Connect with us

Pendidikan

Rektor Unhan : Universitas Pertahanan Setara Dengan Unhan Internasional

Published

on

Bogor, Hariansentana.com – Untuk program kedepan Unhan sudah mulai masuk akreditasi Internasional. Unhan harus menjadi Universitas Pertahanan yang setara dengan Unhan Amerika Serikat, Unhan Inggris, Unhan Perancis, Unhan Rusia, China, Jepang dan lain sebagainya.

Demikian Hal tersebut diungkapkan Rektor Unhan RI Laksamana Madya TNI Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., DESD, ASEAN Eng. usai mendampingi Menhan RI Membuka Upacara Pembukaan Pendidikan Program Vokasi Diploma III (D-3), Sarjana (S-1), Magister (S-2) dan Doktoral (S-3) Serta Kenaikan Pangkat dan Tingkat Kadet Mahasiswa Program Vokasi Diploma III (D-3) dan Sarjana (S-1) Unhan RI TA.2022/2023, di Kampus Unhan RI, Kawasan IPSC, Sentul Bogor, Jawa Barat.Jumat (2/9/2022).

Rektor Unhan RI mengatakan, Unhan akan menyiapkan progaram studi kelas Internasional.

“Saat ini sudah ada beberapa, ada 4 kelas Internasional. Tahun depan kita buka lagi kelas Internasional,” ujarnya.

Untuk level S1 lanjutnya, kita akan menerima lulusan SMA dari negara-negara Asean.

“Jadi lulusan SMA dari Asean yang terbaik dari Malaysia, Laos, Kamboja, Singapura dan lain sebagainya. Nanti akan menjadi kadet mahasiswa di Unhan RI,” lanjutnya

Kuota yang diprogramkan?

Untuk kuota programnya, kalau dari prosentasenya kira kira 65 35. Yaitu 65 persen dari lokal, 35 lagi dari luar.

“Jadi lulusan terbaik SMA di Indonesia akan bersaing dengan lulusan terbaik di negara – negara Asean untuk ke Unhan RI,” tambahnya.

Lebih lanjut Rektor Unhan mengatakan, Unhan mengunakan kurikulum Internasional. Mengunakan materi dan buku-buku dan pelajaran internasional. Kalau dosesnnya campur dan mengutamakan dosen dari kita (RI). Kita utamakan dosen dari Indonesia standar Internasional.

“Untuk S1nya kita sangat proposional semuanya harus IQ 120 ke atas, sehat, sama dengan tes militer mengunakan standar kemiliteran Akademi Militer.”

Rektor Unhan berharap, nantinya Kementerian Ristek untuk mengizinkan kami menambah fakultas dan program program studi, supaya sesuai dengan rencana ke depan untuk akreditasi internasional,” harapnya.

“Semua lulusa Unhan langsung jadi perwira TNI sama seperti Akademi Militer,” pungkasnya.

Pendidikan

Perkuat Literasi Garut, Perpusnas Berikan Bantuan Buku dan Gedung Perpustakaan

Published

on

Garut, Hariansentana.com – Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) memberikan bantuan Bahan Bacaan Bermutu (BBB) kepada Kabupaten Garut.

Bantuan disalurkan di 15 lokus dengan rincian sembilan lokus untuk perpustakaan desa dan enam lokus untuk Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Selain itu, dilaksanakan juga proses peletakan batu pertama perluasan Gedung Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Garut yang menggunakan Dana Alokasi Fisik (DAK) Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp5,2 miliar yang terdiri dari perluasan gedung senilai Rp4,5 miliar, perabot sebesar Rp500 juta, dan koleksi sebesar Rp200 juta.

Dalam sambutannya, Kepala Perpusnas, E. Aminudin Aziz, menyampaikan bantuan BBB yang diberikan merupakan komitmen Perpusnas dalam upaya peningkatan literasi meskipun menghadapi rekonstruksi anggaran.

“Bantuan untuk masyarakat apalagi terkait dengan masalah peningkatan literasi, tidak kami kurangi sedikit pun. Saya sampaikan anggaran yang dipotong adalah untuk perjalanan dinas, rapat-rapat di luar kantor. Untuk bantuan perpustakaan di desa, kelurahan tidak satu sen pun kami yang kami kurangi,” tuturnya di Garut, Jabar, pada Jumat (13/6/2025).

Lebih lanjut, Kepala Perpusnas menjelaskan bantuan BBB dapat mendukung pelaksanaan tiga program prioritas Perpusnas yaitu peningkatan budaya baca dan kecakapan literasi, pengarusutamaan naskah kuno Nusantara dan standarisasi akreditasi perpustakaan.

“Program tersebut dapat dikerjakan bersama-sama, dengan supervisi dari Komisi X DPR RI, dukungan penuh dari Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dalam operasional perpustakaan desa. Tahun ini kami menambah lokus perpustakaan di tempat ibadah bekerja sama dengan Kementerian Agama, ada sekitar 2.700 lokus untuk perpustakaan di rumah ibadah yang kami berikan bantuan buku,” jelasnya.

Kepala Perpusnas juga menekankan kembali pentingnya kebersamaan berbagai pihak dalam menjalankan program penguatan budaya baca dan literasi. Menurutnya, dukungan perangkat daerah seperti bupati, camat, kepala desa, dan tokoh masyarakat dalam membentuk komunitas baca akan sangat berguna.

“Ketika mengunjungi Tasikmalaya, ada Kampung Literasi dan Sadar Tertib Arsip (KALISTA) yang luar biasa di mana setiap RT punya pojok baca dan ini menggerakkan ibu-ibu, bapak-bapak di wilayah itu untuk menjadi fasilitator, menjadi relawan,” tuturnya.

Terkait dengan relawan, lanjutnya, Perpusnas telah meluncurkan program Relima (Relawan Literasi Masyarakat) di 189 kabupaten kota. Selain itu, ada program KKN Tematik Literasi yang bekerja sama dengan perguruan tinggi yang akan menggerakkan 15.000 mahasiswa di 1.000 lokus sehingga ada keterlibatan masyarakat, pemerintah dan dunia pendidikan.

Selain itu, Kepala Perpusnas menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Garut beserta seluruh jajaran pemerintah daerah yang telah mendukung program-program Perpusnas.

“Saya sampaikan terima kasih kepada Bapak Bupati dan seluruh jajaran atas dukungannya. Tidak besar anggaran yang kami berikan hanya 5,2 miliar untuk Kabupaten Garut. Namun kami berharap, ini bisa menjadi kontribusi kami dalam membantu pembangunan di kota Garut,” ujarnya.

Anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, menekankan pentingnya dukungan pemerintah daerah Kabupaten Garut dalam menjadikan perpustakaan daerah Kabupaten Garut menjadi sarana belajar dan kunjungan.

“Perluasan gedung perpustakaan melalui DAK Fisik bersumber dari APBN, jadi kami juga mohon bantuan Pak Bupati dari APBD-nya. Seperti misalnya berkolaborasi dengan Sistem Informasi Perbukuan Indonesia (SIBI), salah satu program pemerintah pusat yang sifatnya gratis dan bisa diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Kabupaten Garut, Abdusy Syakur Amin, berharap perluasan gedung perpustakaan kabupaten Garut akan menjadi ekosistem pengetahuan, ekosistem wawasan yang memberikan manfaat banyak bagi masyarakat.

“Perpustakaan bukan hanya sebagai tempat untuk membaca tetapi juga tempat untuk berdiskusi dan berdialog sehingga jika kita memiliki tempat yang representatif, tidak aneh kalau orang suka berkunjung ke sini untuk sekadar berdiskusi, bertukar pikiran, bertukar ilmu pengetahuan,” pungkasnya.

Selain Kabupaten Garut, Kepala Perpusnas melakukan rangkaian kegiatan pemberian BBB dan DAK Nonfisik di Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis serta mengunjungi TBM, perpustakaan desa, dan perpustakaan rumah ibadah. Dalam kegiatan tersebut, turut mendampingi Sekretaris Utama, Joko Santoso dan Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus, Nani Suryani.

Kota Tasikmalaya mendapat BBB untuk TBM sebanyak dua lokus yaitu TBM Sang Pencerah dan TBM Imah Kabingah serta DAK Nonfisik sebesar Rp750 juta yang terdiri dari program publik sebesar Rp622 juta, pembinaan dan pendataan sebesar Rp112.500.000, serta operasional layanan perpustakaan Rp15.500.000.

Sementara itu, Kabupaten Ciamis menerima Bantuan BBB di 91 lokus yang terdiri dari perpustakaan desa sebanyak 53 lokus, TBM sebanyak 26 lokus, dan perpustakaan rumah ibadah sebanyak 12 lokus.

Perpusnas juga memberikan DAK Nonfisik kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ciamis sebesar Rp539.258.000, yang terdiri dari program publik sebesar Rp439.347.500, pembinaan dan pendataan sebesar Rp74.981.500 serta operasional layanan perpustakaan sebesar Rp24.929.000

Continue Reading

Pendidikan

Mahasiswa Ajak Generasi Z, Lebih Waspada Terhadap Rayuan Kerja di Luar Negeri yang Ditawarkan Agen Ilegal

Published

on

By

JAKARTA, HARIANSENTANA.COM – Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) memperingatkan kepada generasi muda terkait maraknya praktik Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang kini kian canggih dan memanfaatkan modus scammer dan judi online.

Sasaran utama dari kejahatan ini adalah kelompok Gen Z yang dinilai cukup rentan terhadap manipulasi digital. Kegiatan diikuti oleh peserta dari perwakilan mahasiswa berbagai kampus dan Gen Z dengan jumlah sekitar 150 orang, juga iikuti perwakilan cabang PB PMII baik Luring maupun Daring via zoom.

Melalui keterangannya, Rabu (4/6), Ketua Bidang Ketenagakerjaan PB PMII, M Razik Ilham mengungkapkan bahwa, para pelaku TPPO kini semakin memanfaatkan perkembangan teknologi untuk menjebak anak muda. Merujuk data Kementerian Luar Negeri, tercatat sekitar 7.000 kasus TPPO terjadi dalam lima tahun terakhir.

“Kita semua tentu harus bekerja keras, mencegah dan waspada terhadap kejahatan semacam itu,” ujar Razik dalam Diskusi Panel bertema Ancaman Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Modus Scammer bagi Gen Z Indonesia, yang digelar di Aula Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA), Matraman Jakarta, Selasa (3/6/2025).

Korban TPPO scamer Sdr. Panji Apriana dari Bekasi, memberikan testimoni tentang perjalanan hidup sebagai korban scamer yang awalnya dijanjikan bekerja diluar negeri secara mudah cukup menggunakan paspor dengan iming-iming gaji yang tinggi antara Rp. 5-10 Juta, namun kenyataannya tidak sesuai harapan bahkan mendapatkan perlakuan kekerasan phisik.

Diceritakan, ppada Oktober 2022, korban mendapat tawaran bekerja di Myanmar dari tetangga hanya modal punya paspor dan iming-iming gaji Rp.10 juta/bulan.

Pada Oktober 2022, korban mendapat tawaran bekerja di Myanmar dari tetangga hanya modal punya paspor dan iming-iming gaji Rp.10 juta/bulan.

Dalam kesempatan yang sama, Diplomat Ahli Madya Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Nurul Dewi Saraswati menjelaskan bahwa, para korban TPPO di sektor penipuan daring berasal dari berbagai lapisan masyarakat. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi dan kondisi ekonomi yang cukup baik.

“Minimnya lapangan kerja menjadi salah satu pemicu utama banyaknya individu yang tergoda untuk bekerja di bidang yang ternyata terkait dengan kejahatan perdagangan orang,” kata Nurul.

Ia menambahkan, rentang usia 18 hingga 35 tahun menjadi kelompok paling rentan karena memiliki keterampilan digital yang justru sering dimanfaatkan oleh pelaku untuk memperdaya.

Lebih lanjut, Nurul menyampaikan bahwa, Kementerian Luar Negeri memiliki layanan khusus bagi korban TPPO, antara lain pemberian perlindungan, aduan korban dan bantuan pemulangan ke Indonesia, hingga penerbitan dokumen perjalanan sementara bagi korban yang kehilangan paspor.

“Selain itu, Kemlu juga menjalin koordinasi dengan aparat keamanan untuk menindak pelaku dan menyelenggarakan kampanye kesadaran publik terkait bahaya perdagangan orang,” ujarnya.

Acara seminar ini turut dihadiri oleh Plt Rektor UNUSIA, Dr. Syahrial Syarif, M.PH, P.Hd, yang merasa cukup gembira, karena PB PMII yang sudah konsern dengan bidang Ketenagakerjaan, bukan hanya mengangkat sisi kemanusiaan tetapi bagaimana mempersiapkan generasi terampil siap kerja.

Sedangkan beberapa nara sumber lain diantaranya Dr. Ahsanul Minan (Staf Khusus Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia) memberikan Materi tentang Ancaman TPPO Modus Scamer Bagi Gen Z Staf Khusus Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Ahsanul Minan.

Dosen Hukum Pidana UNUSIA, Setya Indra Arifin menyampaikan materi tentang perlu tidaknya usulan dan rekomendasi Terhadap Modus Kejahatan Baru TPPO untuk Revisi UU 21 Tahun 2007 Tentang TPPO. Sedangkan Muhammad Yassir (Assisten Project Organisasi Internasional untuk Migrasi – OIM Indonesia) memberikan materi perihal: Kerangka Hukum Tindak Pidana Perdagangan Orang.

Nara sumber lainnya yaitu Ahmad Faisol, dari Sekjen APJATI menyampaikan ulasan tentang Peran advokasi penegakkan hukum oleh APJATI dan Kolaborasi Pemerintah serta peningkatan kompetensi PMI melalui P3MI) serta partnership kampus. Pemateri terakhir disampaikan via zoom meeting perwakilan dari Migrant Care, yaitu Harsono yang memberikan materi tentang Peran Civil Society Dalam Pencegahan dan Pendampingan Terhadap Korban. (Red).

Continue Reading

Pendidikan

Unhan RI Selenggarakan Wisuda Program Sarjana, Magister, dan Doktor Tahun Akademik 2025

Published

on

Bogor, Hariansentana.com – Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) menyelenggarakan Sidang Senat Terbuka dalam rangka Wisuda Program Sarjana, Magister, dan Doktor Tahun Akademik 2025 di Sentul, Bogor Kamis (24/4/2025).

Acara ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan akademik 426 lulusan yang terdiri dari 11 Doktor (S-3), 341 Magister (S-2), dan 74 Sarjana (S-1).

Acara dihadiri oleh Wakil Menteri Pertahanan RI Marsekal Madya TNI (Purn) Donny Ermawan T., MDS, MSP, Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Letnan Jenderal TNI (Purn.) Jonni Mahroza, S.I.P., M.A., M.Sc., Ph.D., serta para pejabat dari Kementerian Pertahanan, lembaga negara, akademisi, dan keluarga wisudawan.

Prosesi dimulai dengan pembukaan sidang senat, diikuti sambutan dari Rektor dan Wakil Menteri Pertahanan RI, dilanjutkan dengan pemberian piagam penghargaan kepada tujuh wisudawan terbaik dari masing-masing program studi, termasuk satu perwakilan mahasiswa mancanegara. Momen ini menjadi simbol apresiasi atas dedikasi dan prestasi luar biasa para lulusan selama menempuh pendidikan di Unhan RI.

Dalam amanatnya, Wakil Menteri Pertahanan RI menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian para wisudawan dan menekankan bahwa tantangan global saat ini menuntut lulusan untuk menjadi agen perubahan yang memiliki integritas, semangat patriotisme, dan pemikiran strategis.

Beliau menyatakan bahwa para wisudawan merupakan harapan masa depan bangsa dan mengimbau mereka untuk menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi masyarakat dan negara.

Wamenhan juga menyoroti pentingnya penguasaan teknologi pertahanan seperti kecerdasan buatan, sistem persenjataan modern, dan pengawasan digital sebagai respons terhadap ancaman non-konvensional. Dalam konteks ini, Unhan RI diharapkan terus menjadi motor penggerak dalam mencetak sumber daya manusia unggul di bidang pertahanan nasional.

Rektor Unhan RI menekankan bahwa para lulusan Unhan bukan hanya diharapkan unggul secara akademik, tetapi juga dipersiapkan untuk menjadi pemimpin strategis di berbagai sektor.

Ia menyatakan bahwa gelar yang diraih para lulusan bukan sekadar simbol pencapaian intelektual, melainkan merupakan amanah untuk memperkuat sistem pertahanan dan keamanan nasional.

Dengan semangat Bela Negara, Unhan RI menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian demi menghasilkan lulusan yang siap menjawab tantangan zaman serta memberikan kontribusi nyata bagi ketahanan nasional Indonesia. (***)

Continue Reading
Advertisement

Trending