Ibukota
Akhir Tahun, Infrastruktur Anies Tak Juga Rampung

Jakarta, SENTANA – Hingga akhir tahun 2019 ini, pengerjaan pembangunan program penataan kawasan permukiman terpadu atau program Collaborative Implementation Plan (CIP) maupun Community Action Plan (CAP) Suku Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Jakarta Utara melalui peningkatan sarana prasarana dan untilitas di Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing belum juga rampung.
Para pekerja terlihat masih melanjutkan pembangunan saluran di Jalan Kali Barat IV meski dalam papan proyek tertulis pengerjaan selesai pada 25 November 2019.
“Memang saat ini ada beberapa yang belum rampung, termasuk pemasangan Uditch ini,” terang salah satu warga, Agus Tri di Jalan Kali Baru Barat IV, Selasa (24/12/2019).
Agus mengatakan, di bulan Desember ini beberapa pembangunan jalan maupun saluran juga baru selesai dikerjakan. “Setahu saya pembangunan diwilayah Kalibaru ada di beberapa Rukun Warga selesai dikerjakan belum lama ini,” imbuhnya.
Sebelumnya, hingga Jumat 6 Desember 2019 beberapa lokasi pembangunan jalan lingkungan (Jaling) yang terletak di Jalan Kalibaru Timur V C RT 03, RW 13 dan Jalan Kali Baru Timur IV A RT 07/13 serta di RW 07 Kelurahan Kalibaru Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara masih dalam pengerjaan.
Selain itu, melalui program CAP Kelurahan Kalibaru menjadi contoh proyek gerakan pengentasan kemiskinan di DKI Jakarta tahun 2019 ini.
Sekretaris Tim Kordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) DKI Jakarta, Kelik Miyarto mengatakan, dipilihnya Kelurahan Kalibaru karena angka kemiskinan di daerah itu lebih tinggi. Upaya penanggulangan kemiskinan meliputi fisik dan lingkungan serta peningkatan sumber daya manusia (SDM).
“Kita bangun kesadaran lebih dahulu. Baru kita berikan pelatihan-pelatihan agar warga bisa berusaha,”kata Kelik, disela-sela Pelaksanaan Rapat Kerja Daerah Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2019, di Ruang Bahari, Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Rabu (04/12/2019) lalu.
Kelik menambahkan, upaya membangun kesadaran diharapkan mampu menggugah semangat warga untuk mencarai tambahan pemasukan melalui pemberdayaan. Tahap pembangunan kesadaran selanjutnya akan dilanjutkan dengan pelatihan keahlian sesuai dengan minat dan potensi wilayah, kemudian pembangunan infrastruktur lingkungan guna menunjang pemberdayaan.
“Pelaksanaan bersifat berkelanjutan dan dinamis sesuai dengan kondisi serta kebutuhan di lapangan,”terang Kelik.
Sementara, Lurah Kalibaru, Suyono lebih mengusulkan agar program Community Action Plan (CAP) oleh Suku Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Sudin PRKP) dapat diadopsi disamping menjaring aspirasi diluar itu karena saat ini Program CAP di Kelurahan Kalibaru baru mencakup 8 RW.
Menurut Suyono, paling penting yang harus direalisasikan saat ini di Kelurahan Kalibaru yakni sarana prasarana yang harus segera dibenahi. “Kalau sarana prasarana sudah bagus, jalanya sudah bagus yang lain (SDM dan Perekonomian Masyarakat) sudah bisa ngikut,” tandasnya.DEN
Ibukota
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Direlokasi ke Rusun Nagrak Cilincing, Petugas Bantu Angkut Barang

Jakarta, Hariansentana.com – warga eks Kampung Bayam sepakat direlokasi ke Rumah Susun (Rusun) Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (26/9). Camat tanjung priok Ade Himawan menyaksikan Proses pemindahan barang dibantu petugas Satpol PP Kecamatan Tanjung Priok, Satpel Sudin Sosial Kecamatan Tanjung Priok, Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Papanggo.
Lurah Papanggo, Tomi Haryono mengatakan sebanyak 19 Kepala Keluarga (KK) sepakat direlokasi ke Rusun Nagrak. Kesepakatan tersebut diikuti proses pengangkutan barang milik penghuni eks Kampung Bayam oleh petugas gabungan dengan menggunakan empat unit truk.
“Warga sepakat untuk direlokasi. Kita bantu fasilitasi mengangkut barang dan warga ke Rusun Nagrak,” kata Tomi Haryono saat ditemui di Jalan Sunter Permai Raya, Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (26/9).

Koordinator Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) yang mendampingi warga eks Kampung Bayam, Mirnawati mengaku mereka butuh waktu untuk mempertimbangkan ajuan tawaran relokasi dari Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara. Selama lebih dari sepekan ini mereka melakukan proses negosiasi dengan aparat dari kelurahan sebagai pelaksana teknis dari Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara.
“Selama sepekan lebih ini kita bulak-balik negosiasi. Kita sepakat setelah mereka mau fasilitasi transportasi anak sekolah dan ada kata sementara dititipkan di Rusun Nagrak,” katanya.
Diakui Mirnawati, selama ini mereka juga telah berupaya mandiri mencari unit hunian di Rusun namun tidak dapat. Mereka pun akhirnya sepakat dengan tawaran relokasi lantaran anak-anak sekolah akan disiapkan fasilitas pengantaran dari Rusun Nagrak ke kawasan JIS.
“Nantinya setelah dari JIS mereka bisa menyebar ke lokasi sekolah masing-masing,” tutupnya.(sutarno)
Ibukota
Ketum NJ Mania Mengingatkan Penghuni Eks Kampung Bayam Jangan Gagalkan Tuan Rumah Piala Dunia

Jakarta, Hariansentana.com — ketua Umum North Jakarta Mania (NJ Mania), Parid menyayangkan sikap para penghuni eks Kampung Bayam yang memilih bertahan di kawasan seputar Jakarta International Stadium (JIS), kelurahan Papanggo kecamatanTanjung Priok, kota administrasi Jakarta Utara.senin, (21/9/2023).
Dingatkannya, sikap mereka bertahan dalam tenda di kawasan sekitar JIS bisa mengganggu pelaksanaan Piala Dunia U-17 yang akan berlangsung November 2023 ini.
“Kita pernah gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-21. Jangan sampai ini terulang di Piala Dunia U-17,” katanya.
Diingatkan Parid, keputusan FIFA membatalkan perhelatan Piala Dunia U-21 juga terjadi saat mendekati waktu pelaksanaan. Dikhawatirkannya, peristiwa serupa bisa terulang lantaran FIFA menilai Indonesia tidak becus menyelenggarakan event terganjal isu salah satu venue bermasalah.
Karena itu, Parid berharap para penghuni eks Kampung Bayam, lebih bijak dan sementara waktu mau menyingkir dari kawasan JIS. Menurutnya, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara sudah bijak memberikan tawaran relokasi ke Rumah Susun (Rusun) Nagrak atau Muara Angke sebagai tempat hunian bagi mereka.
Apalagi, saat proses pindah dan sekolah anak anggota keluarga mereka yang direlokasi akan difasilitasi. Pilihannya, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara akan memindahkan sekolah dengan lokasi terdekat hunian atau menyiapkan angkutan bus sekolah dari Rusun relokasi bagi anak anggota keluarga penghuni eks Kampung Bayam.
Ditegaskan Parid, pihaknya memahami perjuangan para penghuni eks Kampung Bayam untuk mendapat hunian di Rusun dalam kawasan JIS. Namun Ia berharap kepentingan warga jangan sampai merugikan bangsa dan negara menggagalkan perhelatan Piala Dunia U-17 di Indonesia.
Bila sampai menggagalkan tuan rumah Piala Dunia U-17 atau minimal menggagalkan JIS sebagai venue event, Parid mengingatkan sikap penghuni eks Kampung Bayam akan merugikan banyak orang. Tidak hanya membuang anggaran besar yang sudah dikeluarkan negara, sikapnya akan membuat malu Indonesia dan Jakarta Utara, khususnya.
“Silakan terus negosiasi. Tapi sementara kami imbau terima dulu direlokasi, toh tinggal di Rusun Nagrak atau Muara Angke juga masih gratis,” tandasnya.(sutarno)
Ibukota
Biaya Bulanan Rusun di DKI Masih Gratis, Rusun Nagrak Sediakan Tower 3 Relokasi Penghuni Eks Kampung Bayam

Jakarta, Hariansentana.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih memberlakukan gratis biaya sewa bagi setiap penghuni Rumah Susun (Rusun).
Hal itu sejalan dengan masih diberlakukannya Peraturan Gubernur (Pergub) Provinsi DKI Jakarta Nomor 61 Tahun 2020 tentang Pemberian Keringanan Retribusi Daerah Dan/Atau Penghapusan Sanksi Administratif Kepada Wajib Retribusi Yang Terdampak Bencana Nasional Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
“Biaya sewa bagi penghuni rusun sampai saat ini masih gratis karena Pergub Pemprov DKI Nomor 61 Tahun 2021 masih belum dicabut alias masih berlaku,” kata Kasatlak Pelayanan UPRS III, Faisal Rahman saat dikonfirmasi, Jumat (22/9).

Dijelaskannya, penghuni hanya membayar biaya air dan listrik sesuai dengan pemakaian melalui autodebet Bank DKI.
“Penghuni hanya membayar air dan listrik sesuai dengan pemakaiannya saja. Deposit tiga bulan sewa juga tidak ada,” jelasnya.
Bagi penghuni eks Kampung Bayam, dipastikannya akan menempati Tower 3 lantai 12 dan 13. Disediakan unit tipe 36 dengan ukuran lias 36 meter persegi yang dilengkapi dua kamar, ruang tamu, kamar mandi, dapur, dan balkon untuk menjemur pakaian.
“Sesuai keinginan mereka yang maunya berkumpul di satu tower kami sediakan di tower 3. Mereka dapat menikmati fasilitas lainnya di sini (Rusun Nagrak) seperti lift, masjid, taman bermain anak, lapangan olahraga, tempat parkir sepeda motor, dan juga bus sekolah,” tutupnya.
Diketahui, tujuh orang perwakilan penghuni eks Kampung Bayam telah survei ke Rusun Nagrak untuk melihat unit yang akan ditinggalinya.
Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara akan membantu seluruh proses pemindahan dan pasca pemindahan seperti kepindahan data hingga sekolah anak Eks Penghuni Kampung Bayam.
Sementara Warto warga yang pernah tinggal di kampung Bambu yang sama-sama terbongkar oleh proyek JIS. Menggatakan pada Hariansentana.com kami sebenarnya sangat iri, oleh kebijaksanaan pemda Dki jakarta,”kami sama-sama tergusur dapet uang kerohiman oleh proyek JIS,tapi segelintir warga yang di bantu sama LSM. di istimewa kan.”tuturnya.(Sutarno)
-
Olahraga3 days ago
Semarakkan Hari Agraria dan Tata Ruang Ke-63, ATR/BPN Karawang Gelar Jalan Santai
-
Peristiwa7 days ago
DKI Tutup Praktik Prostitusi Gang Royal Jakut Tanpa Ada Relokasi
-
Ibukota5 days ago
Lurah Papanggo Ajak Warga eks Kampung Bayam Yang Tinggal di Tenda Akan Direlokasi ke Rusunawa
-
Ibukota7 days ago
Kornelius Naibaho Terpilih Secara Aklamasi Kembali Pimpin PWI Kordinatoriat Jakbar