Connect with us

Bodetabek

Batching Plant Pertama Milik PT PPE Resmi Beroperas

Published

on

Bogor, HarianSentana.com – PT Prayoga Pertambangan dan Energi (PT. PPE) Kabupaten Bogor meresmikan usaha barunya berupa Batching Plant Prayoga Prima Beton yang terletak di Kampung Cibungur RT 01 RW 01, Desa Bangunjaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/11).

Dalam peresmian itu, hadir Bupati Bogor, Ade Yasin yang menyempatkan waktu untuk melakukan potong pita sebagai simbol diresmikannya usaha Batching milik PT. PPE dan PT. Prima.

Dalam penyampaiannya, Bupati Ade Yasin menyebutkan, bahwa dirinya kembali menantang direksi PT. PPE untuk terus bisa berlari dan juga mencari peluang bisnis yang bagus di bidang lainnya. “Saya yakin kalau Dirut beserta direksinya saat ini bisa mengembangkan terus bisnis sesuai bidangnya hingga ke tingkat nasional,” ujarnya kepada wartawan.

Ade berharap, untuk ke depannya PT. PPE bisa terus mengembangkan bisnisnya di bawah pimpinan Dirut dan dikreksi yang baru sekarang ini. “Mudah-mudahan PT. PPE lancar terus bisa berjalan seperti ini tanpa harus lagi bergantung kepada pemerintah daerah Kabupaten Bogor,” tuturnya.

Masih di tempat yang sama, Direktur Utama PT. PPE , Agus Setiawan menambahkan, giat peresmian Baching Pant Prayoga Prima Beton ini merupakan kelanjutan dari sinergi antara BUMD milik Pemkab Bogor dengan badan usaha milik daerah lainnya yang dimana naik eskalasi sinergi dengan Bada Usaha Milik Negara (BUMN).

“Jadi stetingnya jelas, dan Alhamdulillah hari ini terwujud berkat doa semuanya dalam rangka peresmian Batching plant pertama milik PT. PPE di wilayah Kecamatan Cigudeg,” bebernya.

Agus menerangkan, moment ini merupakan konsep pengelolaan bersama. Seperti dalam tagline Prayoga Prima Beton dengan lambang bersama antara PT. PPE dan PT Prima  yang berada tepat di atas alat pengolahan beton tersebut. “Itu tanda equality atau kerjasama kami antara PT. PPE dan PT Prima atau dinamakan Prayoga Prima Beton,” jelasnya.


Menurut Agus, usai menggelar acara peresmian itu kedepan dirinya berharap jika pihaknya terus mampu bekerja dengan baik melalui kerjasama antara kedua perusahaan itu.

Ia juga memaparkan, untuk giat usaha Batching Plant ini merupakan hal pertama selama dirinya memimpin perusahaan milik plat merah tersebut.

“Ini pertama dalam peresmian Batching plant, untuk selanjutnya in sya Allah dalam waktu dekat akan kita resmikan juga Batching plant yang terletak di Kelurahan Cirimekar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor,” ucapnya.

Lebih jauh Agus menyampaikan, untuk memenuhi janji politik saat kampanye Bupati Bogor yakni yang akan merealisasikan program Sami Sade (Satu Milyar Satu Desa) bakal menjadi peluang baru bagi PT Prayoga Prima Beton bila program itu telah direalisasikan.

“Ada peluang baru kita di program Sami Sade milik ibu Bupati Bogor, yang bakal direalisasikan dalam waktu dekat dan itu bakal menjadi peluang untuk kita. Dimana dalam moment itu, kita dapat bersinergi dengan pemerintahan desa agar setiap program betonisasi tingkat wilayah desanya bisa menggunakan beton milik PT. Prayoga Prima Beton ini,” paparnya.

“Selain itu, untuk kedua jika kami dipercaya untuk program Sami Sade itu maka kita harus mempertahankan tradisi kualitas beton yang baik yang disertai pelayanan dengan prima. Serta untuk harga sangat bersaing dengan yang lain yang kualitas betonnya nggak kalah dengan perusahaan beton yang sudah ternama,” pungkasnya.
Penulis: Dedy Firdaus/Roni/Subur

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Bodetabek

PWI Kabupaten Bogor bersama Diskominfo, Menggelar Safari Jurnalistik di Kecamatan Bojong Gede

Published

on

Bogor, Hariansentana.com — Dalam acara safari jurnalistik bersama Diskominfo di Kecamatan Bojong Gede rabu (29 / 11 / 23 ), Ketua PWI Kabupaten Kabupaten Bogor, H. Subagiyo dalam sambutan nya mengatakan, Safari Jurnalistik merupakan program rutin PWI yang difokuskan pada pengenalan mengenai dunia jurnalistik kepada para Kepala Sekolah, Kepala Desa maupun stecholder lainya.

“Kita sengaja menggandeng Diskominfo guna mengenalkan dasar-dasar jurnalistik, yang di dalamnya mengenai kode etik dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers,” jelas Subagiyo.

Lebih lanjut ia menuturkan, selama Safari Jurnalistik ini juga diedukasi mengenai produk-produk jurnalistik yang bisa dipertanggung jawabkan di era digital seperti saat ini.

“Di era digitalisasi sekarang ini banyak bertebaran informasi-informasi di media sosial. Dengan kegiatan tersebut nantinya para stecholder diharapkan dapat membedakan antara produk jurnalistik dengan produk tulisan di medsos, sehingga lebih bijak ketika menggunakan media sosial,” tambah nya.

Sementara itu menanggapi Safari Jurnalistik ini, Camat Bojong Gede, Tenni Ramdani sangat mengapresiasi PWI Kabupaten Bogor dan berharap materi yang diberikan bisa menambah ilmu, wawasan serta pengetahuan untuk para peserta undangan yang hadir.

“Besar harapan kami para undangan bisa memahami dasar ilmu membuat berita dan membedakan antara berita fakta dan hoaks,”tukasnya.

Terdapat empat nara sumber dalam Safari Jurnalistik ini, yakni H. Subagiyo Ketua PWI, Untung Bachtiar Redaktur Harian Radar Bogor, Surya M. Said Wakil Pimpinan Redaksi iNews.id dan Piyarso Hadi S.I.P Ketua SMSI Bogor Raya.

Sementara itu di tempat yang sama Imron dari Desa Rawa Panjang mengatakan sangat senang dengan di adakan acara ini, karena kami jadi tau tentang apa itu Kode Etik Jurnalistik “,papar Imron….
( Tabrani / Dedy F )

Continue Reading

Bodetabek

PWI : Profesi Jurnalistik Harus Sesuai Dengan Kaidah, Etika Jurnalistik dan UU Pokok Pers.

Published

on

Bogor, Hariansentana.com — Profesi jurnalistik harus dijalankan sesuai dengan kaidah serta norma – norma etika jurnalistik dan undang undang pokok pers.

Pasca reformasi,saat ini telah terjadi euforia yang menyebabkan kebebasan pers. Berbagai organisasi kewartawanan banyak bermunculan.

Hal ini di sampaikan Ketua PWI Kabupaten Bogor, Subagyo dalam acara diskusi pelatihan jurnalistik dan Handling Complain bagi jajaran kehumasan rumah sakit se Kab Bogor, Selasa (28/11), di ruang Training Center RSUD Cibinong.

Diskusi yang dilaksanakan secara zoom, menghadirkan nara sumber owner media INILAH ONLINE.COM, Piyarso Hadi S.I.P , Redaktur Harian Radar Bogor dan Redaktur Inews.Sahid.

Lebih lanjut, kata Subagiyo, seleksi alam, telah melahirkan empat organisasi yang lolos verifikasi Dewan Pers. Yakni PWI, AJI,IJTI dan Pewarta Foto.

Sementara itu ,Piyarso Hadi S.I.P menegaskan, bahwa wartawan bukan penyidik atau penegak hukum. Karena itu, tidak dibenarkan bila ada oknum wartawan melakukan tugas selayaknya seorang penyidik .

” Jadi tidak perlu takut menghadapi oknum oknum semacam itu. Sepanjang,bapak dan ibu humas bekerja sesuai prosedur,gak usah takut,” tegas Piyarso.

Pernyataan ini, sekaligus menjawab keluhan para petugas medis/ perawat yang kerap mendapat intimidasi oknum mengaku wartawan.

Sementara itu Untung menambahkan, yang perlu mendapat perhatian serius,bukan cuma oknum wartawan tapi maraknya informasi di Media Sosial ( Medsos) yang sulit dipertanggung jawabkan.

Perangkat teknologi canggih semacam handphone, telah bisa menjadikan seseorang sebagai wartawan. Dengan tanpa latar belakang pendidikan jurnalistik, mereka bersikap dan bertindak seperti wartawan.

Mereka bisa membuat berita dan menyebarluaskan informasi di medsos, IG dll. ” Namun yang jadi masalah,bila informasinya Hoax atau tidak benar, maka, urusannya adalah pidana murni. Mereka bisa dikenakan UU ITE,” papar Untung .

Hal serupa juga diutarakan pembicara lainnya, M.Sahid. Dia menilai, kecanggihan teknologi informasi semakin memudahkan seseorang menyebarluaskan informasi jelas nya. ( Tabrani / Dedy F )

Continue Reading

Bodetabek

Diskominfo Melalui PWI Bab Bogor Adakan Safari Jurnalist

Published

on

By

Bogor, Hariansentana.com
Diskominfo bekerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bogor menggelar Safari Jurnalis dan Sosialisasi Kode Etik Jurnalistik kepada para Camat dan Kepala Desa, di Aula Kecamatan Citeureup Kabupaten Bogor, Selasa, (28/11).

Tampil sebagai narasumber H.Subagiyo Ketua PWI Kabupaten Bogor, Untung Bachtiar Redaktur dari Radar Bogor, Piyarso Hadi Ketua SMSI dan M. Said Wakil Pimpinan Redaksi iNews.id.

Camat Citeureup, Edy Suwito Sutono Putro Ap, n saat membuka kegiatan menyambut baik atas kegiatan Safari Jurnalistik di Kecamatan Citeureup serta mengajak semua unsur yang hadir termasuk Kepala Desa agar selalu membangun komunikasi yang baik dengan Insan Pers terkait informasi menyangkut kepentingan publik dan kemajuan daerah.

“Mari berkolaborasi dengan saudara kita wartawan untuk pencapaian yang kita lakukan agar semua informasi ter-update,” kata Camat.

“Ia berharap para wartawan dapat terus mendukung pembangunan daerah dengan memberitakan informasi secara akurat. “Banyak hal yang perlu dipublikasikan oleh rekan-rekan wartawan agar informasi tersampaikan kepada masyarakat. Begitu juga kalau ada keluhan dari masyarakat menjadi catatan bagi kami,”ujar Camat.

Ketua PWI Kabupaten Bogor Subagiyo Sip , berharap semua elemen terus menjaga hubungan baik dengan wartawan dengan cara melayani wawancara atau konfirmasi.

“Jangan takut kepada wartawan. Dari organisasi manapun kalau dia wartawan harus dilayani. Kalau tidak dilayani, nanti yang rugi narasumber itu sendiri,”ujar Subagiyo.

Masih kata Subagiyo, dalam memberikan pemahaman kepada para peserta kegiatan itu tentang kehadiran wartawan di tengah-tengah masyarakat saat ini. Ia memberikan gambaran seperti apa wartawan yang sepatutnya dilayani atau tidak.

“Kita semua perlu tahu dan memahami betul bagaimana tugas wartawan itu yang sebenarnya. Jangan sampai kita membenci kepada wartawan akibat perbuatan oknum tertentu. Karena pekerja wartawan dalam menjalankan tugasnya untuk menghasilkan Karya Jurnalistik yang diatur dalam Undang-Undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik,” tutur Subagiyo.

Ketua PWI Kabupaten Bogor Subagiyo, mengatakan kegiatan ini untuk memberikan pemahaman kepada semua undangan yang hadir tentang Kode Etik Jurnalistik (KEJ) yang harus ditaati para wartawan dalam menghasilkan karya jurnalistik. Sehingga, kata Subagiyo, para narasumber dapat memahami bagaimana menghadapi wartawan yang melakukan wawancara atau konfirmasi.

“Kegiatan ini merupakan sebuah edukasi yang sangat bernilai untuk disampaikan agar semua pihak tahu bagaimana kerja wartawan dan seperti apa Kode Etik. Kita berharap semua mitra kerja agar lebih cerdas menghadapi wartawan di lapangan,”ujar Subagiyo.

Subagiyo juga mengucapkan terima kasih kepada Camat dan semua tamu undangan yang telah menghadiri pemahaman UUD Pers dan Sosialisasi KEJ tersebut…(Tabroni / Dedy)

Continue Reading
Advertisement

Trending