Connect with us

Ekonomi

DPR Dorong Polemik Harga Gas Diselesaikan Secara B to B

Published

on

Jakarta, Harian sentana.com

Anggota Komisi VII DPR Maman Abdurrahman mengatakan, persoalan harga gas yang sempat ramai diperbincangkan beberapa waktu lalu adalah persoalan PT PGN dengan kalangan industri yang bukan objek vital nasional. Untuk itu pihaknya mendorong agar bisa diselesaikan dengan skema bisnis to bisnis (b to b).

Apalagi kedua belah pihak mempunyai kepentingan masing-masing. PGN mempunyai pertimbangan lain, tapi pihak industri juga memiliki pertimbangan lain,” kata Maman disela diskusi bertajuk Membedah Harga Gas Industri Nasional yang digelar Energy Watch di Jakarta, Rabu (6/11/2019).

Untuk itu, kata Maman, Komisi 7 DPR berencana memanggil seluruh stakeholder yang berkaitan dengan rencana kenaikan harga gas untuk kalangan industri. “Kita akan sinergikan agar diperoleh gambaran yang komprehensif terkait harga gas industri, baik dari sisi hilir maupun  hulu,” cetus politisi Partai Golkar ini.

Lebih jauh Maman menyampaikan bahwa harga gas di hulu juga turut mempengaruhi harga karena terlalu banyak komponennya, termasuk sistem bisnis Gross Split yang kini diberlakukan. “Untuk itu komisi 7 DPR akan segera panggil seluruh pemangku kepentingan, termasuk Kementtiqm ESDM,” lanjut Maman.

Dia juga menuturkan, kalaupun ada solusi moderat terkait rencana kenaikan harga gas maka kenaikannya bisa dilakukan secara bertahap. “Saya melihat pihak PGN masih terkesan malu-malu untuk menaikkan harga gas. Tidak perlu malu-malu, kalau mau naikin nggak perlu ragu-ragu karena hal itu tidak dilarang. Tapi mungkin kenaikannya bisa dilakukan secara bertahap, langkah ini cukup moderat,” pungkasnya.

Hal yang sama juga disampaikan Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan. Menurut dia mestinya PGN dibiarkan saja menyesuaikan harga, namun harus dilakukan secara bertahap. “Tapi kalau pemerintah memang tidak memperbolehkan PGN menaikan harga, maka sudah seharusnya pemerintah mengalokasikan dana APBN untuk pembangunan infrastruktur atau mengurangi penerimaan negara sehingga bisa menekan harga gas nasional,” kata Mamit.

“Tanpa bantuan pemerintah, PT PGN bisa saja menuju kebangkrutan  apalagi atas pembatalan kenaikan tersebut saham mereka langsung  mengalami penurunan sebesar 13.52%,” tambah dia.

Pada kesempatan itu, Mamit juga menyoroti soal formula penetapan harga gas bumi berdasarkan Permen ESDM 58/2017 yang terdiri dari Harga Gas Bumi + Biaya Pengelolaan Infrastruktur+Biaya Niaga. “Sejak tahun 2013, harga gas industri tidak pernah mengalami kenaikan sama sekali, tapi di sisi lain biaya operasional dan perbedaan kurs rupiah terhadap dollar Amerika sudah mencapai lebih dari 50% kenaikan,” kata Mamit.

Berdasarkan data Woodmack (2018), lanjut dia, harga gas industri di Indonesia berada di range US$ 8 – US$ 10 per MMBTu, dengan harga gas Hulu US$ 6- US$ 8 per MMBTu dan biaya infrastruktur US$ 2.8 – US$ 4 per MMBTu dimana masih jauh lebih murah jika dibandingkan dengan Singapore. “Harga gas di Singapore adalah US$ 12.5 – US$ 14 per MMBTu, dengan harga Hulu US$ 9.75 – US$ 11.7 dan biaya infrastruktur dan niaga sebesar US$ 2.8 per MMBTu. Sedangkan harga gas di Thailand berkisar US$ 8.41 – US$ 9.31 dengan harga gas di hulu US$ 5.4 – US$ 6.3 per MMBTu, biaya infrastruktur dan niaga gas sebesar US$ 3.01 per MMBTu,” papar Mamit.

“Untuk harga gas di Malaysia berkisar di angka US$ 7.5 – US$ 8.21, harga gas Hulu US$ 4.5 – US$ 6, dan biaya infrastruktur dan niaga sebesar US$ 3 per MMBTu,” tambah Mamit.

Dikatakan, murahnya harga gas di Malaysia disebabkan harga gas di negeri jiran tersebut ditopang dari struktur pembentukan gas menerapkan skema Regulation Below Cost (RBC) dimana menuntut adanya penerapan subsidi sehingga harga gas murah. “Sementara Thailand menggunakan skema model indeksasi ke harga minyak dunia dimana mengikuti pergerakan harga minyak dunia. Harga gas di Tiongkok sebesar US$ 15 per MMBTu, infrastruktur dan niaga US$ 7 per MMBTu dan gas hulu US$ 8 per MMBTu,” tukasnya.

Berdasarkan perhitungan di atas, harga gas hulu di Indonesia lebih tinggi dibandingkan negara lain, dimana hal ini menyebabkan harga gas hilir menjadi lebih tinggi dengan HPP 70% berasal dari harga hulu. Begitu juga dengan biaya infrastruktur dan niaga paling mahal diantara lain mengingat kondisi geografis Indonesia jauh lebih kompleks dibandingkan negara lain.

“Biaya pengelolaan infrastruktur adalah biaya yang timbul agar gas bisa sampai ke end user dari wellhead dimana termasuk didalamnya pipanisasi bahkan sampai regasifikasi LNG/CNG. Sedangkan biaya niaga meliputi maintenance, pemasaran, resiko dan margin yang dipatok 7%. Pembangunan infrastruktur merupakan inveatsi yang sangat besar bagi badan usaha dimana saat ini mencapai 9.324 km,” tukasnya.

Ia  menambahkan, PGN mempunyai kontribusi yang paling besar dalam pembangunan pipanisasi yang biayanya semua menggunakan dana internal tanpa ada kontribusi dari APBN. “PGN juga berbeda dengan Pertamina maupun PLN yang mendapatkan dana kompensasi jika ada selisih harga keekonomian. Dengan demikian, semua beban biaya menjadi tanggungan dari PT PGN,” tutup Mamit.

Sebelumnya di tempat yang sama, Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas), Kementerian ESDM, Djoko Siswanto mengatakan pihaknya saat ini sedang melakukan pengecekan terkait harga gas tersebut. “Ini kita lagi cek. Dan kita lagi rapat ngumpulin data tentang itu,” ujarnya,

Lebih jauh ia mengatakan, untuk meningkatkan profit perusahaan tidak serta merta harus dengan menaikan harga jual. “Masih ada cara lain yang bisa dilakukan misalnya dengan efisiensi atau bahkan meningkatkan volume penjualan dan lain-lain,” tukasnya.

Dia juga menekankan, bahwa Kementerian ESDM ingin PGN melakukan keterbukaan tentang kondisi keuangannya, bahkan menginginkan ada yang mengaudit keuangan PGN.

“Kita mau audit ya. Diaudit berapa investasi-nya, cost-nya, revenue-nya berapa. Kita akan baru mulai itu. Di mana yang mau audit kan. Bisa swasta, Inspektorat Jenderal, BPK atau BPKP,” ungkap dia.(sl)

Penulis: Syarief Lussy

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ekonomi

Hattrick! Dirut PLN Darmawan Prasodjo Kembali Dinobatkan Jadi CEO Of The Year 2024

Published

on

By

Jakarta, Hariansentana.com – Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo kembali dinobatkan sebagai CEO of The Year untuk ketiga kalinya secara berturut-turut sejak 2022. Darmawan terpilih di antara CEO terbaik dari berbagai perusahaan swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di ajang CNBC Indonesia Awards 2024 pada Rabu (11/12).

Penghargaan tertinggi dalam kategori CEO ini diraih atas kepiawaiannya memimpin transformasi di tubuh PLN dan menjadi motor penggerak dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT). Darmawan juga dinilai menjadi sosok inspiratif bagi masa depan energi Indonesia.

Atas kepemimpinan dan navigasi Darmawan Prasodjo, PLN juga dianugerahi Best Company in National Energy Security. Penghargan ini diberikan atas keberhasilan korporasi mendukung program Pemerintah dalam menjaga ketahanan energi nasional.

Menteri BUMN, Erick Thohir yang juga meraih penghargaan Game Changer in SOEs Business & Transformation menyatakan bahwa transformasi yang didorong BUMN akan terus berlanjut dan tetap dikelola secara profesional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Pihaknya memastikan BUMN akan menjadi pusat ekonomi kerakyatan.

“Kami di BUMN memastikan pemerataan ekonomi harus disukseskan sehingga Indonesia bisa menjadi negara maju. Hal ini tentunya sejalan dengan visi Bapak Presiden, Pak Prabowo, yang terus menekankan pentingnya mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujar Erick.

Pada kesempatan yang sama, Darmawan Prasodjo mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas dua penghargaan yang diberikan. Dirinya mengatakan bahwa penghargaan ini menambah energi baru bagi perusahaan untuk terus berinovasi dan menjalankan bisnis yang berorientasi pada keberlanjutan.

“Penghargaan ini berhasil diraih berkat dukungan pemerintah dalam membangun suatu iklim yang kondusif sehingga kami berhasil untuk tumbuh dan berkembang. Capaian ini juga buah dari kerja keras seluruh insan PLN dalam meningkatkan layanan untuk pelanggan,” ungkap Darmawan.

Darmawan juga bertekad mendukung target Pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%, sekaligus memprioritaskan pengembangan EBT sebagai masa depan energi dunia.

“Transisi energi tidak hanya bertujuan untuk mengurangi emisi, tetapi juga menyeimbangkan antara pertumbuhan dan kelestarian lingkungan. Kita akan mencapai energi bersih yang terjangkau sekaligus menjadi pendukung pertumbuhan ekonomi hingga 8% melalui swasembada energi,” kata Darmawan.

Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, PLN berkomitmen menambah kapasitas pembangkit listrik energi terbarukan hingga 75 persen dari total sekitar 100 gigawatt (GW) pada tahun 2040.

“Kami telah menyiapkan peta jalan yang konkret dan terus memperluas kolaborasi. Hingga tahun 2040, dari 100 GW kapasitas pembangkit listrik yang akan dibangun, sekitar 75 GW berasal dari energi terbarukan, 5 GW nuklir, dan sisanya gas,” ucap Darmawan.

Darmawan juga menjelaskan bahwa dalam empat tahun terakhir PLN telah melakukan transformasi, mulai dari membangun fondasi inovasi dan efisiensi, digitalisasi proses bisnis secara end to end serta berhasil membangun sistem operasi kelistrikan paling aman dan andal.

“PLN berhasil mengubah cara pandang dari backward looking menjadi forward looking. Memastikan financial sustainabilty yang jauh lebih sehat. Mengubah layanan PLN menjadi sangat responsif, memuaskan, dan berkeadilan. Kami mengubah yang tadinya bureaucratic like process menjadi business like process,” tambahnya.

Tak hanya itu, hasil transformasi juga membuat PLN tetap tangguh, bahkan bertahan selama pandemi Covid-19. Di tengah penjualan yang menurun, PLN justru berhasil meningkatkan pendapatan listrik.

“Di tengah masa sulit Covid, kami pun berhasil membukukan kinerja keuangan terbaik selama tiga tahun berturut-turut sepanjang sejarah PLN,” ujar Darmawan.

Lewat penghargaan ini, Darmawan juga menegaskan komitmen PLN untuk terus mendukung agenda Pemerintah dengan menjadi lokomotif transisi energi di Indonesia. Lebih lanjut, Perseroan juga akan terus berinovasi sekaligus menciptakan peluang baru bagi perekonomian.

“Dulu PLN hanya bertugas menyediakan listrik, tetapi kini tugas PLN adalah menyediakan energi yang bersih dan affordable untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, mengentaskan kemiskinan, sekaligus pada saat yang sama juga menjaga kelestarian lingkungan,” pungkas Darmawan.

Ajang penghargaan ini dihadiri oleh tokoh-tokoh nasional, di antaranya Presiden Republik Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono, Jaksa Agung, S.T. Burhanuddin, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur & Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri BUMN, Erick Thohir, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang, Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Dadan Kusdiana, dan Chairman CT Corp, Chairul Tanjung.(s)

Continue Reading

Ekonomi

Genjot Transisi Energi, PLN EPI Kolaborasi dengan Pemda Probolinggo Manfaatkan Tanaman Multifungsi Jadi Biomassa Cofiring PLTU

Published

on

By

Jakarta, Hariansentana.comSubholding PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) bersama PT PLN Nusantara Power (PLN NP) menyepakati kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Probolinggo dalam Pengembangan Potensi Daerah Dalam Mendukung Transisi Energi dan Pencapaian Target Net Zero Emission (NZE). Langkah ini merupakan wujud nyata sinergi lintas stakeholder dalam mencapai target NZE di tahun 2060 atau lebih cepat.

Kesepakatan ini ditandatangani oleh Penjabat Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto; Direktur Biomassa PLN EPI Antonius Aris Sudjatmiko; serta Direktur Operasi Pembangkit Batubara PLN NP, Rachmanoe Indarto pada Senin (2/12) di Probolinggo.

Penjabat Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto mengungkapkan Probolinggo akan memanfaatkan lahan yang dimiliki untuk penanaman tanaman energi multifungsi pakan ternak dan bahan baku bahan bakar biomassa yang selama ini bersumber dari limbah kehutanan, perkebunan, pertanian, pertamanan, dan lain-lain sesuai dengan regulasi dan aturan perundangan yang berlaku.

Direktur Operasi Pembangkit Batubara PLN NP, Rachmanoe Indarto menyatakan hal tersebut merupakan upaya yang dilakukan PLN untuk mendukung program nasional dalam transisi energi dan pencapaian NZE tahun 2060.

Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara menegaskan bahwa program ini selain pemanfaatan lahan untuk penanaman tanaman multifungsi juga untuk penyediaan bahan baku biomassa.

”Kami sangat mengapresiasi langkah sinergi ini, proses penanaman tanaman multifungsi yang dapat menyejahterakan masyarakat serta melestarikan lingkungan dalam rangka mendukung program NZE pada tahun 2060,” ujar Iwan Agung.

Iwan Agung menambahkan bahwa kesepakatan bersama ini bertujuan untuk untuk mengintegrasikan dan mengoptimalkan pengelolaan potensi dan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien untuk mendukung peningkatan pembangunan daerah, kesejahteraan masyarakat, dan pelestarian lingkungan.

”Pada kesepakatan ini PLN EPI sebagai integrator dan aggregator energi primer yang ramah lingkungan guna memenuhi target NZE 20260. Keberhasilan kesepakatan ini diharapkan menjadi model yang akan direplikasi di berbagai lokasi lain sehingga semakin meningkatkan konstribusi dalam pencapaian NZE,” tutup Iwan.(s)

Continue Reading

Ekonomi

Wujudkan Kesejahteran Rakyat, PetroChina Serahkan 18 Program Pemberdayaan Masyarakat ke Pemkab Tanjab Timur

Published

on

By

Jambi, Hariansentana.com – PetroChina International Jabung Ltd menyerahkan 18 Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) tahun anggaran 2024 kepada Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Vice President Business Support PetroChina International Jabung Ltd Gusminar menyerahkan secara simbolis bantuan PPM kepada Bupati Tanjung Jabung Timur H Romi Hariyanto di Perpustakaan Cendekia Pandan Jaya, Kecamatan Geragai, Tanjung Jabung Timur, Rabu (11/12/2024).

Ke-18 bantuan Program Pemberdayaan Masyarakat yang diserahkan kepada Pemkab Tanjung Jabung Timur, diantaranya pembangunan Jalan Rigid Beton Blok D menuju Mendahara, pembangunan Jalan Rigid Beton, Simpang 4 Blok D menuju Pandan Lagan, bantuan beasiswa untuk pelajar SD, SMP dan SMA serta pembangunan kafe dan taman literasi serta peningkatan fasilitas pendukung.

“Kemudian kami serahkan Perpustakaan Cendekia Pandan Jaya di lokasi acara kita siang hari ini, serta revitalisasi dan pembangunan sarana pipanisasi air bersih Desa Sinar Wajo,” kata Gusminar dalam sambutan acara serah terima PPM Tanjung Jabung Timur tersebut.

Hadir pada acara tersebut, Kepala SKK Migas Perwakilan Sumatera Bagian Selatan Anggono Mahendrawan beserta jajaran dan anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Tanjung
Jabung Timur, camat, lurah dan kepala desa di lingkup Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Selain itu, PetroChina International Jabung Ltd juga menyerahkan program-program lainnya termasuk penghijauan cagar alam hutan bakau, pembentukan desa tangguh bencana dan sosialisasi sekolah aman bencana, pembentukan relawan pemadam kebakaran desa, dan pendampingan desa mandiri peduli gambut.

“Program-program PPM yang kami serahkan ini adalah wujud nyata kepedulian PetroChina Jabung, sebagai perusahaan hulu migas di bawah naungan SKK Migas, terhadap pengembangan masyarakat di Tanjung Jabung Timur. Besar harapan kami bahwa program-program ini dapat membawa manfaat secara luas bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujar Gusminar.

Menurut Gusminar, dukungan dan kolaborasi yang selama ini telah terjalin bersama dengan pemerintah dan masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur sangat penting bagi keberlanjutan operasional PetroChina Jabung demi mendukung ketahanan energi Indonesia.

“Pada kesempatan ini, kami mengucapkan berterima kasih kepada pemerintah dan masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan berharap semangat kolaborasi ini dapat terus kita pupuk dengan baik ke depannya,” ungkap Gusminar.

Selanjutnya, kata Gusminar, berbagai program pemberdayaan masyarakat ini tentunya dapat terlaksana berkat dukungan penuh dari SKK Migas. “Karenanya, pada kesempatan ini saya juga ingin mengucapkan terima kasih yang kepada Pak Anggono dan seluruh anggota tim beliau atas dukungan tanpa henti bagi kesuksesan program-program kami,” kata Gusminar.

Gusminar menambahkan, semua kerja yang diakukan bersama ini adalah untuk kemaslahatan masyarakat. “Oleh karenanya, mari kita terus bergandengan tangan, bahu-membahu bekerja sama demi membangun masyarakat dan demi masa depan Provinsi Jambi,” katanya.

Diapresiasi Stakeholders

Upaya CSR PetroChina International Jabung ini mendapat sambutan dan apresiasi positif. Salah satunya dari pakar Corporate Social Responsibility (CSR) yang juga Direktur Lembaga Kajian dan Pengembangan Ekonomi dan Masyarakat Dr AM Hardianto.

Dia menilai, bantuan Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang dilakukan PetroChina International Jabung antara lain berupa pembangunan jalan, revitalisasi sarana pipanisasi air bersih, pemberian beasiswa ribuan pelajar hingga penghijauan cagar alam hutan bakau (mangrove) tersebut memenuhi kebutuhan vital masyarakat dan sejalan dengan isi keberlanjutan.

“Kita apresiasi karena program pemberdayaan masyarakat maupun CSR menjadi trigger mendorong masyarakat sekitar untuk berkembang dan mandiri. Program ini juga mendukung pemenuhan kriteria Environmental, Social, dan Governance (ESG) dalam pengelolaan bisnis yang berkelanjutan,” ujarnya.

Dengan pelaksanaan PPM menggunakan pendekatan masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan, serta kolaborasi lintas sektor diharapkan pengelolaan kegiatan usaha hulu migas dapat berlangsung efektif, efisien, aman dan menyejahterakan masyarakat sekitar wilayah kerja usaha migas.

Dia menambahkan, dalam perencanaan dan pelaksanaan PPM dibutuhkan keterlibatan dari seluruh stakeholder, yakni pemerintah daerah, badan usaha, akademisi dan masyarakat.

“Dengan banyaknya PPM yang direalisasikan dan diserahterimakan hingga akhir tahun 2024 menunjukkan komitmen dan kontribusi besar perusahaan, serta masyarakat dapat merasakan langsung program PPM yang dijalankan secara optimal,” pungkapnya.(s)

Continue Reading
Advertisement

Trending