Connect with us

Bodetabek

PT.PPLI Satu-Satunya Pengolahan Limbah Beracun di Indonesia

Published

on

Bogor, Hariansentana.com –– Pengurus beserta anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bogor, kembali melaksanakan kunjungan kerja (Kunker) rutinnya, yang kali kunjungan ke PT.Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) yang beralamat di Jl. raya Narogong Desa Nambo, Klapanunggal, pada Senin (20/11/23).

puluhan anggota Persatuan Wartawan Indonesia ( PWI ) Kabupaten Bogor yang berangkat ke kawasan memperoleh sambutan hangat, hingga pertemuan dilakukan di Gedung Training Center PT. PPLI.

Sekretaris PWI Kabupaten Bogor, M. Nurofik mengatakan, bahwa maksud dan tujuan kedatangan dari pengurus PWI Kabupaten Bogor dimaksudkan sebagai bentuk membangun kerjasama yang lebih erat lagi antara organisasi tersebut dengan perusahaan pelayanan pengelolaan limbah ini.

“Saya mewakili ketua PWI Kabupaten Bogor yang berhalangan hadir karena ada agenda lain dengan pemerintah daerah yang tak bisa ditinggalkan. Saya ucapkan banyak terima kasih atas sambutan dan penerimaan yang baik dari manajemen PT. PPLI atas kunker yang kami lakukan pada hari ini,” kata Nurofik dalam sambutannya dilokasi acara.

Ia menjelaskan, maksud dan tujuan kunker yang ditujukan ke perusahaan itu, juga sebagai bentuk ingin mengetahui secara rinci proses pengolahan limbah yang dilakukan oleh perseroan terbatas besutan negeri sakura Jepang tersebut.

“Kalau sudah tahu bagaimana proses pengolahan limbah pabrik yang diolah oleh PT. PPLI ini. Sehingga, saat nantinya kami bisa menyebar luaskan kepada khalayak publik,” tutur nya.

Lebih jauh ia memaparkan, kepada jajaran manajemen PT. PPLI atas dirinya mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan dan telah memperlihatkan secara langsung proses-proses pengolahan limbahnya tersebut.

“Dan semoga, jalinan silaturahmi dan kerja sama yang baik ini terus terjalin untuk kedepannya,” ungkap pria yang merupan pemilik media Portalsiber.id.

Masih ditempat sama, mewakili PT. PPLI selaku Public Relations (PR) DAN Legal, Arum Tripusposari mengucapkan, selamat dan terima kasih atas kunjungan kerja yang dilakukan oleh pengurus dan anggota PWI Kabupaten Bogor ke PT. PPLI ini.

Ia juga menerangkan, bila tonggak bisnis PPLI didirikan sejak tahun 1994 yang diawali sebagai fasilitas pengelolaan sampah pertama dan satu-satunya di Indonesia. Namun, ditahun 2000 diakuisisi oleh grup MAEH hingga 2009 MAEH diakuisisi oleh DOW Eco-System, Ltd, sampai saat ini.

Dimana, DOWA Eco-System adalah anak perusahaan dari DOWA holding Co.Ltd, didirikan pada Oktober 2006 yang tujuannya untuk lebih fokus secara khusus pada manajemen Lingkungan dan Daur Ulang.

“DOWA awalnya didirikan di Jepang pada tahun 1884 sebagai perusahaan pertambangan dan peleburan/pemurnian logam. Divisi Daur Ulang dan manajemen lingkungan DOWA memiliki keahlian berbasis luas dan teknologi tingkat tinggi yang memungkinkan penangkapan kembali lebih dari dua puluh (20) logam berbeda, termasuk emas dan perak yang berasal dari teknik pemurnian yang dikembangkan dalam penambangan logam dan peleburan/pemurnian industri,” beber Arum.

Ia juga membeberkan, PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) adalah perusahaan Indonesia yang telah beroperasi sejak tahun 1994 ini, menyediakan jasa pengumpulan, daur ulang, pengolahan dan pembuangan limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) maupun limbah no B3.

PPLI sendiri, kata Arum, dimiliki 95% oleh DOWA dan 5 persennya oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Perusahaan Induk PPLI, DOWA Eco-System Co.Ltd, adalah perusahaan yang didedikasikan untuk pengelolaan lingkungan dan daur ulang, serta merupakan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh DOWA Holdings Co.Ltd.

“Grup ini didirikan pada tahun 1884 tadi, sebagai perusahaan pertambangan dan peleburan/pemurnian logam di Jepang,” imbuhnya.

Lebih jauh ia memaparkan, PLLI juga menawarkan rangkaian solusi pengolahan dan pembuangan limbah yang komprehensif, dan sepenuhnya berizin. Ini, sambung Arum, memberi PPLI fleksibiltas dan kemampuan untuk menawarkan pelanggan ‘Layanan Serba Ada’ untuk semua kebutuhan limbah mereka.

Menurutnya, layanan PPLI sendiri menghasilkan lingkungan dlyang lebih bersih, kondisi kehidupan yang lebih baik, komunitas yang lebih sehat, dan aktivitas bisnis yang berkelanjutan. PPLI juga, bertanggung jawab atas penutupan lokasi penimbunan akhir dan perawatan pasca penutupan hingga 30 tahun.

“Kami juga bangga, dengan kepatuhan penuh kami terhadap peraturan di Indonesia. Atas perihal itu, PPLI memperoleh akreditasi pihak ketiga untuk sistem manajemen ISO 14001, OHSAS 18001, ISO/IEC 17025 oleh KAN. Adapula akreditasi laboratorium oleh kementerian Lingkungan Hidup, SMK3 dan sistem manajemen ISO 9001,” jelas Arum yang didampingi oleh Lukman Azis dan Ahmad Farid.

Arum menambahkan, sebagai bagian dari  kemajuan dan perkembangan industri lingkungan dan logistik, PT. PPLI saat ini telah melaksanakan pengangkutan limbah B3 dengan moda transportasi kereta api.

Terobosan ini diprakarsai oleh PT. PPLI yang bekerja sama dengan PT. Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT. Kereta Api Logistik (KALOG) untuk mengurangi beban pengangkutan limbah dijalan raya sekaligus mengurangi tingkat kemacetan.

Keberangkatannya sendiri, dari awal pengangkutan limbah B3 dimulai dari stasiun Kalimas Surabaya, menuju stasiun Nambo Gunungputir, Bogor, untuk diolah dan difasilitas pengelolaan limbah terpadu PPLI di Klapanunggal, Kabupaten Bogor.

“Jenis transportasi ini akan rutin dilakukan dua kali seminggu dengan total 10 Twenty-Foot Equivalent (TEUs) dari 5 flat Carriage (GD) atau setar 180 ton untuk setiap keberangkatan. Target angkutan KA Limbah B3 tersebut, berasal dari perusahaan penghasil limbah dari pulau Jawa bagian timur, dengan fokus di Jawa Timur dan Jawa Tengah,” tuturnya.

“Dan untuk perusahaan dibawah naungan BUMN yang telah bekerja sama ada sebanyak puluhan, salah satu diantaranya yakni JOB Pertamina -Medco Tomori Sulawesi. Ada juga, PT. Unilever Indonesia Tbk, PT. L’oreal Indonesia, MM2100, dan RSUD Cibinong Kabupaten Bogor,” papar nya … ( Tabrani / Dedy F )

Bodetabek

PWI Kabupaten Bogor Kembali Laksanakan Safari Jurnalistik di Kecamatan Gunung Sindur

Published

on

By

Bogor, Hariansentana.com –– Diskominfo Bersama PWI Kabupaten Bogor Kembali Laksanakan Safari Jurnalistik ke Gunung Sindur. Acara kali ini dilaksanakan di Aula Kantor Kecamatan Gunung Sindur, pada Selasa (05/12/23).

Dalam sambutan nya, ketua PWI Kabupaten Bogor, H. Subagiyo memaparkan kegiatan safari jurnalistik ini merupakan kolaborasi dengan Diskominfo Kabupaten Bogor dibawah komando Bayu Rahmawanto selaku kepala Dinas.

Ia menambahkan, jika giat kali ini bertemakan “Pemahaman, mengedepankan etika jurnalistik dan Undang-Undang pokok Pers” yang dihadiri oleh forum pimpinan kecamatan (Forkopimcam) Gunung Sindur, Kepala Desa dan Kepala Sekolah serta para guru.

”Profesi jurnalistik harus di jalankan sesuai dengan kaidah dan norma- norma etika dan Undang-undang pokok jurnalistik,” kata Subagiyo.

Ia menambahkan, pasca reformasi saat ini telah terjadi euforia yang menyebabkan kebebasan pers. Sehingga, di era ini berbagai organisasi kewartawan banyak bermunculan.

Terlebih lagi, tutur Subagiyo, banyak keluhan dari para pemangku kebijakan, mulai dari Kepala Desa (Kades)/Lurah, Kepala Sekolah, Camat se-Kabupaten Bogor, hingga para pimpinan di SKPD di lingkup Pemkab Bogor, yang disambangi pihak-pihak tak bertanggungjawab dengan mengatasnamakan profesi wartawan.

“oleh karena itu, banyak yang perlu diberi pemahaman, karena Desa adalah bagian yang kita sebut sebagai pahlawan Desa serta pahlawan sesuai dengan aspek di bidangnya,” papar nya.

Subagiyo juga menyampaikan, rasa terima kasihnya kepada para pihak yang telah menerima baik giat Safari Jurnalistik yang digagas PWI Kabupaten bersama Diskominfo .

“Saya merasa bangga di Kecamatan Gunung Sindur, karena Forkopimcam nya terlihat merasa kompak,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Diskominfo Kabupaten Bogor, Bayu Rahmawanto mengapresiasi atas kerjasama yang terjalin antara intansinya itu dengan wadah organisasi keprofesian kewartawan yang menghelat giat semacam tersebut.

Pasalnya, kata Bayu, momentum itu sangat baik bagi para aparatur pemerintahan di lingkup Pemkab Bogor dalam memberikan pemahaman dan edukasi terkait yang terjadi di wilayah.

“Di giat ini, banyak yang menyampaikan rasa terima kasih kepada kami dan PWI Kabupaten Bogor khususnya, karena telah memberi wadah kepada para kades dan camat khususnya di Kecamatan Gunung Sindur untuk mencurahkan rasa keinginan tahunya saat menghadapi rekan-rekan wartawan yang dirasa sangat berbeda dengan yang ada di PWI Kabupaten Bogor,” ungkapnya.

Lebih jauh ia memaparkan, dalam hal itu pun Diskominfo Kabupaten Bogor merasa sangat senang atas kolaborasi yang terjalin dengan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia Bumi Tegar Beriman, dalam menghelat safari jurnalistik.

“Diskominfo Kabupaten Bogor sangat senang, dan merasa puas atas giat Safari Jurnalistik yang digelar untuk ketiga kalinya.Yang pertama di kecamatan Citeureup, Bojonggede, dan kecamatan Gunung Sindur yang terakhir pada hari ini. Insha Allah akan kita lakukan terus acara yang positif seperti ini untuk di tahun 2024 yang akan datang,” pungkasnya.

Ditempat yang sama salah satu perwakilan dari SDN Curuk , Nurdin mengatakan sangat senang dengan di adakan nya acara Safari Jurnalistik yang di adakan di Kecamatan Gunung Sindur, kami jadi mengetahui dan paham apa yang di sebut Kode Etik Jurnalistik ( KEJ ) “,papar nya

( Tabrani / Dedy F )

Continue Reading

Bodetabek

PWI Kabupaten Bogor bersama Diskominfo, Menggelar Safari Jurnalistik di Kecamatan Bojong Gede

Published

on

Bogor, Hariansentana.com — Dalam acara safari jurnalistik bersama Diskominfo di Kecamatan Bojong Gede rabu (29 / 11 / 23 ), Ketua PWI Kabupaten Kabupaten Bogor, H. Subagiyo dalam sambutan nya mengatakan, Safari Jurnalistik merupakan program rutin PWI yang difokuskan pada pengenalan mengenai dunia jurnalistik kepada para Kepala Sekolah, Kepala Desa maupun stecholder lainya.

“Kita sengaja menggandeng Diskominfo guna mengenalkan dasar-dasar jurnalistik, yang di dalamnya mengenai kode etik dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers,” jelas Subagiyo.

Lebih lanjut ia menuturkan, selama Safari Jurnalistik ini juga diedukasi mengenai produk-produk jurnalistik yang bisa dipertanggung jawabkan di era digital seperti saat ini.

“Di era digitalisasi sekarang ini banyak bertebaran informasi-informasi di media sosial. Dengan kegiatan tersebut nantinya para stecholder diharapkan dapat membedakan antara produk jurnalistik dengan produk tulisan di medsos, sehingga lebih bijak ketika menggunakan media sosial,” tambah nya.

Sementara itu menanggapi Safari Jurnalistik ini, Camat Bojong Gede, Tenni Ramdani sangat mengapresiasi PWI Kabupaten Bogor dan berharap materi yang diberikan bisa menambah ilmu, wawasan serta pengetahuan untuk para peserta undangan yang hadir.

“Besar harapan kami para undangan bisa memahami dasar ilmu membuat berita dan membedakan antara berita fakta dan hoaks,”tukasnya.

Terdapat empat nara sumber dalam Safari Jurnalistik ini, yakni H. Subagiyo Ketua PWI, Untung Bachtiar Redaktur Harian Radar Bogor, Surya M. Said Wakil Pimpinan Redaksi iNews.id dan Piyarso Hadi S.I.P Ketua SMSI Bogor Raya.

Sementara itu di tempat yang sama Imron dari Desa Rawa Panjang mengatakan sangat senang dengan di adakan acara ini, karena kami jadi tau tentang apa itu Kode Etik Jurnalistik “,papar Imron….
( Tabrani / Dedy F )

Continue Reading

Bodetabek

PWI : Profesi Jurnalistik Harus Sesuai Dengan Kaidah, Etika Jurnalistik dan UU Pokok Pers.

Published

on

Bogor, Hariansentana.com — Profesi jurnalistik harus dijalankan sesuai dengan kaidah serta norma – norma etika jurnalistik dan undang undang pokok pers.

Pasca reformasi,saat ini telah terjadi euforia yang menyebabkan kebebasan pers. Berbagai organisasi kewartawanan banyak bermunculan.

Hal ini di sampaikan Ketua PWI Kabupaten Bogor, Subagyo dalam acara diskusi pelatihan jurnalistik dan Handling Complain bagi jajaran kehumasan rumah sakit se Kab Bogor, Selasa (28/11), di ruang Training Center RSUD Cibinong.

Diskusi yang dilaksanakan secara zoom, menghadirkan nara sumber owner media INILAH ONLINE.COM, Piyarso Hadi S.I.P , Redaktur Harian Radar Bogor dan Redaktur Inews.Sahid.

Lebih lanjut, kata Subagiyo, seleksi alam, telah melahirkan empat organisasi yang lolos verifikasi Dewan Pers. Yakni PWI, AJI,IJTI dan Pewarta Foto.

Sementara itu ,Piyarso Hadi S.I.P menegaskan, bahwa wartawan bukan penyidik atau penegak hukum. Karena itu, tidak dibenarkan bila ada oknum wartawan melakukan tugas selayaknya seorang penyidik .

” Jadi tidak perlu takut menghadapi oknum oknum semacam itu. Sepanjang,bapak dan ibu humas bekerja sesuai prosedur,gak usah takut,” tegas Piyarso.

Pernyataan ini, sekaligus menjawab keluhan para petugas medis/ perawat yang kerap mendapat intimidasi oknum mengaku wartawan.

Sementara itu Untung menambahkan, yang perlu mendapat perhatian serius,bukan cuma oknum wartawan tapi maraknya informasi di Media Sosial ( Medsos) yang sulit dipertanggung jawabkan.

Perangkat teknologi canggih semacam handphone, telah bisa menjadikan seseorang sebagai wartawan. Dengan tanpa latar belakang pendidikan jurnalistik, mereka bersikap dan bertindak seperti wartawan.

Mereka bisa membuat berita dan menyebarluaskan informasi di medsos, IG dll. ” Namun yang jadi masalah,bila informasinya Hoax atau tidak benar, maka, urusannya adalah pidana murni. Mereka bisa dikenakan UU ITE,” papar Untung .

Hal serupa juga diutarakan pembicara lainnya, M.Sahid. Dia menilai, kecanggihan teknologi informasi semakin memudahkan seseorang menyebarluaskan informasi jelas nya. ( Tabrani / Dedy F )

Continue Reading
Advertisement

Trending