Nasional
Serbuan Vaksinisasi TNI AL Menyisir Masyarakat Pesisir Maritim di Kepulauan Terpencil.
Jakarta,Hariansentana.com – Serbuan Vaksinasi bagi Masyarakat Maritim yang telah dilaksanakan oleh TNI Angkatan Laut (TNI AL) selama ini sudah tercapai 85% sampai dengan 90%, maka kini Serbuan Vaksin TNI AL akan menyasar ke daerah-daerah yang laju vaksinasinya masih minim. Selasa, (3/8/2021)siang.
Demikian diungkapkan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M.di dampingin komandan pusat Hidro-Oseanografi TNI.AL.(Danpushidrosal).Laksamana Madya.TNI.Dr.Agung Prasetiawan.M.A.P. dan perwira tinggi di Lingkungan TNI.AL.kepada awak media sesaat setelah melepas keberangkatan Ekspedisi Jala Citra I “Aurora” di Dermaga Pondok Dayung, Komando Armada (Koarmada) I, Pelabuahan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Kasal menjelaskan bahwa sejak 23 Juni 2021 lalu telah diinstruksikan ke seluruh Jajaran TNI AL dan Pangkalan-pangkalan TNI AL untuk melaksanakan serbuan vaksinasi masyarakat maritim dimana sasarannya di Pelabuhan-pelabuhan umum, pelabuhan-pelabuhan perikanan, masyarakat maritim maupun pulau-pulau terpencil yang bisa didatangi dengan menggunakan KRI.
“Namun karena hingga kini sasaran masyarakat maritim sudah tercapai 85% sampai dengan 90% maka arah TNI AL mulai menyasar ke daerah-daerah yang laju vaksinasinya masih minim, seperti yang dilaksanakan di Cilegon beberapa waktu lalu, dimana baru 11% warga yang tervaksin, juga serbuan vaksin di Sumedang baru 17% warga yang tervaksin”, tutur Kasal.
Lebih jauh Laksamana Yudo menjelaskan 400.000 lebih dosis vaksin telah berhasil disuntikkan melalui Serbuan Vaksin TNI AL yang berasal dari Kemenkes yang jumlahnya terbatas, namun kegiatan vaksinasi tidak akan berhenti dan terus berjalan sesuai permintaan masyarakat.
“Kita punya vaksinator dan tenaga kesehatan namun vaksinnya kita minta ke Kemenkes melalui Puskes TNI,” ujarnya.
Sementara itu, disamping vaksin, TNI AL juga membantu pemenuhan kebutuhan oksigen. Kasal mengatakan KRI dr. Soeharso sudah seminggu sandar di Semarang untuk melayani rumah sakit-rumah sakit dan masyarakat karena Jawa Tengah produksi oksigennya minim. Sementara di Surabaya untuk membantu ketersediaan oksigen digunakan KRI Semarang yang sampai saat ini masih melayani masyarakat yang akan menukarkan tabung kosong dengan tabung yang telah terisi oksigen di Jalajaya.
“Sudah disiapkan tabung-tabung yang sudah diisi oksigen sehingga masyarakat tinggal menukar dan tidak perlu menunggu untuk mengisi yang butuh waktu sekitar 15-an menit,” ujar Kasal.
Pada kesempatan itu Kasal juga menjelaskan bahwa TNI AL telah menyiapkan rumah sakit darurat untuk isolasi pasien Covid di Gedung Dolos Jalan Kwini Jakarta dan di Surabaya di Lanmar Surabaya di Jalan Opak yang siap beroperasi. Sebelumnya rumah sakit darurat Dolos merawat 60 pasien tapi sekarang tinggal 7 pasien.
“Harapan saya walaupun sudah disiapkan namun kalau bisa jangan ada masyarakat yang sakit dan tidak perlu dirawat disitu, semoga masyarakat sehat semua dan tidak ada yang perlu dirawat,” harapnya.
Penulis : Sutarno.