Nasional
Dukung Pertamina Berkelanjutan, Bukti PTK Peduli Pendidikan dan Masyarakat
Jakarta, HarianSentana.com –
Dalam rangka Hari Ulang Tahun PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) ke-52, sebagai bentuk kepedulian serta Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sekitar, PTK mendukung program Pertamina untuk pertumbuhan berkelanjutan dimana PTK dan PWP Unit PTK Pusat telah memberikan bantuan kepada anak-anak pekerja di lingkungan PTK Pusat.
Acara ini dilaksanakan pada Senin (06/9/2021) di Ruang Serba Guna Kantor PTK Pusat, secara terbatas dan tetap memperhatikan protokol kesehatan karena masih dalam kondisi Pandemi Covid -19. Pemberian bantuan ini dihadiri oleh Ketua PWP Unit PTK Pusat, Evelyn Nepos dan didampingi pengurus.
Menurut Evelyn, bantuan yang diberikan dalam bentuk beasiswa pendidikan anak sekolah ini merupakan salah satu bentuk rasa syukur Perusahaan dan sebagai wujud nyata kepedulian Perusahaan kepada para pekerja.
“Semoga pemberian bantuan pendidikan ini dapat menjadikan motivasi agar tetap semangat belajar untuk anak sekolah yang menerima bantuan meskipun dalam suasana Pandemi Covid – 19 dan menjadikan berkah untuk kemajuan PTK,” kata Evelyn Nepos.
Selqin memberikan bantuan kepada anak-anak pekerja di lingkungan PTK Pusat, Tim CSR PTK juga memberikan bantuan kepada yayasan atau panti yang terdampak Pandemi Covid 19.
Hal ini sebagai ucap syukur Perusahaan dan bentuk kepedulian serta Tanggung Jawab Sosial serta Lingkungan. Dan ini menjadi perhatian khusus PTK, sebagai wujud nyata kepedulian Perusahaan kepada masyarakat.
PTK melaksanakan Corporate Social Responsibility (CSR)/TJSL, untuk mendukung program Pertamina dalam pertumbuhan kelanjutan masyarakat.
Bantuan dalam bentuk pemberian dana itu diberikan kepada 2 Panti Wredha dan 2 Panti Asuhan, antara lain Panti Wredha Karya Kasih – Kwitang, Panti Sosial Tresna Wredha Budi Mulia 1 Jakarta, Panti Hajjah Andi Hasmah Noor – Tanjung Priok dan Yayasan Yatim Piatu Kwitang – Kwitang.
Selain di area Kantor Pusat, PTK juga melaksanakan pemberian bantuan kepada Yayasan/Panti Asuhan di sekitar Kantor PTK di Region 1, 2 dan 3.
Region 1 telah memberikan bantuan kepada Panti Asuhan Yayasan/Amal Sosial Al Washliyah, Medan, sementara Region 2 memberikan bantuan kepada Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Tarbiyatul Aulaad, Cilacap.
Sedangkan Region 3 memberikan bantuan kepada Panti Asuhan Al – Hidayah, Balikpapan. Semoga kegiatan CSR ini dapat membantu masyarakat sekitar Perusahaan dan menjadi berkah untuk kemajuan PTK.(s)
Polhukam
Panglima Koops Udara I Pimpin Acara Penerimaan Jabatan Aspotdirga Kaskoopsud I.
Jakarta, Hariansentana.com — Panglima Koops Udara I Marsda TNI Mohammad Nurdin Memimpin Acara Penerimaan Jabatan Aspotdirga Kaskoopsud I kepada Kolonel Pnb Riky Helman, S.E., M.Han., yang sebelumnya menjabat sebagai Aspers Kaskoopsud II. Bertempat di Lobby Makoopsud I (Senin, 11-11-2024).
Dalam sambutannya Pangkoosud I menyampaikan acara ini memiliki arti penting bagi kita semua, karena peralihan kepemimpinan adalah bagian dari pembinaan organisasi TNI Angkatan Udara untuk terus memperkuat kapasitas, efektivitas, dan profesionalisme seluruh satuan. “Jabatan Aspotdirga Kaskoopsud I memiliki peran yang sangat strategis dalam memperkuat potensi dirgantara,baik dari sisi pembinaan potensi dirgantara maupun pembinaan teritorial di wilayah kerja Koopsud I” ujar Pangkoopsud I.
Mengakhiri sambutannya Pangkoops Udara I berharap penerimaan jabatan Aspotdirga Kaskoopsud I mampu menginspirasi dan memotivasi seluruh jajaran untuk bekerja secara optimal demi tercapainnya tujuan bersama. Marilah kita terus bekerja dan mengabdi dengan penuh semangat, keiklasan demi kejayaan TNI Angkatan Udara dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hadir dalam pelaksanaan sertijab tersebut, Kas Koops Udara I Marsma TNI Prasetiya Halim, S.H., Irkoops Udara I Marsma TNI Arifaini Nur Dwiyanto, M.Han., Para Pejabat Utama Koopsud I, Perwakilan Perwira, Bintara, Tamtama dan PNS Koopsud I.
Opini
Mengapa Amandemen UUD 1945 Berkaitan Dengan Kemunduran Ekonomi
BANYAK yang mengatakan bahwa ekonomi Indonesia pada era reformasi lebih bagus dibandingkan dengan jaman UUD 1945 Asli. Ya itu bisa saja benar, tapi itu adalah pandangan yang sangat awam, tidak perlu pembuktian akademis, atau pandangan asal dibunyikan saja untuk menanggapi debat di WA group.
Mumpung Prabowo sedang di China, saya ingin memberi contoh atau perbandingan ekonomi Indoneaia dan China. Ini hendak membuktikan bahwa sistem negara dan pemerintahan itu berkaitan erat dengan ekonomi, pertumbuhan dan kecepatan kemajuan material ekonomi sebuah negara.
Pada tahun 1997 sebelum Indonesia melakukan reformasi, GDP perkapita Indonesia adalah 1054,35 USD. Berapa GDP perkapita China pada saat itu? Sebesar 780,74 USD, jauh tertinggal dibandingkan Indonesia. Anehnya elite Indoneaia tidak sabar, tepropokasi oleh pihak luar, lalu dengan sembarangan melakukan amandemen UUD 1945. Secara mendasar dan keseluruhan isi daripada UUD kemerdekaan 1945 berubah.
Apa sebetulnya inti daripada amandemen UUD 1945 tersebut? Yakni transfer of power atau transfer kekuasaan dari tangan negara kepada tangan oligarki swasta. Ini diawali dengan transfer uang melalui KLBI dan BLBI seluruhnya senilai 639,13 triliun atau 6 kali APBN Indonesia waktu itu. Selanjutnya dilanjutkan dengan transfer otoritas moneter dan fiskal kepada oligarki swasta melalui perubahan seluruh UU di bidang ekonomi, moneter dan sumber daya alam.
Maka apa yang terjadi kemudian? Ekonomi Indonesia menuju kemunduran, secara terstruktur, sistematis dan masif dilemahkan. Oleh siapa? Oleh sistemnya sendiri yang didesain secara utuh oleh pihak luar, oleh pihak asing melalui berbagai utang, bantuan, untuk mengubah semua UUD dan UU. Sementara China tetap seperti dulu hanya modifikasi sistem, tidak meninggalkan fondasinya. Kekuasan negara dan pemerintahannya utuh, tidak didikte asing.
Hasilnya bagaimana? Kita bisa lihat sekarang. Tahun 2023 GDP perkapita China mencapai 12.614 USD, jauh meninggalkan Indonesia yang hanya memiliki GDP perkapita senilai 4
940 USD. GDP perkapita Indoneia hanya sepertiga dari apa yang diraih China dalam waktu 25 tahun. Itulah yang dihasilkan oleh transfer kekuasaan oleh Indonesia ke tangan oligarki swasta dan asing yang sekarang mengendalikan negara Indonesia.
Perjalanan ke China mudah-mudahan menjadi pelajaran penting bagi Presiden Prabowo untuk belajar apa yang dia lihat dan apa yang dia saksikan tentang dampak pemindahan kekuasaan Indonesia kepada oligarki keuangan swasta yang bekerja sama dengan rezim internasional, telah membuat Indonesia kehilangan kesempatan untuk mencapai kemajuan sebagaimana yang dicapai oleh kawan kita China.
Jangan minta uang ke China, tapi kembalikan kekuasaan yang direnggut oligarki swasta dan asing di negara kita sendiri. Kalau sudah terlanjur? Balikin ya..
Oleh: Salamuddin Daeng, Pengamat Ekonomi, Direktur Asosiasi Ekonomi dan Politik Indonesia (AEPI)
Ibukota
Pemkot Jakut Bersama Forkopimko Gelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2024
Jakarta, Hariansentana,com — Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara dan Forum Komunikasi Pimpinan Kota (Forkopimko) Jakarta Utara melaksanakan Upacara Peringatan Hari Pahlawan di Halaman Plaza Barat, Minggu (10/11). Peringatan Hari Pahlawan 2024 ini bertemakan ‘Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu’.
“Kita diajak kembali memaknai bahwa semua olah pikiran dan perbuatan harus senantiasa diilhami oleh semangat kepahlawanan dan apapun bentuk perhatian kita harus memberikan sumbangsih bagi kemajuan bangsa Indonesia,” kata Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim yang bertindak sebagai Inspektur Upacara saat membacakan amanat dari Menteri Sosial RI, Saefullah Yusuf.
Diterangkan Ali, pada setiap masa akan berbeda tantangan, peluang, kekuatan, dan keterbatasannya. Ketika dahulu implementasi kepahlawan adalah dengan semangat mendobrak, menjebol, dan meruntuhkan bangunan struktur kolonialisme penjajah, maka saat ini implementasinya adalah meruntuhkan kultur dan struktur kemiskinan dan kebodohan yang menjadi akar masalah sosial di Indonesia.
Semangat kepahlawanan harus menjalar pada semangat membangun, menciptakan kemakmuran masyarakat, perlindungan sosial sepanjang hayat, mewujudkan kesejahteraan sosial yang inklusif untuk rakyat dimanapun berada.
“Kemajuan sebuah bangsa bukan saja diukur dari kemampuannya mengejar pertumbuhan ekonomi, namun kemajuan sebuah bangsa juga diukur dari kemampuannya mengelola permasalahan sosial,” ungkap Walikota.
Ali berharap pada setiap moment peringatan Hari Pahlawan muncul semangat baru, muncul sosok warga negara Indonesia yang berhasil mengeluarkan inovasi baru. “Untuk mengimplementasikan nilai kepahlawanan sesuai dengan tantangan saat ini. Mari kita implementasikan sifat-sifat kepahlawan dan kesetiakawanan sosial di tengah masyarakat mulai dari diri kita, mulai dari hal yang paling kecil yang dapat dilakukan di sekitar kita untuk kemaslahatan masyarakat,” tuturnya.(Sutarno)
-
Opini1 day ago
Mengapa Amandemen UUD 1945 Berkaitan Dengan Kemunduran Ekonomi
-
Bodetabek6 days ago
Sekber Wartawan Bogor Akan Menggelar Raker 7, 2024
-
Polhukam4 days ago
Panglima Koops Udara I Hadiri Rakornas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
-
Ibukota3 days ago
Wakapolres Metro Jakut Hadiri Rapat Basos dan Makan Gratis dalam Rangka Dirgahayu Korp Marinir Ke-79