Connect with us

Nasional

Redam Covid-19, BELAIN Dukung Gerakan Social Distancing

Published

on

Jakarta, HarianSentana.com – Bela Indonesia Gerakan Pilar Bangsa (BELAIN) mendukung penuh respon mitigasi resiko pandemi virus Corona yang terus diupdate oleh Presiden RI, Joko Widodo dengan mengikuti protokol internasional WHO.

“Kami juga mendukung gerakan berdiam diri di rumah (social distancing) untuk pencegahan kontaminasi virus Covid-19 dan melindungi kesehatan mental WNI ” kata Direktur Eksekutif BELAIN, Abdussalam Hehanussa di Jakarta, Jumat (20/3/2020).

Pihaknya juga menyerukan kepada Presiden Jokowi guna menggalang aksi solidaritas dan kolaborasi ASEAN untuk berintegrasi menciptakan sistem deteksi dan sertifikasi regional warga negara, bebas dari kontaminasi virus Covid-19. “Hal ini penting agar mobilitas perdagangan, diplomatik dan keamanan transportasi bisa menjamin perjalanan dan aktifitas semua WNI, WNA ASEAN dan WNA lainnya,” ujarnya.

“Kita juga menyerukan kepada Menkopolhukam, Menhan, pimpinan TNI dan Polri untuk meningkatkan kewaspadaan nasional, dengan meninggikan penilaian mitigasi resiko pandemik global, mengantisipasi penerapan strategi perang pendadakan militer dan keamanan untuk melindungi WNI dari ancaman serangan teror biologis Covid-19,” paparnya.

Ia juga mengapresiasi kebijakan Presiden RI dan Menteri kabinet yang langsung mengambil langkah untuk menjalankan rapat secara virtual untuk perlindungan dari kontaminasi virus Covid-19. “Memonitor situasi global, regional dan dampak pandemik ke Indonesia serta gerakan social distancing yang dilakukan pemerintah patut diapresiasi,” katanya.

“Situasi Indonesia saat ini, serta gelombang kecemasan publik akibat penyesatan informasi dari 232 berita hoaks, menurut deteksi tim siber Kemeninfo, makin membuat publik takut resiko pribadi jika terkontaminasi di lingkungan berisiko tinggi (kamar tidur, toilet, ruang rapat, eskalator, lift dan transportasi) jadi transmisi lokal Covid-19,” tambah pria yang biasa disapa Alan ini.

Pihaknya juga sangat mendukung keputusan pemerintah yang untuk sementara melarang atau tidak mengijinkan kegiatan-kegiatan keagamaan atau kegiatan umum lainnya yang berpotensi menghadirkan massa yang banyak. “Keputusan pemerintah untuk melarang diadakannya kegiatan-kegiatan yang menghadirkan banyak orang bertemu sangat berpotensi menyebarkan Covid-19,” tukasnya.

Ia memberi contoh kasus yang mengehebohkan publik Malaysia beberapa waktu lalu yang menyebabkan pemerintah menutup perbatasan negara dan aktivitas ibadah di masjid, setelah 190 orang peserta kegiatan ibadah Jhor Qudamak Malaysia 2020 di masjid Seri Petaling Selangor, 27 Februari – 1 Maret 2020, dinyatakan positif terkontamiasi virus Covid-19.

“Kegiatan yang diikuti 16. 000 orang itu, WN Malaysia yang ikutan 14.500 orang. Diantaranya ada 4 WN Singapura yang ikut terinfeksi, termasuk 38 orang WN Brunai, dan 2 orang WNI dari 600 orang yang ikut terinveksi Covid-19,” tukasnya.

Tak bisa dipungkiri, bahwa wabah virus yang berasal dari Wuhan China ini telah membuat seluruh dunia terguncang. Singapura mewajibkan WNA pendatang, mengisolasi dirinya selama 2 minggu, Pilipina menutup ibu kota Manila.

Sementara di Eropa, Perancis bahkan menutup semua toko, restoran, kafe, bioskop dan fasilitas olahraga, dan hiburan, untuk melemahkan akselerasi cepat virus Covid-19, setelah 91 orang warganya wafat dan 4.500 orang terinveksi. Negara Eropa lainnya, Belanda menutup semua klub Sex dan Ganja setelah 20 orang warganya wafat dan 1.135 orang terinveksi Corona.

Jerman justru menutup perbatasan dengan Prancis, Austria, Belanda, Luxemburg, Belgia dan Swiss. Spanyol mengisolasi seluruh warganya dirumah selama 15 hari. Italia, semakin panik karena 2.158 orang sudah wafat dan 17.980 orang dirawat karena terkontaminasi Covid-19.
Sedangkan Turki melarang ibadah berjamaah di seluruh Masjid.

Krisis proporsi global ini telah menghancurkan industri penerbangan internasional di Eropa, AS, Asia, Timur Tengah, Afrika, Pasifik dan Rusia. Setelah data total meninggal karena Covid-19 mencapai angka 7.144 orang, 182.403 orang terinfeksi, dan 78.342 orang sembuh, di 162 negara.

Menanggapi hal ini, Sekjen PBB Antonio Guterres, menyatakan bahwa virus Covid-19 telah memukul pasar keuangan, mengganggu rantai pasokan global, investasi, menjatuhkan permintaan konsumen, dengan resiko nyata dan meningkatnya resesi global. Ini adalah waktu untuk kehati-hatian, bukan kepanikan, gunakan sains, bukan stigma, lihat faktanya dan bukan ketakutan.(sl)

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Polhukam

Giat Rabu Ibadah, Koops Udara I Gelar Kajian Fikih tentang Judi Online

Published

on

Jakarta, Hariansentana.com –– Dalam kegiatan rutinitas ibadah keagamaan mingguan yang dilaksanakan setiap hari Rabu, Koops Udara I menggelar kajian fikih tentang Judi Online yang disampaikan oleh Dr. KH. Mulyadi Efendi, M.A. di Masjid Darussalam, Makoopsud I. (Rabu, 11-12-2024).

Dalam kesempatan tersebut Dr. KH. Mulyadi Efendi, M.A., menjelaskan terkait judi online bahwasannya termasuk haram hukumnya, karena hal tersebut dampaknya sangat merugikan baik untuk diri sendiri maupun keluarga.

“Karena orang yang melakukan judi dalam bentuk apapun sudah pasti akan kecanduan dan menghabiskan hartanya kemudian akan berhubungan dengan pinjaman online yang membutuhkan uang secara singkat dan justru pada akhirnya akan menghancurkan orang tersebut bahkan keluarganya juga” ujar Dr. KH. Mulyadi Efendi, M.A.,

Lebih lanjut Dr. KH. Mulyadi Efendi, M.A., berpesan bahwa ketika kita taat dan patuh pada aturan Allah SWT lalu melaksanakan kehidupan ini dengan yang halal maka kita aman mendapatkan keberkahan yang akan senantiasa meliputi hidup kita.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Irkoops Udara I Marsma TNI Arifaini Nur Dwiyanto, M.Han., Para Pejabat Utama Makoopsud I beserta Para Perwira, Bintara, Tamtama dan PNS Koops Udara I.

Ditempat terpisah dilaksanakan kegiatan ibadah umat Nasrani Makoopsud I bertempat di Ruang Rapat Denma Koopsud I yang dipimpin oleh Pendeta Kolonel Sus Daniel A. Tobing, S.Th.

Continue Reading

Opini

TRANSFORMASI SURIAH
Al-Jolani Tanggalkan Jejak Al-Qaeda

Published

on

By

 KETIKA pemberontak Khmer Rouge (Khmer Merah) memasuki Kota Phnom Penh (April 1975). Rakyat ketakutan. Pemandangan berbeda, saat Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) memasuki Kota Damaskus. Rakyat bersorak-sorai. Gembira!

 Ketika Khemer Merah menduduki Phnom Penh, semua suprastruktur lenyap. Mulai dari PM Long Boret, hingga adik mantan Presiden Lon Nol, Lon Non (Mandagri). Keduanya dieksekusi, sesaat setelah Phnom Penh jatuh. Dua juta rakyat juga di-eksekusi kurun empat tahun.

  Lon Nol sendiri melarikan diri, sebelum Khmer Merah menduduki Ibukota. Pemimpin Khmer Merah, Kheu Samphan, Pol Pot, Ieng Sary, dan Son Sen sendirilah yang memerintahkan esksekusi tersebut. 

    Ketika Abu Mohammed Al-Jolani memastikan Presiden Bashar Al-Assad telah 'lari'. Jolani dan pasukannya memasuki Damaskus. Rakyat menyambutnya.

  Bak pahlawan, Al-Jolani yang mantan 'afiliator' Al-Qaeda, bahkan memberi statemen yang menyejukkan. "Tidak boleh ada yang menyakiti sesama anak bangsa". Penjara-penjara tahanan politik pun dibuka. Semua tahanan dibebaskan.

  Yang lebih mengejutkan. Julani meminta PM Mohammed Ghazi Al-Jalali (Rezim Bashar Al-Assad), membentuk Pemerintahan transisi. Kalimat itu diikuti dengan perintah. Tak ada yang boleh merusak fasilitas negara, karena itu milik negara.

  "Phrasa" Al- Sham (Hayat Tahrir Al-Sham/HTS), menyitir pada "Negeri Syam", dalam sejarah kenabian. Adalah satu bandar perdagangan ramai di masa lalu. Syam (Sham) merupakan sebutan untuk Suriah (Syria) yang penuh dengan makna "historical". 

    Terletak di sebelah Utara Kota Mekkah, dua kali Nabi Muhammad SAW, mengunjungi Kota ini. Saat berusia 12 tahun (583 Masehi), mengikuti Pamannya Abu Thalib berniaga. 

Memasuki usia 25 tahun (595 M), Muhammad kembali ke "Al-Sham", setelah dipercaya Saudagar kaya Siti Khadijah (Isterinya) memimpin misi dagang. 

 Selain Sham (Syam), satu bandar lagi di Selatan (Yaman), adalah tempat berniaga favorit di abad ke-6 hingga ke-18.

  Baik Suriah, maupun Yaman, kini adalah dua "Tanah" yang bergolak. Penuh dengan darah dan perseteruan. Kedua negara ini, tempat lahirnya organisasi-organisasi perlawanan fundamental. Yang dipicu oleh "devide et impera" negara-negara besar.

  Faktor Israel,  menjadi "sumbu" arus utama (mainstream), lahirnya Islam fundamental di Suriah dan Yaman. Pencaplokan (aneksasi) Dataran Tinggi Golan (wilayah Suriah) oleh Israel, dan keberadaan Palabuhan Eliat (milik Palestina yang direbut Israel) di ujung Teluk Aqaba (di tepi Laut Merah), menjadi perseteruan abadi.

 Kesemuanya menjadi sumbu abadi keributan di Timur Tengah. Tentu saja, faktor aneksasi Gaza dan Tepi Barat sebagai "panglimanya". Ketiga faktor tersebut harus di selesaikan, dan AS-Israel mesti punya "political will". Untuk mau duduk bersama dengan seluruh elemen Timur Tengah. Dalam hal ini Liga Arab dan PBB.

  Kini Suriah (Al-Sham) telah dibebaskan. Hampir seluruh Kota merayakannya. Tidak ada 'keseraman' ketakutan dan image pemberontak Islam menang, semua akan dilibas. 

  Kasih sayang dan kelembutan hati HTS terucap dalam beberapa 'phrasa' sang pemimpin HTS kepada pasukannya: "Anda adalah pelindung, dan ini adalah milik rakyat Suriah. Kalian harus tetap rendah diri dan merangkul,"Abu Mohammed Al-Jolani memberi perintah.

  Sejarah keluarga Assad, memang kelam. Pembantaian terhadap ribuan rakyat (1982) di Kota Hama, menjadi luka sejarah yang menganga. Kala itu, Ayah Bashar Al-Assad (Hafezh Al-Assad)  memadamkan pemberontakan Islam Sunny (Ikhwanul Muslimin).

  Pembersihan perlawanan yang dikomandoi oleh keluarga Assad, Jenderal Rifaat Al-Assad berlangsung Selama 27 hari. Perkiraan rakyat sipil yang dihabisi oleh Ayah Bashar Al-Assad (Hafezh Al-Assad), sekitar 40.000 orang. Sebagian besar rakyat sipil.

  Dalam kesejarahan Timur Tengah, serangan Pasukan Suriah terhadap pemberontakan di Kota Hama tersebut. Menjadi tindakan yang paling mematikan oleh Pemerintahan Arab mana pun terhadap rakyatnya sendiri.

 Al-Jolani sang pemimpin oposisi, di sambut bak pahlawan oleh rakyat Suriah. Tidak ada ketakutan. Tak ada kecemasan. 

Terlahir sebagai Ahmed Al-Sharaa, Abu Mohammed Al-Jolani memang telah lama menghapus dirinya dalam catatan kekerasan organisasi perlawanan Islam terhadap Barat, Al-Qaeda.

  Al-Jolani, ingin mengobati luka rakyat Suriah selama lebih dari 50 tahun (Hafezh Al-Assad dan Bashar Al-Assad) dengan kultur modern, perdamaian (Peace) dan diplomasi.

   Memutuskan hubungan dengan Al-Qaeda dan membubarkan sempalannya (Jabhat Al-Nusra), Al-Jolani membentuk poros perlawanan HTS. 

Langkah moderat inilah yang membuat rakyat Suriah mendukung pembebasan negerinya dari rezim otoritarian, Partai Baath, partainya Bashar Al-Assad. Lewat tangan Abu Mohammed Al-Jolani.

 Meminjam penyair pasohor Indonesia, WS Rendra (1935-2009). "Politik adalah cara menggulingkan kekuasaan. Untuk menikmati giliran berkuasa". Tentu Al-Jolani, tidak semata berkuasa untuk itu.

   Harapan kita, Suriah di tangan Al Jolani. Masuk ke era baru. Era kesejahteraan (prosperity), dan perdamaian (Peace). Sekaligus merangkul semua elemen, untuk membangun Suriah. Karena HTS, bukanlah Khmer Merah.()

Oleh: Sabpri Piliang, WARTAWAN SENIOR

Continue Reading

Polhukam

Pangkoops Udara I Pimpin Sertijab Asren Koops Udara I dan Tiga Danlanud Wilayah Sumatera.

Published

on

Jakarta, Hariansentana.com –– Jabatan Asisten Perencanaan (Asren) Koopsud I, Komandan Lanud Raden Sadjad (RSA) – Natuna, Komandan Lanud Raja Haji Fisabilillah (RHF) – Tanjung Pinang dan Komandan Lanud Soewondo (SWO) – Medan, diserah terimakan dalam Upacara Serah Terima Jabatan yang dipimping langsung oleh Pangkoops Udara I Marsda TNI Mohammad Nurdin yang berlangsung di Gedung Antarikshe, Makoopsud I. (Selasa, 10-12- 2024).

Beberapa jabatan penting di jajaran Koops I tersebut, yaitu Asisten Perencanaan (Asren) Koopsud I yang semula dijabat oleh Kolonel Pnb I Ketut Adiyasa A. diserahterimakan kepada Kolonel Pnb Dedy Iskandar, S.Sos., M.M.S., M.Han., yang sebelumnya sebagai Komandan Lanud Raden Sadjad sekaligus kedua pejabat tersebut melaksanakan pertukaran jabatan yaitu Kolonel Pnb I Ketut Adiyasa menduduki jabatan Danlanud Raden Sadjad, jabatan Komandan Lanud Raja Haji Fisabilillah dari pejabat lama Kolonel Pnb Andi Nur Abadi, S.T., M.M., diserahkan kepada penggantinya Kolonel Pnb Roni Widodo, S.T., M.M., M.Han. Sedangkan jabatan Komandan Lanud Soewondo dari pejabat lama Kolonel Pnb Ucok Enrico H., S.H., M.M., CHRMP., diserahkan kepada penggantinya Kolonel Nav Sonny Benny Simanjuntak, M.Si.(Han).

Selanjutnya berlangsung pula serah terima jabatan Ketua PIA Ardhya Garini Cab.17 Lanud RSA, Cab.13 Lanud RHF dan Cab.15 Lanud SWO dengan disaksikan Ketua PIA Ardhya Garini Daerah I Koopsud I Ny. Erin M. Nurdin.

Pada kesempatan tersebut Pangkoops Udara I menyampaikan harapannya kepada para pejabat yang baru saja dilantik untuk memiliki dedikasi, loyalitas, disiplin dan integritas yang tinggi terhadap tugas-tugas yang diemban, sehingga Koops Udara I mampu menjadi Kolakops yang profesional sesuai harapan kita bersama.

Lebih lanjut Pangkoopsud I menekankan bahwa keberadaan Lanud RSA, Lanud RHF dan Lanud SWO sangat penting, karena berfungsi sebagai pangkalan udara penyangga perbatasan NKRI wilayah barat terhadap kemungkinan terjadinya berbagai bentuk pelanggaran wilayah yurisdiksi nasional khususnya di udara.

“Begitu juga dengan jabatan Asren Koopsud I merupakan jabatan penting dan strategis di Makoopsud I dalam menyiapkan kebijakan dan perencanaan strategis, struktur kekuatan dan pengelolaan sumber daya, maupun program kerja dan anggaran serta pembinaan sistem dan manajemen dalam rangka penyelenggaraan pembinaan Komando Operasi Udara I,” tambahnya.

Hadir dalam upacara serah terima jabatan tersebut yaitu Kaskoopsud I Marsma TNI Prasetiya Halim, S.H., Irkoopsud I Marsma TNI Arifaini Nur Dwiyanto, M.Han., para pejabat utama Makoopsud I dan sebagai peserta upacara para Perwira, Bintara dan Tamtama serta Pegawai Negeri Sipil anggota Makoopsud I.

Continue Reading
Advertisement

Trending