Connect with us

Nasional

Optimalkan Kesiapan Operasional, Kolinlamil Gelar Pemeriksaan Randis

Published

on

Jakarta, Hariansentana.com – Satya Wira Jala Dharma. Untuk mendukung kelancaran operasional kedinasan secara optimal, Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) menggelar pemeriksaan kendaraan dinas yang berlangsung di Lapangan Mulyono Silam, Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (15/9).

Pemeriksaan kendaraan dinas yang dilaksanakan Detasemen Markas (Denma) dan Polisi Militer Kolinlamil ini meliputi surat – surat kendaraan, SIM pemegang kendaraan, kondisi kendaraan dan kesiapan kendaraan.

Komandan Denma Kolinlamil Kolonel Laut (P) Saekhul Anwar dan Komandan Polisi Militer Kolinlamil Letkol Laut (PM) Wachid Komarudin memimpin langsung melaksanakan pemeriksaan kendaraan dinas tersebut.

Kegiatan yang dilaksanakan mendadak ini dimaksudkan untuk melihat secara langsung tingkat kesiapan fisik kendaraan dinas untuk operasional maupun kendaraan jabatan yang ada di jajaran Kolinlamil dari segi perawatan/pemeliharaan, dan kebersihan yang menjadi tanggung jawab para pemegang kendaraan.

“Kendaraan dinas baik untuk operasional maupun kendaraan jabatan yang disediakan dinas untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok harus rawat dan dipelihara dengan baik, disamping untuk memperpanjang usia pakai kendaraan juga apabila kendaraan terawat dengan baik akan memberikan kenyamanan bagi pemakai kendaraan itu sendiri”, tegas Komandan Denma Kolinlamil.

Dalam inspeksi kendaraan dinas itu, Komandan Denmako memeriksa satu persatu kendaraan dinas baik kendaraan dinas jabatan maupun kendaraan dinas operasional yang digunakan untuk mengantar jemput anggota bekerja mulai dari kelaikkan kendaraan dan kebersihan serta perawatan kendaraan dari para penanggungjawabnya.

Sedangkan Komandan POM Kolinlamil bersama jajarannya melakukan pemeriksaan terkait surat-surat kendaraan dan SIM dinas (SIM TNI) bagi pengendaranya.

“Pelihara dan rawat kendaraan dinas yang menjadi tanggung jawab setiap pemegang kendaraan agar selalu siap setiap saat dan tidak menjadi penghambat dalam pelaksanaan tugas”, ujar Komandan Denma Kolinlamil saat memeriksa kendaraan dinas.

(Red/Dispen kolinlamil)

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Polhukam

Panglima Koops Udara I Pimpin Acara Penerimaan Jabatan Aspotdirga Kaskoopsud I.

Published

on

Jakarta, Hariansentana.com — Panglima Koops Udara I Marsda TNI Mohammad Nurdin Memimpin Acara Penerimaan Jabatan Aspotdirga Kaskoopsud I kepada Kolonel Pnb Riky Helman, S.E., M.Han., yang sebelumnya menjabat sebagai Aspers Kaskoopsud II. Bertempat di Lobby Makoopsud I (Senin, 11-11-2024).

Dalam sambutannya Pangkoosud I menyampaikan acara ini memiliki arti penting bagi kita semua, karena peralihan kepemimpinan adalah bagian dari pembinaan organisasi TNI Angkatan Udara untuk terus memperkuat kapasitas, efektivitas, dan profesionalisme seluruh satuan. “Jabatan Aspotdirga Kaskoopsud I memiliki peran yang sangat strategis dalam memperkuat potensi dirgantara,baik dari sisi pembinaan potensi dirgantara maupun pembinaan teritorial di wilayah kerja Koopsud I” ujar Pangkoopsud I.

Mengakhiri sambutannya Pangkoops Udara I berharap penerimaan jabatan Aspotdirga Kaskoopsud I mampu menginspirasi dan memotivasi seluruh jajaran untuk bekerja secara optimal demi tercapainnya tujuan bersama. Marilah kita terus bekerja dan mengabdi dengan penuh semangat, keiklasan demi kejayaan TNI Angkatan Udara dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Hadir dalam pelaksanaan sertijab tersebut, Kas Koops Udara I Marsma TNI Prasetiya Halim, S.H., Irkoops Udara I Marsma TNI Arifaini Nur Dwiyanto, M.Han., Para Pejabat Utama Koopsud I, Perwakilan Perwira, Bintara, Tamtama dan PNS Koopsud I.

Continue Reading

Opini

Mengapa Amandemen UUD 1945 Berkaitan Dengan Kemunduran Ekonomi

Published

on

By

BANYAK yang mengatakan bahwa ekonomi Indonesia pada era reformasi lebih bagus dibandingkan dengan jaman UUD 1945 Asli. Ya itu bisa saja benar, tapi itu adalah pandangan yang sangat awam, tidak perlu pembuktian akademis, atau pandangan asal dibunyikan saja untuk menanggapi debat di WA group.

Mumpung Prabowo sedang di China, saya ingin memberi contoh atau perbandingan ekonomi Indoneaia dan China. Ini hendak membuktikan bahwa sistem negara dan pemerintahan itu berkaitan erat dengan ekonomi, pertumbuhan dan kecepatan kemajuan material ekonomi sebuah negara.

Pada tahun 1997 sebelum Indonesia melakukan reformasi, GDP perkapita Indonesia adalah 1054,35 USD. Berapa GDP perkapita China pada saat itu? Sebesar 780,74 USD, jauh tertinggal dibandingkan Indonesia. Anehnya elite Indoneaia tidak sabar, tepropokasi oleh pihak luar, lalu dengan sembarangan melakukan amandemen UUD 1945. Secara mendasar dan keseluruhan isi daripada UUD kemerdekaan 1945 berubah.

Apa sebetulnya inti daripada amandemen UUD 1945 tersebut? Yakni transfer of power atau transfer kekuasaan dari tangan negara kepada tangan oligarki swasta. Ini diawali dengan transfer uang melalui KLBI dan BLBI seluruhnya senilai 639,13 triliun atau 6 kali APBN Indonesia waktu itu. Selanjutnya dilanjutkan dengan transfer otoritas moneter dan fiskal kepada oligarki swasta melalui perubahan seluruh UU di bidang ekonomi, moneter dan sumber daya alam.

Maka apa yang terjadi kemudian? Ekonomi Indonesia menuju kemunduran, secara terstruktur, sistematis dan masif dilemahkan. Oleh siapa? Oleh sistemnya sendiri yang didesain secara utuh oleh pihak luar, oleh pihak asing melalui berbagai utang, bantuan, untuk mengubah semua UUD dan UU. Sementara China tetap seperti dulu hanya modifikasi sistem, tidak meninggalkan fondasinya. Kekuasan negara dan pemerintahannya utuh, tidak didikte asing.

Hasilnya bagaimana? Kita bisa lihat sekarang. Tahun 2023 GDP perkapita China mencapai 12.614 USD, jauh meninggalkan Indonesia yang hanya memiliki GDP perkapita senilai 4
940 USD. GDP perkapita Indoneia hanya sepertiga dari apa yang diraih China dalam waktu 25 tahun. Itulah yang dihasilkan oleh transfer kekuasaan oleh Indonesia ke tangan oligarki swasta dan asing yang sekarang mengendalikan negara Indonesia.

Perjalanan ke China mudah-mudahan menjadi pelajaran penting bagi Presiden Prabowo untuk belajar apa yang dia lihat dan apa yang dia saksikan tentang dampak pemindahan kekuasaan Indonesia kepada oligarki keuangan swasta yang bekerja sama dengan rezim internasional, telah membuat Indonesia kehilangan kesempatan untuk mencapai kemajuan sebagaimana yang dicapai oleh kawan kita China.

Jangan minta uang ke China, tapi kembalikan kekuasaan yang direnggut oligarki swasta dan asing di negara kita sendiri. Kalau sudah terlanjur? Balikin ya..

Oleh: Salamuddin Daeng, Pengamat Ekonomi, Direktur Asosiasi Ekonomi dan Politik Indonesia (AEPI)

Continue Reading

Ibukota

Pemkot Jakut Bersama Forkopimko Gelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2024

Published

on

Jakarta, Hariansentana,com — Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara dan Forum Komunikasi Pimpinan Kota (Forkopimko) Jakarta Utara melaksanakan Upacara Peringatan Hari Pahlawan di Halaman Plaza Barat, Minggu (10/11). Peringatan Hari Pahlawan 2024 ini bertemakan ‘Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu’.

“Kita diajak kembali memaknai bahwa semua olah pikiran dan perbuatan harus senantiasa diilhami oleh semangat kepahlawanan dan apapun bentuk perhatian kita harus memberikan sumbangsih bagi kemajuan bangsa Indonesia,” kata Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim yang bertindak sebagai Inspektur Upacara saat membacakan amanat dari Menteri Sosial RI, Saefullah Yusuf.

Diterangkan Ali, pada setiap masa akan berbeda tantangan, peluang, kekuatan, dan keterbatasannya. Ketika dahulu implementasi kepahlawan adalah dengan semangat mendobrak, menjebol, dan meruntuhkan bangunan struktur kolonialisme penjajah, maka saat ini implementasinya adalah meruntuhkan kultur dan struktur kemiskinan dan kebodohan yang menjadi akar masalah sosial di Indonesia.

Semangat kepahlawanan harus menjalar pada semangat membangun, menciptakan kemakmuran masyarakat, perlindungan sosial sepanjang hayat, mewujudkan kesejahteraan sosial yang inklusif untuk rakyat dimanapun berada.

“Kemajuan sebuah bangsa bukan saja diukur dari kemampuannya mengejar pertumbuhan ekonomi, namun kemajuan sebuah bangsa juga diukur dari kemampuannya mengelola permasalahan sosial,” ungkap Walikota.

Ali berharap pada setiap moment peringatan Hari Pahlawan muncul semangat baru, muncul sosok warga negara Indonesia yang berhasil mengeluarkan inovasi baru. “Untuk mengimplementasikan nilai kepahlawanan sesuai dengan tantangan saat ini. Mari kita implementasikan sifat-sifat kepahlawan dan kesetiakawanan sosial di tengah masyarakat mulai dari diri kita, mulai dari hal yang paling kecil yang dapat dilakukan di sekitar kita untuk kemaslahatan masyarakat,” tuturnya.(Sutarno)

Continue Reading
Advertisement

Trending