Connect with us

Ekonomi

Gandeng ExxonMobil, Pertamina Kaji Penerapan Teknologi CCUS di Tiga Wilayah Lapangan Migas

Published

on

Jakarta, HarianSentana.com – Sebagai perusahaan energi kelas dunia, Pertamina terus mengembangkan bisnisnya dengan menggandeng mitra global. Sebagai perwujudan Go Global, Pertamina menggandeng perusahaan energi dunia, ExxonMobil untuk mengkaji penerapan teknologi Carbon Capture & Storage (CCS) dan Carbon Capture, Utilization & Storage (CCUS) di tiga wilayah lapangan migas. Ketiga wilayah tersebut meliputi Sumatera Selatan, Kalimantan Timur dan Jawa Barat

Kesepakatan kerja sama Pertamina dan ExxonMobil ini diwujudkan melalui Joint Study Agreement (JSA) sebagai tindak lanjut dari MOU yang ditandatangani kedua belah pihak pada COP 26 tahun lalu di Glasgow. JSA ditandatangani Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan President of ExxonMobil Indonesia Irtiza H. Sayyed, di Amerika Serikat, Jumat 13 Mei 2022. Penandatangan kesepakatan ini disaksikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat Rosan Roeslani.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan investas,Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, kerja sama ini merupakan jawaban yang sangat sederhana bagi beberapa negara maju yang ragu melihat negara berkembang seperti Indonesia, dalam membuat kebijakan terkait dengan masalah tentang perubahan iklim.

“Kami sangat hati-hati memperhatikan kebijakan yang satu ini. seperti masalah reservoir yang menipis merupakan masalah yang sangat penting sebagai salah satu target kami karena industri terintegrasi di Kalimantan yang menggunakan reservoir yang habis di suatu tempat di Kalimantan timur sehingga kami dapat menyuntikkannya ke reservoir yang menipis,” kata Luhut.

Luhut mengatakan pemerintah akan mendukung Pertamina dan ExxonMobil melakukan investasi dengan menyiapkan segala hal yang dibutuhkan. Selama ini ExxonMobil telah membuktikan dirinya dengan investasinya di Indonesia selama beberapa dekade dan pemerintah Indonesia menyambut baik untuk penambahan investasi ini.

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan sebagai BUMN energi, Pertamina terus berkomitmen mendukung program Pemerintah untuk mempercepat transisi energi dan mencapai target penurunan emisi sebesar 29 persen pada tahun 2030. Pertamina mendukung target pemerintah mewujudkan Indonesia Net Zero Emission, melalui berbagai inisiatif yang dijalankan perseroan.

“Penerapan teknologi Carbon Capture & Storage (CCS) dan Carbon Capture, Utilization & Storage (CCUS) menjadi inisiatif penting menurunkan emisi sekaligus sebagai solusi untuk penerapan teknologi Enhance Oil/Gas Recovery (EOR/EGR) untuk meningkatkan produksi migas,” ujar Nicke.

Penerapan teknologi CCS dan CCUS, imbuh Nicke, diharapkan akan berperan penting dalam menurunkan gas rumah kaca di atmosfer, yang berkontribusi terhadap pemanasan global, perubahan iklim, pengasaman laut, dan hilangnya keanekaragaman hayati.

“Sektor energi memang berkontribusi paling besar terhadap emisi GRK sehingga transisi ke energi berkelanjutan sebagai tantangan paling mendesak yang kita hadapi saat ini,” imbuh Nicke.

Nicke menambahkan, saat ini, Indonesia memegang Kepresidenan G20 dengan memprioritaskan transisi ke energi berkelanjutan sebagai salah satu isu utama. Seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo pada KTT G20 di Italia akhir tahun lalu, bahwa negara-negara anggota G20 dan para pelaku usaha harus menjadi katalisator pemulihan hijau dan bahu membahu dengan prinsip ketahanan energi, aksesibilitas, dan keterjangkauan.

Pada kesempatan tersebut, President of ExxonMobil Low Carbon Solutions, Joe Blommaert menegaskan, “Ini adalah langkah maju lainnya bagi kedua perusahaan dan menempatkan Indonesia menjadi CCS Hub potensial untuk Asia Tenggara dan memainkan peran utama dalam mendukung pengurangan emisi dari sektor yang sulit untuk menghilangkan karbon,”ujarnya.

Kesepakatan kerja sama Pertamina- ExxonMobil ini akan berlangsung salama 2 tahun. Dalam kerja sama ini, juga memungkinkan untuk membangun penyimpanan Pusat CCS/CCUS regional, menemukan area pemulihan minyak dan gas yang ditingkatkan dan pembangkit hidrogen biru.

“Pengembangan teknologi CCS & CCUS sejalan dengan komitmen Pertamina untuk menerapkan Environment, Sustainability, & Governance (ESG) di semua lini bisnis perusahaan, untuk mendorong keberlanjutan bisnis di masa depan” tandas Nicke.()

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ekonomi

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Published

on

By

Jakarta, Hariansentana.com – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina terus membuktikan kinerja cemerlang hingga saat ini. PHE mencatatkan produksi minyak sebesar 548 ribu barel per hari (MBOPD) & produksi gas 2,86 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) sehingga produksi migas sebesar 1,04 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD) hingga trimester 1 tahun 2024 yang merupakan konsolidasi dari seluruh anak usaha PHE.

Menurut Direktur Utama PHE, Chalid Said Salim, hingga Maret 2024 PHE juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran 3 sumur eksplorasi, 163 sumur pengembangan, 219 workover dan 8.323 well services. Selain itu, PHE juga mencatatkan survei Seismik 2D sepanjang 12 km dan 3D sepanjang 2.602 km2. Dalam bidang eksplorasi, PHE mencapai total temuan sumber daya 2C sebesar 140 Juta Barel Minyak Ekuivalen/Setara Minyak (MMBOE).

“PHE akan terus melaksanakan kinerja unggul dengan mengedepankan aspek safety di setiap lini Pekerjaan yang sesuai dengan good corporate governance,’’ kata Chalid dalam keterangannya yang diterima hari ini.

Menurutnya, dengan mengedepankan aspek safety, PHE juga mencatatkan 80.472.121 jam selamat hingga trimester 1 tahun 2024. PHE, kata dia, akan terus berkomitmen untuk berkontribusi pada pemenuhan energi nasional. Guna memenuhi target dan dengan mitigasi tantangan yang ada, PHE menerapkan Transformasi strategi perusahan yang akan dijalankan sepanjang tahun 2024 ini. Dalam hal ini perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan produksi minyak dengan berbagai macam recovery plan yang sudah disiapkan serta inisiatif baru.

“Kami bersyukur dengan seluruh pencapaian tersebut, kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pemangku kepentingan yang senantiasa mendukung kegiatan operasional perusahaan sehingga dapat berjalan dengan lancar, ” ujar Chalid.

Lebih jauh ia mengatakan, PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Saat ini PHE telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (“UNGC”) sebagai member sejak Juni 2022.

“PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek ESG. Mendukung aspek Governance, PHE juga senantiasa berkomitmen Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dilakukan dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan. Salah satunya dengan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandar ISO 37001:2016,” papar Chalid.

“PHE juga terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang Environmental Friendly, Socially Responsible dan Good Governance,” tutup Chalid.

VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyampaikan bahwa kinerja positif PHE dari sisi upstream menjadi salah satu pilar untuk menjaga ketahanan energi nasional.

“Peningkatan produksi dari sektor hulu menjadi salah satu upaya Pertamina mencapai energy security yaitu untuk menjaga atau meningkatkan ketahanan energi nasional,” jelas Fadjar.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.(s)

Continue Reading

Ekonomi

Sukses Kelola Penyediaan Energi, PLN EPI Raih Penghargaan Listrik Indonesia 2024

Published

on

By

Jakarta, Hariansentana.com – Transformasi dan inovasi bisnis PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) dalam pengelolaan energi primer PLN Group diganjar penghargaan bergengsi dalam Ajang Penghargaan Listrik Indonesia 2024. Keberhasilan perusahaan dalam menjaga security of supply menjadi kunci dari capaian prestasi PLN EPI.

Penghargaan Listrik Indonesia 2024 merupakan ajang yang digelar oleh Majalah Listrik Indonesia sebagai bentuk apresiasi kepada badan usaha sektor ketenagalistrikan. Dalam ajang ini, terdapat 15 kategori penghargaan yang diberikan kepada 45 Perusahaan.

Dalam Awarding Night Penghargaan Listrik Indonesia 2024 yang berlangsung pada Kamis (2/5) di Jakarta, PLN EPI memperoleh penghargaan sebagai “The Most Favorite Company in Primary Energy Supply“.

Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan, penghargaan yang diperoleh PLN EPI merupakan buah transformasi dan inovasi bisnis yang dilakukan selama ini dalam pengelolaan energi primer.

“Penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi atas upaya perbaikan tata kelola dan layanan bisnis yang dilakukan selama ini. Tentu saja, ini juga menjadi pendorong untuk terus mengoptimalkan kinerja yang sudah ada selama ini,” ujar Iwan.

Iwan menjelaskan, berbagai langkah konkret perbaikan tata kelola penyediaan energi primer telah dilakukan PLN EPI pasca restrukturisasi dilakukan. Proses bisnis kini menjadi lebih terfokus.

Iwan menegaskan, dalam memastikan rantai pasok energi primer ke pembangkit, PLN EPI memastikan setiap proses bisnis dapat memberikan multiplier effect.(s)

Continue Reading

Ekonomi

KSP Apresiasi PLN EPI Libatkan Masyarakat Kembangkan Biomassa Untuk Kurangi Emisi

Published

on

By

Gunungkidul, Hariansentana.com – Kantor Staff Presiden (KSP) mengapresiasi langkah Subholding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) dalam pengembangan biomassa. Tak hanya mampu mengurangi emisi karbon tetapi juga menjadi katalis pendorong perekonomian rakyat.

Tenaga Ahli Utama Kedeputian I Kantor Staf Presiden (KSP) Trijoko M. Soleh Oedin mengapresiasi keberhasilan pelaksanaan program cofiring oleh PLN yang tidak berbasis Hutan Tanaman Energi (HTE), melainkan memanfaatkan bahan baku dari limbah pertanian, perkebunan dan perhutanan serta penanaman di lahan kritis.

Sebab, dengan memanfaatkan limbah maka akan terjadi penurunan emisi dari limbah yang membusuk atau dibakar. Sedangkan dari penanaman di lahan kritis maka akan ada penyerapan karbon di tanah dan di batang tanaman.

“Dan yang menarik adalah, ekosistem biomassa ini akan menurunkan emisi dari sisi FOLU (Forestry and Other Land Use) dan Agriculture. Setidaknya sekarang itu bahasanya sedekah oksigen,” ujarnya

Dia menegaskan, program Cofiring Biomassa oleh PLN ini sangat membantu komitmen pemerintah dalam upaya menurunkan emisi karbon.

“Di PLTU mengurangi porsi batu bara dengan biomassa akan terjadi penurunan emisi karbon. Sedangkan di hulunya, ada pengurangan emisi karbon dari pemanfaatan limbah serta peningkatan karbon stok dari penanaman.

Trijoko menambahkan, untuk mencapai Net Zero Emission (NZE), perlu dilakukan Life Cycle Assesment, dari hulu sampai hilir. Oleh karena itu, ia mendukung penuh program serupa untuk direplikasi dengan melibatkan para pemangku kepentingan terkait.

Sementara itu, Lurah Gombang, Supriyanto menerangkan, program tersebut merupakan solusi bagi masyarakatnya. Menurutnya, warga di wilayahnya sangat senang dengan adanya program tersebut. Ia berharap, program PLN EPI jadi salah satu solusi kurangnya pakan di musim kemarau.

“Kami dan warga sangat senang dengan program ini karena memang warga sangat membutuhkan pakan. Terlebih, rantingnya juga bisa punya nilai ekonomi karena untuk cofiring,” jelas dia.

Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan, pengembangan energi biomassa menjadi salah satu komitmen perusahaan dalam pencapaian Net Zero Emission melalui penyediaan pasokan energi alternatif untuk mengurangi batubara.

“Pengembangan energi biomassa sejalan dengan komitmen PLN untuk mngurangi emisi karbon melalui program penyediaan dan pengembangan ekosistem biomassa untuk cofiring PLTU,” kata Iwan di Jakarta

Iwan menjelaskan, komitmen pengembangan biomassa terus dijalankan perusahaan. Ada tiga inisiatif strategis yang telah dilakukan oleh PLN EPI, yaitu Program STAB (Socio Tropical Agriculture-waste Biomass) memanfaatkan limbah pertanian/limbah pangan seperti sekam, jerami, bonggol jagung, serbuk aren, batang singkong dll; Program PERTIWI (Primary Energy Renewable & Territorial Integrated Wisdom of Indonesia) memanfaatkan limbah perkebunan/perhutanan seperti limbah replanting karet, kulit dan limbah sagu, limbah sawit, dll; dan optimalisasi lahan kritis/non produktif melalui program Green Economy Village yang telah dimulai sejak Februari 2023 bersama Pemda DIY dan Keraton Yogyakarta dengan melakukan penanaman tanaman pakan ternak dan biomassa di Gunung Kidul, DIY.

Iwan menerangkan, keterlibatan masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan program ini berjalan dengan lancar, dimana PLN EPI menggandeng stakeholder terkait dalam menjamin kehandalan pasokan biomassa.(s)

Continue Reading
Advertisement

Trending