Gayahidup
Solidaritas Atasi Dampak Negatif Produk Tinggi Kandungan Gula dalam Bansos
Jakarta, Hariansentana.com – Pandemi Covid-19 tidak hanya merenggut kesehatan dan nyawa, tetapi juga menggerogoti perekonomian. Pemerintah memprediksi jumlah pengangguran dan angka kemiskinan Indonesia bisa naik. Dalam skenario terberat saat pandemi, jumlah warga miskin diperkirakan bisa bertambah 3,78 juta orang dan pengangguran bertambah 5,23 juta orang.
Meningkatnya jumlah penduduk miskin tersebut, dipastikan berdampak terhadap prevalensi stunting, yang merupakan prioritas program kerja pemerintah. Target pemerintah menurunkan stunting hingga 14% dinilai sulit dicapai apabila perhatian terhadap gizi anak di tengah masa pandemi Covid 19 ini berkurang.
Dalam diskusi media yang berlangsung melalui zoommeeting, pakar kebijakan publik Agus Pambagio menyayangkan, perhatian pemerintah terhadap stunting dan gizi buruk yang teralihkan akibat Covid 19. “Yang harus disadari, stunting ini dampaknya 30 tahun mendatang. Saat dunia makin kompetitif, anak-anak yang hari ini tidak cukup gizinya akan semakin terbelakang,” ujar Agus.
Disebutkan Agus, penanganan stunting dan gizi buruk seharusnya tidak lantas terhenti akibat pandemi. Sebab dapat tetap dilakukan melalui pemberian makanan tambahan (PMT) dan program bantuan pangan yang lebih tepat sasaran. Tepat sasaran yang dimaksud Agus bukan hanya penerima, namun juga komposisi isinya harus memenuhi kebutuhan gizi anak dan keluarga.
“Sekarang di dalam bantuan pangan atau sembako, ada produk tinggi kandungan gula seperti susu kental manis. Ini kan tidak tepat diberikan kepada masyarakat apalagi nanti jadi konsumsi anak-anak. Jadi saya harap hindari memasukan makanan yang tidak baik untuk pertumbuhan,” tegas Agus Pambagio.
Senada dengan Agus, dokter anak Dr. dr. Tubagus Rachmat Sentika, Sp.A, MARS mengakui sudah lumrah bagi masyarakat Indonesia menerima sembako berisi berbagai produk instan, termasuk susu kental manis. “Sekilas, bantuan ini terlihat meringankan masyarakat. Namun bila diperhatikan, bantuan untuk masyarakat dengan komposisi tersebut belum tentu meringankan beban keluarga. Saya sebagai dokter anak prihatin dengan adanya kental manis di dalam bansos, karbohidratnya lebih dari 46%. Ini dilarang dan nggak boleh untuk anak dibawah 18 tahun,” ujar dokter anak yang akrab disapa Rachmat ini.
Dalam kesempatan yang sama, dokter Rachmat turut menyampaikan kritik terhadap kebijakan pemerintah dimasa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ini. “Pemerintah mengurangi pelayanan kesehatan dasar seperti posyandu, puskesmas dan poliklinik yang tentu saja mengurangi program-program upaya kesehatan masyarakat (UKM). UKM ini seharusnya nggak boleh berhenti karena menyangkut program prioritas, salah satunya adalah stunting. Bayangkan, sudah ada 8 juta orang stunting, dan angka ini yang akan kita hadapi usai pandemi. _Refocussing_ anggaran akibat pandemi seharusnya diluar program-program prioritas pemerintah,” jelasnya.
Menjawab persoalan di atas, dr. RR. Dhian Probhoyekti SKM, MA, Direktur Gizi Masyarakat,Kemenkes RI mengatakan upaya penanganan stunting tetap dilakukan dengan protokol Covid 19. “Sosialisasi dan sebaran informasi melalui media sosial tetap dilakukan dan monitoring kesehatan dan gizi anak secara virtual. Selama ini kami juga melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pesan gizi seimbang yaitu pangan manis asin dan berlemak, termasuk mengenai bantuan sosial kalau ada yang berisi susu kental manis ya bukan buat balita, bukan juga untuk minuman tunggal,”jelas Dhian.
Disisi lain, anggota Komisi IV DPR RI Luluk Nur Hamidah menyayangkan adanya usulan Kementerian Pertanian untuk memangkas anggaran program kegiatan di daerah rawan pangan dan stunting. Pos anggaran itu sebelumnya terdampak pemotongan dalam rangka refocusing anggaran Pemerintah untuk penanganan Covid-19.
“Saya sangat menyesalkan adanya pemotongan anggaran di pos ini, karena nanti implikasinya akan jadi kacau balau. Anggaran pengentasan daerah rawan pangan sebelumnya sudah kecil, ini malah dipotong lagi lebih kecil,” ujar Luluk .
Politisi PKB ini mengatakan pemotongan anggaran tersebut dikhawatirkan berdampak terhadap ancaman peningkatan jumlah stunting pada masa mendatang. Padahal, dalam pidato Presiden Joko Widodo pada Oktober 2019 lalu, Pemerintah berjanji akan memprioritaskan pengentasan stunting dalam lima tahun mendatang.
“Stunting bukan hanya masalah kesehatan, bukan hanya domainnya masalah kementerian kesehatan, ini melibatkan semua. Karena apa? Salah satu indikator terkena stunting itu kan karena adanya gizi yang sangat buruk. Adnya gizi yang kronis, gizi yang buruk dan itu juga terkait akses pangan. Karena ada keterbatasan akses pangan, “ kata Luluk.
Tekno
Penerapan Robot dan AI untuk Membantu Tenaga Medis dalam Peningkatan Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit
INOVASI TEHNOLOGI – Presiden PTPI, Prof. Dr. Eko Supriyanto bersama robot delivery dan robot pelayanan, simbol inovasi teknologi di rumah sakit yang siap mengubah masa depan layanan kesehatan. (Sumber foto PTPI/Nadira Alya).
JAKARTA, HARIANSENTANA.COM — Rumah sakit merupakan tempat untuk menangani pasien dalam berbagai kondisi, mulai dari pendarahan, patah tulang hingga infeksi menular. Ruangan dengan radiasi tinggi, kamar yang memiliki udara yang terkontaminasi dengan penyakit infeksi, limbah dan sampah medis yang dikeluarkan setiap hari, serta tindakan yang memerlukan kecepatan dan akurasi tinggi, merupakan kejadian-kejadian di rumah sakit yang pasti kita dapati.
Hal tersebut diungkapkan Presiden Perkumpulan Teknik Pelayanan-Kesehatan Indonesia (PTPI), Prof. Dr. Eko Supriyanto melalui keterangannya kepada wartawan, Minggu (8/9).
“Meskipun dalam kondisi seperti ini, kita ingin rumah sakit merupakan tempat yang selamat bagi pengunjung dan tenaga kesehatan dari infeksi serta limbah dan sampah yang berbahaya dalam segala situasi. Ini tentunya sulit tercapai jika mengandalkan tenaga manusia yang harus bekerja 24 jam x 365 hari dalam satu tahun di tempat yang membahayakan. Kita ingin manusia bekerja secara selamat dan dalam batasan waktu yang wajar. Kita ingin para tenaga pembersih ruangan tidak menjadi pasien di rumah sakit karena tertular infeksi. Untuk itu, perlu ada bantuan alat atau robot yang menjadi pelengkap bagi tenaga pembersih, yang mampu membersihkan tempat-tempat yang berbahaya serta bekerja tanpa henti sepanjang hari,” tandas Prof. Eko.
Hal yang sama juga diperlukan untuk penjaga keamanan, lanjut Prof. Eko, penyedia informasi dan pengantar barang di rumah sakit. Sudah saatnya kita memberikan perlindungan dan kesejahteraan yang lebih baik bagi para pekerja dalam bidang ini. Robot-robot untuk menjaga keamanan, menyediakan informasi serta mengantar barang tanpa terbatas pada ruang dan waktu, sudah saatnya diimplementasikan untuk membantu manusia.
Selain untuk kepentingan non medis, robot juga telah digunakan untuk membantu tenaga medis dalam menangani pasien di rumah sakit sejak beberapa dekade terakhir. Upaya ini dilakukan untuk membantu tenaga medis mengerjakan prosedur pembedahan yang kompleks, berat dan memerlukan akurasi tinggi, seperti bedah saraf dan bedah tulang. Dalam bidang rehabilitasi medis, para Dokter juga sangat terbantu dengan adanya robot yang dapat menjadi alat pengangkat pasien dalam proses rehabilitasi stroke.
“Untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat pelayanan kesehatan untuk melihat lebih dekat dan berinteraksi dengan sebagian robot-robot diatas, maka Perkumpulan Teknik Pelayanan Kesehatan Indonesia (PTPI) bekerja sama dengan Badan Standarisasi Nasional, Kemenkes, Kemenperin, Bappenas dan Kantor Staf Presiden akan menyelenggaran pameran dan seminar terkait dengan penerapan robot dan AI di Smart Hospital yang akan diselenggarakan di SMESCO, Jakarta pada tanggal 17-19 September 2024. Selain dapat berinteraksi dengan robot-robot untuk pelayanan di rumah sakit, aplikasi AI di rumah sakit juga akan dipresentasikan oleh berbagai asosiasi dan industri baik dari dalam maupun luar negeri,” pungkas Pria, Kelahiran Kota Wali Demak, Jawa Tengah ini.
Jangan sampai ketinggalan! Anda bisa berinteraksi langsung dengan teknologi yang akan merevolusi layanan kesehatan.
Pameran dan seminar penerapan robot dan AI ini merupakan bagian dari Forum Teknik Pelayanan Kesehatan Internasional atau International Healthcare Engineering Forum (INAHEF) yang ketiga. (Red).
Daftarkan diri Anda sebagai pengunjung melalui tautan
https://bit.ly/Registration%20INAHEF2024.
Kunjungi situs resmi kami di www.inahef.com untuk informasi lebih lanjut. ****
Kesehatan
Perkuat Kemitraan Keberlanjutan, Mandiri Inhealth dan EMC Healthcare Pekayon Bekasi Jalin Kerjasama Digitalisasi Layanan.
Bekasi, Hariansentana.com – Rumah Sakit EMC Healthcare Pekayon Bekasi bekerja sama dengan PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (“Mandiri Inhealth”) dalam pemantapan digitalisasi layanan. Hal ini dilakukan untuk mendorong optimalisasi alur dan proses layanan kesehatan, sehingga lebih cepat, mudah, transparan dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pasien EMC Healthcare yang merupakan Tertanggung Asuransi Mandiri Inhealth.
Sejalan dengan komitmen kedua belah pihak dalam menerapkan bisnis yang berkelanjutan berdasarkan prinsip ESG (Environmental, Social, Governance). Pemantapan kerjasama digitalisasi layanan tersebut ditandai dengan penandatanganan MoU ( Memorandum of Understanding) yang diwakili oleh Direktur Operasional Mandiri Inhealth, Jenni Wihartini dan Direktur Sales & Marketing EMC Healthcare, drg. Nailufar, MARS di Rumah Sakit EMC Pekayon-Bekasi Kamis (5/9/2024).
Direktur Operasional Mandiri Inhealth Jenni Wihartini dalam dambutannya menyampaikan “Sejalan dengan misi Mandiri Inhealth untuk menjadi perusahaan asuransi kesehatan yang berkelanjutan, dengan adanya kerja sama ini semakin memperkuat langkah kami dalam mewujudkan digitalisasi di sektor kesehatan sehingga memberikan kemudahan dan kecepatan atas layanan kesehatan yang diterima oleh tertanggung.
Selain dampak positif tersebut, program digitalisasi ini juga sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan yaitu mendukung gerakan paperless.”
Sementara itu, drg. Nailufar, MARS menyatakan, “Kami menyambut baik program digitalisasi yang diluncurkan oleh Mandiri Inhealth ini, karena kami menyadari bahwa untuk dapat survive di tengah tantangan masa depan, transformasi digital merupakan hal yang utama.”
Program digitalisasi layanan yang dilakukan berupa penghubungan aplikasi kedua belah pihak melalui Application Programming Interface sehingga proses yang berlangsung menjadi lebih cepat, tepat, efektif, efisien dan real time.
Program digitalisasi layanan ini telah diimplementasikan di jaringan Rumah Sakit EMC Healthcare yaitu EMC Alam Sutera, EMC Cibitung, EMC Cikarang, EMC Pekayon, EMC Pulomas, EMC Sentul dan EMC Tangerang.
“Digitalisasi layanan ini dapat terlaksana atas kolaborasi dan kemitraan yang baik antara Mandiri Inhealth dan EMC Healthcare. Melalui kemitraan ini kiranya semakin menciptakan Industri Kesehatan yang senantiasa tepercaya dan memperhatikan penerapan ESG dalam
setiap proses bisnis dan layanan”, tutur Jenni.
Disrupsi digital terjadi dalam seluruh aspek kehidupan dan industri, termasuk industri kesehatan dan keuangan. Lebih dari sekadar mewujudkan layanan pelanggan yang prima dengan meningkatkan kemudahan dan kecepatan layanan, digitalisasi juga mendorong
dampak positif pada pencapaian kinerja ESG.
“EMC Healthcare berkomitmen untuk mengembangkan serta meningkatkan kualitas pelayan yang berfokus pada patient safety melalui 8 (delapan) unit rumah sakit yang kami miliki di wilayah Jabotabek.
Sebagai bagian dari EMTEK Group, kami sangat menyadari bahwa transformasi digital menjadi salah satu kunci bertahan dalam menghadapi berbagai tantangan bisnis rumah sakit di masa depan. Untuk itu, kami berkomitmen tinggi dalam mewujudkan cita-cita menjadi Digital Hospital”, ujar Nailufar.
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa transformasi digital EMC Healthcare dilakukan secara menyeluruh, salah satunya melalui implementasi sistem informasi rumah sakit yang terintegrasi (TrakCare) di delapan jaringan rumah sakit EMC Healthcare.
“Hal ini tak lain tujuannya semata-mata adalah untuk meningkatkan keselamatan pasien dan memaksimalkan kenyamanan pasien. Tentunya kemudahan menjadi hal yang didambakan pasien saat berkunjung ke rumah sakit”, tutup Nailufar.
Kesehatan
Waspadai Bahaya DBD di Sekitar Anda.
Bogor, Hariansentana.com – Demam Berdarah Dengue atau yang biasa disingkat menjadi DBD merupakan penyakit menular akibat virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Jentik nyamuk ini berkembang biak di air bersih yang perlu di waspadai.
Nurlaila warga RW 04/03 Desa Karang Tengah, mengaku curiga bak air di kamar mandi rumahnya terdapat cukup banyak jentik-jentik nyamuk. Khawatir jentik itu berasal dari nyamuk DBD, ia pun menyampaikan info tersebut kepada Ketua RT dan RW setempat melalui pesan singkat.
Dengan adanya informasi dari warga tersebut, Bidang Kesling pada Puskesmas Babakan Madang langsung menanggapi dengan mengerahkan Tim Survey ke lapangan, Kamis (22/8/2024) malam.
Dengan sigap kurang dari 30 menit berlalu ,datanglan dua orang petugas survey yang langsung memeriksa dan melakukan pengecekan keberadaan jentik nyamuk yang cukup banyak jumlahnya di dalam sebuah bak air berukuran sedang yang terletak di kamar mandi warga.
Menurut Aditiya dan Rifqi, bahwa tempat yang beresiko menjadi sarang nyamuk penyebab DBD antara lain tempat yang banyak airnya atau tempat penampungan air, seperti selokan, vas bunga atau pot tanaman, tempat minum hewan peliharaan, kolam renang, atau tempat sampah.
“Tidak semua jentik nyamuk itu DBD, tapi kita harus tetap waspada dan melakukan pola hidup bersih dan sehat bagi keluarga kita. Selain itu, bak air yang ada di rumah agar di kuras dan dibersihkan untuk mencegah jentik berkembang biak,’ jelas nya, saat melakukan pengecekan di salahsatu rumah warga RW 04 Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang.
Setelah memberikan penyuluhan, Petugas Survey Puskesmas Babakan Madang ini pun memberikan Bubuk Abate untuk ditaburkan di bak-bak air guna mencegah berkembang biaknya jentik-jentik nyamuk.
Sementara, Ny. Nurlaila warga RW 04 mengaku berterima kasih karena Tim Survey Jentik Nyamuk telah gerak cepat menyambangi rumah warga di Desa Karang Tengah. “Anak saya juga lihat ada nyamuk yang kakinya belang putih di Bak Air, makanya saya lapor ke RT/RW,” papar nya.
Untuk diketahui, virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus ini dapat menyebabkan gejala demam, nyeri sendi, nyeri otot, dan apabila tidak tertangani dengan baik dapat mengakibatkan sindrom syok dengue dengan risiko pendarahan serius. (Tabrani / Dedy F)
-
Peristiwa4 days ago
Dua Geng Bentrok di RTH Kalijodo Penjaringan Jakarta Utara.
-
Peristiwa2 days ago
DPRD DKI Jakarta Minta Inspektorat Tindak Tegas Terhadap ASN yang Bermain di Bangunan Bermasalah di Sunter Agung.
-
Ibukota7 days ago
Funbike ke – ll 2024, Pokja PWI Walikota Jakut Suguhkan Motor Listrik Mewah Untuk Peserta
-
Ibukota5 days ago
Heru Budi Imbau Kantor Sekitar GBK Terapkan WFH pada 5 September 2024.