Connect with us

Pendidikan

Kabadiklat Kemhan Mayjen TNI Tandyo Budi. R, S.Sos, Gelar Upacara Pembukaan Diklat Teknis Alih Golongan TA 2022

Published

on

Jakarta,HarianSentana.com  – Kabadiklat Kemhan Mayjen TNI Tandyo Budi. R, S.Sos, pimpin Upacara Pembukaan Diklat Teknis Alih Golongan Dari Golongan II Ke Golongan III TA 2022, di Lapangan Upacara Badiklat Tekfunghan Jakarta, Rabu (24/8/2022).

Dalam sambutannya Kabadiklat Kemhan Mayjen TNI Tandyo Budi. R, S.Sos, mengatakan,” Pendidikan dan Pelatihan adalah salah satu mata rantai pembinaan sumber daya manusia yang akan berlangsung sepanjang organisasi ini berdiri, dan senantiasa dikembangkan mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju dan kompleks. Oleh karena itu peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah kebutuhan mutlak yang harus dilakukan sejalan dengan perkembangan tuntutan tugas organisasi,” ucapnya.

Dikatakannya, Badan Pendidikan dan Pelatihan Kemhan melalui Pusdiklat Tekfunghan, telah menyiapkan Program Diklat yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan organisasi, sehingga pegawai Kemhan memiliki kompetensi dan kualifikasi sesuai dengan yang dipersyaratkan. Sudah barang tentu Pusdiklat Tekfunghan juga ikut menyukseskan program prioritas pembangunan dan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas, meskipun saat ini pemerintah masih harus berkonsentrasi dalam menangani permasalahan kesehatan masyarakat,” katanya.

Lebih lanjut Kabadiklat mengatakan, penyelenggaraan Diklat Teknis Alih Golongan dari Golongan II ke Golongan III Bagi PNS merupakan upaya yang dilakukan Kemhan untuk mewujudkan kualitas pegawai yang memiliki pengetahuan dan keterampilan sesuai tuntutan jabatan Golongan III serta didukung oleh sikap perilaku dan kepribadian yang tangguh, disiplin dan pantang menyerah,” lanjutnya.

Diklat Teknis Alih Golongan dari Golongan II ke Golongan III Gelombang III bagi PNS Kemhan TA. 2022 secara resmi telah dibuka dan peserta Diklat akan memulai proses pembelajaran dengan metode klasikal.

Terkait situasi Pandemi COVID-19 yang terus berkembang serta adanya varian baru Omicron, memerlukan antisipasi seluruh pihak. Oleh karena itu Lembaga Diklat dan peserta Diklat hendaknya terus memperketat penerapan protokol kesehatan, agar kita semua terhindar dari wabah Pandemi COVID-19.

Kabadiklat berharap situasi dan kondisi ini tidak menurunkan semangat peserta Diklat untuk belajar dan berlatih agar tujuan dan sasaran Diklat dapat tercapai, yaitu memiliki kompetensi sesuai jabatan dan pangkat Golongan III. Tunjukkan bahwa setelah mengikuti Diklat Alih Golongan ini tidak hanya menjadikan perubahan secara administratif beralih dari Golongan II ke Golongan III, akan tetapi adanya perubahan yang mendasar dari sikap dan perilaku serta meningkatnya kinerja peserta Diklat dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya,” harapnya.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Kabadiklat berpesan kepada peserta Diklat sebagai pegawai Kemhan hendaknya saudara memanfaatkan kesempatan mengikuti Diklat ini dengan sebaik-baiknya. “Melalui Diklat ini saudara dapat menambah wawasan dan mengembangkan kompetensi, dari materi pelajaran yang diberikan. Kerjakan dengan serius, karena akan menjadi investasi berharga untuk masa depan saudara nantinya. Ikuti Diklat ini dengan penuh rasa tanggung jawab dan patuhi tata tertib yang telah ditentukan oleh penyelenggara serta jalin komunikasi yang baik dengan sesama siswa, Widyaiswara dan Kakursus maupun Pembina,” tutupnya.

Turut hadir dalam upacara, Kapusdiklat Badiklat Kemhan, Kepala Biro Kepegawaian Setjen Kemhan, Tamu Undangan, dan Peserta Diklat. (***)

Pendidikan

Gus Toto: Santri Harus Jadi Pengawal Peradaban Dunia di Era Transformasi Pesantren

Published

on

By

Jakarta, Hariansentana.com – Menyambut Hari Santri Nasional tahun 2025 yang mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”, Penasehat Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) DKI Jakarta, Muhammad Thohar (Gus Toto), menyerukan pentingnya peran santri dalam mewujudkan transformasi pendidikan pesantren menuju tata kelola yang modern, adaptif dan berdaya saing global.

Menurutnya, semangat Hari Santri tidak boleh berhenti pada romantisme sejarah, tetapi harus menjadi momentum kebangkitan baru bagi pesantren untuk tampil sebagai pusat peradaban ilmu dan teknologi yang berpijak pada nilai-nilai Islam dan kebangsaan.

“Santri hari ini harus mampu berdiri sejajar di panggung dunia. Dengan semangat ‘Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia’, pesantren wajib memperkuat tata kelola pendidikannya agar mampu melahirkan generasi yang beriman, berilmu, dan berdaya saing global,” ujar Gus Toto melalui keterangannya di Jakarta, Selasa (21/10/2025).

Ia menegaskan bahwa, modernisasi pesantren tidak berarti meninggalkan tradisi keilmuan klasik yang telah diwariskan para ulama, melainkan mengintegrasikan tradisi tersebut dengan sistem manajemen pendidikan modern.

“Transformasi tata kelola pesantren berarti mengatur ulang sistem pendidikan, administrasi, hingga ekonomi pesantren agar lebih transparan, akuntabel dan mandiri, tanpa menghilangkan ruh keikhlasan dan nilai tawadhu’ santri,” jelasnya.

Lebih lanjut, Gus Toto menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pesantren dan masyarakat dalam mendorong penguatan kapasitas santri di bidang digital literacy, ekonomi kreatif, serta kepemimpinan sosial berbasis nilai-nilai Islam Nusantara.

“Pesantren adalah kekuatan moral dan intelektual bangsa. Jika tata kelolanya dikuatkan dan dikelola profesional, maka pesantren bukan hanya benteng akhlak, tapi juga pusat inovasi sosial dan ekonomi umat,” imbuhnya.

Dalam konteks Hari Santri Nasional 2025, Gus Toto mengajak seluruh santri untuk terus meneladani perjuangan ulama dan para pendiri bangsa.

Ia mengingatkan bahwa, kemerdekaan Indonesia adalah hasil perjuangan spiritual dan intelektual yang berakar dari dunia pesantren.

“Santri harus terus mengawal kemerdekaan Indonesia dengan cara baru — bukan hanya lewat doa dan dzikir, tapi juga melalui karya, inovasi, dan kepemimpinan yang membawa manfaat bagi umat dan dunia,” tutupnya.

Dengan semangat Hari Santri 2025, JKSN DKI Jakarta berkomitmen untuk terus mendukung agenda transformasi tata kelola pendidikan pesantren, agar pesantren semakin berperan aktif dalam menciptakan peradaban dunia yang damai, berkeadilan dan berakhlakul karimah. (Red).

Continue Reading

Pendidikan

Sekolah Rakyat, Hadirkan Harapan Baru Bagi Anak Bangsa

Published

on

By

JAKARTA, HARIANSENTANA.COM – Pemerintah Indonesia melalui inisiatif Presiden Prabowo Subianto meluncurkan program Sekolah Rakyat, sebuah langkah monumental dalam upaya pemerataan pendidikan di seluruh penjuru Tanah Air. Program ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menyediakan akses pendidikan berkualitas, khususnya bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, wilayah terpencil dan kelompok marginal yang selama ini masih menghadapi banyak kendala dalam mengakses pendidikan layak.

Sekolah Rakyat dirancang bukan sekadar sebagai lembaga pendidikan formal, tetapi sebagai pusat pembinaan karakter, pembentukan kecakapan hidup dan penguatan semangat kebangsaan. Dengan mengusung konsep berasrama, didukung oleh fasilitas lengkap serta tenaga pengajar profesional dan berdedikasi tinggi, Sekolah Rakyat diharapkan menjadi titik balik dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, terutama dari kalangan yang selama ini kurang terjangkau oleh sistem pendidikan formal konvensional.

Hal ini disampaikan oleh Dodi Mawardi, Direktur Sekolah Alam Cikeas melalui keterangannya, dalam sesi testimoni bertema “Sekolah Rakyat Hadirkan Harapan Baru Bagi Anak Bangsa”, Rabu (17/9).

Dodi Mawardi, Direktur Sekolah Alam Cikeas. (Foto Ist).

Menurutnya, program ini merupakan inovasi yang sangat relevan dan penting untuk menjawab persoalan klasik pendidikan di Indonesi, yakni kesenjangan akses dan kualitas antarwilayah serta antar kelompok masyarakat. “Mendirikan sekolah berkualitas itu bukanlah hal mudah. Sekolah Rakyat ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menyediakan fasilitas pendidikan yang setara bagi semua anak bangsa. Dengan guru-guru yang berkualitas, sarana yang memadai dan pendekatan pendidikan yang humanis, Sekolah Rakyat memberi harapan nyata bagi anak-anak yang selama ini terpinggirkan,” ujar Dodi.

Lebih lanjut, Dodi menekankan bahwa, konsep Sekolah Rakyat bukanlah sesuatu yang dirancang secara tergesa atau asal-asalan. Ia mengapresiasi pendekatan yang diambil pemerintah dalam merancang model pendidikan ini, yakni dengan mengadopsi dan mengadaptasi model dari berbagai sekolah unggulan yang sudah lebih dulu terbukti berhasil.

“Konsep Sekolah Rakyat ini mengacu pada berbagai sekolah unggulan yang telah ada dan sukses, seperti SMA Taruna Nusantara di Magelang, Sekolah Krida Nusantara di Bandung, Sekolah Pradita Dirgantara, serta Sekolah DEL di Sumatera Utara. Fasilitasnya tidak jauh berbeda. Bahkan, beberapa sekolah rakyat dirancang untuk memiliki asrama, laboratorium, fasilitas olahraga, serta ruang-ruang belajar yang mendukung proses pembelajaran yang aktif dan menyenangkan,” jelasnya.

Menurut Dodi, pendekatan berasrama tidak hanya memberikan efisiensi dan fokus belajar yang lebih baik bagi siswa, tetapi juga menjadi solusi bagi anak-anak yang tinggal jauh dari pusat-pusat pendidikan atau berasal dari daerah terpencil yang sulit dijangkau. Ia juga menyoroti pentingnya keberlanjutan program ini serta keterlibatan berbagai pihak, baik dari kalangan masyarakat, dunia usaha, maupun lembaga pendidikan swasta, untuk memastikan Sekolah Rakyat terus berkembang dan mampu menghasilkan generasi unggul masa depan.

“Ini bukan hanya program pemerintah, tapi gerakan bersama. Pemerintah mungkin menjadi penggeraknya, tetapi keberhasilan Sekolah Rakyat akan sangat ditentukan oleh sinergi semua pihak, terutama di daerah-daerah. Yang terpenting, anak-anak
yang selama ini terabaikan kini punya peluang yang sama untuk belajar, tumbuh dan berprestasi,” tambahnya.

Di tengah tantangan pendidikan nasional yang masih diwarnai disparitas kualitas antarwilayah, rendahnya angka partisipasi sekolah di kelompok miskin, serta keterbatasan tenaga pendidik di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal), kehadiran Sekolah Rakyat menjadi bentuk intervensi nyata yang sangat dibutuhkan.

Dodi menutup testimoninya dengan harapan, agar program ini benar-benar diwujudkan dengan konsisten, penuh integritas dan berbasis pada kebutuhan riil masyarakat di lapangan.

“Sekolah Rakyat adalah langkah positif yang perlu didukung semua pihak. Saya berharap implementasinya tidak hanya berhenti di atas kertas atau seremoni peresmian semata. Ini harus menjadi gerakan yang terus berlanjut, tumbuh dan menjadi tumpuan masa depan pendidikan kita. Semoga pelaksanaannya sesuai dengan rencana awal dan membawa manfaat nyata bagi anak-anak Indonesia dari Sabang sampai Merauke,” pungkasnya.

Program Sekolah Rakyat menjadi salah satu program prioritas dalam upaya membangun fondasi Indonesia Emas 2045, di mana pendidikan menjadi kunci utama dalam mencetak generasi unggul yang berdaya saing global, berkarakter dan tetap berakar kuat pada nilai-nilai kebangsaan. (Red).

Continue Reading

Pendidikan

Menhan RI diwakili Rektor Unhan RI Kukuhkan 493 Lulusan pada Wisuda Periode II TA 2025.

Published

on

Bogor, Hariansentana.com – Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn.) Dr. Sjafrie Sjamsoeddin, M.B.A., diwakili Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Letnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. Anton Nugroho, M.M.D.S., M.A., memimpin pelaksanaan Wisuda Periode II Tahun Akademik 2025 Unhan RI, di Aula Merah Putih, Kampus Bela Negara Unhan RI, Sentul, Bogor, Kamis (18/9).

Sebanyak 493 lulusan resmi dikukuhkan, terdiri dari Program Doktor, Magister, Profesi Apoteker, Sarjana, dan Diploma.

Pelaksanaan wisuda ini dihadiri oleh Pejabat Rektor Unhan RI, diantaranya Rektor Unhan RI ke-7 periode 2020–2023, Laksamana Madya TNI (Purn.) Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., DESD., ASEAN Eng., Rektor Unhan RI ke-8 periode 2023–2025 Letnan Jenderal TNI (Purn.) Jonni Mahroza, S.I.P., M.A., M.Sc., Ph.D., Guru Besar, Pejabat Eselon I, II, dan III Unhan RI, pejabat dari lingkungan kementerian dan lembaga, pejabat TNI, akademisi, perwakilan pemerintah daerah, serta para orang tua dan keluarga wisudawan.

Menteri Pertahanan RI dalam amanatnya yang dibacakan oleh Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Letnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. Anton Nugroho, M.M.D.S., M.A., menyampaikan ucapan selamat dan apresiasi atas pencapaian para wisudawan. Menhan RI menegaskan bahwa lulusan Unhan RI merupakan agen perubahan yang diharapkan mampu membawa kemajuan bangsa. Menhan RI juga menyoroti dinamika geopolitik global yang semakin kompleks meliputi konflik regional, terorisme, perubahan iklim, hingga perang informasi di ruang digital.

Menhan RI menekankan bahwa kondisi global tersebut menuntut strategi pertahanan yang adaptif dan terintegrasi. Inovasi teknologi seperti kecerdasan buatan, sistem senjata modern, serta penguatan keamanan siber harus berjalan seiring dengan peningkatan kualitas SDM pertahanan dan kerja sama internasional. Lulusan Unhan RI diharapkan menjadi pemimpin visioner yang mampu menjawab tantangan pertahanan sekaligus memperkuat stabilitas nasional dan global.

Rektor Unhan RI, pada kesempatan wisuda ini, menyampaikan bahwa lulusan Unhan RI adalah generasi pemimpin masa depan yang visioner, tangguh, dan berkarakter, dengan Pancasila sebagai kompas moral dan semangat Bhinneka Tunggal Ika sebagai kekuatan persatuan. Rektor Unhan RI juga menekankan bahwa percepatan perubahan global, rivalitas kekuatan besar, serta perkembangan teknologi disruptif menuntut lulusan Unhan RI memiliki kemampuan berpikir kritis, analisis strategis, serta kepemimpinan transformasional.

Pada kesempatan ini Rektor Unhan RI juga menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya salah satu wisudawan, Andrew Antonio Viz Correira dari Prodi Pengelolaan Hasil Laut Fakultas Vokasi Logistik Militer, yang meninggal sehari sebelum prosesi wisuda, bagi almarhum, sementara penghormatan khusus diberikan kepada keluarga yang ditinggalkan.

Lebih lanjut, Rektor memberikan pesan khusus kepada para lulusan yaitu:

  1. Program Doktor diharapkan menjadi motor riset dan inovasi strategis,
  2. Program Magister dituntut merumuskan solusi atas masalah pertahanan.
  3. Profesi Apoteker harus menjadi tenaga kesehatan dengan standar internasional.
  4. Program Sarjana ditantang tampil sebagai profesional muda yang adaptif dan inovatif.
  5. Program Diploma dibekali kesiapan kerja yang kompetitif di tingkat global.

Rektor Unhan RI menegaskan bahwa lulusan adalah guardian of the archipelago, pemimpin masa depan yang visioner, sekaligus national builders yang berdedikasi memperkuat ketahanan bangsa. Pentingnya networking alumni dan pembangunan kemitraan strategis baik nasional maupun internasional juga ditekankan sebagai modal menghadapi tantangan keamanan transnasional.

Pada kegiatan wisuda Periode II TA 2025 ini, Unhan RI meluluskan 493 mahasiswa, dengan rincian:

  1. Program Doktor sejumlah 12 lulusan.
  2. Program Magister sejumlah 54 lulusan.
  3. Program Profesi Apoteker sejumlah 24 lulusan.
  4. Program Sarjana sejumlah 229 lulusan.
  5. Program Diploma sejumlah 174 lulusan.

Dalam kegiatan wisuda ini juga diberikan penghargaan kepada sejumlah wisudawan berprestasi di antaranya:

  1. Muhammad Hasanuddin Wahid, dari Program Doktor, dengan IPK 3,98 (Magna Cum Laude).
  2. Raditya Dana Putra dari Program Magister, dengan IPK 3,93 (Sangat Memuaskan).
  3. Muhammad Asar dari Program Profesi Apoteker, dengan IPK 4,00 (Dengan Pujian).
  4. Atalia Kristina dari Program Sarjana, dengan IPK 3,97 (Dengan Pujian).
  5. Dian Margreta, dari Program Diploma, dengan IPK 3,96 (Dengan Pujian).

Kegiatan prosesi wisuda ini diakhiri dengan pelaksanaan Sesi foto bersama dan dilanjutkan dengan upacara tradisi pengucapan janji Alumni dan penyematan pin Alumni oleh Rektor Unhan RI kepada perwakilan wisudawan.

Rangkaian wisuda ini menegaskan komitmen Unhan RI dalam mencetak sumber daya manusia pertahanan yang unggul, berdaya saing global, dan berintegritas tinggi. Lulusan Unhan RI diharapkan terus memberikan kontribusi nyata dalam penguatan pertahanan negara, pembangunan nasional, serta memperkokoh posisi Indonesia di kancah internasional. (Red).

Continue Reading
Advertisement

Trending