Connect with us

Ekonomi

Dukung Kemajuan Pertanian Tapsel, PTAR Fasilitasi Sertifikasi Profesi PPL

Published

on

Jakarta, HarianSentana.com – Pengelola Tambang Emas Martabe, PT Agincourt Resources (PTAR) memfasilitasi peningkatan kapasitas penyuluh pertanian di Tapanuli Selatan melalui sertifikasi profesi bagi 30 orang Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) pada 5-7 Oktober 2021.

Menurut General Manager Operations PTAR Rahmat Lubis, fasilitasi sertifikasi ini merupakan bagian dari komitmen PTAR untuk meningkatkan kualitas pertanian sekaligus mendukung pengembangan ekonomi lokal di Tapanuli Selatan.

“Kegiatan sertifikasi profesi PPL ini merupakan hasil kerjasama yang baik antara PTAR dengan Dinas Pertanian Kabupaten Tapanuli Selatan, Balai Pelatihan Pertanian Jambi, dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP),” kata Rahmat dalam keterangan persnya yang diterima di Jakarta, Kamis (7/10/2021).

“Sertifikasi ini diikuti oleh 9 orang PPL dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Batangtoru, 6 orang PPL dari BPP Muara Batangtoru, dan 15 orang PPL dari BPP kecamatan lainnya di Tapanuli Selatan,” tambah Rahmat.

Menurut dia, Perusahaan akan terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pertanian di Tapanuli Selatan, terutama untuk meningkatkan produktivitas dan jumlah area lahan pertanian.

“Lebih dari 70% masyarakat di Kecamatan Batangtoru berprofesi sebagai petani. Tak hanya itu, Kecamatan Batangtoru sendiri merupakan salah satu sentra pertanian di Tapanuli Selatan dengan komoditas beras/padi. PTAR akan selalu mendorong kerjasama strategis dengan pemerintah maupun mitra lainnya, dalam mendorong berbagai program yang berkontribusi positif terhadap kesejahteraan masyarakat,” papar Rahmat.

“Terima kasih kami sampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan yang telah mendukung program sertifikasi ini,” sambungnya.


Butuh PPL Berkualitas
Sementara Senior Manager Community PTAR Christine Pepah menambahkan, untuk membangun dan mengembangkan sektor pertanian di Tapanuli Selatan, pendampingan dari PPL yang berkualitas, andal, profesional, inovatif, proaktif, dan komunikatif sangat diperlukan.

“Sektor pertanian berkembang sangat pesat dan dinamis. Oleh karena itu PPL yang tersertifikasi sangat dibutuhkan untuk mendampingi para petani. Mereka nantinya akan menjadi tempat konsultasi bagi para petani, pekebun, peternak, dan perikanan air tawar,” tukasnya.

Ditambahkan, melalui pendampingan dari PPL terutama terkait dengan edukasi dan adopsi teknologi tepat guna, pihaknya berharap produksi pertanian di Tapanuli Selatan terus meningkat, sehingga juga dapat mendorong kenaikan produktivitas, pendapatan, dan kesejahteraan para petani dan keluarganya

“Pertanian dan pengembangan ekonomi lokal termasuk dalam dua fokus utama program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat PTAR. Keberhasilan petani dalam berbudidaya pangan ini perlu terus didukung dengan keberadaan dan kontribusi PPL selaku ujung tombak kehadiran pemerintah,” ujarnya.

Tidak hanya itu, menurut Christine, terwujudnya PPL yang kompeten dan andal, akan menjamin penyelenggaraan penyuluhan yang terjamin kualitasnya dan mendapatkan pengakuan dari kelompok dan masyarakat tani, sehingga mampu mendukung pertanian Tapanuli Selatan ke arah yang lebih baik.

Hingga saat ini, berdasarkan hasil pendampingan PTAR, luas lahan budidaya pertanian di Kecamatan Batangtoru dan Muara Batangtoru telah mencapai sekitar 150 hektare, yang terdiri dari budidaya pertanian organik seluas 2 hektare, budidaya penangkaran padi 10 hektare, budidaya pertanian padi konvensional 100 hektare, budidaya tanaman akar rimpang 3 hektare dan budidaya jagung pipil 35 hektare.

“Jumlah petani yang mendapatkan program pendampingan dari PTAR juga telah mencapai sekitar 250 orang. Berbagai hasil pertanian mereka berhasil dipasarkan di luar Batangtoru dan Muara Batangtoru, yakni di Padangsidimpuan, Sibolga, hingga Medan,” katanya.

“Kami mendukung para petani tidak hanya melalui pengembangan kapasitas, tapi juga penyediaan saran produksi pertanian, sistem irigasi, infrastruktur akses persawahan, asistensi sertifikasi produk, penguatan kelembagaan kelompok tani, hingga fasilitas produksi pasca panen serta akses pemasaran,” demikian Christine.(s)

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ekonomi

Jaga Suplai Energi, Pertamina Dukung Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis

Published

on

By

Jakarta, Hariansentana.com – PT Pertamina (Persero) turut mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG), sebagai salah satu program unggulan 100 Hari Pemerintahan Prabowo – Gibran. Pertamina, badan usaha milik negara yang bergerak di bidang energi berkomitmen dalam penyediaan energi, seperti BBM, LPG dan jaringan gas, untuk mendukung program MBG sekaligus swasembada pangan di Indonesia.

Hal itu ditunjukkan saat Pertamina hadir pada Peninjauan Pelaksanaan Program MBG ke beberapa lokasi. Salah satunya ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Dapur Makan Gratis Curug dan SDN Curug Kulon IV, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (22/1). Kegiatan itu dihadiri Wakil Menteri (Wamen III) Kementerian BUMN RI, Aminuddin Ma’ruf, Deputi Bidang Koordinasi Informasi dan Evaluasi Komunikasi Kantor Komunikasi Kepresidenan RI, Fritz Edward Siregar, Juru bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan RI, Adita Irawati, serta Komisaris Independen Pertamina Condro Kirono, Komisaris Independen Pertamina Raden Adjeng Sondaryani, dan Direktur Sumber Daya Manusia Pertamina M. Erry Sugiharto.

Wamen BUMN Aminuddin Ma’ruf menyampaikan apresiasi atas partisipasi Pertamina di Program MBG dan rasa bangga bisa berinteraksi langsung dengan para murid yang menjadi penerima program tersebut.

“Sesuai arahan Menteri BUMN bahwa kami harus memastikan partisipasi aktif BUMN di program MBG, maka kami mengecek langsung pelaksanaan hingga ke dapur makan gratis. Saya harapkan hal tersebut bisa dipelajari BUMN yang terlibat,” ujar Wamen Aminuddin di sela kunjungan tersebut.

“Nantinya, setiap BUMN akan mempunyai wilayah tugas masing-masing sebagai pilot project, dengan tugas yang berbeda satu dengan lainnya. Untuk Pertamina misalnya, memastikan bahwa suplai bahan bakar gas atau LPG untuk memasak tetap aman dan tersedia,” sambungnya.

Sementara Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, Pertamina Group telah melakukan berbagai sinergi hingga kerjasama dalam penyediaan energi untuk kebutuhan proses memasak makanan bergizi. Salah satunya, kerjasama antara PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai subholding gas Pertamina dengan Badan Gizi Nasional.

Menurutnya, PGN akan menyiapkan infrastruktur jaringan gas di perkotaan untuk sumber energi satuan pelayanan gizi, guna memfasilitasi proses memasak tersebut.

“Program MBG ini akan memberi nutrisi yang baik bagi para siswa, sehingga akan membentuk generasi muda yang sehat dan produktif, sekaligus meningkatkan pola makan sehat di masyarakat. Ini menjadi semangat bagi Pertamina untuk mendukung program MBG dan memastikan ketersediaan energi di seluruh Indonesia,” jelas Fadjar.

Menurutnya, program MBG merupakan inisiatif pemerintah bertujuan untuk menyediakan makanan sehat dan bergizi kepada kelompok yang membutuhkan, dengan fokus pada anak-anak atau kelompok rentan lainnya.

“Makanan yang disediakan mengikuti standar gizi yang ditetapkan, termasuk kebutuhan akan protein, vitamin, mineral, dan energi yang mencukupi. Diharapkan hal ini dapat membantu menciptakan kondisi yang lebih baik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak,” ujarnya.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.(s)

Continue Reading

Ekonomi

Perkuat Pasokan Gas Untuk Sulawesi Maluku, PLN EPI Bentuk Joint Venture dengan Tiga Mitra Strategis

Published

on

By

Jakarta, Hariansentana.com – PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) semakin mempertegas komitmennya dalam mendukung transisi energi di Indonesia dengan membentuk Joint Venture menggandeng tiga mitra strategis untuk mengembangkan infrastruktur LNG. Langkah ini ditandai dengan penandatanganan Shareholders’ Agreement (SHA) antara PLN EPI dan Konsorsium PT AGP Indonesia Utama, PT Suasa Benua Sukses, serta PT KPM Oil & Gas untuk membentuk Special Purpose Company dalam proyek gasifikasi pembangkit listrik Klaster Sulawesi Maluku di Jakarta (31/12).

Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara, menjelaskan proyek ini dirancang untuk menggantikan penggunaan BBM menjadi LNG untuk menjawab kebutuhan energi di sektor kelistrikan di Sulawesi dan Maluku yang selama ini sebagian bergantung pada BBM.

“Proyek ini bukan sekadar membangun infrastruktur LNG, melainkan langkah strategis untuk memperkuat peran gas sebagai energi transisi yang andal, berkelanjutan dan bersumber pada domestik. Dengan sinergi antara PLN EPI dan mitra strategis, kami optimis dapat mendukung percepatan transisi energi sekaligus mendukung ketahanan energi terutama di wilayah Sulawesi dan Maluku,” ujar Iwan Agung.

Lebih lanjut ia mengatakan, gas tidak hanya menjadi solusi jangka pendek untuk menggantikan bahan bakar minyak dengan emisi yang lebih tinggi, tetapi juga menjadi pendukung utama energi terbarukan.

“Dengan proyek ini, kami tidak hanya meningkatkan keandalan sistem energi, tetapi juga mempercepat pencapaian Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060,” tambah Iwan Agung.

Pengembangan infrastruktur LNG di Sulawesi Maluku tahap satu akan mencakup 10 PLTG/PLTMG tersebar di 6 lokasi (Pomala, Bau Bau, Kendari, Gorontalo, Ternate dan Ambon) dengan kapasitas keseluruhan 660 MW. Ini adalah proyek luar biasa yang mendorong transformasi energi di negara kepulauan Indonesia, dan Konsorsium sangat bangga menjadi mitra pilihan PLN EPI.

“Penandatanganan Shareholders’ Agreement (SHA) dan pembentukan Special Purpose Company (SPC) menunjukkan komitmen yang kuat untuk merealisasikan proyek gasifikasi klaster LNG Sulawesi Maluku, yang bertujuan mendukung penyediaan energi bersih bagi pembangkit listrik PLN,” ujar Karthik Sathyamoorthy, Presiden Komisaris PT AGP Indonesia Utama sebagai pemimpin dari mitra konsorsium.

“Sebagai investor asing, kami mengapresiasi inisiatif Pemerintah Indonesia yang memperhatikan proyek ini sebagai prioritas utama untuk mempercepat berbagai proses perizinan,” tambah Karthik.(s)

Continue Reading

Ekonomi

Gebrakan 100 Hari, Presiden Prabowo Resmikan 37 Proyek Ketenagalistrikan Nasional sebagai Fondasi Mengejar Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Published

on

By

Jakarta, Hariansentana.com – Pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto tancap gas mempersiapkan pembangunan untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi nasional 8%. Tidak tanggung-tanggung, dalam 100 hari masa pemerintahannya, diresmikan 37 proyek ketenagalistrikan terdiri dari pembangkit, transmisi, dan gardu induk di 18 provinsi, pada Senin (20/01) di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede, Sumedang, Jawa Barat. Langkah inipun tercatat sebagai peresmian proyek ketenagalistrikan terbesar di dunia.

Presiden Prabowo menekankan pentingnya penguatan sektor ketenagalistrikan sebagai bagian dari swasembada energi demi kesejahteraan rakyat. Pembangkit-pembangkit baru berkapasitas total 3.222,75 MW dan telah beroperasi ini menjadi sumber pasokan kelistrikan untuk memenuhi kebutuhan industri dan melistriki kawasan pembangunan baru, termasuk wilayah-wilayah terpencil.

“Kita ingin menjadi negara modern, negara maju. Kita ingin meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia. Kita ingin menghilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia. Untuk itu kita butuh untuk menjadi negara industri,” ungkap Prabowo.

Prabowo juga menyampaikan pentingnya pemanfaatan potensi EBT guna memenuhi kebutuhan energi dalam negeri. Dia yakin bahwa ketersediaan pasokan listrik yang andal, bersih, dan terjangkau membuat industri akan semakin tumbuh subur dan investasi akan mengalir ke Indonesia.

“Bangsa kita harus melakukan transformasi ke arah hilirisasi, ke arah industrialisasi secara besar-besaran. Kita akan mulai puluhan proyek-proyek besar tahun ini juga dengan kekuatan bangsa Indonesia sendiri,” jelasnya.

Prabowo menambahkan, Indonesia harus menjadi negara yang bisa mengolah sumber daya alam kita menjadi barang jadi, menjadi barang industri. Untuk itu, energi sangat vital.

Dia juga menegaskan bahwa Indonesia memulai puluhan proyek-proyek besar tahun ini juga dengan kekuatan bangsa Indonesia sendiri. Presiden Prabowo optimistis target 8% akan tercapai melalui percepatan industrialisasi dan hilirisasi.

“Dengan kemampuan kita, kita akan menuju ke swasembada energi dalam waktu yang tidak lama,” terang Prabowo.

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan secara masif adalah kunci kesiapan pertumbuhan ekonomi 8%. Peresmian proyek ketenagalistrikan ini menjadi langkah nyata Pemerintah untuk mencapai target tersebut.

“Dari 37 proyek tersebut, nilai investasinya Rp72 triliun. (Ini) dalam rangka menerjemahkan kebijakan Bapak Presiden untuk kita menyiapkan infrastruktur listrik, mencapai pertumbuhan ekonomi kita di sekitar 8%,” ujar Bahlil.

Selain itu, guna mencapai target 8%, Kementerian ESDM telah menyiapkan rancangan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) ke depan. Bahlil juga mengatakan pentingnya membangun transmisi untuk menyalurkan listrik dari pembangkit-pembangkit EBT ke pusat-pusat demand. Ini dilakukan supaya konsumsi listrik per kapita melompat menjadi 6.000 sampai 6.400 kWh per kapita per tahun.

“Kita memang punya kekayaan sumber daya alam untuk pembangkit listrik tenaga matahari, air, angin, maupun yang lain-lain. Tapi problem kita sekarang adalah jaringan yang dulu dipasang tidak didesain untuk menjemput tempat-tempat di mana kita membangun pembangkit EBT. Karena itu kita mendorong untuk membangun jaringan ke depan, kurang lebih sekitar 8.000 kilometer,” imbuhnya.

Keberadaan 37 proyek ketenagalistrikan yang baru diresmikan ini juga akan meningkatkan keandalan dan kecukupan daya listrik saat ini serta mengurangi konsumsi BBM secara signifikan.

Beberapa pembangkit seperti PLTA Jatigede 110 Megawatt (MW), PLTA Asahan 3 174 MW, dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) IKN 50 Megawatt Alternating Current (MWac) akan menjadi tulang punggung kelistrikan di wilayah masing-masing. Hal ini tentunya akan mendorong peningkatan investasi, pembukaan lapangan kerja baru, dan tumbuhnya kegiatan ekonomi masyarakat.

Sementara, 11 proyek transmisi dan gardu induk yang telah beroperasi akan langsung memperkuat keandalan pasokan listrik dan mendukung percepatan industrialisasi dan hilirisasi. Salah satunya adalah Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilovolt (kV) GI Kolaka – PT Antam Pomala sepanjang 36,96 kilometer sirkuit (kms) dan GI 150 kV Kolaka Ext yang menyuplai listrik ke industri pengolahan nikel.

Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo menyatakan siap melaksanakan komitmen Pemerintah dan rencana usaha di sektor ketenagalistrikan yang disusun oleh Kementerian ESDM.

“Kami di PLN terus membangun kapasitas SDM yang semakin mumpuni, organisasi yang semakin lincah, serta kolaborasi yang semakin luas dengan berbagai negara dan perusahaan nasional maupun multinasional. Sehingga PLN sebagai pengelola sektor kelistrikan nasional menjadi semakin kuat, keuangannya kian sehat, dan geraknya makin trengginas,” pungkas Darmawan.

Tiga puluh tujuh proyek strategis ketenagalistrikan yang diresmikan oleh Presiden RI kali ini meliputi 26 pembangkit listrik dengan total kapasitas 3.222,75 MW dan 11 jaringan transmisi dan gardu induk sepanjang 739,71 kms dengan kapasitas 1.740 Megavolt Ampere (MVA).(s)

Continue Reading
Advertisement

Trending