Connect with us

Ibukota

Jabatan Sekda dan Deputi Gubernur DKI Jakarta Dilelang. Ini Kandidatnya

Published

on

Jakarta,Hariansentana.com — Jabatan sekretaris daerah (sekda) DKI resmi dilelang. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengumumkan tiga nama yang lolos seleksi tahap akhir sebagai kandidat sekda DKI. Ketiganya adalah Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretariat Daerah (Setda) DKI sekaligus Penjabat (Pj) Sekda DKI Sri Haryati, Wali Kota Jakarta Selatan (Walkot Jaksel) Marullah Matali, dan Walkot Jakarta Utara (Jakut) Sigit Wijatmoko.

Informasi itu tertuang dalam Surat Pengumuman Nomor 11 Tahun 2020 yang ditandatangani oleh Ketua Panitia Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Madya Tahun 2020, Suharti pada Selasa (8/12). “Peserta seleksi terbuka untuk jabatan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta yang dinyatakan lulus seleksi terbuka tahap akhir, selanjutnya akan dibuatkan usulan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian,” tulis salah satu poin dalam surat tersebut.

Selanjutnya, Pejabat Pembina Kepegawaian, yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyampaikan usulan tersebut kepada Presiden H.Joko Widodo (Jokowi) melalui Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk proses tes penilaian akhir (TPA) sebagai dasar penetapan SK pengangkatan jabatan sekda DKI.

Kepala Kepegawaian Daerah (BKD) DKI, Chaidir, mengatakan, proses selanjutnya, satu kandidat dari tiga nama itu nantinya dipilih Jokowi. “TPA di Presiden RI untuk menentukan satu terbaik dari tiga terbaik yang diusulkan Pemda DKI Jakarta,” kata Chaidir saat dikonfirmasi, Jumat (11/12)sore

Adapun tiga pejabat itu lolos tes dari total 18 pejabat di lingkungan Pemprov DKI yang turut mendaftar posisi sekda DKI. Seleksi terbuka itu dilakukan lantaran jabatan sekda DKI belum diisi secara definitif, usai Saefullah meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 pada 16 September 2020.lalu

Tidak hanya sekda DKI, Pemprov DKI juga mengumumkan satu nama yang lolos TPA jabatan deputi Gubernur DKI Bidang Industri, Perdagangan, dan Transportasi. Nama tersebut adalah Tuty Kusumawati yang saat ini menjadi kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk DKI.

Hanya saja, menurut Chaidir, hasil seleksi itu tidak dapat diserahkan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk diproses. “Karena ketentuan minimal harus ada tiga kandidat terbaiknya bisa lanjut ke TPA (presiden),” kata Chaidir.

Oleh karena itu, Chaidir menyebut, proses seleksi untuk jabatan deputi Gubernur DKI Bidang Industri, Perdagangan, dan Transportasi kembali dilelang. “Ya (seleksi ulang),” ujar Chaidir.

Ketua Panitia Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Madya DKI Tahun 2020, Suharti menjelaskan, ada 22 orang yang mendaftar jabatan deputi gubernur. Hanya saja, setelah melalui proses seleksi, hanya ada satu kandidat yang memenuhi syarat. “Kan hanya ada satu nama yang lolos. Tidak bisa diproses. Harus diulang,” jelas deputi Gubernur DKI Bidang Pengendalian Kependudukan dan Permukiman.

Menurut Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono, menggatskan pada Sentana.tidak masalah jika hanya ada satu kandidat yang memenuhi syarat untuk menduduki posisi deputi gubernur. “Deputi (enggak apa cuma satu. (Calon) Sekda harus diajukan lebih dari satu, maksimal tiga,” kata Mujiyono.

Selain itu, Pemprov DKI juga membuka kembali lelang jabatan deputi Gubernur DKI Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup. Hanya saja, prosesnya masih berlangsung.

 

Penulis : Tarno

Ibukota

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Direlokasi ke Rusun Nagrak Cilincing, Petugas Bantu Angkut Barang

Published

on

By

Jakarta, Hariansentana.com – warga eks Kampung Bayam sepakat direlokasi ke Rumah Susun (Rusun) Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (26/9). Camat tanjung priok Ade Himawan menyaksikan Proses pemindahan barang dibantu petugas Satpol PP Kecamatan Tanjung Priok, Satpel Sudin Sosial Kecamatan Tanjung Priok, Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Papanggo.

Lurah Papanggo, Tomi Haryono mengatakan sebanyak 19 Kepala Keluarga (KK) sepakat direlokasi ke Rusun Nagrak. Kesepakatan tersebut diikuti proses pengangkutan barang milik penghuni eks Kampung Bayam oleh petugas gabungan dengan menggunakan empat unit truk.

“Warga sepakat untuk direlokasi. Kita bantu fasilitasi mengangkut barang dan warga ke Rusun Nagrak,” kata Tomi Haryono saat ditemui di Jalan Sunter Permai Raya, Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (26/9).

Koordinator Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) yang mendampingi warga eks Kampung Bayam, Mirnawati mengaku mereka butuh waktu untuk mempertimbangkan ajuan tawaran relokasi dari Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara. Selama lebih dari sepekan ini mereka melakukan proses negosiasi dengan aparat dari kelurahan sebagai pelaksana teknis dari Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara.

“Selama sepekan lebih ini kita bulak-balik negosiasi. Kita sepakat setelah mereka mau fasilitasi transportasi anak sekolah dan ada kata sementara dititipkan di Rusun Nagrak,” katanya.

Diakui Mirnawati, selama ini mereka juga telah berupaya mandiri mencari unit hunian di Rusun namun tidak dapat. Mereka pun akhirnya sepakat dengan tawaran relokasi lantaran anak-anak sekolah akan disiapkan fasilitas pengantaran dari Rusun Nagrak ke kawasan JIS.

“Nantinya setelah dari JIS mereka bisa menyebar ke lokasi sekolah masing-masing,” tutupnya.(sutarno)

Continue Reading

Ibukota

Ketum NJ Mania Mengingatkan Penghuni Eks Kampung Bayam Jangan Gagalkan Tuan Rumah Piala Dunia

Published

on

By

Jakarta, Hariansentana.com — ketua Umum North Jakarta Mania (NJ Mania), Parid menyayangkan sikap para penghuni eks Kampung Bayam yang memilih bertahan di kawasan seputar Jakarta International Stadium (JIS), kelurahan Papanggo kecamatanTanjung Priok, kota administrasi Jakarta Utara.senin, (21/9/2023).

Dingatkannya, sikap mereka bertahan dalam tenda di kawasan sekitar JIS bisa mengganggu pelaksanaan Piala Dunia U-17 yang akan berlangsung November 2023 ini.

“Kita pernah gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-21. Jangan sampai ini terulang di Piala Dunia U-17,” katanya.

Diingatkan Parid, keputusan FIFA membatalkan perhelatan Piala Dunia U-21 juga terjadi saat mendekati waktu pelaksanaan. Dikhawatirkannya, peristiwa serupa bisa terulang lantaran FIFA menilai Indonesia tidak becus menyelenggarakan event terganjal isu salah satu venue bermasalah.

Karena itu, Parid berharap para penghuni eks Kampung Bayam, lebih bijak dan sementara waktu mau menyingkir dari kawasan JIS. Menurutnya, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara sudah bijak memberikan tawaran relokasi ke Rumah Susun (Rusun) Nagrak atau Muara Angke sebagai tempat hunian bagi mereka.

Apalagi, saat proses pindah dan sekolah anak anggota keluarga mereka yang direlokasi akan difasilitasi. Pilihannya, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara akan memindahkan sekolah dengan lokasi terdekat hunian atau menyiapkan angkutan bus sekolah dari Rusun relokasi bagi anak anggota keluarga penghuni eks Kampung Bayam.

Ditegaskan Parid, pihaknya memahami perjuangan para penghuni eks Kampung Bayam untuk mendapat hunian di Rusun dalam kawasan JIS. Namun Ia berharap kepentingan warga jangan sampai merugikan bangsa dan negara menggagalkan perhelatan Piala Dunia U-17 di Indonesia.

Bila sampai menggagalkan tuan rumah Piala Dunia U-17 atau minimal menggagalkan JIS sebagai venue event, Parid mengingatkan sikap penghuni eks Kampung Bayam akan merugikan banyak orang. Tidak hanya membuang anggaran besar yang sudah dikeluarkan negara, sikapnya akan membuat malu Indonesia dan Jakarta Utara, khususnya.

“Silakan terus negosiasi. Tapi sementara kami imbau terima dulu direlokasi, toh tinggal di Rusun Nagrak atau Muara Angke juga masih gratis,” tandasnya.(sutarno)

Continue Reading

Ibukota

Biaya Bulanan Rusun di DKI Masih Gratis, Rusun Nagrak Sediakan Tower 3 Relokasi Penghuni Eks Kampung Bayam

Published

on

By

Jakarta, Hariansentana.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih memberlakukan gratis biaya sewa bagi setiap penghuni Rumah Susun (Rusun).

Hal itu sejalan dengan masih diberlakukannya Peraturan Gubernur (Pergub) Provinsi DKI Jakarta Nomor 61 Tahun 2020 tentang Pemberian Keringanan Retribusi Daerah Dan/Atau Penghapusan Sanksi Administratif Kepada Wajib Retribusi Yang Terdampak Bencana Nasional Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

“Biaya sewa bagi penghuni rusun sampai saat ini masih gratis karena Pergub Pemprov DKI Nomor 61 Tahun 2021 masih belum dicabut alias masih berlaku,” kata Kasatlak Pelayanan UPRS III, Faisal Rahman saat dikonfirmasi, Jumat (22/9).

Dijelaskannya, penghuni hanya membayar biaya air dan listrik sesuai dengan pemakaian melalui autodebet Bank DKI.

“Penghuni hanya membayar air dan listrik sesuai dengan pemakaiannya saja. Deposit tiga bulan sewa juga tidak ada,” jelasnya.

Bagi penghuni eks Kampung Bayam, dipastikannya akan menempati Tower 3 lantai 12 dan 13. Disediakan unit tipe 36 dengan ukuran lias 36 meter persegi yang dilengkapi dua kamar, ruang tamu, kamar mandi, dapur, dan balkon untuk menjemur pakaian.

“Sesuai keinginan mereka yang maunya berkumpul di satu tower kami sediakan di tower 3. Mereka dapat menikmati fasilitas lainnya di sini (Rusun Nagrak) seperti lift, masjid, taman bermain anak, lapangan olahraga, tempat parkir sepeda motor, dan juga bus sekolah,” tutupnya.

Diketahui, tujuh orang perwakilan penghuni eks Kampung Bayam telah survei ke Rusun Nagrak untuk melihat unit yang akan ditinggalinya.

Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara akan membantu seluruh proses pemindahan dan pasca pemindahan seperti kepindahan data hingga sekolah anak Eks Penghuni Kampung Bayam.

Sementara Warto warga yang pernah tinggal di kampung Bambu yang sama-sama terbongkar oleh proyek JIS. Menggatakan pada Hariansentana.com kami sebenarnya sangat iri, oleh kebijaksanaan pemda Dki jakarta,”kami sama-sama tergusur dapet uang kerohiman oleh proyek JIS,tapi segelintir warga yang di bantu sama LSM. di istimewa kan.”tuturnya.(Sutarno)

Continue Reading
Advertisement

Trending