Nasional
Refleksi Akhir Tahun Kepempimpinan Bogor Dua Tahun Terakhir

Bogor, HarianSentana.com – Refleksi akhir tahun 2020 dalam kepemimpinan Ade Yasin dan Iwan Setiawan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bogor, Jawa Barat, dihelat di pendopo Bupati, Rabu (30/12/2020).
Dalam kepemimpinan dua tahunnya itu, Ade dan Iwan telah meraih puluhan penghargaan hingga satu miliar satu desa. Pandemi Covid-19, tak menyurutkan langkah duet maut kedua pemimpin tegar beriman untuk bekerja melayani masyarakat. Berbagai terobosan dan inovasi dilakukan, selain melakukan recofusing anggaran senilai Rp 866 miliar lebih untuk penanganan coronavirus, Pemerintah Kabupaten Bogor juga menelurkan sebanyak 277 inovasi daerah di tahun 2020.
Dalam penyampaiannya, Bupati Bogor, Ade Yasin mengatakan, usaha ini pun berbuah manis, dimana pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dengan member apresiasi. Pemkab Bogor mendapat predikat sebagai Kabupaten/Kota terinovatif di Indonesia. Penghargaan diserahkan langsung Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, pada malam puncak ajang Innovative Goverment Award (IGA) 2020, yang bertempat di Sultan Hotel and Residence, Jumat (18/12/2020).
“Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat melakukan perubahan-perubahan baru di Kabupaten Bogor. Tidak ada Superman di Kabupaten Bogor, Yang ada adalah Superteam,” kata Bupati Bogor Ade Yasin saat penyampaian Refleksi Akhir Tahun 2020 di Pendopo Bupati, Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu (30/12/2020).
Ia melanjutkan, capaian inovasi di 2020 yang mencapai 277 ini memang luar biasa. Meningkat dua kali lipat dibanding tahun 2019, yang berjumlah 134 Inovasi. Bentuk inovasi ini, seperti pelayanan publik dan inovasi tata kelola pemerintah daerah, baik yang digital maupun non digital,
“Di antaranya, dalam bidang, kesehatan, administrasi kependudukan dan pencatatan sipil, kepegawaian, pendidikan, pangan, penanaman modal, pertanian, keuangan, kearsipan, komunikasi dan Informatika, UMKM, pariwisata, dan sebagainya,” paparnya.
Sementara, kata dia, keberhasilan dan kesuksesan dirinya bersama sang wakil Wakilnya Iwan Setiawan selama memimpin dua tahun terakhir juga terus menuai perhatian dan penghargaan.
“Mulai dari level nasional maupun provinsi, untuk penghargaan tingkat nasional berjumlah 8 (delapan) dan penghargaan tingkat provinsi berjumlah 17 (tujuh belas). Jika ditotal, maka puluhan penghargaan yang berhasil diraih,” tukasnya.
Diantaranya, lanjut dia, penghargaan Bupati Entrepreneur Award (BEA) 2019 kategori pariwisata dalam Regional Leader Entrepreneur Award 2019, penghargaan Anugerah Pandu Negeri untuk Kategori Gold (sangat baik) dari Indonesian Institute for Public Governance (IIPG), Penghargaan Tim Koordinasi Kerjasama Daerah Kabupaten Terbaik Tahun 2019 dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan penghargaan dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Jabar sebagai pejuang perempuan di masa Pandemi Covid-19 dalam acara Women Expo KNPI Jabar 2020.
Desa Tertinggal Naik Tingkat
Tak hanya itu, duet Ade Yasin dan Iwan Setiawan juga berhasil mengantarkan 41 desa tertinggal naik tingkat menjadi desa berkembang, maju dan bahkan mandiri.
Hal itu tercermin dari progres Indeks Desa Membangun (IDM). Dari jumlah 45 desa tertinggal kini hanya tersisa empat desa saja yakni Desa Cilaku Kecamatan Tenjo, Desa Sukarasa Kecamatan Tanjungsari, Desa Buanajaya Kecamatan Tanjungsari, dan Desa Wirajaya Kecamatan Jasinga. “Kita target di 2021 tidak ada lagi desa tertinggal,” ungkap Ade.
Ia melanjutkan, betonisasi jalan desa juga dikerjakan melalui program Samisade (Satu Miliar Satu Desa). Program satu miliar satu desa ini pun di luar dari program yang telah berjalan dari pemerintah pusat.
Kemudian pembangunan Jalan Poros Tengah Timur yang tengah berjalan di mana Pemkab Bogor mendapatkan komitmen bantuan dari pemerintah pusat untuk pendanaannya. Proyek ini juga fenomenal, karena menghubungkan dua daerah yakni Bogor dan Cianjur, sebagai salah satu solusi! kemacetan Puncak.
Selanjutnya, penataan Kawasan Simpang Sentul, pembangunan Jalan Bojonggede Kemang, pembangunan Lingkar Luar Cibinong, pembangunan Jalan Bantarkaret-Pabangbon, revitalisasi Jembatan Rawayan, penataan Kawasan Simpang Parung, Lingkar Luar Gunung Sindur, Park and Ride Bojong Gede, Pembangunan Jembatan Cimapag, Pembangunan Jembatan Garendong, dan
penyediaan ruang terbuka publik khususnya di Kawasan Cibinong dan di beberapa titik di kecamatan lainnya. “Semua itu terangkum dalam program Pancakarsa khususnya Karsa Membangun,” imbuhnya.
Lebih lanjut Bupati Ade memaparkan, dalam bidang keuangan juga tak kalah istimewa.
Pemkab Bogor di bawah kepemimpinannya
dan Iwan Setiawan membuat tradisi penghargaan dalam tertib administrasi keuangan hingga 2020 ini.
Pemkab Bogor pun, sudah diganjar dua kali berturut-turut dengan meraih penghargaan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. “Ini sebuah prestasi yang istimewa, tak hanya bagi pemda tapi juga bagi masyarakat di Bumi Tegar Beriman,” tutur Ade Yasin.
Tahun Keprihatinan
Ade juga menambahkan, bahwa tahun 2020 merupakan tahun keprihatinan, khususnya bagi warga Kabupaten Bogor. “Di awal tahun 2020 terjadi bencana alam banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Sukajaya, Nanggung, Jasinga, Cigudeg dan Gunungputri,” ujarnya.
Pemkab Bogor pun bergerak cepat melakukan aksi tanggap darurat, semua sumber daya dikerahkan untuk membantu masyarakat yang menderita akibat banjir dan longsor. Sedikitnya, 262 hunian sementara di bangun, 46 MCK didirikan.
Tak hanya itu, bantuan pemerintah pusat Rp 25 miliar untuk membangun hunian tetap untuk warga terdampak telah tersalurkan dengan baik. Saat ini, Pemkab Bogor juga masih fokus ke pemulihan pasca bencana alam.
Setelah itu, lanjutnya, “badai” kedua kembali datang. Pandemi Covid-19 mengguncang dunia termasuk di dalamnya Kabupaten Bogor. “Atas instruksi dari saya pribadi, refocusing anggaran APBD pun dilakukan. Nilai refocusing mencapai Rp 866 miliar,” tambahnya.
Menurutnya, dana sebesar itu di antaranya untuk memberikan bansos bagi warga terdampak, membagikan APD, masker dan handsenitezer. Dan juga membentuk pusat isolasi Covid-19 di Kemang Bogor.
“Tak lupa pula, melakukan kampanye dan penegakan hukum 3M, merekrut relawan medis dan non medis dan melaksanakan swab dan rapid di tempat rawan kerumunan,'” katanya..
Kendati pandemi melanda, Pemkab Bogor tak lantas “patah arang”. Kabupaten Bogor tetap membangun. Program Panca Karsa jalan terus yang beberapa di antaranya telah disebutkan sebelumnya. Untuk Karsa Bogor Cerdas, rehabilitasi ruang SD dan SMP terus berjalan.
Sedikitnya 1.563 ruang kelas SD dan SMP dengan kondisi rusak sedang dan rusak berat telah dibangun kembali. “Sisanya yakni sebanyak 786 ruang kelas rusak SD akan dituntaskan di tahun 2021, termasuk pula ruang kelas rusak SMP yang tersisa 230. Pemkab Bogor juga menerbitkan Kartu Bogor Cerdas,” bebernya.
Pemberian beasiswa, sambungnya, pelayanan PKBM untuk Pesantren Salafiyah, bantuan untuk sekolah dan guru madrasah, penambahan 4 jam pendidikan agama serta pemasangan 240 titik wifi untuk mendukung pendidikan jarak jauh yang dilaksanakan saat pendemi.
Untuk Karsa Bogor Maju sudah pula diresmikan “Bogor Career Center” sebagai pusat informasi kerja. Sementara untuk meningkatkan pelayanan kependudukan tujuh UPT sudah terbentuk.Tak hanya itu, Pemkab Bogor juga menerbitkan Kartu Tani dan Kartu Usaha Tani. “Sebanyak 41.633 petani yang
berasal dari 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor mendapatkan kartu ini,” pungkasnya
Penulis: Dedy Firdaus/Roni
Polhukam
Sambut Hari Pahlawan, Eks Napiter Sumsel Tabur Bunga ke Taman Makam Pahlawan

Palembang, Hariansentana.com – Eks Para Napiter Sumsel yang tergabung dalam yayasan Pelita Bersatu Indonesia melaksanakab Tabur Bunga ke Taman Makam Pahlawan, Minggu pagi (19 Oktober 2025).
Kegiatan tersebut juga diikuti Tim Idensos Densus 88 SGW Sumsel yang dipimpin Kanit Idensos Iptu Marsan Saputra, SH dan anggota Kamneg Polda Sumsel.
Melalui keterangannya, Minggu (19/10), Ketua Umum Yayasan Pelita Bersatu Indonesia, Abdurrahman Taib, menyatakan bahwa, kegiatan ziarah ke taman makam pahlawan oleh Eks Napiter Sumsel adalah bentuk penghormatan kepada para pahlawan yang telah berjasa kepada negara serta mendo’akan mereka semoga mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Alloh SWT.

Selain ziarah ke taman makam Pahlawan pahlawan, Eks napiter yang tergabung dalam yayasan Pelita Bersatu Indonesia juga melaksanakan kegiatan bakti sosial berupa pengobatan Islami terapi bekam dan ruqyah secara gratis, juga memberikan bantuan sosial kepada masyarakat yang kurang mampu.
“Kegiatan ini adalah komitmen pengurus yayasan Pelita Bersatu Indonesia berbuat yang terbaik untuk negara dan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Kesra dan Humas, Arno mengungkapkan, Yayasan Pelita Bersatu Indonesia adalah wadah yang dikelola oleh mantan narapidana terorisme yang berdomisili di wilayah Sumsel. “Yayasan Pelita bersatu Indonesia berupaya menjadi yayasan yang terdepan dalam bidang pendidikan, dakwah dan sosial kemasyarakatan juga berperan aktif dalam menjaga kedaulatan NKRI dengan turut serta dalam penyuluhan wawasan kebangsaan, gerakan anti radikal, intoleran dan deradikalisasi,” tandasnya.
Sementara itu, Panit Idensos SGW Sumsel, Densus 88 Anti Teror Polri, IPTU Marsan Saputra, S.H mengatakan bahwa, kegiatan ziarah dan tabur bunga ke taman makam pahlawan ini juga menjadi pengingat bahwa dalam perjuangan, kebersamaan dan persatuan menjadi kekuatan yang tidak tergantikan.
Menurutnya, para pahlawan datang dari berbagai suku, agama dan golongan, namun mereka bersatu demi satu tujuan, kemerdekaan Indonesia. Maka dari itu, sebagai generasi penerus, kita harus menjaga persatuan, tidak mudah terpecah oleh perbedaan dan senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau golongan, tandasnya.
“Kegiatan seperti ini dapat berkelanjutan dalam bentuk kegiatan kegiatan lain untuk semakin menumbuhkan rasa cinta tanah air bangsa dan negara,” pungkasnya. (Red).
Nasional
Bidang Infrastruktur Gemilang, Kepuasan Publik Setahun Pemerintahan Prabowo Lampaui 83 Persen

Jakarta, Hariansentana.com.— Kinerja bidang infrastruktur menjadi salah satu faktor utama yang mendorong tingginya tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Berdasarkan survei terbaru Index Politica, tingkat kepuasan publik terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo mencapai lebih dari 83 persen, menandai apresiasi besar masyarakat atas program pembangunan yang dirasakan nyata di lapangan.
Direktur Riset Index Politica, Fadhly Alimin Hasyim, menjelaskan bahwa hasil survei ini menjadi cerminan kuatnya kepercayaan publik terhadap arah kebijakan Presiden Prabowo, terutama di sektor pembangunan infrastruktur yang dinilai konsisten, terukur, dan berdampak langsung pada masyarakat.
“Data ini menunjukkan tingkat kepuasan publik yang sangat tinggi terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo serta eksposur positif di media massa yang sangat kuat dan positif,” ujarnya.
Fadhly menambahkan, kesadaran publik terhadap berbagai program pemerintah juga meningkat tajam. Menurutnya, 90,8 persen responden mengaku mengetahui aktivitas dan kebijakan pemerintah melalui pemberitaan di media massa serta media sosial.
“Temuan ini menjadi refleksi satu tahun perjalanan pemerintahan Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran,” katanya.
Dalam daftar kementerian yang paling dikenal publik, Bidang Infrastruktur menempati posisi penting. Fadhly menyebut, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dikenal luas dengan program revitalisasi irigasi dan bendungan yang memperkuat ketahanan air dan pangan nasional.
Dari sisi pembiayaan, pemerintah juga menunjukkan kinerja fiskal yang solid. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengungkapkan bahwa hingga triwulan ketiga 2025, pemerintah telah menyerap Rp170,1 triliun untuk pembangunan infrastruktur dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Pembangunan infrastruktur di (tabel) sebelah paling kanan Rp170,1 triliun, penyerapannya mencapai 42,3 persen dari pagu Rp402,4 triliun,” jelasnya.
Suahasil merinci, alokasi tersebut digunakan antara lain untuk revitalisasi sekolah senilai Rp12,2 triliun yang mencakup lebih dari 11.600 satuan pendidikan dari PAUD hingga SMA. Sementara untuk pembangunan dan preservasi jalan, pemerintah menggelontorkan Rp14,7 triliun dengan progres konstruksi mencapai 47,8 persen dari target 177 kilometer. Adapun untuk infrastruktur listrik perdesaan, realisasi mencapai Rp3,6 triliun yang menjangkau 36 provinsi.
Capaian tersebut menjadi bukti konkret bahwa pembangunan di era Prabowo-Gibran berorientasi pada pemerataan manfaat dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Pemerintah memastikan bahwa setiap rupiah anggaran dimanfaatkan untuk memperkuat konektivitas wilayah, membuka akses ekonomi baru, dan meningkatkan kualitas pelayanan dasar masyarakat.
Sementara itu, Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, AHY, menekankan pentingnya pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. Ia menyebut bahwa keberlanjutan sejati harus dibangun di atas tiga fondasi utama, yakni pangan, air, dan energi, yang menjadi pilar dasar menuju transisi hijau dan pertumbuhan ekonomi berkeadilan.
“Jika kita sungguh-sungguh dalam membangun keberlanjutan, kita harus mulai dari fondasi kehidupan setiap masyarakat: pangan, air, dan energi. Tanpa ini semua, tak satu pun bangsa dapat membangun masa depan yang adil dan berkelanjutan,” ujar AHY.
Ia menegaskan bahwa arah pembangunan ekonomi nasional di bawah Presiden Prabowo diarahkan untuk menciptakan pertumbuhan hijau yang cepat, efisien, dan bersih.
“Keberlanjutan bukan hanya tentang melindungi lingkungan, melainkan tentang bagaimana ekonomi kita tumbuh tanpa menguras sumber daya yang menopangnya. Dalam hal ini, keberlanjutan adalah panggilan moral sekaligus strategi ekonomi,” tandasnya.
Konsistensi pemerintah dalam memperkuat fondasi pembangunan nasional menjadi salah satu kunci meningkatnya kepercayaan publik. Melalui proyek infrastruktur yang menyentuh aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan, satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran dinilai berhasil menghadirkan perubahan nyata.
Publik menilai, kerja pemerintah tidak hanya membangun fisik, tetapi juga membangun harapan dan keyakinan bahwa Indonesia tengah melangkah menuju masa depan yang lebih kokoh dan berkelanjutan.(Sutarno)
Ibukota
Kepsek SMKN 56 Gandeng PWI Jakarta Utara Gelar Giat Jalan santai

Jakarta, Hariansentana.com –
Semangat memperingati Hari Pahlawan mulai terasa di Jakarta Utara. Salah satunya datang dari Kepala Sekolah SMK Negeri 56 Pluit, Ngadina, yang menyatakan siap ikut memeriahkan kegiatan Jalan Santai yang digelar oleh Pokja PWI Walikota Jakarta Utara.
Menurut Ngadina, momentum Hari Pahlawan merupakan saat yang tepat untuk menumbuhkan semangat nasionalisme sekaligus mempererat kebersamaan antar warga sekolah dan masyarakat.
“Hari Pahlawan perlu kita ramaikan. Kalau bukan kita, siapa lagi?” ujar Ngadina dengan penuh semangat, Rabu (15/10/2025).
Lebih lanjut, Ngadina mengungkapkan pihaknya akan menjalin kolaborasi dengan PWI Jakarta Utara dalam berbagai kegiatan positif di lingkungan sekolah.
“Insya Allah, saya bersama komite sekolah akan menggandeng PWI untuk mengadakan acara di sekolah Sumpah pemuda pada 28 Oktober 2025,” tambahnya.
Ngadina berharap sinergi antara pihak sekolah dan insan pers dapat terus terjalin, terutama dalam mendukung kegiatan edukatif dan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat Jakarta Utara.
Kegiatan Jalan Santai yang diselenggarakan Pokja PWI Walikota Jakarta Utara ini rencananya akan melibatkan ratusan peserta dari berbagai kalangan, termasuk pelajar, guru, dan masyarakat umum, sebagai wujud kebersamaan dalam memperingati Hari Pahlawan.10.Nopember.(Sutarno)
-
Ibukota2 days ago
Ahdi Takur dan Tri Krisna Mukti RW Gen Z, Jabat Ketua Forum RTRW Kelurahan Pademangan Barat.
-
Polhukam7 days ago
Kolonel Sus Gerardus Maliti, S.Sos., M.Si. Resmi Jabat Wakil Kepala Pusat Sejarah
-
Polhukam3 days ago
Polsek Pademangan Gelar Jumat Berkah, Bagikan Nasi Bungkus untuk Warga Sekitar Rukan Permata Ancol
-
Nasional5 days ago
Datangi Mabes Polri, Mantan Penasihat Said Aqil Siradj Dukung Reformasi Polri