Connect with us

Polhukam

Kemenkumham Diminta Segera Usut Kasus WNA Malaysia Yang Dianiaya Di Lapas Sekayu

Published

on

Jakarta, Hariansentana.com  -Kasus Warga Negara Asing (WNA) yang dipotong tiga jarinya oleh Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, dikhawatirkan bisa membuat hubungan kedua negara kembali memanas. Karena itu, Kementerian Hukum dan HAM diminta untuk segera menyelesaikan masalah ini sesegera mungkin.

Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies, Jerry Massie mengatakan, peristiwa yang terjadi tersebut pastinya akan membuah hubungan kedua negara dikhawatirkan memanas. Apalagi dahulu sempat keluar istilah “ganyang Malaysia”, dan bisa jadi atas kasus ini malah sebaliknya. “Karena itu,bagi saya yang lebih dulu diungkap adalah siapa unsur terkait yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Bagaimana WNA masuk ke Indonesia dan bagaimana dia juga masuk ke dalam lapas,” katanya, Selasa (29/6).

Menurut Jerry, saat ini kementerian Hukum dan HAM harus bergerak cepat untuk melakukan pemeriksaan. Mulai dari bagaimana WNA itu masuk ke Indoneia dengan memeriksa pejabat imigrasi terkait paspor yang digunakan. “Karena itu kami mendesak kemenkumham juga memeriksa semuanya, baik dari masuknya WNA dengan periksa petugas imigrasi, dan kenapa dia bisa masuk ke lapas, periksa petugas lapasnya. Karena kami yakin banyak oknum yang terlibat didalamnya,” ujar Jerry.

Pemeriksaan harus segera dilakukan, kata Jerry, untuk mencegah terjadinya konflik dari kedua negara. Pasalnya, ia memprediksi nanti yang akan muncul ini adalah warga negara Malaysia pastinya akan membela warganya, terlepas dia salah atau tidak karena pastinya kita juga akan melakukan ini. “Saran saya untuk masyarakat Indonesia juga jangan terlalu ikut terjun di dalamnya, agar masalah ini tak kembali melebar,” tuturnya.

Jerry menambahkan, ia memperkirakan pihak Malaysia juga diharapkan menyerahkan masalah ini ke negara Indonesia. Namun ada kemungkinan WNA atas nama Ahmad Fitri BIN MD Latib akan di ekstradisi, sehingga permasalahan diselesaikan. “Initinya kementerian Hukum dan HAM harus cepat bekerja agar jangan sampai memanaskan hubungan kedua negara,” ungkapnya.

Terkait dengan mudahnya WNA masuk ke dalam Lapas, Jerry juga mempertanyakan kinerja Dirjen Pemasyarakatan. Pasalnya, selain mudahnya WNA masuk kedalam lapas untuk menagih hutang Rp24 miliar, pastinya melibatkan pejabat lapas mulai dari kalapas hingga pejabat yang ada dibawahnya. “Apalagi bila melihat dari kasus tersebut, berarti narapidana masih bebas melakukan transaksi di dalam lapas, ini juga segera dibenahi,” tukasnya.

Sebelumya diberitakan, seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Malaysia, menjadi korban penganiayaan yang dilakukan narapidana dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sekayu, K dan,,abupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Aksi yang dialami warga negeri Jiran itu akibat napi yang mendekam dibalik jeruji besi ini berhutang Rp24 miliar dari bisnis narkoba yang dijalankan.

Adalah Ahmad Fitri bin MD Latib yang kehilangan tiga jari tangannya akibat dipenggal oleh napi atas nama Aming. Aksi itu dilakukan lantaran WNA Malaysia ini masuk ke dalam lapas Sekayu, untuk menagih hutang penjual narkoba yang nilainya sudah mencapai Rp24 juta yang tak dibayarkan oleh Aming. Namun bukannya uang yang didapat, namun justu WNA yang tinggal di di Teluk Empang 6 ini menjadi korban penganiayaan pelaku yang dibantu empat orang napi lainnya.

Berdasarkan informasi yang didapat, masuknya WNA asal Malaysia ini terjadi pada akhir Mei 2021 kemarin. Layaknya seorang kerabat narapidana, Ahmad datang ke lapas dan mengaku akan bertemu dengan Aming. Namun karena ditengah Pandemi Covid-19 ini layanan kunjungan ditiadakan ia pun menyogok petugas.

Aksi suap yang dilakukan itu pun bukan tanpa sebab, pasalnya ketika Ahmad datang, rekaman CCTV yang ada di lapas Sekayu pun tak dapat merekam gerak geriknya. Pria asal negeri Jiran itu pun diketahui bertemu dengan Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) dan ia meminta untuk masuk lapas demi bertemu dengan napi yang berhutang narkoba.

Polhukam

Australia Akui Kehandalan Heli SAR TNI AU: Latihan Elang Ausindo 2023 Sukses Dengan Dukungan Heli SAR Super Puma TNI AU

Published

on

Manado,Hariansentana.com — Latihan Bersama Elang Ausindo 2023, yang melibatkan pesawat F-16 TNI AU (Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara) dan F-35 RAAF (Royal Australian Air Force), dan berlangsung di Lanud Sam Ratulangi Manado tanggal 18 s.d. 26 September 2023,berhasil dilaksanakan dengan sukses berkat dukungan penting dari Heli SAR Super Puma Tail Number H-3214 yang dioperaikan oleh Skadron Udara 6 Wing Udara 4 Lanud Atang Sendjaja Bogor.

Kolaborasi antara dua negara ini dalam latihan penerbangan ini menunjukkan tingkat kesiapan dan kerja sama yang tinggi dalam menghadapi berbagai skenario darurat. Pesawat F-16 TNI AU dan F-35 RAAF, dua dari pesawat tempur canggih di dunia, bekerja bersama-sama untuk menguji keterampilan penerbangan dan strategi pertahanan udara.

Namun, salah satu komponen kunci kesuksesan latihan ini adalah kehadiran Heli SAR dati TNI AU. Heli ini siap untuk tindakan darurat jika sewaktu-waktu terjadi situasi kritis selama latihan. Dipiloti oleh Kapten Pnb Eddo M. Angkasa dan Lettu Pnb Dwipa Putra, Heli Standby SAR H-3214 seolah menjadi penjaga keselamatan saat memerlukan pencarian, pertolongan dan evakuasi bagi seluruh peserta latihan yang terkait.

“Kami sangat menghargai peran penting Heli Standby SAR dalam menjaga keselamatan selama latihan ini berlangsung. Tanpa dukungan ini, penerbangan latihan ini tidak dapat dilaksanakan dengan aman,” kata beberapa penerbang F-35 RAAF dan F-16 TNI AU yg diwawancarai terpisah.

Dalam latihan semacam ini, kecepatan reaksi dan respons terhadap situasi darurat adalah kunci. Keberadaan Heli Standby SAR adalah langkah proaktif dalam memastikan bahwa setiap kemungkinan situasi darurat dapat ditangani dengan cepat dan efektif.

“Kami berkomitmen untuk selalu siap sedia dalam mendukung latihan semacam ini. Dalam dunia penerbangan, keselamatan adalah prioritas utama,” ungkap Kapten Pnb Eddo M. Angkasa dan Lettu Pnb Dwipa Putra.

Dengan berakhirnya Latihan Bersama Elang Ausindo 2023 yang sukses, kedua negara dapat menilai dan meningkatkan kemampuan pertahanan udara mereka serta memperkuat hubungan bilateral mereka. Dukungan dari Skadron Udara 6 Wing Udara 4 Lanud Atang Sendjaja Bogor melalui Heli Standby SAR telah membuktikan dirinya sebagai elemen penting dalam kesuksesan pelaksanaan latihan ini.

Continue Reading

Polhukam

Panglima TNI Kunjungi Stand TNI AU: Kegiatan Pameran Agar Prajurit Bisa Dekat dan Membantu Masyarakat

Published

on

Jakarta, Hariansentana.com –– Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., CSFA, berkesempatan mengunjungi stand TNI AU pada TNI Fair 2023 yang berada di Silang Monas, Jakarta, Selasa (26/9/2023).

Pada kunjungannya yang cukup lama, dalam wawancara dengan Airmen TV Dispenau Panglima TNI mengatakan acara HUT TNI ke 78 ini digelar di Monas agar masyarakat bisa melihat secara lebih dekat dan mengenal berbagai alutsista milik TNI dan personil awaknya baik dari TNI AD, TNI AL maupun TNI AU.

“Rangkaian HUT Ke 78 TNI ini digelar di Monas agar masyarakat lebih mengenal dan lebih dekat dengan TNI ” ujar Panglima TNI.

Lebih lanjut Panglima TNI berpesan kepada seluruh personel TNI dimanapun berada harus dapat membantu dan bermanfaat untuk rakyat. Beliau mengapresiasi Dispenau yang mengadakan siaran langsung “live streaming” seluruh kegiatan pameran setiap hari mulai hari pertama dengan berkenan diwawancara secara langsung oleh Airman TV Dispenau yang di broadcast lewat youtube, instagram dan medsos lain.

Tidak hanya berinteraksi dengan pengunjung, saat berkeliling mengunjungi stand TNI AU, Panglima TNI pun dengan ramah mengajak pengunjung dan para penjaga stand TNI AU untuk berfoto bersama. TNI AU selalu memberikan yang terbaik dalam pameran ini sesuai perintah Panglima TNI.(Red)

Continue Reading

Polhukam

Kasau Terima Laporan Kenaikan Pangkat Enam Perwira Tinggi TNI AU

Published

on

Jakarta, Hariansentana.com — Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, S.E, MPP, CSFA didampingi Ketua Umum PIA Ardhya Garini Ny. Inong Fadjar Prasetyo terima laporan kenaikan pangkat Enam Perwira Tinggi (PATI) TNI AU di Mabesau, Cilangkap, Jakarta, Senin (25/9/2023).

Keenam Pati TNI AU tersebut adalah Marsda TNI Mohammad Yani Rudiansyah, S.T., S.I.P. (Staf Ahli Menhan Bid. Sosial), Marsda TNI I G. Made Radar P. J., S.T., (Tenaga Ahli Pengajar Bid. Kepemimpinan Lemhannas), Marsma TNI Dwi Dedy Gunawan (Pati Sahli Kasau Bid. Strahan), Marsma TNI Suratmin, S.T., M.Si. (Pa Sahli Tk. II Indag Sahli Bid. Ekkudag Panglima TNI), Marsma TNI Wisnu Saputro, S.Pd., M.Pd., (Kadisbintalidau) dan Marsma TNI dr. Paulus Supriono, Sp.Rad., M.M. (Pati Sahli Kasau Bid. Kersalem).

Pada kesempatan tersebut Kasau mengucapkan selamat dan turut berbangga atas pencapaian kenaikan pangkat para PATI TNI AU tersebut. Diharapkan menyumbangkan karya nyata untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi tugas organisasi. (Red)

Continue Reading
Advertisement

Trending