Ibukota
Cegah Klaster Baru, Forkopimko Jakarta Utara Lepas Pengawas Kegiatan Nataru

Jakarta,Hariansentana.com – Forum Koordinasi Pimpinan Kota (Forkopimko) Jakarta Utara melepas perwakilan pengawas kegiatan ibadah Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru) di halaman Polres Metro Jakarta Utara, Kamis (24/12) malam. Pengawasan dilakukan guna mencegah sekaligus mengendalikan agar tidak terdapat kerumunan yang berakibat timbulnya klaster baru penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Wali Kota Administrasi Jakarta Utara Sigit Wijatmoko mengatakan, pengawasan merujuk pada Instruksi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 64 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Pengendalian Kegiatan Masyarakat dalam Pencegahan Covid-19 di Masa Libur Hari Raya Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Termasuk Maklumat Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor: Mak/4/XII/2020 Tentang Kepatuhan Terhadap Protokol Kesehatan Dalam Pelaksanaan Libur Natal Tahun 2020 dan Tahun Baru 2021.
“Penekanan saya pada kegiatan malam hari ini sifatnya operasi kemanusiaan,” kata Sigit, saat ditemui di Kantor Walikota Administrasi Jakarta Utara, Kamis (24/12).
Dijelaskannya, pengawasan dilakukan baik petugas di tingkat kota, kecamatan, hingga kelurahan dengan target rumah ibadah gereja, pusat perbelanjaan, cafe, restoran, hingga tempat hiburan. Petugas memastikan lokasi tersebut harus sesuai ketentuan protokol kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Seperti pada rumah ibadah gereja, dipastikan jemaat yang menghadiri ibadah tidak melebihi 50 persen kapasitas dan menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak). Begitu pun pusat perbelanjaan, cafe, restoran, hingga tempat hiburan menaati aturan jam operasional sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kapasitas jemaat juga dipastikan sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan pemerintah. Sekaligus juga melaksanakan pemantauan kepada pusat pusat perbelanjaan, mall, restoran dan cafe yang harus menyesuaikan jam operasional.
“Di Jakarta Utara tercatat ada 205 gereja, baik Katolik dan Protestan yang mana 73 gereja melaksanaan ibadah secara daring dan sisanya ibadah secara langsung. Konsentrasi kami bersama jajaran agar memastikan bahwa pertama, dengan terkait protokol kesehatan dipenuhi, kapasitas jemaat juga dipastikan sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan pemerintah,” jelasnya.
Sigit juga menghimbau agar masyarakat tetap melaksanakan kegiatan selama libur Nataru di rumah. Hal ini sebagai upaya mencegah terjadinya klaster baru serta mewujudkan Kota Jakarta Utara yang merdeka dari penyebaran Covid-19.
“Pada kesempatan kali ini saya berterima kasih kepada seluruh masyarakat Jakarta utara yang lebih dari sembilan bulan bersama-sama kami melakukan adaptasi kebiasaan baru sehingga lebih dari tiga minggu ini Jakarta Utara berada pada zona orange. Ini dilihat dari ‘insiden rate’ yang terjadi, kita sudah keluar dari zona merah dan kuning. Tentunya usaha bersama ini harus bisa dipertahankan, sehingga kita bisa mewujudkan Jakarta utara merdeka dari Covid-19,” tutupnya.
Penulis :Tarno
Ibukota
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Direlokasi ke Rusun Nagrak Cilincing, Petugas Bantu Angkut Barang

Jakarta, Hariansentana.com – warga eks Kampung Bayam sepakat direlokasi ke Rumah Susun (Rusun) Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (26/9). Camat tanjung priok Ade Himawan menyaksikan Proses pemindahan barang dibantu petugas Satpol PP Kecamatan Tanjung Priok, Satpel Sudin Sosial Kecamatan Tanjung Priok, Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Papanggo.
Lurah Papanggo, Tomi Haryono mengatakan sebanyak 19 Kepala Keluarga (KK) sepakat direlokasi ke Rusun Nagrak. Kesepakatan tersebut diikuti proses pengangkutan barang milik penghuni eks Kampung Bayam oleh petugas gabungan dengan menggunakan empat unit truk.
“Warga sepakat untuk direlokasi. Kita bantu fasilitasi mengangkut barang dan warga ke Rusun Nagrak,” kata Tomi Haryono saat ditemui di Jalan Sunter Permai Raya, Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (26/9).

Koordinator Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) yang mendampingi warga eks Kampung Bayam, Mirnawati mengaku mereka butuh waktu untuk mempertimbangkan ajuan tawaran relokasi dari Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara. Selama lebih dari sepekan ini mereka melakukan proses negosiasi dengan aparat dari kelurahan sebagai pelaksana teknis dari Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara.
“Selama sepekan lebih ini kita bulak-balik negosiasi. Kita sepakat setelah mereka mau fasilitasi transportasi anak sekolah dan ada kata sementara dititipkan di Rusun Nagrak,” katanya.
Diakui Mirnawati, selama ini mereka juga telah berupaya mandiri mencari unit hunian di Rusun namun tidak dapat. Mereka pun akhirnya sepakat dengan tawaran relokasi lantaran anak-anak sekolah akan disiapkan fasilitas pengantaran dari Rusun Nagrak ke kawasan JIS.
“Nantinya setelah dari JIS mereka bisa menyebar ke lokasi sekolah masing-masing,” tutupnya.(sutarno)
Ibukota
Ketum NJ Mania Mengingatkan Penghuni Eks Kampung Bayam Jangan Gagalkan Tuan Rumah Piala Dunia

Jakarta, Hariansentana.com — ketua Umum North Jakarta Mania (NJ Mania), Parid menyayangkan sikap para penghuni eks Kampung Bayam yang memilih bertahan di kawasan seputar Jakarta International Stadium (JIS), kelurahan Papanggo kecamatanTanjung Priok, kota administrasi Jakarta Utara.senin, (21/9/2023).
Dingatkannya, sikap mereka bertahan dalam tenda di kawasan sekitar JIS bisa mengganggu pelaksanaan Piala Dunia U-17 yang akan berlangsung November 2023 ini.
“Kita pernah gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-21. Jangan sampai ini terulang di Piala Dunia U-17,” katanya.
Diingatkan Parid, keputusan FIFA membatalkan perhelatan Piala Dunia U-21 juga terjadi saat mendekati waktu pelaksanaan. Dikhawatirkannya, peristiwa serupa bisa terulang lantaran FIFA menilai Indonesia tidak becus menyelenggarakan event terganjal isu salah satu venue bermasalah.
Karena itu, Parid berharap para penghuni eks Kampung Bayam, lebih bijak dan sementara waktu mau menyingkir dari kawasan JIS. Menurutnya, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara sudah bijak memberikan tawaran relokasi ke Rumah Susun (Rusun) Nagrak atau Muara Angke sebagai tempat hunian bagi mereka.
Apalagi, saat proses pindah dan sekolah anak anggota keluarga mereka yang direlokasi akan difasilitasi. Pilihannya, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara akan memindahkan sekolah dengan lokasi terdekat hunian atau menyiapkan angkutan bus sekolah dari Rusun relokasi bagi anak anggota keluarga penghuni eks Kampung Bayam.
Ditegaskan Parid, pihaknya memahami perjuangan para penghuni eks Kampung Bayam untuk mendapat hunian di Rusun dalam kawasan JIS. Namun Ia berharap kepentingan warga jangan sampai merugikan bangsa dan negara menggagalkan perhelatan Piala Dunia U-17 di Indonesia.
Bila sampai menggagalkan tuan rumah Piala Dunia U-17 atau minimal menggagalkan JIS sebagai venue event, Parid mengingatkan sikap penghuni eks Kampung Bayam akan merugikan banyak orang. Tidak hanya membuang anggaran besar yang sudah dikeluarkan negara, sikapnya akan membuat malu Indonesia dan Jakarta Utara, khususnya.
“Silakan terus negosiasi. Tapi sementara kami imbau terima dulu direlokasi, toh tinggal di Rusun Nagrak atau Muara Angke juga masih gratis,” tandasnya.(sutarno)
Ibukota
Biaya Bulanan Rusun di DKI Masih Gratis, Rusun Nagrak Sediakan Tower 3 Relokasi Penghuni Eks Kampung Bayam

Jakarta, Hariansentana.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih memberlakukan gratis biaya sewa bagi setiap penghuni Rumah Susun (Rusun).
Hal itu sejalan dengan masih diberlakukannya Peraturan Gubernur (Pergub) Provinsi DKI Jakarta Nomor 61 Tahun 2020 tentang Pemberian Keringanan Retribusi Daerah Dan/Atau Penghapusan Sanksi Administratif Kepada Wajib Retribusi Yang Terdampak Bencana Nasional Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
“Biaya sewa bagi penghuni rusun sampai saat ini masih gratis karena Pergub Pemprov DKI Nomor 61 Tahun 2021 masih belum dicabut alias masih berlaku,” kata Kasatlak Pelayanan UPRS III, Faisal Rahman saat dikonfirmasi, Jumat (22/9).

Dijelaskannya, penghuni hanya membayar biaya air dan listrik sesuai dengan pemakaian melalui autodebet Bank DKI.
“Penghuni hanya membayar air dan listrik sesuai dengan pemakaiannya saja. Deposit tiga bulan sewa juga tidak ada,” jelasnya.
Bagi penghuni eks Kampung Bayam, dipastikannya akan menempati Tower 3 lantai 12 dan 13. Disediakan unit tipe 36 dengan ukuran lias 36 meter persegi yang dilengkapi dua kamar, ruang tamu, kamar mandi, dapur, dan balkon untuk menjemur pakaian.
“Sesuai keinginan mereka yang maunya berkumpul di satu tower kami sediakan di tower 3. Mereka dapat menikmati fasilitas lainnya di sini (Rusun Nagrak) seperti lift, masjid, taman bermain anak, lapangan olahraga, tempat parkir sepeda motor, dan juga bus sekolah,” tutupnya.
Diketahui, tujuh orang perwakilan penghuni eks Kampung Bayam telah survei ke Rusun Nagrak untuk melihat unit yang akan ditinggalinya.
Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara akan membantu seluruh proses pemindahan dan pasca pemindahan seperti kepindahan data hingga sekolah anak Eks Penghuni Kampung Bayam.
Sementara Warto warga yang pernah tinggal di kampung Bambu yang sama-sama terbongkar oleh proyek JIS. Menggatakan pada Hariansentana.com kami sebenarnya sangat iri, oleh kebijaksanaan pemda Dki jakarta,”kami sama-sama tergusur dapet uang kerohiman oleh proyek JIS,tapi segelintir warga yang di bantu sama LSM. di istimewa kan.”tuturnya.(Sutarno)
-
Olahraga3 days ago
Semarakkan Hari Agraria dan Tata Ruang Ke-63, ATR/BPN Karawang Gelar Jalan Santai
-
Ibukota5 days ago
Lurah Papanggo Ajak Warga eks Kampung Bayam Yang Tinggal di Tenda Akan Direlokasi ke Rusunawa
-
Ibukota7 days ago
Kornelius Naibaho Terpilih Secara Aklamasi Kembali Pimpin PWI Kordinatoriat Jakbar
-
Ibukota5 days ago
Biaya Bulanan Rusun di DKI Masih Gratis, Rusun Nagrak Sediakan Tower 3 Relokasi Penghuni Eks Kampung Bayam