Connect with us

Olahraga

Taekwondo Kembali Gelar Diklat Wasit Nasional Kyorugi

Published

on

Bali, Hariansentana.com -Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) bekerjasama dengan Kemenpora RI kembali menggelar Diklat Wasit Nasional yang diselenggarakan di Hotel Mercure Harvestlan, Kuta Bali 9 – 14 November 2020.

Diklat wasit ini, masih rangkaian Diklat yang diselenggarakan bulan Oktober lalu. Diklat diikuti oleh 35 wasit nasional terpilih dari berbagai provinsi di Indonesia.

Menurut Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBTI Yefi Triaji, Diklat ini merupakan program yang diagendakan PBTI dalam rangka update berbagai materi perwasitan yang dikeluarkan oleh World Taekwondo (WT).

“Selain itu, kegiatan ini merupakan upaya PBTI dalam peningkatan kapasitas para wasit, agar mereka lebih well organize pada kapasitas leadership-nya sebagai wasit. Apakah sebagai Technical Delegate, CSB, Chief Referee, Review Jury (RJ), maupun sebagai Technical Assistant (TA),” ujar Yefi, Selasa (10/11).

“Kegiatan ini juga menjadi salah satu persiapan para wasit cabor taekwondo dalam menghadapi event-event resmi di tahun 2021 seperti, PON Papua, POPNAS, Sea Games, Asian Indoor Martial Art dan lain-lain, termasuk menyiapkan para wasit asal Indonesia ketika bertugas sebagai IR di event-event resmi internasional,” jelasYefi.

Sementara itu, dalam sambutanya Ketua Umum PBTI, Letjen TNI (Purn) H.M Thamrin Marzuki mengatakan bahwa wasit menjadi profesi penting dan amat strategis bagi sebuah pertandingan. Tak terkecuali pertandingan di cabor taekwondo. Di tangan wasitlah sebuah keputusan penting diambil tentang hasil dan nilai-nilai obyektifitas sebuah pertandingan.

“Sebesar apapun pertandingan dan sebaik apapun peraturan pertandingan, tidak akan menjadi berkualitas, apalagi dikenang oleh para atlet sebagai sebuah event yang membanggakan, jika di pertandingan itu, tidak dipimpin oleh wasit yang kompeten dan memiliki kemampuan sebagai pemimpin dan pengadil pertandingan dengan baik.” tegas Thamrin Marzuki.

Terkait dengan pemikiran itulah, menurut Thamrin Marzuki, PBTI senantiasa menempatkan peran dan fungsi wasit sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari program dan pembinaan, serta pengembangan prestasi taekwondo Indonesia. Karenanya, atlet, wasit dan sistem pertandingan menjadi instrumen penting dalam upaya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia.

“Dalam konteks peningkatan kompetensi inilah pendidikan dan kepelatihan para wasit menjadi formula yang terus dikembangkan, terus adaptif dengan perkembangan dan terus ditingkatkan kapasitas serta muatan materi keilmuannya. Sehingga ada proses kesinambungan, simultan dan terjaga kompetensi dan kredibiitas seorang wasit,” sambung Thamrin Marzuki.

Apalagi tambahnya, dasar kompetensi tersebut menjadi salah satu syarat karir professional praktisi taekwondo, yakni dari menjadi wasit daerah, wasit nasional dan kemudian menjadi wasit internasional. “Proses transformatif menjaga kualitas para wasit inilah yang menjadi tanggung jawab penting komisi perwasitan baik di PBTI maupun di Pengprov-Pengprov’” tegasnya lagi.

Lebih lanjut Ketua Umum PBTI berpesan kepada para peserta Diklat, selain harus mengikuti kegiatan ini dengan serius, ketua Umum berharap peserta atau para wasit juga bertanggung jawab ikut membagi pengalamannya kepada para junior wasit di daerah agar proses transformasi pengetahuan bisa berlangsung hingga ke para wasit di daerah masing-masing.

“Berikanlah mereka (para wasit di daerah) pengetahuan yang saudara terima disetiap Diklat dan penyegaran wasit yang dilselenggarakan, baik oleh PBTI maupun Kemenpora. Hal ini penting saya sampaikan agar tidak terjadi gap yang besar berkaitan dengan masalah regenerasi dan status para wasit, baik yang berstatus sebagai wasit daerah, wasit nasional hingga yang berstatus wasit internasional,” harap Ketua Umum.

Diklat dibuka oleh Sekretaris Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Dra. Marheni Dyah Kusumawati. MPd. Dalam sambutannya mewakili Menpora RI, dirinya mengucapkan terima kasih atas kerjasama Kemenpora dengan para cabor-cabor, khususnya cabor Taekwondo yang bisa menggelar Diklat ini di Bali. “Harapannya kepada peserta agar dapat menyerap materi sebaik-baiknya dan dapat mengembangkannya didaerah masing-masing,” harapnya.

Hadir juga dalam pembukaan, selain para peserta, Kepala Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga Provinsi Bali, Ketua Umum KONI Provinsi Bali, Ketua Harian Pengprov TI Bali dan para narasumber pemberi materi.

Olahraga

PIALA AFF 2024!! Shin, kalahkan Negeri ‘Layangan’

Published

on

By

SUDAH waktunya, ‘Coach’Shin! Sudah waktunya Jenderal Min Aung Hlaing! Apa hubungannya? Keduanya berbeda profesi, Shin Tae Yong (STY) adalah pelatih Timnas Indonesia. Sementara Min Aung Hlaing adalah pemimpin junta militer Myanmar. Hari ini STY beserta 23 pemain Timnas Indonesia bertolak ke Ibukota Myanmar. Yangon.

 Gaya bahasa "Alegori", 'Coach' Shin Tae Yong, kini berada dalam satu perumpamaan. "Hidup bagaikan roda, berputar. Terkadang di atas. Terkadang di bawah. "Coach" Shin, telah lima tahun melatih Timnas Indonesia. Semasa sulit, saat virus 'Korona' mendera Indonesia, memukul dunia. Memukul sepak bola.

Shin masuk di masa-masa sulit. Saat Timnas Indonesia adalah sebelah "mata" bagi: Thailand, Vietnam, dan Filipina. Atau dua pertiga mata oleh Malaysia, sejajar dengan Myanmar. Lalu, hampir terkejar Laos, Kamboja danTimor Leste.

 Betapa 'paria'nya sepak bola Indonesia ketika itu. Faktor dualisme PSSI (2015) yang sempat menyeret negeri ini ke rangking 191 dunia (2016), sangat miris. Bahkan, saat awal STY masuk (2019), posisi kita ada di 173 rangking FIFA.

 Tidak mudah membenahi fundamental sepak bola Indonesia. Tidak bisa instan, berbagai formula dicoba. Dari konvensional (vertikal), yang memang belum menghasilkan prestasi optimal. Menjuarai Piala AFF, misalnya.

Berlanjut ke format lateral,  meng-impor pemain-pemain keturunan Indonesia dari Liga Belanda, dengan hasil menggembirakan. Lolos ke putaran ke-3 kualifikasi Piala Dunia '26, untuk pertama kali dalam sejarah.

 Titik terang, pola lateral (horisontal) itu, berlanjut. Dengan posisi tiga klasemen sementara Group C, yang hanya terpaut satu angka dari peringkat dua group (sisa 4 'matchday' lagi). 

 Seperti diketahui, peringkat 1 dan 2 hingga "matchday" ke-10 Juni nanti, akan lolos langsung ke Piala Dunia 2026 (AS, Meksiko, Kanada).  Tugas "coach" Shin-lah yang meramunya.

 Prestasi mantan pelatih Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 ini, tergolong fundamental. Sikap PSSI yang sabar bersama 'ruang dan waktu', menunggu kerja dalam durasi "long term", kita acungi jempol. PSSI telah dewasa melihat "track record" Timnas fase ke fase. 

 Kegagalan temporer Timnas dalam piala-piala AFF di tangan STY, sebelumnya. Tidak membuat PSSI tergoda mengganti nakhoda. Seperti kebanyakan negara lain, saat Timnas-nya tumbang.

  Piala AFF 2020 adalah 'gawean' perdana Shin Tae Yong (STY), langsung membuat publik nasional "jatuh hati". Tak terkalahkan dalam empat tarung Group B, membuat Timnas menjadi juara Group dan lolos ke semifinal. 

  Semifinal 'leg' pertama, draw (1-1) dan menang 4-2 di 'leg ke-2 melawan Singapura, pasukan Shin melangkah ke partai pamungkas melawan Thailand.

 Apa boleh buat. Kalah 'tragis' 0-4 pada 'leg pertama, dan draw 2-2 di 'leg kedua, Thailand mengubur mimpi Shin untuk prestasi pertamanya menukangi Timnas Indonesia.

  SEA Games 2021, Shin hanya mempersembahkan medali perunggu. Hasil ini didapat, setelah kalah di semifinal 0-1 dari Thailand.

 Lagi-lagi Thailand, "Sang Raja" ASEAN yang mengubur mimpi persembahan Shin kepada rakyat Indonesia. Meskipun di perebutan perunggu menang lewat adu penalti melawan Malaysia, 4-3 (1-1), publik tetap sabar menunggu prestasi puncak Shin.

 Prestasi minor Shin kembali terjadi di AFF 2022. Draw 0-0 pada final 'leg pertama, Indonesia harus kalah 0-2 dari Vietnam di Stadion My Dinh (Hanoi) pada 'leg ke-2. Vietnam menjadi juaranya.
  Dua kejuaraan lagi, Shin juga gagal membawa Timnas juara. Bahkan  di Piala AFF U-19 (2022) ini, Timnas gagal terlalu dini. Tidak sampai ke semifinal. Berlanjut ke Piala Asia U-20 (2023), juga gagal.

 Keberangkatan Timnas menuju Piala AFF 2024, ke negeri yang kaya dengan: batu giok, batu parmata, minyak bumi, dan Gas alam ini, tentu penuh harapan dan keyakinan.

 Membawa serta dua 'striker' handal Raffael Struick dan Marselino Ferdinan. Ditambah dua palang pintu kokoh Asnawi Mangku Alam dan Pratama Arhan, pasukan STY kali ini, jauh lebih siap.

 Myanmar adalah negeri indah, berbentuk "layangan" (peta), tentu tak mau kalah. Meski negeri berpenduduk 62 juta berprestasi buruk akhir-akhir ini, mereka akan mencoba menaklukkan Indonesia.

 Bila di awal tulisan, saya menyebut pelatih Shin Tae Yong (STY). Juga menyebut Min Aung Hlaing. Itu hanya sekadar ilustrasi. Bahwa STY tidak takut menghadapi Timnas Myanmar. Sekalipun negeri ini dalam keadaan tidak baik-baik saja saat ini.

 Semoga Myanmar kembali menjadi negara demokrasi. Junta militer Jenderal Min Aung Hlaing diharapkan segera berdamai dengan pejuang demokrasi, Aung San Suu Kyi.

  Pastinya, Min Aung Hlaing akan menonton dari tribun Stadion Thuwunna.  Sambil berharap Timnas Myanmar menang. Ayo STY, menangkan tarung versus Myanmar, Senin (9 Desember), pukul 17.30 WIB.()

Oleh: Sabpri Piliang, WARTAWAN SENIOR

Continue Reading

Olahraga

Kaskoopsud I Buka Turnamen Tinju Dragon Head Championship Tahun 2024 di Kota Batam.

Published

on

Batam, Hariansentana.com — Panglima Koops Udara I Marsda TNI Mohammad Nurdin yang diwakili Kepala Staf Koops Udara I Marsma TNI Prasetiya Halim S.H., secara resmi membuka kegiatan Turnamen Tinju Dragon Head Championship Tahun 2024, yang bertempat di Infinity Beach Club Bengkong, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. (Sabtu, 19-10-2024).

Turnamen Tinju Dragon Head Championship ini diikuti 82 peserta tinju yang berasal dari Kota Batam dan Kota Tanjungpinang.

Dalam amanatnya Pangkoops Udara I yang dibacakan Kaskoops Udara I menyampaikan bahwa pertandingan ini merupakan ajang olahraga tinju yang diadakan oleh Komando Operasi Udara I (Koopsud I) yang bertujuan untuk meningkatkan semangat kompetisi dan menjalin silaturahmi serta memperkuat hubungan dengan masyarakat setempat melalui turnamen ini. “Kegiatan ini juga dalam rangka HUT TNI Ke-79 yang memperebutkan Piala Panglima Komando Operasi Udara I. Selain itu, untuk dapat melahirkan bibit-bibit atlet tinju berbakat yang kedepan dapat mengukir prestasi dalam lingkup nasional maupun internasional” jelasnya.

Dalam turnamen tersebut, atlet tinju profesional dari Lanud Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang – Kepri) Serda Teddy Chairudin Renwarin (berasal dari Maluku Tenggara yang juga atlet binaan langsung dari Camp MMA Tanjungpinang) berhasil meraih juara dan raih piala military boxer yang diserahkan oleh Kaskoops Udara I pada even tinju tersebut.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Asintel Kaskoopsud I, Danpom Koopsud I, Kasubdis Litpers Dispamsanau, Danlanud RHF didampingi Ketua PIA Ardhya Garini Cab.13/D.I Lanud RHF, Danlanud HNM, Ketua KONI Kepri, Kadispora Kota Batam dan Ketua KONI Batam.

Continue Reading

Olahraga

PLN Electric Run 2024 Banyak Diapresiasi, Begini Kata Para Juara

Published

on

By

Tangerang, Hariansentana.com –  Ajang PLN Electric Run 2024 sukses digelar dengan meriah di Scientia Square Park, Gading Serpong, Tangerang pada Minggu (6/10). Hal ini diakui oleh para juara dari ajang lari yang mengusung semangat penurunan emisi karbon tersebut.

Apresiasi muncul salah satunya dari Odekta Elvina Naibaho yang kembali menjadi Juara 1 kategori jarak 21K (half marathon) wanita dalam PLN Electric Run 2024. Menurutnya, event race yang digelar PLN ini sangat terstruktur dan memiliki fasilitas lengkap yang mendukung para pelari.

“Rasanya tentu senang dan bangga ya akhirnya kembali lagi di event yang terstruktur gitu. Dari menyanyi Indonesia Raya, terus doa, terus flag off, on time banget. Terus di setiap kilometer itu ada petunjuknya, marshallnya per 50 meter, kita sebagai pelari aman gitu,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Odekta menambahkan bahwa pemilihan lokasi event yang asri dan hijau makin membuat peserta nyaman dalam berlari.

“Lalu cuacanya sejuk. Satu hal juga plus yang paling saya apresiasi adalah minumnya itu per 2 kilo. Jadi sebelum kita haus kita sudah minum. Jadi dari mindset itu kita merasa nyaman saat berlari,” ujarnya.

Senada dengan hal tersebut, Juara 1 kategori jarak half marathon Pria, Robi Syianturi berpendapat bahwa ajang ini dapat meningkatkan prestasi olahraga lari. Atlet pemegang rekor half marathon nasional ini berharap, PLN Electric Run 2024 dapat berlanjut dan diperluas di berbagai daerah di Tanah Air.

“Luar biasa! Dari segi venue yang steril aman dan udara sejuk sehingga memungkinkan kita untuk berprestasi lebih baik lagi. Harapannya, event ini diadakan secara berlanjut dan lebih luas lagi,” ujar Robi.

Sementara itu, Juara 1 kategori master (40 tahun ke atas) jarak 10K Pria, Bambang Oktovianus merasa para peserta sangat antusias mengikuti ajang ini karena berlangsung dengan baik dan meriah.

“Acaranya cukup bagus dan sangat meriah. Sangat antusias para pelari untuk mengikuti acara ini,” terang Bambang.

Waliyanti, Juara 1 kategori master jarak 10K Wanita berharap keseruan ajang ini akan berlanjut pada tahun-tahun selanjutnya sehingga peminat olahraga lari dapat terus bertambah.

“Seru sih, steril, nyaman dan pokoknya enak. Harapannya semoga (PLN Electric Run 2025) dapat memberikan yang terbaik, lebih banyak peminatnya, lebih banyak pesertanya,” kata Waliyanti.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan PLN Electric Run 2024 tidak hanya sebagai ajang olahraga, tetapi juga membawa pesan kuat tentang kolaborasi dalam mendukung transisi energi dan lingkungan yang berkelanjutan.

“Melalui PLN Electric Run, Kami ingin mengajak seluruh peserta untuk berlari bersama. Tidak hanya demi kesehatan, tetapi juga demi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Ini adalah gerakan kolektif kita semua,” ujar Darmawan.

Darmawan juga menjabarkan bahwa melalui event yang diikuti sebanyak 6.470 pelari ini sukses berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon sebesar 14.363 kilogram CO2.

“Acara ini membuktikan bahwa melalui kegiatan kolektif, seperti berlari, kita bisa turut berkontribusi pada pengurangan emisi karbon,” pungkas Darmawan.(s)

Continue Reading
Advertisement

Trending