Connect with us

Uncategorized

Penurunan Harga Gas Industri Akan Berdampak pada Berbagai Sektor

Published

on

Jakarta, HarianSentana.com - Direktur Executive Energi Watch Mamit Setiawan mengatakan bahwa keputusan Pemerintah untuk menurunkan harga gas industri menjadi US$ 6 per MMbtu akan berdampak kepada semua sektor.

”Terkait dengan penurunan harga gas untuk industri sebesar 6$/MMbtu di plant gate konsumen saya kira ini akan berdampak pada semua sektor baik itu hulu dan midstream. Untuk sektor Hulu,sebagaimana yang diutarakan oleh Menteri ESDM tidak ada pemotongan dari K3S tapi pemotongan dari penerimaan negara," kata Mamit dalam keterangan persnya yang diterima HarianSentana di Jakarta, Kamis (19/3).

Seperti diketahui, kata dia, salah satu penerimaan negara yang terbesar adalah PNBP Migas dimana tahun 2019 sebesar Rp 115.1 triliun. "Dengan demikian, di tengah turunnya harga minyak dunia saat ini dan penurunan penerimaan negara dari gas maka target PNBP migas sebagaimana target dalam APBN 2020 sebesar Rp 127.3 triliun akan sulit tercapai,” papar Mamit.

Menurut dia, dengan kondisi seperti ini SKK Migas harus melakukan pengawasan yang ketat kepada K3S untuk lebih bisa effiesien lagi dalam pelaksanaan operasional karena harga sedang turun dan pendapatan negara berkurang. ”Melalui efisiensi diharapkan bisa membantu pengurangan pendapatan pemerintah. Tapi, jangan sampai juga pengetatan ini menggangu investasi di sektor migas karena kita sedang berusaha untuk meningkatan produksi kita,” tukasnya.

Untuk sektor midstream, Mamit menyampaikan sebagai sektor yang paling terpukul dengan penurunan harga gas indutri ini. Ia menjelaskan kebijakan penurunan harga gas untuk Industri ini memukul PGN selaku industri midstream. "Untuk midstream ini saya kira yang akan paling berdampak. Jika Pemerintah menekan biaya distribusi dan transportasi turun menjadi 1,5-2 dolar AS per mmbtu akan sangat memberatkan industri midstream ini," ujar Mamit.

Lebih jauh ia mengatakan bahwa kebijakan ini berpotensi membuat PGN sebagai BUMN merugi. Hal ini dapat terjadi mengingat sebagai Badan Usana yang berniaga menggunakan infrastruktur, 95% biaya yang dikeluarkan PGN bersifat fix cost.

"Pembangunan pipa transmisi, distribusi, dan pembangunan terminal regasifikasi untuk LNG semua sudah dilakukan dengan investasi yang tidak sedikit, jadi penurunan biaya capex sudah tidak mungkin dilakukan. Biaya operasi dan pemeliharaan jaringan juga tidak bisa dipangkas begitu saja karena terkait kehandalan jaringan pipa dan aspek safety," papar Mamit.

Tidak hanya mengkhawatirkan kondisi yang bakal dialami PGN dalam waktu dekat, Mamit juga mengkhawatirkan nasib perngembangan industri midstream kedepan karena dianggap tidak menguntungkan lagi. "Padahal untuk mendukung optimalisasi pemanfaatan gas bumi domestik, kita masih butuh banyak sekali investasi di infrastruktur gas bumi. Saya masih belum melihat secara detail dari rencana Menteri ESDM untuk sektor midstream ini kedepannya akan seperti apa," jelasnya.

Mrnurutnya, perlu ada rencana dari pemerintah untuk bisa melindungi industri midstream ini. "Industri gas itu butuh infrastruktur dari wellhead sampai ke end user. Atau dari terminal LNG sampai ke end user. Jadi, jangan sampai sektor midstream menjadi terpukul akibat penurunan harga ini, dan pada akhirnya akan menghambat perkembangan industri gas bumi nasional," ujar Mamit

Selain itu juga, dia menyampaikan bahwa penurunan harga gas indutri ini benar-benar memberikan multiplier effect. ”Sebagaimana arahan dari Presiden bahwa industri yang diberikan insentif penurunan harga gas harus betul-betul diverifikasi dan dievaluasi. Dengan demikian, pemberian insentif penurunan gas akan memberikan dampak yang signifikan dan memberikan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia," tukasnya.

“Kementerian Perindustrian harus tanggung jawab terhadap pemberian nilai tambah terhadap insentif harga gas yg diberikan. Pemerintah, badan usaha hulu migas, badan hilir migas sudah berkorban banyak” tutup Mamit Setiawan.

Sebelumnya, pemerintah akhirnya memutuskan untuk menurunkan harga gas untuk industri menjadi US$ 6 per MMbtu pertanggal 1 April 2020. Hal ini disampaikan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam keterangan tertulis Rabu (18/3/2020).(sl)

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Uncategorized

Peringati Bulan K3, Insan PLN EPI Gelar Donor Darah Massal

Published

on

By

Jakarta, Hariansentana.com – Dalam rangka memperingati Bulan K3 Nasional, Subholding PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) mengadakan kegiatan Donor Darah Massal bagi karyawan di lingkungan kerja PLN EPI pada (21/1). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya donor darah serta membantu Palang Merah Indonesia (PMI) dalam memenuhi kebutuhan stok darah di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

Rustam Effendi, Ketua PMI DKI Jakarta, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif PLN EPI dalam menyelenggarakan kegiatan donor darah ini. Ia menjelaskan bahwa PMI DKI Jakarta melayani 400 rumah sakit yang tersebar di DKI Jakarta dan wilayah penyangga Ibukota, dengan kebutuhan darah rata-rata mencapai 1.000 kantong per bulan untuk setiap rumah sakit.

“Darah yang didonorkan akan melalui proses seleksi berdasarkan golongan darah dan komponen produk darah seperti sel darah merah, trombosit, atau plasma. Setelah itu, darah akan menjalani uji kualitas (Quality Control) untuk memastikan keamanan dan kualitasnya sebelum didistribusikan ke rumah sakit dan pasien yang membutuhkan,” jelas Rustam.

Salah satu karyawan PLN EPI, Riefky Prajasa, yang telah menjadi pendonor aktif selama beberapa tahun, membagikan pengalamannya. Menurutnya, donor darah tidak hanya bermanfaat bagi penerima, tetapi juga bagi pendonor.

“Donor darah membantu tubuh untuk meregenerasi sel darah merah baru, sehingga tubuh terasa lebih segar dan sehat. Selain itu, saya merasa bangga karena bisa berkontribusi langsung untuk menyelamatkan nyawa orang lain,” ujar Riefky.

Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara, yang juga merupakan pendonor aktif, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen PLN EPI dalam mendukung program kemanusiaan dan kepedulian sosial.

“Kegiatan donor darah kali ini diikuti oleh 87 karyawan PLN EPI, dengan total terkumpul 74 kantong darah. Semoga darah yang didonorkan dapat memberikan manfaat besar bagi mereka yang membutuhkan dan menjadi amal baik bagi kita semua,” tutup Iwan.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, PLN EPI berharap dapat terus berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya donor darah serta mendukung program kesehatan nasional.(s)

Continue Reading

Uncategorized

Selama Libur Isra Miraj dan Imlek, Pertamina Siapkan Pasokan Fakultatif Hingga 9 Juta Tabung LPG 3 Kg

Published

on

By

Jakarta, Hariansentana.com – Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari mengatakan, guna mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat selama libur nasional Isra Miraj dan Imlek, pihaknya menyalurkan tambahan fakultatif LPG 3 kg secara nasional dengan total lebih dari 9 juta tabung.

Happy mengungkapkan, konsumsi atau permintaan atas kebutuhan LPG 3 Kg pada libur panjang ini sedang tinggi sehingga penyaluran tambahan ini dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan permintaan di berbagai wilayah.

“Pertamina Patra Niaga menghimbau masyarakat untuk membeli LPG 3 kg di pangkalan resmi Pertamina yang telah menjual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah. Daftar pangkalan resmi dapat diakses dengan menghubungi Pertamina Call Center 135,” ujar Heppy.

Ia menambahkan bahwa Pertamina juga meminta pangkalan LPG 3 kg untuk memprioritaskan pembelian dari rumah tangga guna memastikan distribusi LPG bersubsidi tepat sasaran.

“Tidak hanya LPG 3kg, LPG non-subsidi seperti Bright Gas juga kami sediakan dalam jumlah cukup di berbagai outlet resmi dan modern, termasuk layanan antar Pertamina Delivery Service (PDS). Masyarakat tidak perlu khawatir,” pungkas Heppy.

Jika masyarakat mengalami kendala terkait LPG atau ingin memesan layanan antar LPG Bright Gas, masyarakat dapat menghubungi Pertamina Call Center 135.(s)

Continue Reading

Uncategorized

Tingkatkan Komitmen Dalam Menjaga Tata Kelola Perusahaan, PLN EPI Raih Penghargaan Perusahaan Terpercaya “Trusted Company” di Ajang CGPI Award 2024

Published

on

By

Jakarta, Hariansentana.com – PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) subholding dari PT PLN (Persero) berhasil mendapatkan penghargaan bergengsi sebagai Trusted Company (Perusahaan Terpercaya) dalam ajang Corporate Governance Preception Index (CGPI) 2024 yang diadakan di Hotel Shangrila, Jakarta.

Pada kesempatan tersebut, PLN EPI mendapatkan penghargaan karena dinilai telah berhasil menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan mampu berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara menyatakan bahwa penghargaan ini menjadi refleksi dari peran strategis PLN EPI dalam membangun, menjaga, dan meningkatkan kualitas tata kelola Perusahaan yang baik.

“Penghargaan ini menjadi bukti keberhasilan PLN EPI bahwa yang kami lakukan tidak hanya mendukung kelistrikan nasional tetapi juga mampu berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Ini adalah wujud komitmen kami untuk menjaga GCG dengan baik,” ujar Iwan.

PLN EPI telah berkomitmen untuk melaksanakan prinsip Sustainable Business dengan kerangka Governance Risk Management and Compliance (GRC), Enviromental Social Governance (ESG), dan Sustainable Development Goals (SDGs) yang dituangkan ke dalam misi Perusahaan.

“Kami akan terus berkomitmen dan berinovasi dalam mendukung ekonomi keberlanjutan Indonesia dengan berfokus pada efisiensi dan pengembangan energi bersih di ketenagalistrikan,” tambah Iwan.

Sekretaris Perusahaan PLN EPI, Mamit Setiawan menambahkan dalam penerapan GCG PLN EPI berhasil menjaga beberapa nilai, antara lain kinerja bisnis dan keuangan, implementasi GRC, dan implementasi ESG. Nilai tersebut di implementasikan melalui tata kelola Perusahaan yang baik.

Adapun penghargaan ini diperoleh karena PLN EPI telah memenuhi kepatuhan regulasi yang diterapkan ke dalam tata kelola Perusahaan dan diatur dalam kebijakan dan peraturan internal PLN EPI. Dalam implementasi GRC, PLN EPI telah mengintegrasikan dan mendapatkan sertifikasi Sistem Manajemen Mutu, Keamanan Informasi, dan Anti Penyuapan didukung dengan teknologi informasi dalam GRC.

Pada tahun 2023 PLN EPI mendapatkan level kematangan skor Risk Maturity Index mencapai 3,97 dimana risiko dan permasalahan telah diukur atau dikelola secara kuantitatif, sistem, dan metodologi juga diterapkan.

Selain itu, PLN EPI secara aktif mendukung program keberlanjutan dengan 9 program untuk mendukung SDGs, antara lain Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Sekitar; Peningkatan Efisiensi Energi; Inisiatif Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca; Efisiensi dan Konservasi Air; Pengelolaan Limbah; Sinergi Program Kelestarian Keanekaragaman Hayati; Pelarangan Tindakan Diskriminasi dan Penetapan Waktu Kerja; Penyusunan HIRADC sertifikasi SMK3 dan Zero Accident; dan Implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan dan Kepatuhan.

Dalam implementasi dan dampak ESG terhadap resilient bisnis, PLN EPI mempunyai program Green Economy Village (GEV) Gunung Kidul berbasis keekonomian rakyat, yang berhasil melakukan penanaman 100 ribu pohon serbaguna, melakukan pengolahan pupuk organik, dan pengolahan pakan ternak.

“Inovasi yang telah dilakukan oleh PLN EPI semata-mata tidak hanya memastikan ketersediaan energi bagi masyarakat, tetapi juga menciptakan nilai jangka panjang bagi ekonomi nasional. Penghargaan ini memotivasi kami untuk terus meningkatkan kualitas dan juga penerapan governance di perseroan,” pungkas Mamit.

CGPI Award 2024 merupakan penghargaan yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) bersama Majalah SWA yang mengusung tema “Membangun Kematangan Perusahaan Dalam Kerangka GCG”, memberikan apresiasi kepada 50 Perusahaan dengan 3 (tiga) predikat, Perusahaan Sangat Terpercaya, Perusahaan Terpercaya, dan Perusahaan Cukup Terpercaya.(s)

Continue Reading
Advertisement

Trending