Connect with us

Hiburan

Tanita Lepas Single Kedua “Baik-Baik Saja”

Published

on

Tania bersama Nugie dan Aan Story saat launching single kedua Baik Baik Saja di Lebak Bulus Jakarta Selatan. 

Jakarta, HarianSentana.com

Setelah sukses dengan debut single perdana Andai Kau Disini, kini Tanita Cahya Pramesti yang kerap disapa Tanita merilis single keduanya yang berjudul Baik-Baik Saja. Berbeda dengan debut-nya yang menceritakan tentang keinginannya untuk berbagi keindahan alam, single keduanya ciptaan Aan Story dan James Adam ini, bertemakan tentang hati yang dipatahkan namun tetap berusaha tegar dalam menghadapi masalah. Selain itu, dalam proses penggarapan single ini dibantu oleh Nugie dalam quality control.

Tanita sendiri merasa single kedua ini berbeda dengan lagu pertamanya yang dibuat langsung oleh Nuggie.Tanita mengaku single kedua ini adalah bentuk kemandirian dirinya dalam berkarya. untuk mencoba melepas bayang-bayang Nugie dalam karier bermusik.

“Dibanding single pertama lumayan beda, cukup beda, sangat berbeda. Yang pertama lebih ke alam, ya karena yang ciptain om Nuggie, dan single kedua ini lebih challenging, karena beda dari yang sebelumnya dan musiknya juga lebih grande, jadi buat aku pribadi lebih menantang cara nyanyinya single kedua ini adalah bentuk kemandirian aku dalam berkarya. Aku mau mencoba melepas bayang-bayang om aku (Nugie) dalam karier bermusik,” ungkap Tania, di rumah Kece Musik bilangan Lebak Bulus, Jakarta Selatan Senin (9/12/2019).

Butuh enam bulan untuk Tanita menyelesaikan single keduanya, dari proses lirik, rekaman, hingga membuat video clip yang ditayangkan di YouTube.
“Walaupun nggak bersama Om Nugie, tapi om tetap mendampingi dan mengawasi saat proses rekaman,” ungkap Tanita.

Nuggie selaku paman Tanita mengatakan, ia berusaha membebaskan Tanita dalam bermusik. Hanya saja, Nugie mendampingi dan memberikan masukan. Hal itu dilakukan agar dara 19 tahun itu bisa dewasa dalam bermusik. “Saya jujur enggak mau terlalu banyak mempengaruhi, kadang-kadang saya pengen dia melepaskan dari bayangan siapapun, itu aja yang pengen saya lihat,” ungkapnya.

Nugie menilai lagu “Baik Baik Saja” sangat melekat untuk Tanita diusianya saat ini. Nugie mengatakan, kalau lagu tersebut lebih dulu ia dengarkan. Kemudian, baru dirinya tawarkan ke keponakannya untuk dilangsungkannya proses rekaman. ‘Selama rekaman saya ikuti, memang lagunya tuh menyentuh dan dapet banget dinyanyikan sama Tanita. Makanya saya senang banget dia bisa melepas bayang-bayang siapapun di lagu ini,”ujar Nugie.

Sementara itu, Aan Story melihat bakat terpendam dari sosok Tanita sejak kecil. Ia pun menciptakan lagu untuk keponakan Nugie itu. Lagu bertemakan cinta dengan genre musik pop ballad ini, dianggap Aan sangat cocok dengan Tanita dari karakter suara yang dimiliki.

“Lagunya tentang cinta bagaimana perempuan dan lelaki yang sudah putus pacarannya. Tapi mereka tuh mau nunjuki mereka baik-baik saja walau sudah putus, dan saling mendoakan untuk kehidupan masing-masing,” terang Aan Story.

Editor: Pangihutan S

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Musik & Film

Nilam Topodade Vocal Studio (NTS) Jakarta, Asah Bakat Anak Bangsa di Bidang Musik.

Published

on

By

Jakarta, Hariansentana.com – Nilam Topodade Vocal Studio (NTS) Jakarta telah menjadi salah satu tempat lahirnya talenta-talenta berbakat di dunia musik Indonesia sejak didirikan pada tahun 2012. Berawal dari visi besar pendirinya, Rudy Lamando (Composer, Songwriter, Vocal Arranger, Musisi) dan Nilam Topodade, sekolah vokal ini hadir untuk mengasah bakat anak bangsa dan mencetak sumber daya manusia berkualitas di bidang musik.

Berbeda dengan sekolah musik lainnya, NTS Jakarta tidak mengusung nama besar atau bendera institusi terkenal. “Kami berdiri mandiri dengan mengoptimalkan sumber daya yang kami miliki. Kami tidak hanya mengajarkan teori, tetapi memastikan siswa mampu tampil dengan kualitas terbaik,” ujar Rudy saat diwawancarai.

NTS Jakarta menawarkan empat jenis kelas, yaitu Private Class (1-2 orang), Small Class (5-6 orang), Regular Class (di atas 7 orang), dan Choir Class. Menariknya, batas waktu pembelajaran di sini sangat fleksibel. “Siswa bisa belajar selama mereka merasa membutuhkan, dengan biaya yang disesuaikan,” tambah Rudy.

Tidak hanya untuk yang mampu secara finansial, NTS Jakarta juga memberikan kesempatan kepada siswa yang memiliki keterbatasan dana tetapi memiliki bakat besar. “Ini adalah tanggung jawab sosial kami. Kami ingin memberikan kesempatan kepada semua anak bangsa untuk berkembang,” tegas Rudy.

Meski terbilang baru, NTS telah mencatatkan berbagai prestasi, siswa siswinya telah menorehkan nama di panggung Nasional maupun International (Indonesian Idol, KDI, Indosiar, KWC Finland di Tokyo, Superstar Junior, BICF, IBCF, International Choir Festival, New Wave serta ajang bergengsi lainnya.

Choir NTS Jakarta juga mencatat prestasi gemilang, seperti juara 1 lomba paduan suara se-Jakarta di Emporium Pluit pada 2017. Tahun ini, NTS Jakarta bersiap mengirimkan siswa-siswanya ke berbagai kompetisi internasional di Singapura, Malaysia, dan Bangkok.

Adeline Lapian (Student dan Assistant Coach di NTS), menjelaskan bahwa pondasi dasar vokal menjadi fokus utama dalam pengajaran. “Ibarat membangun rumah, pondasi harus kuat agar rumah tidak mudah roboh. Kami melatih siswa menggunakan teknik dasar yang kuat, termasuk kontrol power dan pengelolaan emosi dalam bernyanyi,” paparnya.

Ian Delano (Student dan Assistant Coach), menambahkan bahwa kepercayaan diri siswa menjadi salah satu target utama. “Kami ingin setiap siswa berani tampil dan percaya diri, karena itu adalah kunci untuk sukses di dunia musik,” ucapnya.

Dengan berbagai pencapaian dan pengalaman, Rudy dan Nilam optimis bahwa NTS Jakarta akan terus berkembang dan melahirkan lebih banyak lagi talenta berprestasi. “Bagi yang tertarik bergabung, silakan kunjungi Instagram @ https://www.instagram.com/nilam.topodadevocalcoach
Semua informasi ada di sana,” pungkas Nilam.

NTS Jakarta, bukan hanya sekolah vokal, tetapi juga rumah bagi mimpi-mimpi besar di dunia musik.(***)

Continue Reading

Seni Budaya

Dari Indonesia untuk Dunia: PKT-GAMA Business Case Competition 2024 Hadir dengan Kompetisi Berskala Internasional
 

Published

on

Foto Tim Pemenang Kompetisi BCC PKT-GAMA Internasional 2024. (Sumber: Dok. KAFEGAMA)
 
Jakarta, Hariansentana.com – Kompetisi PKT-GAMA Business Case Competition (BCC) 2024 kembali hadir di  tahun ketiga dengan tema “Indonesia Food Sustainability”, kompetisi di tahun ini menjadi sangat khusus karena kompetisi ini dibuka dengan skala internasional yang menghadirkan  271 tim dari 62 universitas dalam negeri dan 12 universitas luar negeri.

Acara ini diselenggarakan oleh PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Keluarga Alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (KAFEGAMA), yang bertujuan untuk menginspirasi generasi muda menciptakan solusi inovatif dalam sektor pangan Indonesia.

Adapun Opening Ceremony telah dilaksanakan pada 11 November 2024 secara daring dengan dihadiri sekitar 500 peserta. Sambutan diberikan oleh Qomaruzzaman (Direktur Keuangan dan Umum PT Pupuk Kalimantan Timur), Dr. Frederica Widyasari Dewi (Ketua PP KAFEGAMA, Komisioner OJK), Prof. Dr. Didi Achjari (Dekan FEB UGM), Gumilang Aryo Sahadewo, Ph.D (Wakil Dekan FEB UGM), dan Dr. Eddiwan Danusaputro (CEO BNI Modal Ventura & Koordinator Program PKT-GAMA BCC 2024).
 
Selanjutnya, Dr. Edwin Hidayat Abdullah yang menjadi salah satu juri final BCC dan selaku Wakil Ketua Umum KAFEGAMA (Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi Gadjah Mada) mengutarakan harapan dari event BCC ini agar kita bisa melihat potensi ide-ide yang dikembangkan oleh generasi muda, bahwa ternyata banyak anak muda yang peduli isu global  dan sustainability yang kedua adalah pengembangan future talent lewat kompetisi ini.


 

Dr. Edwin Hidayat Abdullah (Wakil Ketua Umum KAFEGAMA). (Sumber: Dok. KAFEGAMA)


 
Senada dengan pemaparan di atas Candra Wijaya, MBA (Group Head Retail Banking Bank Shinhan Indonesia) selaku Ketua Pelaksana BCC sejak 2022 sampai dengan 2024, mengatakan sangat bangga bahwa lewat kolaborasi alumni KAFEGAMA, FEB UGM, serta Industri (PT.Pupuk Kaltim) dapat menghadirkan BCC event secara konsisten selama 3 tahun. BCC yang diinisiasi bersama ini  lebih dari sekadar kompetisi; ini adalah pengalaman transformatif. “Kompetisi ini tidak hanya tentang memecahkan kasus, tetapi juga membentuk pemikiran muda untuk mengambil alih masa depan Indonesia. Peserta akan memperoleh keterampilan berharga yang mempersiapkan mereka untuk peran kepemimpinan, membantu Indonesia mencapai tujuan jangka panjangnya.” Akhir kata saya sampaikan “mengakar kuat, menjulang tinggi” semoga semua ilmu dan pendidikan yang kita dapatkan dapat membawa impak kontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa Indonesia.
 
 
Tahun 2024 ini, GAMA BCC-PKT menghadirkan cakupan kompetisi yang diperluas dengan mengundang peserta internasional, memberikan perspektif global pada solusi yang diusulkan. Tim akan menjalani tahapan seleksi ketat, termasuk babak awal, tantangan kasus bisnis, dan final  di Jakarta.

Fokus kompetisi PKT-GAMA BCC adalah pada pengembangan kepemimpinan selaras dengan tujuannya untuk mengasah keterampilan presentasi mahasiswa, menjembatani pengetahuan teoritis dengan aplikasi dunia nyata, dan menumbuhkan bakat terbaik bangsa. Dalam tiga tahun, kompetisi GAMA BCC ini telah menjadi salah satu platform paling bergengsi di Indonesia untuk pengembangan akademik dan profesional.
 
Grand Final yang menjadi puncak acara digelar pada Minggu (24/11) berlokasi di Sasono Adhiguno, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Kompetisi PKT-GAMA BCC 2024 mencakup beberapa tahap, termasuk penyisihan awal, babak tantangan, dan grand final di Jakarta. Para finalis akan mempresentasikan ide mereka di hadapan para juri, termasuk nama-nama ahli dan praktisi seperti Edwin Hidayat Abdullah (Deputy of SOE Ministry 2015-2019), Muhamad Fariz Failaka (Senior Process Engineer PT Pupuk Kalimantan Timur), Dr. Yuanita Handayati (Dosen Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung), Andrew Tobing (COO Agri Fintech Crowde), Majus Luther Sirait (SVP Operasi 1, PT Pupuk Kalimantan Timur), Emilia Setyowati (Pakar Pangan & Pertanian – Bina Swadaya, Trubus Holding), Dr. Liu Lerwen (Associate Professor in Entrepreneurship, Nanyang Technological University Singapore), dan Muhajir Rofi’i (AVP Procurement of PT Rajawali Nusantara Indonesia) .
 
Usai semua tim bersaing ketat memaparkan ide dan inovasi terbaik, Tim Nyubi-Nyoba dari Telkom University berhasil memenangkan Juara 1 untuk kategori mahasiswa S1. Sementara, Tim 3mpower dari Institus Teknologi Bandung menjadi Juara 1 di kategori mahasiswa S2. Tim-tim yang berhasil menyajikan  ide inovasi solusi terbaik berhak mendapatkan total hadiah uang tunai sebesar Rp. 150.000.000,- .
 
Berikut adalah tim pemenang dari masing-masing kategori, yaitu Kategori Tim Undergraduate:
Juara Pertama: “NyubiNewbie Nyoba” – Universitas Telkom
Juara Kedua: “Bisa Bbisa” – Universitas Gadjah Mada
Juara Ketiga: “EcoTtechpreneurs” – Universitas Atma Jaya, Yogyakarta
Juara Harapan I: “KL Foodie” – National University of Singapore
Juara Harapan II: “Growth UP” – University of the Philippines – Dilmon
Best Speaker : Vidha Hiranya Astu Baboe -Universitas Atma Jaya Yogyakarta
 
Kategori Tim Graduate
Juara Pertama: “3mpower” – Institut Teknologi Bandung
Juara Kedua: “ÄquatorAquator” – Osnabrück University of Applied Sciences
Juara Ketiga: “Visionaries” – Universitas Indonesia
Juara Harapan I: “Food Forward” – Monash University Indonesia
Juara Harapan II: “Semua Rempah Indonesia” – Universitas Gadjah Mada
Best Speaker : Dian Sinthayani– Monash University Indonesia
 
Informasi lebih lanjut, kunjungi laman instagram @Kafegama.official @Gamabcc @Pupukkaltim_id
 

Continue Reading

Seni Budaya

Koops Udara I Gelar Kajian Fikih tentang Hutang Piutang.

Published

on

Jakarta, Hariansentana.com — Koops Udara I menggelar kegiatan ibadah rutin mingguan yang dilaksanakan setiap hari rabu dengan diisi Kajian Fikih tentang hutang piutang, yang dibawakan oleh Dr. KH. Mulyadi Efendi, M.A., bertempat di Mesjid Darussalam Makoops Udara I. (Rabu, 16-10-2024).

Dalam kesempatan tersebut Dr. KH. Mulyadi Efendi, M.A., menjelaskan terkait hutang piutang bahwa orang yang berniat sedekah yang menerimanya belum tentu benar-benar membutuhkan kebutuhan hidup yang sangat mendesak, tapi kalau orang yang sampai berniat pinjam/hutang biasanya karna benar-benar mendesak sesuai kebutuhan utama kehidupan yang diperlukan atau tidak mempunyai apa-apa yang kita dapat melihat langsung kondisi realita kehidupannya, lalu disaat tersebut kita memberikan utang ke orang tersebut maka pahalanya besar. “Selain itu hal tersebut merupakan bagian dari Ta’awun atau saling tolong menolong antar sesama manusia yang didasari pada hati nurani dan semata-mata mencari ridha Allah SWT” ujarnya.

Lebih lanjut Dr. KH. Mulyadi Efendi, M.A., menambahkan “Jika seseorang berhutang tapi tidak mau membayarnya dengan berbagai alasan yang padahal dia mampu untuk membayarnya, maka setiap harinya dianggap dosa. Hidupnya tidak akan berkah bagi orang-orang tersebut” tegasnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Pangkoops Udara I Marsda TNI Mohammad Nurdin, Kaskoops Udara I Marsma TNI Prasetiya Halim, S.H., Irkoops Udara I Marsma TNI Arifaini Nur Dwiyanto, M.Han., Para Pejabat Utama, Para Perwira, Bintara, Tamtama dan PNS Koops Udara I.

Ditempat terpisah, dilaksanakan juga kegiatan ibadah rutin mingguan bagi umat nasrani Makoops Udara I yang dipimpin oleh Pdt. Victor Erens, S.Th., bertempat di Ruang Rapat Denma Makoops Udara I.

Continue Reading
Advertisement

Trending