Ekonomi
Penempatan PMI di Korsel Harus Dioptimalkan

Jakarta, Sentana – Penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Korea Selatan (Korsel) harus benar-benar dioptimalkan dengan memberikan fasilitas berupa pelatihan pemberdayaan ekonomi kepada para PMI agar benar-benar efektif memanfaatkan hasil kerja mereka di Korsel.
Menurut Deputi Penempatan BNP2TKI Teguh Hendro Cahyono, saat ini para PMI hanya berasal dari daerah-daerah di Pulau Jawa saja dan masih sedikit yang berasal dari luar Jawa. “Ini karena salah satu faktornya ketersedian pelatihan pekerja untuk bahasa Korea sangat minim. Sedangkan di jawa banyak sekali, ada indramayu Probolinggo Grobokan, Cilacap, Boyolali atau di tempat manapun mereka khursus bahasa Korea supaya bisa memahami bahasa Korea dan dapat ujian serta lulus di Korea,” kata Teguh kepada HarianSentana.com dan Rakyatmerdeka.co.id di Jakarta, Senin (06/1/2020).
Untuk itu, Teguh memastikan akan mendorong lahir dan tumbuhnya Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) di daerah lain bekerja sama dengan program-program yang dilaksanakan oleh instansi-instansi lainnya. “Karena saya rasa ini kesempatan yang tidak saja dapat diakses oleh para pekerja dari Pulau Jawa tapi juga seyogyanya bisa disebar luaskan di daerah lain. Karena hal ini juga bisa mendorong tidak saja semua ditujukan pada penempatan ke Korea tapi negara lain juga mungkin membutuhkan kesiapan dan kompetensi serta bahasa dari tenaga kerja kita yang saat ini mungkin sebagian besar belum mengetahuo adanya peluang kerja di negara lain yang bagus untuk dimasuki,” paparnya.
Ditanya soal jenjang pendidikan yang dibutuhkan Korea Selatan bagi pekerja dari negata lain termasuk Indonesia, Teguh menjelaskan, minimal pendidikan hanya SLTP atau SMP dan sedrajat. “Saya kira di sini pun banyak tenaga itu tersedia. Meskipun faktanya sebagian besar para pekerja kita malah jenjang pendidikan SLTA,” ujarnya.
Khusus untuk SLTA pihaknya berharap selama bekerja ke Korsel juga akan dapat meningkatkan pengetahuan mereka dengan mengikuti kuliah yang mungkin ketika di Indonesia mereka bercita-cita ingin kuliah tapi belum terlaksana karena sejumlah faktor. “Nah ketika mereka sudah di luar negeri dan punya uang kemudian mereka punya uang lantaran sisihan dari pekerjannya di luar negeri, lalu mereka bisa kuliah,” tukasnya.
Ia mengaku BNP2TKI juga bekerja sama dengan Universitas Terbuka. Karena yang memungkinkan saat ini paling mudah adalah UT karena tanpa harus hadir di kelas. “Dan kenyataannya UT sudah cukup banyak mahasiswanya di luar negeri yang sebagian besar adalah PMI,” ujarnya.(SL)
Ekonomi
895.813 KWh Dapat Diskon Tarif Listrik 30%

Jakarta, Hariansentana.com – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya memberikan diskon 30% kepada penggunaan kendaraan listrik yang memiliki home charging terintegrasi dengan PLN dan melakukan pengisian pada malam hari. Diskon tarif listrik diberikan kepada pengguna home charging pada pukul 22.00 sampai 05.00.
“Total konsumsi listrik yang dapat diskon 30% tarif yaitu 895.813 kWh,” kata General Manager PLN UID Jakarta Raya Lasiran, Jumat (1/12).
Diskon tersebut tercatat berdasarkan dashboard Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang di Jakarta.
Lasiran mengungkapkan, untuk total pemakaian listrik pada home charging yang sudah digunakan sampai dengan Oktober 2023 mencapai 1,3 juta kWh lebih.
“Total konsumsi listrik pada home charging sampai dengan oktober sebesar 1.377.032 kWH,” ungkapnya.
Untuk diketahui, sampai bulan oktober 2023, sebanyak 1.401 pemilik kendaraan listrik sudah memiliki home charging yang terintegrasi ke PLN.()
Ekonomi
Tingkatkan Pelayanan Pelanggan, PLN UID Jakarta Raya Apresiasi Kinerja Yantek

Jakarta, Hariansentana.com – Tingkatkan kualitas petugas Pelayanan Teknik (Yantek), melalui program Yantek Optimization, PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya beri apresiasi kepada para petugas yantek yang telah memberikan kontribusi terbaik kepada para pelanggan PLN. Apresiasi diberikan langsung oleh General Manager PLN UID Jakarta Raya dalam acara Boosting Yantek Optimization di Hotel Aone, Jakarta, Kamis, 30 November 2023.
Dalam kesempatan tersebut, para petugas yantek juga mendapatkan penyegaran program yantek optimization dalam menyeragamkan standarisasi pelayanan teknik. Standarisasi ini tidak hanya menekankan pada sisi teknik penanganan gangguan, tetapi juga meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Petugas yantek PLN telah dibekali dengan tata cara komunikasi dengan pelanggan, mulai dari memberikan salam, meminta umpan balik atas layanan PLN, serta menyampaikan informasi yang dibutuhkan pelanggan.
General Manager PLN UID Jakarta Raya, Lasiran mengungkapkan terima kasih kepada para petugas yantek yang telah bekerja secara maksimal dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan.
“Saya ucapkan selamat dan terima kasih atas dedikasi dan kinerja terbaiknya selama triwulan 3 tahun 2023. Saya juga berpesan agar semangat yang sama ditularkan kepada semua rekan di unitnya, agar semua petugas memiliki performa yang paling baik di mata pelanggan,” ujar Lasiran.
Dalam kesempatan tersebut General Manager PLN UID Jakarta Raya juga meluncurkan aplikasi e-IMS (Electronic Integrated Management System). Aplikasi ini memudahkan dalam pengarsipan perintah dan instruksi kerja dalam setiap pelayanan kepada pelanggan.
Sejauh ini strategi utama untuk meningkatkan kepuasan pelanggan melalui digitalisasi telah berhasil membawa perubahan positif dalam layanan yang diberikan kepada pelanggan. Salah satunya melalui kehadiran PLN Mobile, dimana pelanggan PLN bisa langsung memonitor laporan atas keluhannya melalui aplikasi PLN Mobile. Pelanggan juga bisa langsung memberikan rating kepada petugas melalui aplikasi PLN Mobile.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Lasiran juga berpesan kepada para petugas yantek untuk tidak lupa selalu menerapkan SOP saat melayani pelanggan, serta tidak lupa menerapkan budaya kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
“Kepada petugas yantek, semangat _safety_ harus terus digaungkan saat bekerja. Pastikan semua yang kita kerjakan bersifat aman, baik bagi diri sendiri, masyarakat umum, peralatan, dan juga lingkungan,” tutup Lasiran.()
Ekonomi
1401 Pemilik Kendaraan Listrik Sudah Memiliki Home Charging Terintegrasi ke Sistem PLN

Jakarta, Hariansentana.com – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya menyampaikan, sampai Bulan Oktober 2023, sebanyak 1.401 pemilik kendaraan listrik sudah memiliki home charging yang terintegrasi ke PLN.
Hal tersebut disampaikan berdasarkan catatan dari dashboard Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar di Jakarta.
“Jumlah pelanggan EV sudah terintegrasi sampai dengan Oktober sebanyak 1.401 pelanggan,” kata General Manager PLN UID Jakarta Raya Lasiran, Jumat (1/11).
Lasiran mengungkapkan, untuk total kWh yang sudah digunakan sudah mencapai 1,3 juta lebih. “Total kWh yang digunakan sampai dengan oktober sebesar 1.377.032 kWH,” ungkapnya.
Lasiran menambahkan, banyak pelanggan PLN yang sudah memanfaatkan diskon pengisian kendaraan listrik melalui home charging pada pukul 22.00-05.00.
“Total pemakaian kWh saat pengisian malam sewaktu diskon sampai Bulan Oktober sebesar 895.813 kWh,” tutupnya.()
-
Ekonomi3 days ago
PPN dan PetroChina Jabung Perkuat Penggunaan Produk Dalam Negeri Pada Operasional Hulu Migas
-
Bodetabek3 days ago
PWI Kabupaten Bogor bersama Diskominfo, Menggelar Safari Jurnalistik di Kecamatan Bojong Gede
-
Pendidikan5 days ago
Indonesia Raih Medali Emas Dalam Ajang Buca Imsef, International Musik Science Energy and Engineering Fair 2023
-
Polhukam1 day ago
Laskar Manguni Siap Jaga Kedamaian di Bitung dan RI