Connect with us

Nasional

Kasau Terima Laporan Kenaikan Pangkat Sembilan Pati TNI AU

Published

on

Jakarta, Hariansentana com –  Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P., menerima laporan kenaikan pangkat Sembilan Perwira Tinggi (Pati) TNI AU, di Gedung Raden Suryadi Suryadarma Mabesau, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (16/9/2021).

Kenaikan pangkat sembilan Pati TNI AU tersebut, terdiri dari dua Pati bintang satu atau Marsekal Pertama TNI, menjadi Pati bintang dua atau Marsekal Muda TNI.

Keduanya adalah, Marsda TNI Hari Mursanto sebagai Koorsahli Kasau, Marsda TNI Dr. Amrizal Mansur, M.Si. (Han) sebagai Tenaga Ahli Pengajar Bid. Sismennas Lemhannas.

Selanjutnya tujuh Perwira Menengah berpangkat Kolonel menjadi Marsekal Pertama TNI atau Marsma TNI.

Mereka adalah Marsma TNI Arifien Sjahrir sebagai Sekretaris Deputi Bid. Koordinasi Politik Luar Negeri Kemenko Polhukam, Marsma TNI Irwan Pramuda sebagai Pangkosek Hanudnas II Makassar, Marsma TNI Bambang Triono, M. Tr.(Han) sebagai Wakil Dewan Fakultas Teknologi Pertahanan Unhan, Marsma TNI R. Bambang Ismiyadi sebagai Kapuslitbang Iptekhan Balitbang Kemhan, Marsma TNI B. Antar Samodra sebagai Ahli Pengkajian Madya Bid. Strategi Lemhannas, Marsma TNI Budi Sumarsono sebagai Kaskogartap II/ Bandung, Marsma TNI Dr. Afrizal Hendra, S.I.P., M.Si., CHRMP sebagai Ur. Strategi Nasional Setjen Wantannas.

Pada kesempatan tersebut, Kasau menyampaikan ucapan selamat kepada para perwira tinggi TNI AU tersebut.

“Atas nama TNI AU, saya mengucapkan selamat dan turut berbangga atas pencapaian kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi kepada para Perwira Tinggi TNI AU, ” ujar Kasau.

Sebelumnya, masih pada hari yang sama, kesembilan Pati TNI AU ini, telah melaporkan kenaikan pangkatnya kepada Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., bersamaan dengan para Pati TNI AD dan TNI AL.

Adapun laporan kenaikan pangkat tersebut berdasarkan Surat Perintah Panglima TNI Nomor Sprin/1925/VIII/2021.Tanggal 31 Agustus 2021, tentang Kenaikan Pangkat ke dan Dalam Golongan Perwira Tinggi TNI.

Usai acara dilanjutkan dengan pemberian ucapan selamat dari Kasau kepada para perwira tinggi yang mendapatkan kenaikan pangkat.

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Polhukam

Panglima Koops Udara I Pimpin Acara Penerimaan Jabatan Aspotdirga Kaskoopsud I.

Published

on

Jakarta, Hariansentana.com — Panglima Koops Udara I Marsda TNI Mohammad Nurdin Memimpin Acara Penerimaan Jabatan Aspotdirga Kaskoopsud I kepada Kolonel Pnb Riky Helman, S.E., M.Han., yang sebelumnya menjabat sebagai Aspers Kaskoopsud II. Bertempat di Lobby Makoopsud I (Senin, 11-11-2024).

Dalam sambutannya Pangkoosud I menyampaikan acara ini memiliki arti penting bagi kita semua, karena peralihan kepemimpinan adalah bagian dari pembinaan organisasi TNI Angkatan Udara untuk terus memperkuat kapasitas, efektivitas, dan profesionalisme seluruh satuan. “Jabatan Aspotdirga Kaskoopsud I memiliki peran yang sangat strategis dalam memperkuat potensi dirgantara,baik dari sisi pembinaan potensi dirgantara maupun pembinaan teritorial di wilayah kerja Koopsud I” ujar Pangkoopsud I.

Mengakhiri sambutannya Pangkoops Udara I berharap penerimaan jabatan Aspotdirga Kaskoopsud I mampu menginspirasi dan memotivasi seluruh jajaran untuk bekerja secara optimal demi tercapainnya tujuan bersama. Marilah kita terus bekerja dan mengabdi dengan penuh semangat, keiklasan demi kejayaan TNI Angkatan Udara dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Hadir dalam pelaksanaan sertijab tersebut, Kas Koops Udara I Marsma TNI Prasetiya Halim, S.H., Irkoops Udara I Marsma TNI Arifaini Nur Dwiyanto, M.Han., Para Pejabat Utama Koopsud I, Perwakilan Perwira, Bintara, Tamtama dan PNS Koopsud I.

Continue Reading

Opini

Mengapa Amandemen UUD 1945 Berkaitan Dengan Kemunduran Ekonomi

Published

on

By

BANYAK yang mengatakan bahwa ekonomi Indonesia pada era reformasi lebih bagus dibandingkan dengan jaman UUD 1945 Asli. Ya itu bisa saja benar, tapi itu adalah pandangan yang sangat awam, tidak perlu pembuktian akademis, atau pandangan asal dibunyikan saja untuk menanggapi debat di WA group.

Mumpung Prabowo sedang di China, saya ingin memberi contoh atau perbandingan ekonomi Indoneaia dan China. Ini hendak membuktikan bahwa sistem negara dan pemerintahan itu berkaitan erat dengan ekonomi, pertumbuhan dan kecepatan kemajuan material ekonomi sebuah negara.

Pada tahun 1997 sebelum Indonesia melakukan reformasi, GDP perkapita Indonesia adalah 1054,35 USD. Berapa GDP perkapita China pada saat itu? Sebesar 780,74 USD, jauh tertinggal dibandingkan Indonesia. Anehnya elite Indoneaia tidak sabar, tepropokasi oleh pihak luar, lalu dengan sembarangan melakukan amandemen UUD 1945. Secara mendasar dan keseluruhan isi daripada UUD kemerdekaan 1945 berubah.

Apa sebetulnya inti daripada amandemen UUD 1945 tersebut? Yakni transfer of power atau transfer kekuasaan dari tangan negara kepada tangan oligarki swasta. Ini diawali dengan transfer uang melalui KLBI dan BLBI seluruhnya senilai 639,13 triliun atau 6 kali APBN Indonesia waktu itu. Selanjutnya dilanjutkan dengan transfer otoritas moneter dan fiskal kepada oligarki swasta melalui perubahan seluruh UU di bidang ekonomi, moneter dan sumber daya alam.

Maka apa yang terjadi kemudian? Ekonomi Indonesia menuju kemunduran, secara terstruktur, sistematis dan masif dilemahkan. Oleh siapa? Oleh sistemnya sendiri yang didesain secara utuh oleh pihak luar, oleh pihak asing melalui berbagai utang, bantuan, untuk mengubah semua UUD dan UU. Sementara China tetap seperti dulu hanya modifikasi sistem, tidak meninggalkan fondasinya. Kekuasan negara dan pemerintahannya utuh, tidak didikte asing.

Hasilnya bagaimana? Kita bisa lihat sekarang. Tahun 2023 GDP perkapita China mencapai 12.614 USD, jauh meninggalkan Indonesia yang hanya memiliki GDP perkapita senilai 4
940 USD. GDP perkapita Indoneia hanya sepertiga dari apa yang diraih China dalam waktu 25 tahun. Itulah yang dihasilkan oleh transfer kekuasaan oleh Indonesia ke tangan oligarki swasta dan asing yang sekarang mengendalikan negara Indonesia.

Perjalanan ke China mudah-mudahan menjadi pelajaran penting bagi Presiden Prabowo untuk belajar apa yang dia lihat dan apa yang dia saksikan tentang dampak pemindahan kekuasaan Indonesia kepada oligarki keuangan swasta yang bekerja sama dengan rezim internasional, telah membuat Indonesia kehilangan kesempatan untuk mencapai kemajuan sebagaimana yang dicapai oleh kawan kita China.

Jangan minta uang ke China, tapi kembalikan kekuasaan yang direnggut oligarki swasta dan asing di negara kita sendiri. Kalau sudah terlanjur? Balikin ya..

Oleh: Salamuddin Daeng, Pengamat Ekonomi, Direktur Asosiasi Ekonomi dan Politik Indonesia (AEPI)

Continue Reading

Ibukota

Pemkot Jakut Bersama Forkopimko Gelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2024

Published

on

Jakarta, Hariansentana,com — Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara dan Forum Komunikasi Pimpinan Kota (Forkopimko) Jakarta Utara melaksanakan Upacara Peringatan Hari Pahlawan di Halaman Plaza Barat, Minggu (10/11). Peringatan Hari Pahlawan 2024 ini bertemakan ‘Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu’.

“Kita diajak kembali memaknai bahwa semua olah pikiran dan perbuatan harus senantiasa diilhami oleh semangat kepahlawanan dan apapun bentuk perhatian kita harus memberikan sumbangsih bagi kemajuan bangsa Indonesia,” kata Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim yang bertindak sebagai Inspektur Upacara saat membacakan amanat dari Menteri Sosial RI, Saefullah Yusuf.

Diterangkan Ali, pada setiap masa akan berbeda tantangan, peluang, kekuatan, dan keterbatasannya. Ketika dahulu implementasi kepahlawan adalah dengan semangat mendobrak, menjebol, dan meruntuhkan bangunan struktur kolonialisme penjajah, maka saat ini implementasinya adalah meruntuhkan kultur dan struktur kemiskinan dan kebodohan yang menjadi akar masalah sosial di Indonesia.

Semangat kepahlawanan harus menjalar pada semangat membangun, menciptakan kemakmuran masyarakat, perlindungan sosial sepanjang hayat, mewujudkan kesejahteraan sosial yang inklusif untuk rakyat dimanapun berada.

“Kemajuan sebuah bangsa bukan saja diukur dari kemampuannya mengejar pertumbuhan ekonomi, namun kemajuan sebuah bangsa juga diukur dari kemampuannya mengelola permasalahan sosial,” ungkap Walikota.

Ali berharap pada setiap moment peringatan Hari Pahlawan muncul semangat baru, muncul sosok warga negara Indonesia yang berhasil mengeluarkan inovasi baru. “Untuk mengimplementasikan nilai kepahlawanan sesuai dengan tantangan saat ini. Mari kita implementasikan sifat-sifat kepahlawan dan kesetiakawanan sosial di tengah masyarakat mulai dari diri kita, mulai dari hal yang paling kecil yang dapat dilakukan di sekitar kita untuk kemaslahatan masyarakat,” tuturnya.(Sutarno)

Continue Reading
Advertisement

Trending