Connect with us

Nasional

BELA NEGARA Sesalkan Narasi Narsis Agnes Mo

Published

on

Jakarta, HarianSentaha.com

BELA INDONESIA (BELAIN) menyesalkan munculnya narasi narsis sinis Agnes Mo artis Warga Negara Indonesia (WNI) campuran Tionghoa-Jerman, soal tidak adanya darah biologis pribumi Indonesia di dalam garis silsilah keluarganya.

“Pernyataan berkarakter “Teroris Kebudayaan” ini menjelaskan bahwa pernyataan didasari sikap buta reinterpretasi terhadap pemahaman keindonesiaan dan sengaja menciptkan opini sesat soal prestasi hegemonik WNI etnis minoritas sebagai alat propaganda dan kesombongan terhadap WNI etnis pribumi berdarah Indonesia,” kata Direktur BELA INDONESIA, Abdussalam Hehanussa dalam pesan singkatnya yang diterima HarianSentana.com di Jakarta, Rabu (27/11) pagi.

Untuk itu pihaknya menyerukan kepada semua generasi muda Indonesia agar mengorganisir kampanye media sosial (medsos) dan media untuk menyerang karakter personal setiap sikap narsisme buta dari WNI maupun Warga Negara Asing (WNA) yang dinilai secara Patriotik Nasionalis Heroik telah merendahkan martabat kebangsaan dan darah pribumi Indonesia.

“Kami menyerukan kepada artis WNI Agnes Mo untuk menyampaikan permohonan maaf dan menunjukkan rasa penyesalan yang mendalam atas pernyataan bernada provokasi teror budaya terhadap semua WNI dan WNA yang bangga dengan silsilah keluarganya secara biologis berdarah pribumi Indonesia,” tegas Hehanussa.

BELAIN menyerukan kepada seluruh komunitas dan jaringan pemuda indonesia untuk membela dan mengadvokasi semangat kebangsaan Indonesia dan solidaritas pribumi secara personal di medsos dan media online dalam menghadapi teror budaya versi Agnes Mo agar tidak menyuburkan paham radikalisme dan terorisme di Indonesia,” pungkasnya.

Sebelumnya, Koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak) Lieus Sungkharisma pun angkat bicara. Menurutnya, Agnes Monica sudah lupa diri karena ingin go international. “Itu banyak yang lupa diri, dia nggak tahu atau mau gaya-gaya ya kayak gitu. Itu penyakit, bangga, karena udah go international, dia lupa akarnya,” kata Lieu, Selasa (26/11).

Menurut Lieus, Agnez menjadi lupa diri karena sudah menjadi orang populer. Padahal, banyak warga keturunan Tionghoa yang justru bangga sebagai warga Negara Indonesia.

“Kita (warga keturunan Tionghoa) pengakuan sudah ada, kita sudah dianggap sama kedudukannya. Tapi kita mau buktikan bahwa kita bisa lebih mengabdi pada bangsa dan negara dan itu ditunjukkan banyak orang Tionghoa, eh tiba-tiba denger ada orang begitu,” tuturnya.

Menurutnya lagi, Agnez sudah lupa akan jati dirinya. Agnez melupakan tanah airnya. “Dia lupa sehebat apa pun, bangsa Indonesia sesusah apa pun, untuk itulah kita berjuang, bukan kita bilang bukan darah Indonesia. itu namanya ‘kacang lupa kulit’,” katanya.

Menurutnya, seharusnya Agnez berbangga hati menjadi orang Indonesia karena sudah besar dan populer di Indonesia. “Apalagi dia pernah diundang khusus oleh Pak Jokowi ke Istana,” ucap Lieus.

Terpisah, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi merespons pernyataan penyanyi Agnes Monica atau Agnez Mo, yang mengaku tak memilik darah Indonesia. Dede Yusuf mengungkit video Agnes di Istana Kepresidenan usai bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) awal tahun ini.

Dalam video yang dimaksud Dede, Agnes menyebut menjadi satu-satunya orang Indonesia yang masuk nominasi acara penghargaan musik internasional. Agnes merasa menjadi duta bangsa dalam ajang tersebut.

“Saya baru dinominasikan di salah satu ajang music awards dan saya satu-satunya orang Indonesia di sana, gitu. iHeartRadio Music Awards 2019. Saya juga minta support dari Bapak juga, karena biar gimana saya di sana juga jadi duta bangsa,” kata Agnes seperti dalam video itu.

Dede mempertanyakan maksud Agnes Mo mengaku dirinya duta bangsa tetapi tak mengaku berdarah Indonesia. “Jadi harus dibuktikan ke-WNI-an dan kebangsaannya, apakah bisa dibilang sebagai Duta Indonesia?” ujar Dede.

Sementara itu, ucapan Agnez Mo soal tak punya darah Indonesia itu diketahui dari potongan video wawancaranya dengan Build Series by Yahoo yang menjadi viral. Agnez Mo saat itu menyebut hanya lahir di Indonesia.

“Sebenarnya aku tidak punya darah Indonesia atau apa pun itu. Aku (berdarah) Jerman, Jepang, China, dan aku hanya lahir di Indonesia,” ucap Agnes Mo.

Agnez Mo sendiri sudah menjelaskan maksud dari pernyataannya tersebut. Penyanyi 33 tahun itu mengungkapkan fokus ucapannya adalah menunjukkan keberagaman yang ada di sekelilingnya.

“Saya tumbuh dalam budaya yang beragam. Inklusi budaya adalah yang saya pilih. Bhinneka Tunggal Ika berarti bersatu dalam keberagaman. Saya menyukai ketika saya bisa berbagi sesuatu tentang asal dan negara saya,” kata Agnez Mo. “Saya akan selalu jujur dan berujar kepada dunia bagaimana seorang minoritas seperti saya diberi kesempatan untuk memiliki dan mengejar mimpi kami,” lanjutnya.(sl)

Penulis: Syarief Lussy

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Polhukam

Dahlan Iskan Disebut Terlibat dalam Proses Pengadaan LNG PT Pertamina

Published

on

By

Jakarta, Hariansentana.com — Mantan Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Karen Agustiawan, mengungkapkan ada tanda tangan Dahlan Iskan, yang menjabat sebagai Menteri BUMN periode 2011-2014, pada saat pengadaan liquefied natural gas (LNG) oleh PT Pertamina (Persero).

Hal ini disampaikan Karen setelah resmi ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi pengadaan LNG oleh PT Pertamina (Persero).

Menurut Karen, bukti mengenai keterlibatan Dahlan Iskan ini cukup nyata, dan dia mendorong untuk meminta klarifikasi lebih lanjut kepada pihak Pertamina. Karen mengatakan bahwa ada target yang jelas terkait dengan proses ini, dan dia telah menjalankannya sesuai perintah jabatan yang diterimanya.

Karen Agustiawan, yang kini menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan LNG oleh PT Pertamina (Persero), mengklaim bahwa Dahlan Iskan bahkan bertanggung jawab atas proses tersebut, sejalan dengan Inpres Nomor 14 Tahun 2014.

“Itu jelas banget (ada disposisi tanda tangannya Dahlan Iskan, red). Tolong nanti ditanyakan ke Pertamina, di situ ada jelas bahwa ada targetnya,” kata Karen kepada wartawan di gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa, 19 September.

Menurut Karen, bukti mengenai keterlibatan Dahlan Iskan ini cukup nyata, dan dia mendorong untuk meminta klarifikasi lebih lanjut kepada pihak Pertamina. Karen mengatakan bahwa ada target yang jelas terkait dengan proses ini, dan dia telah menjalankannya sesuai perintah jabatan yang diterimanya.

Selain itu, Karen juga membantah dugaan bahwa dia terlibat dalam praktik korupsi atau melakukan tindakan yang tidak pantas dalam pengadaan LNG tersebut. Dia menyatakan bahwa semua keputusan diambil setelah konsultasi dan penelitian yang mendalam, dengan persetujuan kolektif dari direksi Pertamina, dan semuanya dilakukan untuk melanjutkan proyek strategis nasional.

Situasi ini membuat Karen merasa sebagai korban, namun dia enggan untuk banyak berkomentar lebih lanjut mengenai hal ini. “Saya tidak ingin mengomentari lebih lanjut,” katanya singkat.

Pernyataan Karen tersebut sekaligus membantah pernyataan Mantan menteri BUMN Dahlan Iskan. Usai dipanggil KPK sebagai saksi, Dahlan Iskan waktu itu mengaku tak tahu soal pembelian LNG di perusahaan pelat merah tersebut. Dia juga membantah dikulik soal aliran dana.

“Tidaklah (tidak tahu, red). Saya kan bukan komisaris, bukan direksi. Itu teknis sekali di perusahaan (soal pembelian, red),” tegasnya.

Dalam catatan media bukan sekali ini Dahlan Iskan tersangkut kasus korupsi. Setidaknya ia pernah terseret kasus dugaan korupsi yakni, Kasus Pembangunan Gardu Induk 2011-2013 Pada Juni 2015, Dahlan Iskan, mantan Direktur Utama PLN, dijadikan tersangka dalam kasus pembangunan 21 gardu induk di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Kejaksaan mulai mengusut kasus ini sejak Juni 2014 setelah laporan audit BPKP. Dahlan menolak tuduhan ini dan mengajukan gugatan praperadilan yang akhirnya dikabulkan pada Agustus 2015 karena ketidakcukupan bukti. Kasus Penjualan Aset PT PWU Pada Oktober 2006, Dahlan dijadikan tersangka dalam kasus penjualan aset milik PT Panca Wira Usaha (PWU) Jawa Timur. Kejati Jatim menyebut bahwa aset tersebut dijual di bawah standar Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) selama Dahlan menjabat sebagai Direktur PT PWU. Dahlan menyebut ada konspirasi “orang-orang berkuasa” dalam kasus ini yang masih berlangsung di Pengadilan Tipikor Sidoarjo. Kasus Pengadaan Mobil Listrik KTT APEC 2013 Pada Februari 2016, Dahlan diumumkan sebagai tersangka dalam kasus pengadaan 16 mobil listrik untuk KTT APEC 2013 di Bali. Proyek senilai Rp32 miliar ini didanai oleh BRI, Perusahaan Gas Negara, dan Pertamina. Menurut Kejaksaan Agung, proyek ini merugikan negara sebesar Rp28,99 miliar. Dasep Ahmadi, pemilik PT Sarimas Ahmadi Pratama, juga divonis bersalah. Meskipun Dahlan tidak hadir sebagai saksi dalam persidangan, Kejaksaan Agung mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dengan alasan bahwa Dahlan terlibat dalam tindak pidana korupsi bersama Dasep Ahmadi. Dahlan mempertanyakan status tersangkanya dalam tiga kasus terpisah.

Dalam kasus dugaan korupsi pengadaan LNG oleh PT Pertamina (Persero), penting juga untuk mencatat bahwa tindakan Karen dalam kesepakatan kontrak dengan perusahaan CCL (Corpus Christi Liquefaction, tidak dibacakan) LLC Amerika Serikat telah menimbulkan masalah. Tindakan tersebut dianggap sepihak dan tidak melalui proses analisis menyeluruh serta tidak dilaporkan kepada Dewan Komisaris PT Pertamina Persero.

Ketua KPK Firli, yang mengungkapkan masalah ini, menekankan bahwa pelaporan seharusnya telah dilakukan dan dibawa ke dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Akibat dari tindakan ini adalah kerugian negara sekitar 140 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp2,1 triliun. Kargo LNG yang dibeli dari perusahaan CCL LLC Amerika Serikat tidak dapat terserap di pasar domestik, sehingga menghasilkan over supply dan memaksa penjualan dilakukan di pasar internasional dengan kerugian. Hal ini sangat bertentangan dengan tujuan awal pengadaan komoditas ini untuk kepentingan dalam negeri.

Continue Reading

Ibukota

Lurah Papanggo Ajak Warga eks Kampung Bayam Yang Tinggal di Tenda Akan Direlokasi ke Rusunawa

Published

on

By

Jakarta, Hariansentana.com – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara melalui perantara lurah Papanggo siap memfasilitasi proses relokasi penghuni eks Kampung Bayam, yang saat ini masih bertahan di sekitar Jakarta Internasional Stadion (JIS) Kelurahan Papanggo, kecamatan Tanjung Priok kota administrasi jakarta utara.

Lurah Papanggo, Tomi Haryono mengatakan, pihaknya siap membantu warga memindahkan barang dan tenda yang mereka dirikan. Menurut Tomi, sejak beberapa waktu lalu pihaknya telah berulang kali bertemu dan berdialog bersama warga.

Diakui Tomi, para penghuni tersebut masih bertahan lantaran ingin tinggal di rumah susun yang ada di kawasan JIS. Namun, mereka tidak bersedia membayar sesuai ketentuan dari pihak pengelola.

Sebagai solusinya, ucap Tomi, pihaknya telah menawarkan agar mereka menghuni Rusunawa lain yang ada di wilayah Jakarta Utara.

“Kami sudah tawarkan, sambil menunggu kepastian mereka bisa tinggal dulu sementara di rusun yang ada di wilayah lain,” katanya, Kamis (21/9).

Dipastikannya, para penghuni eks Kampung Bayam yang masih bertahan itu akan diberi kemudahan dalam proses relokasi. Demikian juga dalam proses pemindahan barang, dipastikannya akan ada bantuan pengangkutan dan transportasi.

Berdasarkan hasil komunikasi dan silaturahmi bersama warga, Tomi mengetahui ada sekitar 10 KK yang masih bertahan di tenda dekat pagar JIS.

“Kami berharap mereka mau direlokasi. Silakan pilih saja mau di rusun mana yang ada di Jakarta Utara,” tandasnya.

Sementara pengamat kebijaksanaan publik Perdin panjaitan mengatakan, Lurah Papanggo harus berani tegas jangan ikut politik praktis, melakukan pembiaran dengan mengulur ulur waktu orang tinggal di tenda sampe bulan bulan,di saluran dekat Pagar JIS. “Dasar hukumnya kan ada perda 8 tahun 2007 tentang ketertiban umum.” Ungkapnya.

Sementara kasatpol PP kecamatan Tanjung Priok Evita yang di temui di lokasi penertiban lokalisasi Cafe Royal di kelurahan Penjaringan. “Ia mas masih di bicara oleh pihak kelurahan dengan para penghuni tendanya.”jelasnya.(sutarno)

Continue Reading

Nasional

Airmen Harus Didukung Transportasi Handal: Kasau Serahkan Kendaraan Dinas Kepada Para Komandan Wing

Published

on

Jakarta, Hariansentana.com –– Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P., CSFA., menyerahkan bantuan kendaraan dinas jenis Isuzu MUX kepada seluruh Komandan Wing Udara dan Komandan Wingdik 100/Terbang, yang ditandai dengan penyerahan kunci secara simbolis, bertempat Wing I Lanud Halim Perdanakusuma. Kamis, (21/9/2023).

Kasau menyampaikan, kendaraan dinas dipergunakan untuk mendukung kegiatan tugas operasional di satuan masing-masing. Kasau juga meminta agar kendaraan tersebut dirawat dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat memberikan manfaat bagi satuan.

Satuan yang mendapatkan Kendaraan dinas yaitu, Wing 1 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Wing 2 Lanud Abdulrahman Saleh, Malang, Wing 3 Lanud Iswahyudi, Madiun, Wing 4 Lanud Atang Sendjaja, Bogor, Wing 5 Lanud Sultan Hasanudin, Makassar, Wing 6 Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Wing 7 Lanud Supadio, Pontianak, Wing 8 Lanud Suryadarma, Subang, serta Wing Dik 100/Tebang Lanud Adi Sutjipto, Yogyakarta.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Pangkoopsudnas Marsdya TNI M. Tonny Harjono S.E., M.M, DanKodiklatau Marsdya TNI Ir. Tedi Rizalihadi S., M.M., Pangkoopsud I Marsekal Muda TNI Bambang Gunarto, S.T., M.M., M.Sc., Irjenau Marsekal Muda TNI Eko D. Indarto, S.I.P., M.Tr.(Han)., Koorsahli Kasau para Asisten Kasau, Kapuslaiklambangjaau, Danpuspomau, para Kadis serta Danlanud Halim Perdanakusumah.

Continue Reading
Advertisement

Trending