Connect with us

Ekonomi

Kolaborasi Srikandi PLN EPI dan Banyan Koalindo Lestari Atasi Stunting Balita di Sumatera Selatan

Published

on

Jakarta, Hariansentana.comSubholding PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) bersama dengan Perusahaan Afiliasinya, PT Banyan Koalindo Lestari (BKL) berkolaborasi melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dalam rangka cegah stunting di Puskesmas Bingin Teluk, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan (6/11).

PLN EPI bersama BKL mendukung upaya percepatan penurunan angka stunting di wilayah kerja Puskesmas Bingin Teluk dengan fokus pada peningkatan ketahanan pangan dan gizi. Program ini menargetkan lima pilar utama, salah satunya adalah memastikan ketersediaan dan kualitas gizi bagi individu, keluarga, dan masyarakat. Jumlah anak yang dibantu ada 11 balita yang berasal dari 5 (lima) Desa dan 1 (satu) Kelurahan yang ada di Kecamatan Rawas Ilir yakni Desa Tanjung Raja, Desa Mandi Angin, Desa Beringin Makmur I, Desa Beringin Makmur II dan Desa Beringin Sakti dimana PLN EPI akan memberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang akan diberikan dan dimonitor secara berkala selama 3 (tiga) bulan.

Selain itu, program ini juga mencerminkan komitmen PLN EPI terhadap keseimbangan antara tujuan bisnis dan tanggung jawab lingkungan, dengan mengedepankan manfaat jangka panjang melalui pendekatan keberlanjutan.

Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara mengungkapkan stunting merupakan tidak terpenuhinya nutrisi anak sejak dalam kandungan dan di awal kehidupannya. Anak dengan stunting tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan maksimal sebagaimana anak di usia mereka, sehingga mempengaruhi prestasi sekolah dan berisiko mengalami penyakit metabolisme.

“Anak stunting kurang maksimal dalam perkembangannya, hingga membatasi kontribusi optimal untuk berkarya. Oleh sebab itu, Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) ini diadakan sebagai bentuk gerakan gotong royong PLN EPI dalam mempercepat penurunan stunting yang menyasar langsung keluarga yang berisiko stunting”, ungkap Iwan.

Sekretaris Perusahaan PLN EPI, Mamit Setiawan mengatakan program percepatan penurunan stunting yang dilakukan PLN EPI melalui penguatan sarana pelayanan kesehatan (Puskesmas) agar dapat diakses masyarakat setempat.

”Selain pemberian makanan bergizi kepada anak balita stunting, PLN EPI juga memberikan penyuluhan kepada ibu hamil guna meminimalisir kelahiran gagal tumbuh kembang bagi anak. PLN EPI akan terus berperan aktif membantu masyarakat melalui Puskesmas Bingin Teluk untuk mencegah stunting dan penambahan gizi bagi ibu hamil”, ujar Mamit.

Kepala Teknik Tambang (KTT) PT BKL, Hendi Prihananto menambahkan “Bantuan yang kita salurkan berupa susu nutridrink, beras, minyak sayur, ayam, ikan, telur, vitamin, buah, sayur, tahu, dan tempe. Bantuan ini akan kita berikan setiap hari selama 3 bulan,” ujar Hendi.

Kepala Puskesmas Bingin Teluk, dr. Mely Okthora menjelaskan ”program BAAS ini merupakan Program Pemerintah dimana para stakeholder, seperti ASN, instansi swasta, dan lainnya diminta untuk membantu menurunkan angka stunting yang ada di Kecamatan Rawas Ilir sehingga mendapatkan pendampingan terkait asupan gizi yang seimbang untuk anak stunting di Kecamatan Rawas Ilir. Harapannya program ini dapat berjalan secara berkelanjutan hingga menurunkan angka stunting sesuai target yan telah ditetapkan oleh Pemerintah”, jelas Mely.

Selain itu, kegiatan kolaborasi ini juga merupakan bagian dari program Srikandi Movement, yaitu Srikandi Peduli Kesehatan Ibu dan Anak yang menunjukkan komitmen kuat PLN EPI dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) ke 2 terkait Mengakhiri Kelaparan, yakni menghilangkan kelaparan dan menjamin akses bagi semua orang dan mereka yang berada dalam kondisi rentan, termasuk bayi, terhadap makanan yang aman, bergizi, dan cukup sepanjang tahun.

Program kolaboasi ini akan terus ditingkatkan guna mendukung program pemberdayaan masyarakat sesuai dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). PLN EPI akan terus berupaya melakukan pencegahan stunting secara berkelanjutan melalui kerjasama dan peran PLN EPI Grup.(s)

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ekonomi

Panglima Koopsud I Turut Mendampingi Pangkoopsudnas Mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional.

Published

on

Subang, Hariansentana.com –– Pangkoopsud I Marsda TNI Mohammad Nurdin turut mendampingi pangkoopsudnas Marsdya TNI Ir. Tedi Rizalihadi S.,M.M., berkontribusi mendukung program ketahanan pangan nasional. Dengan melakukan tanam jagung hibrida varietas. Di Lanud Raden Suryadi Suryadarma, Subang, Jawa Barat. (Selasa, 14-1-2025).

Kegiatan ini dalam rangkaian memperingati HUT ke-3 Koopsudnas. Program tanam bersama, terselenggara atas kerjasama staf potensi dirgantara Lanud Raden Suryadi suryadarma dengan dinas pertanian subang.

Pangkoopsudnas mengatakan, jagung Hibrida NK 7202 NAGA merupakan varietas unggul yang sangat dibutuhkan peternak. Sesuai kebijakan pemerintah, dan instruksi Panglima TNI serta kepala Staf Angkatan Udara. Koopsudnas dan satuan jajaran mendukung program ketahanan pangan Nasional.

Sebelum melaksanakan penanaman jagung Pangkoopsud nas didampingi Pangkoopsud I,Danlanud Suryadarma serta Pejabat lainya, melaksanakan peninjauan kesiapan dapur makan bergizi Lanud Suryadarma untuk mendukung makan bergizi bagi siswa sekolah di Lanud Suryadarma dan sekitarnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut para pejabat Koopsudnas, Komandan Raden Suryadi Suryadarma, Direktur Pakan Dinas Pertanian Subang dan tamu undangan lainnya.

Continue Reading

Ekonomi

Pengamat Maritim: Pemagaran Laut di Tangerang Langgar Hukum dan Hancurkan Ekosistem

Published

on

By

Jakarta, Hariansentana.com – Pengamat maritim dari Ikatan Alumni Lemhannas Strategic Center (ISC), DR. Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa menilai,
pemagaran laut sepanjang 30,16 kilometer di pesisir Kabupaten Tangerang, Banten, tidak hanya berpotensi melanggar hukum, tetapi juga mengungkap kompleksitas konflik kepentingan antara publik dan privat dalam pengelolaan wilayah pesisir.

“Laut adalah sumber daya publik yang seharusnya dikelola untuk mendukung kesejahteraan seluruh masyarakat. Pemagaran ini mencerminkan kurangnya pemahaman terhadap prinsip ini,” tegas Capt. Hakeng dalam keteerangan persnya yang diterima di Jakarta, Kamis (09/1/2025).

Menurut Hakeng, secara hukum tindakan pemagaran ini melanggar sejumlah regulasi, termasuk Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, serta Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 31 Tahun 2021 tentang Tata Ruang Laut.

“Pelanggaran ini menunjukkan lemahnya pengawasan dan penegakan hukum, serta minimnya kesadaran akan pentingnya pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan,” tegasnya.

Lebih jauh menurut Hakeng, dari perspektif ekologi, pemagaran laut juga berdampak merusak. Hal ini karena struktur pagar yang terbuat dari bambu, paranet, dan pemberat pasir mengganggu habitat laut, mengurangi keanekaragaman hayati, dan memengaruhi aliran air laut yang penting bagi ekosistem pantai.

“Laut adalah elemen penting bagi ekologi, menyediakan habitat bagi berbagai spesies dan menjaga keseimbangan lingkungan. Pemagaran seperti ini berisiko mengganggu keberlanjutan ekosistem dan produktivitas perikanan,” cetusnya.

Dampak Sosial Ekonomi bagi Nelayan

Dari sisi sosial, kata dia, pemagaran ini juga menimbulkan ketidakadilan bagi masyarakat pesisir, khususnya nelayan tradisional. Sebanyak 3.888 nelayan dan 502 pembudidaya di kawasan tersebut kini harus menempuh jarak lebih jauh untuk menangkap ikan, yang menyebabkan peningkatan biaya operasional dan penurunan produktivitas.

“Pemagaran ini tidak hanya mengurangi akses nelayan terhadap sumber daya laut tetapi juga mengancam keberlanjutan ekonomi masyarakat pesisir secara keseluruhan,” jelas Capt. Hakeng.

Lebih jauh ia juga mengatakan, bahwa kasus ini mencerminkan ketidakjelasan dalam tata kelola proyek yang memanfaatkan ruang laut. Bahkan investigasi gabungan berbagai instansi hingga kini belum berhasil mengidentifikasi tujuan akhir pemagaran tersebut. Jika hal ini terkait dengan rencana reklamasi, prosesnya harus dilakukan dengan transparansi dan akuntabilitas penuh.

“Pemerintah perlu memastikan bahwa setiap proses reklamasi mematuhi standar ekologis dan melibatkan partisipasi masyarakat serta ahli terkait untuk meminimalkan dampak lingkungan,” tegasnya.

Menurut Hakeng, kasus ini menggarisbawahi pentingnya penguatan tata kelola ruang laut yang berorientasi pada keberlanjutan, keadilan, dan kesejahteraan. Partisipasi masyarakat lokal harus menjadi bagian integral dari setiap kebijakan pengelolaan ruang laut.
“Laut bukan hanya sumber daya ekonomi tetapi juga identitas dan bagian dari keberlanjutan bangsa. Dengan pendekatan yang melibatkan hukum, ekologi, dan sosial, Indonesia dapat memastikan kekayaan lautnya dinikmati oleh semua lapisan masyarakat secara berkelanjutan,” tutup Capt. Hakeng.(s)

Continue Reading

Ekonomi

PLN EPI Terima Penghargaan Internasional di Ajang IABC Awards 2024

Published

on

By

Jakarta, Hariansentana.com – PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) meraih penghargaan Awards of Merit pada ajang International Association of Business Communicatiors (IABC) Awards 2024 dalam kategori Best Media Relations Program sub-kategori Impactful Public Relations Awards (IMPRA). Penyerahan penghargaan dilakukan pada acara IABC Indonesia Conference dan Award 2024 yang berlangsung di Hotel Shangri-La, Jakarta dengan mengusung tema PR Trends 2025: Purposeful Impact.

Presiden IABC Indonesia, Elvera N. Makki, menyatakan bahwa penghargaan ini diberikan kepada organisasi yang berhasil membangun kepercayaan, dan menjalin hubungan yang berkelanjutan dengan para pemangku kepentingan.

“Melalui strategi komunikasi yang inklusif, transparan, dan penuh empati, kita dapat memastikan bahwa setiap pesan tidak hanya mampu menyentuh perasaan, tetapi juga mendorong perubahan berarti untuk mewujudkan visi bersama,” ungkap Elvera yang juga menyoroti pentingnya peran teknologi dalam mendukung inovasi komunikasi menuju tahun 2025.

Sebagai Subholding PT PLN (Persero), PLN EPI memiliki peran krusial dalam menjaga ketahanan dan keberlanjutan pasokan energi primer di Indonesia. Sebagai salah satu pilar utama dalam rantai pasok energi nasional, PLN EPI berkomitmen untuk memastikan pasokan energi yang stabil dan berkelanjutan, yang menjadi dasar untuk mendukung penyediaan listrik yang handal dan merata untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Mamit Setiawan, Sekretaris Perusahaan PLN EPI, menegaskan bahwa penghargaan ini merupakan pengakuan atas transformasi yang dilakukan oleh PLN EPI dalam menjaga stabilitas pasokan energi primer, yang sangat penting bagi pembangunan infrastruktur energi Indonesia.

“Penghargaan ini adalah bukti nyata dari kerja keras PLN EPI dalam membangun komunikasi yang efektif dengan berbagai pihak untuk memastikan informasi terkait upaya kami dalam menjaga rantai pasok energi primer dan mendukung stabilitas pasokan listrik sampai ke seluruh lapisan masyarakat,” ujar Mamit.

Dalam Ajang ini, PLN EPI menyampaikan, program komunikasi berjudul Sinema (Sinergi Media dan Biomassa). Karya tersebut menunjukkan peran PLN EPI dalam mengampanyekan Biomassa berkontribusi terhadap Ekonomi Kerakyatan dan Biomassa transisi menuju energi masa depan berkelanjutan. Inovasi pengembangan ekosistem biomassa berbasis ekonomi rakyat terus dilakukan PLN EPI untuk mendukung program cofiring pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Indonesia.

Pengembangan biomassa ini tidak hanya berfungsi sebagai alternatif energi yang ramah lingkungan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal dengan meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat sekitar. Biomassa yang dihasilkan dari limbah pertanian dan kehutanan ini akan mengurangi emisi karbon dioksida dan mendukung Indonesia dalam mencapai target pengurangan emisi yang ditetapkan dalam komitmen internasional.

Dengan penghargaan ini, PLN EPI semakin termotivasi untuk terus berinovasi dan menjaga stabilitas pasokan energi yang handal dan terjangkau, serta mempercepat transisi energi hijau menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

International Association of Business Communicators (IABC) merupakan organisasi non-profit yang mewadahi para praktisi dan profesional komunikasi, seperti Public Relations, Corporate Affairs, Komunikator Bisnis, CSR, serta Government Relations. Penghargaan diberikan kepada organisasi yang berhasil menunjukkan praktik terbaik dalam komunikasi berskala global, sekaligus menjadi platform berbagi pengalaman, memperluas jejaring, dan program edukasi.(s)

Continue Reading
Advertisement

Trending