Connect with us

Uncategorized

Pembangunan Sheet Pile Danau Sunter I Molor

Published

on

Jakarta, SENTANA – Hingga akhir tahun 2019 pembangunan sheet pile di Danau Sunter Selatan I, Kelurahan Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara belum juga rampung atau molor dari kontrak.

Padahal, pada banner atau papan proyek tercantum pembangunan yang dimulai pertanggal 23 Agustus 2019 itu selesai pada tanggal 15 Desember 2019.

“Masih lama rampungnya, soalnya ini masih merpikan bawah, baru nanti trotoarnya,” terang salah satu pekerja ketika ditemui Harian Sentana dilokasi pembangunan, Jalan Danau Sunter Selatan I, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (28/12/2019).

Molornya pembangunan sheet pile tersebut disayangkan berbagai elemen masyarakat Jakarta Utara, lantaran selain sudah memasuki musim hujan, kontraktor pemenang tender tidak menyelesaikan sesuai dengan kesepakatan kontrak.

“Seharusnya jika perusahaan pemenang harus profesional dalam melakukan pekerjaannya, apalagi itu proyek bernilai milyaran rupiah. Tapi sayangnya kontraktor tidak profesional,” tegas Ketua MP2K (Masyarakat Peduli Pembangunan Kota) Krisworo, kepada Sentana, Sabtu (28/12/2019).

Ia juga memprediksi pengerjaan sheet pile tersebut tidak akan rampung pada akhir Desember ini. “Kalau dilihat saat ini, saya yakin baru bisa rampung bulan Februari mendatang,” imbuh Krisworo.

Selain itu, Danau Sunter merupakan penampungan di dua Kelurahan yakni Kelurahan Sunter Agung dan Kelurahan Sunter Jaya, dikhawatirkan musim penghujan ini terjadi banyak genangan akibat pembangunan yang belum rampung.

“Apalagi saat musim hujan Kali Danau Sunter Utara yang bisa mengalir ke Danau Sunter Selatan I tak dapat menampung air, akhirnya air meluap kejalanan, itu yang dikhawatirkan,” ujar dia.

Selain itu, Krisworo juga menilai kontraktor tidak memperdulikan keselamatan pengendara yang melintasi Jalan Raya Dana Sunter Selatan I, lantaran banyak material tanah merah berceceran di jalan raya.

“Namanya tanah kalau terkena air hujan sudah pasti licin, seharusnya dibersihkan agar tidak membahayakan pengendara yang melintas,” pungkasnya.

Informasi yang dihimpun Sentana, Kontraktor proyek pemasangan Sheet Pile di Danau Sunter Selatan I juga diduga membagi-bagikan sesuatu kepada oknum LSM serta oknum wartawan untuk menutupi kesalahannya dalam mengerjakan proyek. DEN

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Uncategorized

Soal Pemanggilan Cak Imin oleh KPK, ASKARA: Sangat Bernuansa Politik

Published

on

By

Jakarta, HarianSentana.com – Pemanggilan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diduga bernuansa atau bermotif politik setelah Ketua Umum PKB itu mendeklarasikan diri sebagai bakal Cawapres bersama Anies Baswedan.

Koordinator Aliansi Suara Kebangkitan Rakyat untuk Kebenaran (ASKARA), Imam Subali menyampaikan bahwa pemanggilan KPK kepada yang disapa akrab Gus Muhaimin itu terkait kasus 12 tahun lalu secara logika sederhana terasa janggal.

“Jika ada kaitan dengan kasus 12 tahun lalu kenapa baru dibuka Kembali setelah Cak Imin mendeklarasikan diri sebagai bakal cawapres Anies Baswedan. Kenapa selama menjadi Bacapres Prabowo Subianto tidak diproses, Kenapa baru diproses sekarang tidak pada 12 tahun yang lalu,” katanya melalui pesan tertulis yang diterima pada Kamis (7/9/23).

Menurutnya, pemanggilan cak Imin oleh KPK setelah deklarasi Capres – Cawapres, menjadi indikasi kuat penyalahgunaan institusi negara untuk kepentingan politik kelompok tertentu, maka disini KPK menjadi alat politik bukan lagi menjadi Lembaga anti rasuah yang independent dan professional.

“Apapun alasan KPK panggil Gus Muhaimin setelah mendeklarasikan diri sebagai bakal Cawapres Anies, pastilah rakyat menganggapnya sebagai politisasi dan hukum menjadi alat menjegal. Itu tidak baik bagi penegakan hukum dalam negara Pancasila. Karena apabila dibiarkan menjadi ancaman terhadap demokrasi dan menjadi portal penghalang terhadap setiap anak Bangsa yang ingin menggunakan haknya yang dijamin oleh undang-undang, dipilih dan memilih,” paparnya.

Masyarakat, kata dia, akan memandang ketidakpercayaan pada apa yang sedang dilakukan oleh KPK sekarang. Memang hukum harus ditegakkan lurus tanpa memandang siapapun dengan rasa keadilan. “Persepsi masyarakat tidak salah, karena saat proses pencapresan. Walaupun, KPK bertindak dalam kapasitas sebagai aparat penegak hukum,” lanjutnya.

Oleh karena itu, tegas dia, Garda Pejuang Kebenaran menolak segala macam penyalahgunaan KPK untuk kepentingan politik, dan bila tetap dipaksakan maka demi menyelamatkan KPK dan demi cinta  kepada NKRI, pihaknya akan MELAWAN segala bentuk kesewenang-wenangan.

“KPK harusnya tidak tebang pilih, kalau mau periksa periksa semua Bacapres yang sekarang ini sedang mendeklarasikan dirinya maju dalam Pilpres 2024, misal tindaklanjut korupsi E-KTP, Kasus Korupsi alat Alusista, kasus izin ekspor izin ekspor minyak sawit mentah (CPO), kasus suap alih fungsi hutan 2014, kasus Harun Masiku dan kasus-kasus lainnya,” paparnya lagi.

Harusnya, kata dia, KPK menciptakan suasana kondusif jangan menciptakan frasa kegaduhan di tengah jelang pesta demokrasi yang akan berlangsung.

“Jadi cara-cara yang seperti ini jangan dibiasakan dan harus kita lawan. Jangan jadikan hukum sebagai alat politik,” pungkas Imam.(s)

Continue Reading

Uncategorized

Eksponen Pemuda: Terpecah Belahnya KNPI Seperti Ada Pembiaran

Published

on

By

Jakarta, HarianSentana.com – Icuk Sugiarto, mantan atlit Bulutangkis Nasional mengaku prihatin dan sedih dengan kondisi pemuda atau organisasi kepemudaan terutama Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) yang terpecah-pecah beberapa tahun terakhir ini.

“Kondisi pemuda yang seharusnya semakin baik justru sebaliknya. Saya melihat dalam kurun waktu 12 hingga 14 tahun terakhir ini para pemuda sulit sekali untuk bersatu,” kata Icuk dalam sebuah diskusi yang digelar EZYtv.

Dulu, kata dia, walau sehebat apapun pertikaian yang terjadi di antara mereka, selalu ada titik temunya. Selalu ada meja untuk bermusyawarah dan pada akhirnya perbedaan-perbedaan itu bisa disatukan.      

“Tetapi akhir-akhir ini hal seperti itu sudah sulit dilakukan, seperti ada jalan buntu sehingga pada akhirnya tanpa disadari malah para pemuda-pemuda ini dimanfaatkan oleh kepentingan-kepentingan di luar kepemudaan,” cetusnya.

Menurut alumni KNPI ini, kondisi seperti ini yang menjadikan akhirnya antara pemuda satu dengan pemuda lainnya tidak akur. Padahal seharusnya pemuda-pemuda ini sudah harus memikirkan bagaimana menata negeri ini ke depan.

“Makanya inilah yang membuat saya prihatin. Bagaimana kita bisa bicara tentang rencana-rencana Indonesia Emas di 2045, sementara kondisi kita sendiri saja sekarang masih carut-marut begini,” katanya.

“Bagaimana pula kita mau menatap yang 20 tahun lagi, kan ini rasanya sulit sekali. Apakah kita akan sampai ke sana, ini yang menjadi tantangan kita bersama,” sambungnya.

Sebagai orang yang pernah sukses di dunia olah raga, ia mengaku selalu berfikir positif dan selalu optimis. “Tidak ada yang tidak bisa kalau kita mau. Cuma kita harus punya strategi untuk bagaimana bisa mempersatukan kembali pemuda-pemuda kita. Yang penting semua punya niat baik,” kata dia.

Menurutnya, di jiwa para pemuda harus tertanam rasa untuk mendahulukan kepentingan yang lebih besar dibanding kepentingan-kepentingan kecil seperti kepentingan kelompok atau kepentingan-kepentingan sesaat.

“Mau nggak kita korbankan untuk kepentingan yang lebih besar, kepentingan merah putih kepentingan Indonesia. Kepentingan masyarakat secara umum yang sangat butuh kontribusi para pemuda,” pungkasnya.

Sementara Presidium eksponen Pemuda Indonesis, Tobias Pattiasina, mengaku terpanggil untuk melihat kondisi pemuda sekarang ini yang masih terpecah-pecah atas beberapa kelompok. “Dengan kondisi seperti ini, saya merasa pesemis kita bisa menggapai Indonesia Emas pada 2045 nanti,” katanya.

Ia bahkan melihat kondisi ini justru seperti ada satu pemeliharaan atau pembiaran, apalagi pemerintah sendiri belum sepenuhnya memperhatikan pemuda. “Kenapa saya bisa bilang seperti ini karena kita melihat pemuda sampai sekarang ini masih terpecah-pecah khususnya di KNPI,” cetusnya.

Sebagai bagian dari KNPI, kata Tobi, dirinya menginginkan agar organisasi kepemudaan ini bersatu seperti dulu lagi dan bisa memberikan sebuah amanah untuk bangsa dan negara ini selalu keluar sebagai pemenang, baik pemenang dalam kemerdekaan, maupun pemenang dalam hal-hal yang betul-betul mensejahterakan Masyarakat.

“Kalau kita melihat hari ini KNPI masih terpecah-pecah, bagaimana kita mau menuju Indonesia Emas pada 2045 nanti. Ini yang menjadi kendala kita ke depan,” kata Tobi yang juga merupakan alumni KNPI ini,

Menurut mantan petinju nasional ini, sebenarnya jika pemerintah mau bersungguh-sungguh menyelesaikan masalah yang ada di tubuh KNPI ini, maka hal ini tidak akan berlarut-larut seperti ini. “Menurut saya jika pemerintah mau serius, persoalan ini tak butuh waktu lama untuk menyelesaikannya,” cetusnya.(s)   

Continue Reading

Ekonomi

PLN Sukses Pasok Listrik Tanpa Kedip di Momen Pemecahan _Guinness World Records_ Pergelaran Angklung di GBK

Published

on

By

Jakarta, HarianSentana.com – PT PLN (Persero) berhasil menyuplai layanan listrik tanpa kedip atau zero down time (ZDT) dalam menyukseskan pergelaran angklung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (5/8). Pergelaran yang diikuti oleh 15.110 peserta tersebut berhasil masuk dalam Guinness World Records (GWR) karena memecahkan rekor dunia dan terbesar yang pernah diadakan di Dunia.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo yang turut hadir di lokasi mengatakan, PLN sukses menyuplai listrik tanpa kedip sebesar 764 kilo volt ampere (kVA) dengan mekanisme back up Uninteruptible Power Supply (UPS) sebesar 800 kVA.

Ditemui di lokasi, Darmawan yang hadir bersama istri, Diny Darmawan Prasodjo memastikan seluruh persiapan PLN melayani pergelaran ini berjalan baik. Dalam acara ini, Diny Darmawan Prasodjo turut menjadi peserta bersama puluhan ribu pemain angklung yang berhasil memecahkan rekor dunia jauh melewati rekor sebelumnya.

Acara ini juga dihadiri langsung Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo dan Ibu Negara, Iriana Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin beserta istri, Wury Ma’ruf Amin. PLN juga menyiapkan jaringan listrik khusus untuk mengamankan pasokan listrik di kawasan GBK yang merupakan kawasan ZDT.

“Ini merupakan dukungan PLN terhadap berbagai acara nasional maupun internasional dengan menyiapkan kebutuhan listriknya. Dengan skema ini, kita mampu melayani pergelaran yang sangat besar,” ucap Darmawan.

PLN menyiapkan posko khusus dengan puluhan personel yang bersiaga penuh selama acara berlangsung. Darmawan melanjutkan, PLN terus memperkuat sistem kelistrikan yang modern guna menjamin listrik yang andal tanpa kedip untuk berbagai kebutuhan perhelatan akbar.

Menurutnya, pasokan listrik PLN di Jakarta saat ini sebesar 8.734 megawatt (MW) dengan beban puncak 5.550 MW, sehingga PLN masih memiliki cadangan daya sebesar 3.184 MW yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai acara di Jakarta.

“PLN siap menjaga dan bersiaga untuk keandalan pasokan listrik segala perhelatan akbar di Jakarta. Termasuk berbagai acara dalam rangka menyambut HUT RI ke-78 hingga pada puncaknya upacara penaikan dan penurunan bendera tanggal 17 Agustus nanti,” pungkasnya.()

Continue Reading
Advertisement

Trending