GEV telah dimulai sejak 2023 dan melibatkan tiga lokasi: Tasikmalaya, Cilacap, dan Gunungkidul. Di Tasikmalaya, program ini akan berkembang hingga 100 hektar pada 2025, dengan fokus pada pengembangan tanaman Indigofera yang berfungsi sebagai bahan baku biomassa sekaligus pakan ternak.
“Dengan program ini, PLN berharap dapat membangun ekosistem biomassa yang berkelanjutan serta berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tutup Iwan.
PJ Bupati Tasikmalaya menyampaikan bahwa program ini memberikan dukungan luar biasa bagi kemajuan Kabupaten Tasikmalaya, terutama di sektor pertanian yang menjadi tumpuan ekonomi masyarakat setempat.
“Ini bentuk dukungan yang luar biasa bagi kemajuan daerah kami, khususnya dalam bidang pertanian yang menjadi tumpuan ekonomi masyarakat Kabupaten Tasikmalaya. Kabupaten Tasikmalaya dikenal dengan kekayaan alam dan sumber daya pertaniannya, namun tantangan besar yang kita hadapi saat ini adalah bagaimana mengelola potensi tersebut dengan cara yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ujar PJ Bupati Tasikmalaya.
Ia menjelaskan bahwa biomassa sebagai sumber energi terbarukan menjadi solusi relevan untuk memanfaatkan limbah pertanian dan hutan sebagai bahan baku energi. Program ini, menurutnya, tidak hanya menjaga kelestarian lingkungan tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
“Biomassa sebagai sumber energi terbarukan menjadi solusi yang sangat relevan dalam konteks ini dengan memanfaatkan limbah pertanian dan hutan sebagai bahan baku energi. Kita tidak hanya membantu menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal,” tambahnya.(s)
-
Daerah5 days ago
Debat Kedua Calkada SBB, Pasangan HATI Tampil Meyakinkan
-
Bodetabek4 days ago
Sekber Wartawan Bogor Akan Menggelar Raker 7, 2024
-
Opini6 days ago
Capai Pertumbuhan 8 Persen, Prabowo Gibran Butuh APBN 7000 Triliun Rupiah
-
Ekonomi5 days ago
Diikuti 6.000 Peserta Victoria Run Ajang Bergengsi Bagi Pecinta Olahraga Lari di Indonesia