Connect with us

International

Soal Natuna, China Tak Peduli Indonesia Terima atau Tidak

Published

on

Beijing, HarianSentana.com – China mengklaim perairan di dekat Kepulauan Natuna sebagai Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)-nya, sehingga tidak peduli reaksi Indonesia yang tidak bisa menerima klaim tersebut.
“Apakah Indonesia menerimanya atau tidak, itu tidak dapat mengubah fakta objektif bahwa China memiliki hak dan kepentingan di wilayah laut yang relevan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang dalam briefing reguler hari Kamis di Beijing, seperti dikutip South China Morning Post, Jumat (3/1/2020).
Menurutnya, posisi China sejalan dengan hukum internasional, termasuk Konvensi PBB tentang Hukum Laut atau dikenal sebagai UNCLOS 1982.
Pernyataan Geng adalah respons terbaru China setelah Indonesia memprotes keras perilaku Beijing di Laut China Selatan yang tidak konsisten dengan hukum internasional yang mengatur perselisihan maritim.
Sebelumnya Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan bahwa klaim China atas ZEE itu dengan alasan bahwa armada Beijing telah lama beraktivitas di sana merupakan dalih yang tidak memiliki dasar hukum.”Tidak pernah diakui di bawah UNCLOS 1982,” kata kementerian dalam sebuah pernyataan hari Rabu.
Pernyataan itu menyusul protes lain dari Jarkata setelah Beijing mengirim kapal Penjaga Pantai (Coast Guard) secara ilegal ke perairan teritorial Indonesia di Natuna. Tindakan itu menandai pelanggaran kedaulatan Indonesia, sehingga Kementerian Luar Negeri memanggil duta besar China di Jakarta untuk menyampaikan protes keras.
Jakarta mengatakan klaim Beijing atas wilayah Laut China Selatan ditolak pada tahun 2016 setelah Filipina memenangkan klaimnya di Pengadilan Arbitrase Permanen di Den Haag, Belanda. Beijing mengabaikan putusan itu.
Jakarta telah berulang kali berselisih dengan Beijing mengenai hak menangkap ikan di sekitar Kepulauan Natuna. Aparat berwenang pernah menahan para nelayan China dan memperluas kehadiran militernya di sana.
Beijing juga telah mengklaim Kepulauan Spratly, wilayah di Laut China Selatan yang jadi sengketa antara China, Taiwan, Vietnam, Filipina, Malaysia dan Brunei. Kepulauan Natuna terletak sekitar 1.100 kilometer (684 mil) sebelah selatan Kepulauan Spratly, sehingga Beijing menganggap wilayah sekitar itu merupakan ZEE-nya.(stn)

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

International

Mentan Mewakili Presiden RI Ucapkan Belasungkawa Pada Rakyat Vietnam

Published

on

HANOI, HARIANSENTANA.COM — Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman tiba ke Hanoi Vietnam pada Rabu, 25 Juli 2024 untuk menghadiri penghormatan terakhir meninggalnya tokoh besar nasional Vietnam Nguyen Phu Trong yang meninggal dunia pada usia 80 tahun pada Jumat (19/7/2024).

Kehadiran Mentan kali ini untuk mewakili pemerintah Indonesia untuk menyampaikan bela sungkawa secara langsung pada keluarga dan rakyat Vietnam atas nama pemerintah Indonesia. Mentan hadir didampingi Denny Abdi, Duta Besar Republik Indonesia untuk Vietnam.

Mentan Amran juga menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada Perdana Menteri Vietnam, Pham Minh Chinh di Wisma Duka Negara yang terletak di jantung kota Hanoi, bersama dengan para delegasi dari berbagai negara sahabat.

“Atas nama Pemerintah dan Rakyat Republik Indonesia, izinkan saya menyampaikan simpati dan belasungkawa yang tulus kepada partai, pemerintah dan rakyat Republik Sosialis Vietnam, serta kepada keluarga yang ditinggalkan atas meninggalnya tokoh besar Vietnam, H.E. Tuan Nguyen Phu Trong,” kata Mentan Amran.

Mentan melanjutkan Nguyen Phu Trong memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan persahabatan dan hubungan kedua negara, membuka jalan untuk lebih memperkuat kemitraan strategis antara Indonesia dan Vietnam. Bagi pemerintah Indonesia, almarhum adalah seorang negarawan luar biasa yang kepemimpinan dan kontribusinya akan selalu dikenang.

“Terimalah belasungkawa terdalam kami selama masa sulit ini dengan hormat dari pemerintah Indonesia,” lanjut Mentan.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Nguyen Phu Trong.
Menurut Presiden, Indonesia dan Vietnam telah menjalin kemitraan strategis selama hampir 11 tahun terakhir, dan kedua negara ini telah menjalin hubungan diplomatik sejak 1955. Isu ketahanan pangan juga menjadi perhatian khusus kedua negara sahabat, dan telah dilakukan dengan mendorong investasi dan kolaborasi bidang pertanian dan perikanan. Hal ini dilakukan untuk ketahanan pangan kedua negara.

Continue Reading

International

Pangkoopsudnas dan Chief of Staff Inggris Bahas Peluang Kerjasama TNI AU – RAF

Published

on

Hickam Hawaii, Hariansentana.com — Disela-sela kegiatan Pacific Air Chiefs Symposium 2023 (PACS 2023), di markas PACAFHawaii, Panglima Kamando Operasia Udara Nasional (Pangkoopsudnas) Marsdya TNI M.Tonny Harjono, S.E., M.M., melakukan pertemuan bilateral dengan Chief of Staff Royal Air Force – (RAF), Air Chief Marshal Sir Richard Knighton, Rabu (15/11/2023).

Pertemuan yang berlangsung hangat, kedua pejabat AU membahas peluang kerjasama kedua angkatan udara.

Beberapa peluang kerjasama yang dibahas mulai dari pertukaran dan kunjungan perwira, hingga pendidikan dan pelatihan.

Turut mendampingi Pangkoopsudnas, Asops Kas Koopsudnas Marsma TNI Ian Fuady. (***)

Continue Reading

International

Pacific Air Chiefs Symposium ’23. Pangkoopsudnas Berbagi Pengalaman, TNI AU Laksanakan HADR di Turkey

Published

on

Hickam AFB Hawaii, Hariansentana.com — Hari kedua Pacific Air Chief Symposium,(PACS), yang berlangsung di markas PACAF Hawai, Amerika Serikat, para peserta melakukan sesi diskusi panel.

Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Pangkoopsudnas) Marsdya TNI M.Tonny Harjono, S.E., M.M., yang hadir mewakili Kasau, tampil sebagai salah satu panelis, Selasa (14/11/3023).

Dalam materinya, Pangkoopsudnas menyampaikan topik pengalaman TNI AU dalam pelaksanaan operasi kemanusiaan bantuan gempa ( Humanitarian Assistance and Disaster Relief – HADR) di Turkey, tahun 2023.

Panel diskusi berjalan sangat menarik dan menghasilkan berbagai ide dan saran tentang HADR dari para peserta.

Sebelumnya, para peserta disuguhi fly pass pesawat C-17 Globe Master dan F-22 Raptors milik US Air Force. Setelah itu, juga dilakukan Honor Cordon atau jajar kehormatan.

Commander of Pacific Air Forces, General Ken Wilsbach menyampaikan selamat datang kepada peserta simposium, di Markas Besar PACAF, Hawaii.

Sebanyak 23 Pemimpin Angkatan Udara di Kawasan Indo Pasifik hadir dalam acara yang akan berlangsung hingga 16 November 2023. Para pemimpin AU sepakat dan terikat oleh satu keinginan penggunaan kekuatan udara secara efektif dalam rangka mendukung tujuan nasional, regional dan global, serta melindungi segenap penduduk di kawasan dengan kompleksitas yang sangat tinggi.

Dalam PACS 2023, seluruh pimpinan AU, juga akan berdiskusi untuk mengatasi ancaman dan tantangan apapun ke depan, dalam rangka menjamin kawasan Indo Pasifik yang bebas dan terbuka. Berbagai sesi diskusi juga laksanakan, mulai isu Regional Security, Air Domain Awareness, hingga Humanitarian Assitance and Disaster Relief (HADR).

Continue Reading
Advertisement

Trending