Wakil Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Satgas Penanganan COVID-19 Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil menyambut baik dan bahagia atas capaian tersebut. Capaian ini juga tidak terlepas dari kolaborasi yang sempurna semua pihak.
“Jadi hari ini menunjukkan bahwa kolaborasi ini sangat sempurna, capaian tadi di atas 107 persen. Saya kira sudah sangat baik dan ini bisa diaplikasikan untuk wilayah-wilayah lain di Jawa Barat,” kata Atalia dalam acara penutupan Sentra Vaksinasi BPBD Jabar di Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi, Senin (13/9/2021).
Setelah Sentra Vaksinasi BPBD Jabar ini selesai, Atalia meminta agar kegiatan serupa bisa terus dilakukan. Misalnya dengan menjemput bola untuk menyediakan layanan vaksinasi di level Rukun Warga (RW) maupun desa.
“Saya berharap kolaborasi akan dilakukan selanjutnya setelah vaksinasi ini selesai di stadion ini, maka masyarakat bisa lebih dekat dengan sentra vaksinasi di wilayah masing-masing, di desa dan juga kita melalui level RW,” katanya.
Atalia menuturkan, Provinsi Jabar saat ini tengah mengejar herd immunity atau kekebalan kelompok dengan memvaksin sekitar 37 juta jiwa. Oleh karena itu, ia mengajak kepada semua pihak untuk turut menyukseskan program vaksinasi.
“Jadi kita tidak bisa sendirian karena untuk mencapai herd immunity di 37 juta tidak bisa oleh pemerintah tapi juga oleh berbagai elemen termasuk di dalamnya, organisasi, perusahaan, dan lain sebagainya,” ucapnya.
Atalia kembali mengimbau kepada masyarakat yang sudah vaksin COVID-19 untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) saat beraktivitas. “Tapi prokes 5M jangan lupa. Jadi jangan pernah kendor,” katanya.
Sementara itu, Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Satgas Penanganan COVID-19 Jabar Dedi Supandi mengatakan, secara keseluruhan vaksinasi di Kabupaten Bekasi sudah sangat baik
Dedi meminta agar akselerasi dan capaian vaksinasi terus dipertahankan. Sebab, jika kegiatan vaksinasi dilaksanakan sama seperti saat ini, maka herd immunity di Kabupaten Bekasi akan cepat terbentuk.
“Bekasi menempati urutan terbaik di antaranya masuk 7 besar dan satu-satunya kabupaten yang masuk dalam 7 besar. Apabila melakukan vaksin seperti ini, maka akan selesai di tanggal 8 November 2021,” kata Dedi.
“Nanti kita akan laporkan kepada Pak Gubernur untuk menyampaikan, nanti praktik-praktik bidan, praktik dokter klinik di luar jam kerja akan diberikan beban untuk melakukan vaksinasi setiap hari,” imbuhnya. (Red